PERANCANGAN TEKNIK
E R A H A S F I S T R ATA I N ( 4 . 2 1 . 1 8 . 0 . 1 4 )
MS 2A
PENGERTIAN
Metalurgi serbuk atau powder metallurgy merupakan proses
pembentukan benda kerja komersial dari logam dimana logam
dihancurkan dahulu berupa serbuk, kemudian serbuk tersebut
ditekan didalam cetakan (mold) dan dipanaskan di bawah
temperature leleh serbuk sehingga terbentuk benda kerja.
KARAKTERISTIK
POWDER METALLURGY
SIFAT-SIFAT KHUSUS
POWDER METALLURGY
Ukuran Partikel Bentuk Partikel
Proses Ekstruksi
Proses konsolidasi serbuk yang
menggunakan dua dies dan Ram. Proses ini
dilakukan dengan cara memasukan serbuk-
serbuk ke tempat, diantara dua dies. Lalu
Ram akan memberikan gaya dengan
menekan serbuk-serbuk, yang akan keluar
sebagai green body.
5. SINTERING
PENGERTIAN
Proses sinter merupakan bagian dari metode
pembuatan produk dari bahan serbuk, yang
sebelumnya dilakukan proses kompaksi (cetak),
kemudian dengan memanaskan matrial dibawah
titik leburnya atau 0.7-0.9 dari temperatur leleh
serbuk utama sehingga partikel partikelnya
berikatan satu sama lain. Pada proses sinter,
benda padat terjadi karena terbentuk ikatan-
ikatan antar partikel. Panas menyebabkan
bersatunya partikel dan efektivitas reaksi
tegangan permukaan meningkat dengan
perkataan lain, proses sinter menyebabkan
bersatunya partikel sedemikian rupa sehingga
kepadatan bertambah.
TABEL TEMPERATUR SINTERING
UNTUK BEBERAPA JENIS LOGAM
PROSES SINTERING SECARA AKTUAL
Pre-heating:
Di sini, pelumas yang diberikan, meleleh, keluar
ke permukaan atau menguap. Perhatikan bahwa
de-pelumasan yang tidak memadai dapat
menyebabkan lepuh dan jelaga pada bagian
produk, ketika berada di Sintering atau Hot Zone.
Sintering:
Juga dikenal sebagai Zona Panas. Di sini, oksida
dalam atmosfer berkurang secara teratur dan
proses difusi terjadi di mana saat itu lah terbentuk
ikatan partikel serbuk.
Cooling:
Bagian mengalami proses pendinginan dimana
udara dan oksigen dilarang masuk disini.
PROSES SINTERING
SECARA STRUKTUR
Tahapan awal adalah tahapan
pengaturan kembali (rearrangement).
Partikel akan mengalami pengaturan
kembali posisinya sehingga bidang
kontak antar partikel menjadi lebih
baik. Pertumbuhan leher mulai terjadi
pada daerah kontak antar partikel
sehingga memungkinkan fase baru.
Pada tahapan ini, shrinkage yang terjadi
mencapai 4-5% dan densitas relatif
antara 0,5-0,6.
PROSES SINTERING
SECARA STRUKTUR