Anda di halaman 1dari 17

KONSEP HAK / AL HUQUQ,

(Hak & Kewajiban Dalam Islam


Hak ; sesuatu yang kita terima (peroleh),
Kewajiban ;sesuatu yang harus kita tunaikan (laksanakan)
Pengertian Hak secara etimologis :
a. Berarti milik, QS Yasiin(36) ; 7
b. Menetapkan & menjelaskan, QS Al-Anfaal(8); 8
c. Bagian (kewajiban yang terbatas) QS Al-Baqarah(2) ; 241
d. Kebenaran (lawan kebatilan), QS Al-Isra’(17) ; 81
e. Adil (lawan kezaliman), QS Al- Mu’min (40); 20
f. Bagian tertentu, QS AL-Ma’arij (70) ; 24-25
Pengertian Hak secara terminologis ;
Hak adalah kewenangan atas sesuatu, atau sesuatu yang wajib
atas seseorang untuk orang lain.
Definisi di atas mengandung dua substansi ;
1. Hak sebagai kewenangan (al-Sulthah) atas
sesuatu/barang (al sulthatu ‘ala al syai’) yakni hak
yang berlaku atas benda(disebut haqq ‘aini) seperti
hak milik, hak penguasaan atas benda, harta
perwalian dsb
2. Hak sebagai keharusan atau kewajiban (taklif) pada
pihak lain. Substansi hak yang terbebankan pada
orang lain disebut haqq syahshi, dipahami sebagai
taklif baik yang bersumber dari syara seperti hak istri
yang terbebankan pada suami, hak anak terbebankan
orang tua, dsb
HAK & ILTIZAM

Hak ; keharusan yang terbebankan pada pihak lain dari sisi


penerima
Iltizam ; keharusan yang terbebankan pada pihak lain dari sisi
pemberi
Secara istilah, iltizam ; akibat ikatan hukum yang mengharuskan
pihak lain berbuat memberikan sesuatu, atau melakukan suatu
perbuatan atau tidak berbuat sesuatu
Pihak yang terbebani oleh hak orang lain ; multazim
Pemilik hak ; multazam lahu / shahibul haqq
Contoh dalam akad jual beli, penjual dan pembeli berstatus
sebagai multazim sekaligus sebagai shahibul haqq
Sumber iltizam yang utama ; syariat dan aturan hukum, sumber
lainnya ;

1. Aqad ; iradatul ‘aqidain


2. Iradah al munfaridah ( kehendak sepihak ), ; janji atau nadzar
3. Al-fi’lu al-nafi’ ( perbuatan yang bermanfaat), seperti ketika
melihat orang lain dalam kondisi sangat membutuhkan
bantuan maka wajib berbuat sesuatu semampunya
4. Al-fi’lu al-dharr (perbuatan yang merugikan), seperti ketika
seseorang merusak /melanggar hak atau kepentingan orang
lain, maka ia terbebani kewajiban/iltizam
Alternatif pemenuhan iltizam terhadap hutang;
a. hawalah; pengalihan iltizam, contoh ; kartu
kredit, dsb
b. Kafalah ; (mengumpulkan, menjamin dan
menanggung); jaminan yang diberikan oleh
pihak penanggung (al-kafil)kepada pihak ketiga
untuk memenuhi kewajiban pihak kedua; pihak
yang ditanggung(al-makful).
c. Taqashi ; suatu keadaan dimana orang
berpiutang terhalang menagih piutangnya
karena ia sendiri berhutang kepada orang yang
berpiutang kepada dirinya. Masing-masing
terhalang menuntut hak tagihan namun mereka
tetap terbebani dengan iltizam masing-masing
AKIBAT HUKUM SUATU HAK ;
a. Perlindungan hak, QS al Baqarah ; 280
b. Penggunaan hak
Ta’assuf fi isti’malil haqq; penggunaan hak secara berlebiahan yang
menimbulkan pelanggaran hak dan kerugian terhadap kepentingan
orang lain maupun terhadap hak dan kepentingan masyarakat umum
Dalil yang menunjukkan larangan ta’assuf fi isti’malil haqq ;
1. QS al Baqarah; 231
2. QS al-Nisa; 12
Pertimbangan prinsip larangan ;
- Kebebasan dalam islam tidak bersifat mutlak, melainkan kebebasan
yang bertanggung jawab memelihara hak dan kepentingan orang lain
- Prinsip tauhid mengajarkan bahwa Allah SWT adalah pemilik hak
yang sesungguhnya, hak yang dimiliki manusia merupakan amanat
Allah yang harus dipergunakan sebagaimana dikehendakiNYA
Perbuatan yang tergolong ta’assuf fi isti’malil haqq
1. Penggunaan hak yang mengakibatkan pelanggaran hak orang lain
2. Perbuatan yang tidak diosyariatkan dan tidak sesuai dengan tujuan
kemaslahatan yang ingin dicapai dalam penggunaaan hak tersebut
3. Penggunaan hak untuk kemaslahatan pribadi tetapi mengakibatkan
madharat yang besar terhadap pihak lain
4. Penggunaan hak yang tidak sesuai tempatnya/bertentangan dengan
adat kebiasaan yang berlaku
5. Penggunaan hak secara ceroboh, tidak hati-hati
Jika telah terjadi perbuatan tersebut, tindakan alternatifnya;
1. menghilangkan/melenyapkan segala hal yang nyata-nyata telah
menimbulkan madharat
2. Membayar kompensasi/denda yang sepadan dengan kerugian
3. Membatalkan perbuatan tersebut
4. Menghentikan perbuatan tersebut
5. Memberlakukan ta’zir/sanksi hukuman
6. Mengambil tindakan paksa terhadap pelaku untuk melakukan sesuatu
agar kerugian atau resiko yang ditimbulkan cepat berakhir
Pembagian jenis hak ;
1. Hak Allah : hak yang kemanfaatannya ditujukan untuk
melindungi kepentingan umum ( al-maslahah al
‘ammah )
2. Hak manusia : hak yang ditujukan untuk melindungi
kepentingan manusia secara pribadi-pribadi sebagai
pemilik hak
3. Hak berserikat antara hak Allah dan hak manusia :
hak yang pada satu sisi ditujukan untuk melindungi
kepentingan umum sekaligus melindungi kepentingan
pribadi, contoh; kasus pencurian, melanggar hak
Allah(larangan mencuri untuk melindungi ketertiban
umum) dan hak manusia(hak milik kebendaan)
Pembagian hak dari segi substansi
 Hak syahsy :hak atas  Hak ‘ainy: kewenangan(al-
orang syulthah) dan
keistimewaan(al-ihtishash)
Terdapat 2 pihak yang yang timbul karena
saling berhadapan : hubungan antara seseorang
1. multazim (pihak yang dengan benda tertentu
mempunyai kewajiban secara langsung.
2. multazam lah/shahibul Contoh ; hak milik/milkiyah.
Pemilik benda memiliki
haq (pihak yang kewenangan(untuk
mempunyai hak) memanfaatkan harta sesuai
Hubungan kedua pihak
dengan kehendaknya) dan
keistimewaan(menghalangi
tersebut terjadi berdasarkan orang lain memanfaatkan
iradah(pernyataan kehendak) tanpa seijin pemiliknya)
baik iradah dua pihak(akad) secara langsung dan
atau iradah sepihak(janji atau otomatis atas harta benda
nadzar) yang dimilikinya
Macam-macam Hak ainiyah;
- Haqq al-milkiyah ( hak milik)
- Haqq al intifa
- Haqq al irtifaq ( hak memiliki manfaat
yg ditetapkan untuk suatu kebun atas
kebun yang lain)
Sebab-sebab yang menimbulkan hak
irtifaq;
- al syirkah ammah
- Syarat yang disepakati dalam akad
mu’awadhah
- Kesepakatan antar tetangga terhadap
peraturan dan ketertiban
Jenis-jenis hak irtifaq
1. Haqq al syurbi
2. Haqq al majra
3. Haqq al masil
4. Haqq al murur
5. Haqq al jiwar
6. Haqq al ta’ali
Dari segi kewenangan hakim hak dibedakan;
- Haqqul diyaniy
- Haqqul qadla’iy
Jenis-jenis hak irtifaq
 Haqq al syurbi : hak untuk
memanfaatkan air un tuk pengairan
tanaman, hewan atau untuk
kepentingan minum manusia

Air yang ditampung secara khusus oleh


pemiliknya maka hak irtifaq atasnya
harus seijin pemilik air
Jenis-jenis hak irtifaq
 Haqq al-majra : hak pemilik tanah yang
jauh untuk menggunakan tanah
tetangganya yang lebih dekat untuk
mengalirkan air dari sumbernya

pemilik tanah yang lebih dekat dengan


sumber mata air tidak boleh
menghalangi penggunaan tanahnya
untuk pengairan tanah yang jauh dari
sumber air
Jenis-jenis hak irtifaq
 Haqq al-masil : hak memanfaatkan
tanah orang lain untuk menyalurkan
limbah keluarga ke tempat saluran
pembuangan
Jenis-jenis hak irtifaq
 Haqq al-murur : hak bagi pemilik tanah
yang lebih jauh untuk melewati tanah
orang lain yang lebih dekat.

pemilik tanah yang di depan tidak boleh


menimbulkan kesulitan bagi pemilik
tanah yang ada di belakangnya
Jenis-jenis hak irtifaq
 Haqq al-jiwar : hak tetangga yang
dindingnya bersebelahan atau bersatu.

masing-masing dapat memanfaatkan


dinding tersebut sepanjang tidak
menimbulkan kerugian pada pihak
tetangga
Jenis-jenis hak irtifaq
 Haqq al-ta’ali : hak tetangga pada
rumah susun di mana atap bangunan
yang di bawah menjadi lantai bagi
bangunan di atasnya

Anda mungkin juga menyukai