Anda di halaman 1dari 3

Patofisiologi pareplegia inferior

tipe upper motor neuron dan


lower motor neuron
• Pemeriksaan sistem motorik adalah bagian dari pemeriksaan fisik pada sistem neurologis. Indikasi pemeriksaan sistem motorik
adalah untuk mengevaluasi gangguan fungsi sistem motorik seseorang yang disebabkan karena gangguan pada aktivitas saraf
pusat, seperti keadaan cedera kepala, cedera spinal, atau pasien dengan gejala stroke. Pemeriksaan sistem motorik dilakukan
hanya sesuai kebutuhan kondisi pasien berdasarkan anamnesis saat persiapan, jadi tidak semua otot tubuh yang diperiksa, hanya
pada otot atau alat gerak yang mempunyai keluhan. [1,2]
• Gangguan fungsi sistem motorik menyebabkan kelainan yang cukup spesifik pada anggota gerak tubuh. Secara anatomi, sistem
yang menyusun pergerakan neuromuskular terdiri dari unsur saraf sebagai berikut :
• Gangguan impuls motorik karena kerusakan saraf pada UMN, LMN, atau akan menimbulkan tanda dan gejala yang berbeda.
• Neuron tingkat atas atau upper motor neuron (UMN), sel saraf yang dimulai dari kortek motorik dan berakhir di dalam medula
atau dalam sumsum tulang belakang. Sindrom Upper Motor NeuronPada sindrom UMN kerusakan dapat terjadi pada sistem saraf
piramidal dan ekstrapiramidal. Kerusakan pada sistem piramidal ditandai dengan gejala berupa lumpuh, hipertoni, hiper-refleks,
dan klonus, serta ditemukan adanya reflek patologis pada pemeriksaan sistem sensorik. Untuk lesi pada sistem ekstrapiramidal
tidak dijumpai adanya kelumpuhan, tetapi terdapat gangguan tonus otot, gerakan otot abnormal yang tidak dapat dikendalikan,
dan gangguan pada gerakan otot volunter. Berikut merupakan beberapa contoh penyakit yang ditandai dengan gangguan UMN
antara lain multiple sclerosis, primary lateral sclerosis, stroke, cedera spine, cedera otak traumatik, dan penyakit Huntington’s.
• Sindrom Lower Motor NeuronSindrom LMN didapatkan apabila terjadi kerusakan pada neuron motorik dan neuroaksis neuron
motorik bagian bawah dari batang otak dan tulang belakang. Gejala yang ditimbulkan pada sindrom LMN berupa kelemahan otot,
atrofi otot, fasikulasi otot, penurunan refleks dan tonus otot. Fasikulasi merupakan gerakan lembut dari otot di bawah kulit dan
terjadi akibat adanya denervasi dari saraf motorik. Adanya atrofi otot pada LMN dikaitkan dengan terjadinya fasikulasi.
Penurunan refleks pada sindrom LMN dikarenakan gangguan dari eferen (motorik) tungkai dari cabang motor sensoris. Berikut
merupakan contoh penyakit yang ditandai gangguan LMN antara lain
Guillain-Barre syndrome (GBS), primary lateral sclerosis, progressive bulbar palsy, progressive muscular atrophy, spinal muscula
r atrophy (SMA),
Bell’s palsy, dan poliomielitis. [5,6]
• Dapus
• 1. Wood-Allum, C. Shaw, P J. Motor Neurone Disease: A Practical
Update On Diagnosis and Management. Clin Med (Lond). 2010.
10(3):252-258.
• 4. Emos MC, Agarwal S. Neuroanatomy, Upper Motor Neuron Lesion.
[Updated 2018 Dec 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing;2019Jan
Availablefrom:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537305/

Anda mungkin juga menyukai