Anda di halaman 1dari 25

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

AGREGAT
 
 

 
PERMINTAAN AGREGAT ATAU PENGELUARAN AGREGAT
Permintaan Agregat adalah Hubungan antara jumlah output yang
diminta dengan tingkat harga
 
Agregat demand/ permintaan agregat dalam perekonomian
tertututp sama dengan agregatex penditure/pengeluaran agregat
disebut (Z), terdiri dari 3 unsur :
1. Permintaan efektif dari rumah tangga akan barang2 konsumsi
(C)
2. Permintaan efektif dari produsen untuk investasi (I)
3. Permintaan efektif dari pemerintah (G)
 
Z=C+I+G

 
• Proses produksi mempunyai akibat ganda : penawaran dan
pendapatan (upah/gaji, bunga, sewa, dan keuntungan) 
• Pendapatan menimbulkan permintaan efektif terhadap
barang-barang konsumsi oleh rumah tangga (C). Menurut
Keynes tidak semua pendapatan dibelajakan untuk barang
dan jasa
 
Dikonsumsi (%) / Ditabung (%)/ MPS
MPC
Negara maju 60 - 70 30 – 40
Negara berkembang 90 - 95 5 – 10
MPC = propensity to consume / kecenderungan untuk berkonsumsi
MPS = propensity to save / kecenderungan untuk menabung
S = MPS Y
C = MPC Y
C + S = MPC Y + MPS Y = (MPC + MPS) Y
MPC + MPS = 1 
Untuk menggambarkan perilaku makro dari sector rumah tangga (konsumen)
di suatu Negara atau daerah dapat menggunakan salah satu dari kedua sisi di
atas : Fungsi konsumsi (consumption function): C = MPC Y , Fungsi tabungan
(saving function): S = MPS Y
Bagi fungsi konsumsi jangka pendek terdapat  
MPC (marginal propensity to consume), perubahan pengeluaran
konsumsi yg disebabkan oleh perubahan tingkat pendapatan : MPC =
∆C
∆Y
APC (average propensity to consume), proporsi dari penghasilan yg
dibelanjakan untuk konsumsi, atau APC = C
Y
YANG MENENTUKAN I (investasi) :TINGKAT BUNGA DAN MARGINAL EFFICIENCY OF CAPITAL
 

Besarnya I tidak tergantung pada Y seperti halnya C, disamping itu harapan


keuntungan merupakan factor utama dalam keputusan investasi.  
(a). Kemungkinan menggunakan dana orang lain :  
1. pinjam dari perorangan
2. pinjam di bank
3. menjual saham di pasar saham 
Pasar uang resmi dan yang tidak resmi memiliki fungi ekonomi yg sama
yaitu menghubungkan mereka yang membutuhkan dana dan yang
kelebihan dana, bank dan bursa efek hanya merupakan lembaga yg
mempermudah pertemuan keduanya
(b). Faktor keuntungan yang diharapkan
Bunga merupakan biaya yg harus dibayar oleh setiap
pengguna dana untuk tujuan investasi dan yg lainnya, hal ini
juga berlaku untuk dana milik sendiri.
 Keuntungan yang diharapkan biasanya dinyatakan dalam 2
dimensi: 
1. Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh untuk
setiap rupiah yang ditanamkan
2. Dimensi waktu yg menunjukkan berapa lama
aliran keuntungan berlangsung.
Besarnya keuntungan dinyatakan dengan keutungan kotor
(setelah dipotong depresiasi, tetapi sebelum bunga
dibayarkan)
Besarnya keuntungan yg diharapkan biasanya merupakan
taksiran, yang kenyataannya mungkin melesat dari perkiraan
 
Dalam teori Keynes, tingkat keuntungan yg diharapkan =
MEC (Marginal Effisiensi of Capital)
Bila MEC > r (tingkat bunga), maka investasi dilaksanakan  
Bila MEC < r, maka investasi tidak dilaksanakan. 
Jadi tingkat pengeluaran investasi yang dilakukan oleh para
investor ditentukan oleh 2 hal yaitu tingkat bunga yg berlaku
dan MEC
• Perilaku makro dari para investor, biasanya diringkas dalam suatu
fungsi yang disebut fungsi Marginal Effisiensi of Capital atau
fungsi investasi. Yaitu suatu fungsi yg menunjukkan hubungan
antara tingkat Bunga yang berlaku dengan tingkat pengeluaran
investasi yang diinginkan oleh para investor 

Nilai investasi (Rp juta) MEC (%)*

A 100 50
B 200 40
C 50 35
D 150 20
E 75 15
Untuk tingkat bunga berlaku per bulan 4%, pengeluaran investasi yg diinginkan
oleh para investor adalah Rp 100 juta, karena hanya proyek A saja yg
menguntungkan untuk dilaksanakan. Jika r = 3% per bulan maka besarnya
investasi yg diinginkan para investor adalah Rp 300 juta (Rp 200 + 100) juta, dst 
Tingkat bunga berlaku (% per bln) . Nilai investasi totaldiinginkan
(Rp juta)
5 0
4 100
3 300
2 350
1 575
Catatan Mengenai Fungsi Investasi

1. Fungsi tersebut mempunyai slope negative


2. Posisinya sangat labil, karena banyaknya fakor yg
mempengaruhi MEC (kondisi sosio-ekonomis-politis Negara)
3. Kesulitan memperoleh kredit dari bank mengakibatkan
tingkat investasi yg direalisasikan lebih kecil dari tingkat
investasi yg diinginkan. Untuk mengendalikan inflasi, jumlah
dana yg tersedia yg menentukan besarnya I (bukan MEC).
Kasus lain adalah kasus tengah-tengah dimana biaya dana (r)
yg menaik, dengan makin banyaknya jumlah dana yg
diminta.
Penawaran Agregat (Output Agregat)

Seberapa jauh kenaikan permintaan agregat


mengakibatkan kenaikan output (GDP riil) dan
sampai seberapa jauh mengakibatkan kenaikan
harga. Jawabannya adalah tergantung pada
tahap mana kita kebetulan berada pada kurva
penawaran agregat.

 
Faktor-faktor yang menyebabkan kurva penawaran jangka
pendek bergeser adalah factor yang mempengaruhi biaya
produksi ;
 
1. tingkat kekakuan pasar tenaga kerja,
2. perkiraan inflasi,
3. upaya pekerja untuk mendorong upah riil mereka, dan
4. perubahan biaya produksi yang tidak berkaitan dengan upah
(seperti biaya energi).

Tiga faktor pertama menggeser kurva penawaran agregat jangka


pendek dengan mempengaruhi biaya upah, faktor keempat
mempengaruhi biaya-biaya produksi lain.
Tingkat Kekakuan Pasar Tenaga Kerja

• Kekakuan upah riil mengurangi tingkat penemuan pekerjaan dan mempertinggi


pengangguran.Jika perekonomian sedang mengalami kenaikan dan pasar
tenaga kerja bersifat kaku (Y >Yn ),pemberi kerja mungkin mempunyai
kesulitan untuk
mempekerjakan tenaga kerja yang memenuhi mutu dan bahkan mungkin
mempunyai kesulitan untuk memelihara tenaga kerjanya sekarang.  
• Karena permintaan akan tenaga kerja sekarang melebihi penawaran di pasar
tenaga kerja, maka pemberi kerja (perusahaan) akan menaikkakn upah untuk
menarik pekerja yang dibutuhkan dan biaya produksi akan meningkat. Biaya
produksi yang semakin tinggi akan mengurangi keuntungan per unit output
pada setiap tingkat harga, dan kurva penawaran agregat jangka pendek
bergeser ke kiri.

 
• Sebaliknya, jika perekonomian mengalami penurunan dan pasar
tenaga kerja longgar (Y< Yn), maka dalam pasar tenaga kerja yang
longgar dimana jumlah tenaga kerja yang diminta lebih kecil
daripada jumlah yang ditawarkan , maka upah dan biaya produksi
akan menurun, jadi keuntungan per unit output akan meningkat
dan kurva penawaran agregat jangka pendek akan
bergeser ke kanan.
Perkiraan Tingkat Harga
• Kenaikan perkiraan tingkat harga mengakibatkan upah
lebih tinggi, yang selanjutnya menaikkan biaya produksi,
menurunkan keuntungan per unit output pada setiap
tingkat harga, dan menggeser kurva penawaran ke kiri.
• Maka, kenaikan perkiraan tingkat harga menyebabkan kurva
penawaran bergeser ke kiri, semakin besar perkiraan
kenaikan tingkat harga (yaitu, semakin tinggi perkiraan
inflasi), maka semakin besar pergeserannya.

 
Dorongan Upah

• Misalkan bahwa para pekerja memutuskan untuk mogok kerja untuk


mendapatkan upah riil yang lebih tinngi dan mereka berhasil
mendapatkan upah riil yng lebih tinggi. Maka dorongan upah oleh
para pekerja akan menyebabkan kurva penawaran agregat bergeser
ke kiri.

 
Perubahan Biaya Produksi Yang Tidak
Berhubungan Dengan Upah

• Perubahan teknologi dan penawaran bahan-bahan mentah disebut


guncangan penawaran (supply shocks) juga dapat menggeser kurva
penawaran agregat. Guncangan penawaran negatif, seperti pengurangan
ketersedian bahan mentah, yang harganya meningkat, akan meningkatkan
biaya produksi dan menggeser kurva penawaran agregat ke kiri dan
sebaliknya.
• Perkembangan teknologi baru akan menurunkan biaya produksi, dengan
menaikkan produktivitas pekerja hal ini juga dapat disebut dengan guncangan
penawaran positif, yang dapat menggeser kurva penawaran agregat ke kanan.

Anda mungkin juga menyukai