Anda di halaman 1dari 6

“Bussiness Process Anggota Bursa

dan Self Regulation Organitation”

KELOMPOK 2 :
CINDI INDRA PERDANI 1930401005
UTARI YURI MARDIANI 1930401022
A. BUSSINESS PROCESS
ANGGOTA BURSA
01 03
Dalam hal ini anggota bursa (AB) Pesanan jual dan beli yang bisa
yang menerima pesanan untuk dilakukan atau dilaksanakan di
bertransaksi dari nasabahnya dan bursa oleh AB adalah hanya pesanan
atau akan bertransaksi untuk terbatas (limit order), yaitu pesanan
kepentingan AB sendiri atas efek yang dilakukan oleh AB hingga
yang tercatat di bursa, maka AB batas harga yang ditentukan oleh
wajib melaksanakan transaksi nasabahnya.
tersebut dengan melalui sistem
perdagangan bursa

02 04
Selain itu AB juga wajib melakukan Order jual dan atau beli yang sudah
verifikasi atas semua pesanan yang mendapatkan persetujuan dari AB
diterima dari nasabahnya. Hal wajib untuk diteruskan ke JATS
tersebut berguna untuk mendukung secara satu per satu pesanan nasabah
pengendalian internal dan untuk (tidak digabung). Hal tersebut
mencegah adanya perdagangan yang berdasarkan pada urutan waktu
tidak wajar. (prioritas waktu) disetujuinya order
B. SELF-REGULATORY ORGANIZATION
a. Pengertian Self-regulatory Organization (SRO)
Self-regulatory Organization(SRO) atau Organisasi Regulator
Mandiri adalah institusi yang diberi kewenangan oleh undang-
undang untuk mengatur anggotanya melalui peraturan yang
dibuatnya sendiri. SRO mencakup tiga lembaga, yaitu : Bursa
Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian. Masing-masing lembaga
tersebut menerbitkan peraturan sesuai dengan fungsi dan
wewenang lembaga tersebut, misalnya Bursa Efek membuat
aturan teknis dan tata cara dalam perdagangan saham
b. Manfaat dari Self-Regulatory Organization

Standar perilaku yang Pengawasan yang


Keahlian lebih tinggi ditingkatkan
SRO secara luas dianggap Dengan pembentukan SRO tidak bergantung
ahli di bidangnya dan, oleh SRO, organisasi anggota pada pajak rakyat tetapi
karena itu, tahu banyak mengikuti standar perilaku didanai oleh organisasi
tentang pasar tempat tertentu yang membantu yang berada di bawah
mereka bekerja mempromosikan cara etis sayapnya
dalam berbisnis
Di industri pasar modal Indonesia sendiri, regulator
tertinggi ada di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun ada tiga lembaga yang disebut Self Regulatory
Organizations (SRO) yang punya kewenangan
menerapkan aturan dari regulator, yaitu:

Bursa Efek Kustodian Sentral Kliring Penjaminan


Indonesia (BEI) Efek Indonesia Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) Kustodian Sentral Efek Kliring Penjaminan Efek Indonesia
adalah pihak penyedia Indonesia adalah Lembaga didirikan oleh PT. Bursa Efek Jakarta
berbagai infrastruktur pasar Penyelesaian dan (BEJ) dan PT. Bursa Efek Surabaya (BES)
modal mulai dari sistem Penyimpanan (LPP) di pada 24 September 1996. Perusahaan ini
pencatatan, sistem dan pasar modal Indonesia memiliki fungsi utama sebagai penjamin
aturan perdagangan, dan didirikan di Jakarta bahwa transaksi di Bursa Efek tidak akan
memiliki kewenangan tanggal 23 Desember 1997 gagal bayar maupun gagal serah. Proses
dalam pengawasannya kliring yang dilakukan oleh PT
Thank you

Anda mungkin juga menyukai