Anda di halaman 1dari 9

Assalamu’alaikum

wr.wb
anggota kelompok:
-afifah nur lestari
-else ayu ning lestari
-fitria maya sandi
-lutfia arifah
-ummul khasanah
Wawasan Nusantara

1. Prolog 8 wilayah dalam sidang BPUPKI


Wilayah negara republik indonesia tercantum dalam alinea keempat dalam
pembukaan UUD 1945 “ seluruh tumpah darah indonesia”dalam sidang BPUPKI
dibicarakan batas batas wilayah negara republik indonesia yang merupakan salah satu
unsur berdirinya suatu negara.
Dalam mempermudah dan memperlancar pelaksanaan birokrasi pemerintahan,
panitia kecil memutuskan membagi 8 wilayah atau yang dikenal sebagai prolog 8
wilayah: Sumatra, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara, Jawa Timur, Maluku,
Sulawesi, Kalimantan. (http://
mursalinpintar.blogspot.com/2009/07/proklamasi-kemerdekaan-indonesia-dan.html)
2.Aturan Peralihan UUD 1945

Adapun aturan peralihan UUD 1945 yaitu sebagai berikut:


UUD 1945 sebelum amandemen:
Pasal II
Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru
menurut Undang-Undang Dasar ini.    
 Perubahan keempat Undang-Undang1945:
Pasal II
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-
Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.
(http://www.humanrights.asia/countries/indonesia/laws/uud1945#section-17/19.33)

                         
 
3. Zona Ekonomi Eksklusif

Adalah zona yang luasnya 200 mil dari garis dasar pantai,dari zona tersebut
sebuah negara berhak mempunyai kekayaan alam didalamnya,dan berhak
mempunyai kebijakan hukumnya,ataupun melakukan penanaman kabel dan pipa.
Konsep dari ZEE telah jauh diletakan di depan untuk pertama kalinya oleh Kenya
pada Asian-African Legal Constitutive Committee pada Januari 1971, dan pada Sea
Bed Committee PBB di tahun berikutnya.
Proposal Kenya menerima support aktif dari banyak Negara Asia dan Afrika. Dan
sekitar waktu yang sama banyak Negara Amerika Latin mulai membangun sebuah
konsep serupa atas laut patrimonial. Dua hal tersebut telah muncul secara efektif
pada saat UNCLOS dimulai, dan sebuah konsep baru yang disebut ZEE telah dimulai.
4.  Deklarasi Djuanda

Deklarasi Djuanda yang dicetuskan padatanggal 13Desember 1957 oleh Perdana


Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang menyatakan
kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam
kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi
Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO
1939). Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan
oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari
garis pantai.
Adapun dasar-dasar pokok pertimbangan penetapan wilayah perairan tersebut antara
lain :
a.Bentuk geografis Indonesia sebagai negar kepulauan yang terdiri atas beribu-ribu
pulau mempunyai sifat dan corak tersendiri.
b.Bagi keutuhan territorial dan untuk melindungi kekayaan Negara Indonesia semua
kepulauan serta laut yang terletak di antranya harus dianggap sebgai suatu kesatuan
yang bulat.
c. Penentuan batas laut territorial seperti yang termasuk dalam Territoriale Zee en
Maritime Kringen Ordonnantie 1939 artikel 1 ayat (1), tidak sesuai lagi dengan
pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas karena membagi wilayah daratan
Indonesia dalam bagian-bagian yang terpisah dengan perairan teritorialnya sendiri.
5.  UUD No.4/prp/1960

Prinsip-prinsip dalam Deklarasi Djuanda ini kemudian dikukuhkan dengan UUD


No.4/prp/1960 yang isinya sebagai berikut:
a.Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman
Indonesia.
b.Laut wilayah Indonesia ialah jalur laut 12 mil laut.
c.Perairan pedalaman Indonesia ialah semua perairan yang terletak pada sisi dalam
dan garis dasar, sebagai yang dimaksud pada ayat (2).
(Prof. Dr. Hamid Darmadi, 2011:307)
The end_

Setelah melalui perjuangan yang penjang, deklarasi ini


pada tahun 1982 akhirnya dapat diterima dan ditetapkan
dalam konvensi hukum laut PBB ke III Tahun 1982 (United
Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982).
Selanjutnya delarasi ini dipertegas kembali dengan UU
Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982
bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.

Anda mungkin juga menyukai