• Literatur dalam jurnal ini masih kurang seperti literatur yang berupa penelitian yang memliki arah dan
tujuan yang sama atau menunjuk pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
• Tidak adanya kerangka berpikir yang ditulis atau digambarkan dalam jurnal ini, yang seharusnya dapat
memandu pembaca agar lebih cepat dalam memahami
• pandangan peneliti.
• Penulis kurang dalam menyimpulkan Pendekatan Konstruktivis dalam Kajian Diplomasi Publik
Indonesia . Hal itu disebabkan Dalam penarikan kesimpulan diharapkan disesuaikan dengan teori yang
dipakai. Teori haruslah berdialog dengan masalah yang ditampilkan dalam penelitian. Agar terciptanya
konsistensi pembahasan dalam jurnal.
• Tidak adanya penulisan pertanyaan wawancara yang seharusnya sebagai pelengkap akan keabsahan
suatu hasil penelitian.
Simpulan
Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan
dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut
dikembangkannya berbagai perangkat kebijakan dan program serta kegiatan yang
didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Pemerintah
sebagai lembaga formal yang mengatur tata kelola persediaan SDA yang ada di
Indonesia menjadi hal yang penting sebagai landasan menjaga keseimbangan di
masa yang akan datang, dengan menetapkan kebijakan serta UU yang tepat agar
tercapainya pengelolaan SDA yang berkelajutan.Kedepan, masalah-masalah
lingkungan yang timbul akan semakin kompleks, mengingat semakin terbatasnya
ketersediaan SDA dan kualitas dari SDA itu sendiri yang semakin menurun.
Untuk itu, instrumeninstrumen pencegahan pencemaran dan/ atau kerusakan
lingkungan sebagaimana yang tertera dalam Pasal 14 UU-PPLH, perlu
dioptimalkan. Selama ini instrumen pencegahan belum ditindaklanjuti dengan
peraturan pelaksanaan yang sistematis dalam satu sistem hukum lingkungan yang
komprehensif dan harmonis diantara berbagai peraturan perundang-undangan
yang terkait baik secara horizontal maupun secara vertikal. Paling tidak, ke-12
instrumen pencegahan yang terdapat dalam Pasal 14 UUPPLH dimaksud harus
menjadi alat utama dalam penegakan hukum lingkungan, dan karenanya,
pembuatan peraturan pelaksanaan dari ke-12 instrumen pencegahan menjadi tugas
penting bagi pemerintah (termasuk Pemda) untuk menjalankan penegakan hukum
lingkungan berbasis penaatan hukum.
Saran
Artikel Jurnal ini sangat baik bagi pedoman untuk para
mahasiswa guna untuk
mengetahui Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan dalam kedua
artikel jurnal juga sudah cukup jelas di paparkan
materi yang berkaitan serta Pengelolaan Sumber Daya
Alam Dan Dampaknya
Terhadap Penegakan Hukum Lingkungan sudah cukup
jelas di paparkan.
THANK YOU..