MANAJEMEN KELAS Oleh : Triana Noviana Ukhti Wildhanus Siyam
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MIFTAHUL ‘ULUM MUKOMUKO TAHUN 2022M/1444H PENGERTIAN MANAJEMEN KELAS Manajemen kelas merupakan kegiatan- kegiatan yang diupayakan oleh seorang guru untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang maksimal. Kegiatan ini merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan oleh guru supaya pembelajaran dapat berjalan efektif sehingga memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin dan membentuk perilaku berbudaya. TUJUAN MANAJEMEN KELAS Tujuan manajemen kelass menurut wijaya dan rusyan :
Agar pengajaran dapat dilakukan secara maksimal,
sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Untuk memberi kemudahan dalam usaha memantau kemajuan siswa dalam pelajarannya. Dengan Manajemen Kelas, guru mudah untuk melihat dan mengamati setiap kemajuan/ perkembangan yang dicapai siswa, terutama siswa yang tergolong lamban. Untuk memberi kemudahan dalam mengangkat masalah-masalah penting untuk dibicarakan dikelas demi perbaikan pengajaran pada masa mendatang. PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS Pendekatan pembelajaran pemosesan informasi model pembelajaran perolehan konsep model berfikir induktif Pendekatan sosio-Emosional Pendekatan Kerja Kelompok Pendekatan elektis atau pluralistik Pendekatan pengajaran Pendekatan otoriter Pendekatan permisif (kebebasan) PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS Pendekatan intruksional Pendekatan behabior modification Pendekatan kompetensi Pendekatan ketrampilan proses Pendekatan lingkungan Pendekatan kontekstual Pendekatan tematik HAMBATAN-HAMBATAN DALAM MANAJEMEN KELAS Masalah yang ada dalam wewenang guru seorang guru bidang studi yang sedang mengelola proses pembelajaran dituntut untuk dapat menciptakan, memperhatikan dan mengembalikan iklim belajar kepada kondisi belajar mengajar yang menguntungkan kalau ada gangguan sehingga peserta didik berkesempatan untuk mengambil manfaat yang optimal dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Masalah yang ada dalam wewenang sekolah sebagai lembaga pendidikan Masalah ini harus diatasi oleh sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan. Bahkan mungkin juga ada masalah pengelolaan yang tidak bisa hanya diatasi oleh satu lembaga pendidikan akan tetapi menuntut penanganan bersama antarasekolah. Masalah yang ada di luar wewenang guru bidang studi dan sekolah. Dalam mengatasi masalah semacam ini mungkin yang harus terlibat adalah orang tua, lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat seperti karang taruna, bahkan para pengusaha dan lembaga pemerintahan setempat. FAKTOR PENGHAMBAT DALAM MANAJEMEN KELAS A. Faktor dari tenaga pendidik (guru) Tipe kepemimpinan guru Format belajar mengajar yang monoton Kepribadian guru Pengetahuan guru Pemahaman guru tentang peserta didik FAKTOR PENGHAMBAT DALAM MANAJEMEN KELAS B. Faktor dari peserta didik Terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku peserta didik dan latar belakangnya dapat disebabkan karena kurangnya usaha guru untuk dengan sengaja memahami peserta didik dan latar belakangnya. C. Faktor keluarga Tingkah laku peserta didik di dalam kelas merupakan pencerminan keadaan keluarganya. Sikap otoriter orang tua akan tercermin dari tingkah laku peserta didik yang agresif/pasif. Di dalam kelas sering ditemukan ada peserta didik pengganggu dan pembuat ribut, mereka biasanya berasal dari keluarga yang tidak utuh dan kacau (broken home). D. Faktor Fasilitas Jumlah peserta didiknya banyak sulit untuk dikelola. Ruangan kelas yang kecil dibandingkan jumlah peserta didik. Kurangnya ketersediaan alat-alat sekolah atau kelas/tidak sesuai. STAIMU SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULUM MUKOMUKO