Anda di halaman 1dari 24

“Pelayanan Kesehatan Reproduksi

Calon Pengantin”

Irfani Patenrengi, Amd.Keb.,SKM


Seksi Kesga & Gizi Masyarakat
Dinkes Prov. Kalsel
siklus reproduksi
KUALITAS INPUT manusia
PRA HAMIL?
Anak usia sekolah
Balita & anak
pra sekolah
Remaja
Dewasa PENDEKATAN SIKLUS
& PUS
HIDUP
Masa nifas dan
bayi

Masa persalinan
dan bayi baru lahir
Masa hamil dan
janin
Lanjut usia
Status Kesehatanan Reproduksi

Keguguran pada perempuan pernah


• Angka Kematian Ibu 305/100.000 KH(1) kawin pada usia 10-59 tahun : 4% dan
• Angka Kematian Bayi 24/1000 KH(2) pengguguran: 3,5%4)

TFR ASFR 15-19 Unmet need


2,4 (2) 36% (2) 11% (2)
KEK(3)
• WUS 15-49 th : 31,8%
• ibu hamil : 17,3% 34.5% Perempuan menikah
usia 20-24 tahun pertama kali Persentase Infeksi HIV tertinggi (Juli-Sept
menikah pada 2019)(7) : umur 25-49 thn (70,7%), 20-24 thn
ANEMIA(3) (15,6%)
usia 18 tahun ke bawah(2)
•pada perempuan: 23,9% 7% Perempuan usia 15-19 tahun sudah
•pada Ibu Hamil: 48,9% menjadi ibu(2)
Rasio HIV pada laki-laki dan perempuan 2:1
Rasio AIDS pada laki-laki dan perempuan 4:1
Hipertensi (pengukuran) pada Ca Payudara: 30,9% dan Ca Cervix 17,2% Rasio IMS pada laki-laki dan perempuan(7) 2:1
perempuan: 36,85%(3) dari semua jenis kanker pada
perempuan(8)
Faktor risiko HIV tertinggi (Juli-Sept 2019) (7):
348.446 perempuan Ca Prostat: 7,1% dari semua jenis kanker LSL (20%), heteroseksual (18%), pengguna
mengalami pada laki-laki(8) jarum
kekerasan(5)
suntik tidak steril pada penasun (1%),
1 dari 3 perempuan 15-56 thn mengalami kekerasan fisik 17.275 ibu rumah tangga AIDS dan menempati urutan tertinggi kedua (berdasarkan
dan/atau seksual oleh pasangan dan selain pasangan(6) jumlah kumulatif AIDS menurut pekerjaan/status)(7)

Keterbatasan Ketidaksetaraan Gender:


Persepsi Budaya (8) Globocan 2018
Kondisi Geografis Diskriminasi, Subordinasi, Rentan Mengalami Kekerasan, Peran Ganda
Sosial-Ekonomi

(1) SUPAS 2015 (2) SDKI 2017 (3) Riskesdas 2018 (4) Riskesdas 2010 (5) CATAHU 2018 (6) SPHPN 2016
(7) Laporan Perkembangan HIV AIDS dan
PIMS Triwulan III Tahun 2019
Kesehatan Reproduksi
• Keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial
secara utuh, tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan yang berkaitan
dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
Pentingnya Kesehatan Reproduksi bagi
Calon Pengantin
Catin perlu mengetahui informasi kesehatan reproduksi
untuk menjalankan proses, fungsi, dan perilaku
reproduksi
yang sehat dan aman.

Catin perempuan akan menjadi calon ibu yang harus


mempersiapkan kehamilannya agar dapat melahirkan anak
yang sehat dan berkualitas.

Catin laki-laki akan menjadi calon ayah yang harus memiliki


kesehatan yang baik dan berpartisipasi dalam perencanaan
keluarga, seperti menggunakan alat kontrasepsi serta
mendukung kehamilan dan persalinan yang aman.
Pentingnya Kesehatan Reproduksi bagi
Calon Pengantin
Laki-laki dan perempuan mempunyai resiko masalah
kesehatan reproduksi terhadap penularan penyakit.
Perempuan lebih rentan terhadap masalah kesehatan
reproduksi yang terjadi pada saat berhubungan seksual,
hamil, melahirkan, nifas, keguguran, dan pemakaian alat
kontrasepsi, karena struktur alat reproduksinya lebih
rentan secara sosial maupun fisik terhadap penularan
infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV.

Laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan


kewajiban yang sama untuk menjaga kesehatan
reproduksi.
Kesetaraan Gender dalam Kesehatan
Reproduksi

GENDER adalah pembagian peran KESETARAAN GENDER adalah suatu


kedudukan dan tugas antara laki-laki keadaan setara dimana antara laki-laki
dan perempuan yang ditetapkan oleh dan perempuan dalam hak (hukum)
masyarakat berdasarkan sifat laki-laki dan kondisi (kualitas hidup) adalah
dan perempuan yang dianggap pantas sama, laki-laki dan perempuan bebas
sesuai norma-norma, adat istiadat, mengembangkan kemampuan personil
kepercayaan atau kebiasaan mereka dan membuat pilihan-pilihan
masyarakat. tanpa dibatasi oleh stereotip, peran
gender yang kaku.
Kesetaraan Gender dalam Pernikahan

Pernikahan yang ideal • Dalam mengambil keputusan dalam rumah tangga dilakukan secara
dapat terjadi ketika bersama dan tidak memaksakan ego masing-masing.

perempuan dan laki-laki • Suami-istri saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga,
pengasuhan dan pendidikan anak.
dapat saling menghormati • Kehamilan merupakan tanggung jawab bersama laki-laki dan
dan menghargai satu perempuan.
sama lain • Laki-laki mendukung terlaksananya pemberian ASI eksklusif.

• Kekerasan secara fisik (memukul, menampar, menjambak rambut,


menyundut dengan rokok, melukai, dll)
Pernikahan yang bahagia
• Kekerasan secara psikis (selingkuh, menghina, komentar-
harus terbebas dari hal- komentar yang merendahkan, membentak, mengancam,dll),
hal sebagai berikut • Kekerasan seksual
• Penelantaran rumah tangga
Hak dan Kesehatan Reproduksi

Hak reproduksi adalah Hak-hak ini menjamin


hak asasi manusia yang setiap pasangan dan
dimiliki oleh setiap laki- individu untuk
laki dan perempuan memutuskan secara
yang berkaitan dengan bebas dan bertanggung
kehidupan jawab mengenai
reproduksinya. jumlah, jarak, dan
waktu memiliki anak
serta untuk
memperoleh informasi
kesehatan reproduksi.
Hak dan Kesehatan Reproduksi
Informasi yang perlu diketahui oleh setiap individu terkait
hak reproduksi:

Mendapatkan informasi yang mudah,


lengkap, dan akurat tentang penyakit Memperoleh informasi dan pelayanan
Keluarga Berencana (KB) yang aman,
Mendapatkan informasi yang lengkap menular seksual, agar perempuan dan laki- efektif, terjangkau, dapat diterima, sesuai
tentang kesehatan reproduksi, laki terlindungi dari infeksi menular seksual dengan pilihan, dan tanpa paksaan serta
permasalahan, dan cara mengatasinya. (IMS), HIV-AIDS dan infeksi saluran mengetahui dan memahami efek samping
reproduksi (ISR) serta memahami cara dan komplikasi dari masing-masing alat dan
penularannya,upaya pencegahan, dan obat kontrasepsi.
pengobatan.

Catin laki-laki dan perempuan berhak


mendapatkan pelayanan kesehatan Hubungan suami istri harus didasari rasa
reproduksi yang dibutuhkan. Catin cinta dan kasih sayang, saling menghargai
perempuan berhak mendapatkan dan menghormati pasangan,serta
pelayanan kesehatan reproduksi yang dilakukan dalam kondisi dan waktu yang
dibutuhkan agar sehat dan selamat dalam diinginkan bersama tanpa unsur
menjalani kehamilan, persalinan, nifas, pemaksaan, ancaman, dan kekerasan.
serta memperoleh bayi yang sehat.
Hak dan Kesehatan Reproduksi

Perilaku yang sebaiknya dihindari dalam


aktivitas seksual

Melakukan hubungan Melakukan hubungan


seksual pada saat seksual melalui dubur
menstruasi dan masa dan mulut
nifas

Berisiko dalam penularan penyakit dan merusak organ


reproduksi.
Intervensi Ber dasarkan Sikl us Hidup
Kondisi layak hamil

Remaja Anak
Catin & Ibu Bayi &
PUS Hamil, Balita usia
Bersalin, sekolah
Nifas
• REVITALISASI UKS
• PENUNDAAN USIA • JAMINAN MUTU ANC • REVITALISASI POS • Penguatan
• KONSELING PRA
PERKAWINAN TERPADU YANDU Kelembagaan TP
NIKAH – Kespro Catin
• Penambahan • RUMAH TUNGGU • Penguatan UKS
• GP2SP – wanita
Puskesmas PKPR KELAHIRAN Kelembagaan • Pemberian PMT AS
perkerja
• Pemberian Tablet • PERSALINAN DI POKJANAL • Penggunaan Rapor
• Pemberian Imunisasi
Tambah Darah FASKES • Transformasi Buku Kesehatan
dan TTD
• Pendidikan • Konseling IMD & KB KIA – KMS • Penguatan SDM
• Konseling KB Pra
Kespro di Pasca Persalinan • Penguatan Kader Puskesmas
marital
Sekolah • Penyediaan Buku KIA Pos Yandu • Imunisasi anak
• Konseling Gizi • Kelas Ibu Hamil • PMT Balita sekolah
Seimbang • P4K • SDIDTK • Penjaringan anak
• PELAYANAN KB PASCA • Imunisasi usia sekolah
PERSALINAN • Kelas Ibu Balita
Pel ayanan Kesehatan Masa Sebel um Hamil

Permenkes No 97 Tahun 2014


Setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan ditujukan pada
yang perempuan
saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan
perempuan
dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan melahirkan bayi yang sehat

Calon Pasangan
Remaja Pengan Usia Subur
tin

Mempersiapkan menjadi orang Mempersiapkan perempuan dalam menjalani


dewasa yang sehat, produktif, kehamilan dan persalinan yang sehat dan
serta terbebas dari berbagai
selamat serta memperoleh bayi yang sehat
gangguan kesehatan yang
dapat menghambat kemampuan
menjalani kesehatan
reproduksi secara sehat
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Bagi Seti ap Kelo mpok Sasaran

Calon Pasangan
Remaja
Pengan Usia Subur
tin
• Anamnesis umum
• Anamnesis umum • Deteksi dini masalah
PKPR • Anamnesis HEEADSSS
• Anamnesis umum
• Deteksi dini masalah kesehatan jiwa
• Deteksi dini masalah • Pemeriksaan fisik
kesehatan jiwa
kesehatan jiwa • Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan fisik • SADANIS
• Pemeriksaan penunjang
UKS • Pemeriksaan penunjang • IVA/pap smear
• KIE / Konseling
• KIE / Konseling • KIE / Konseling
• Pelayanan Gizi
• Pelayanan Gizi • Pelayanan Gizi
• Skrining dan imunisasi TT
• Imunisasi • Skrining dan imunisasi TT
• Konseling KB
• Pengobatan/terapi/ • Pelayanan KB
• Pengobatan/terapi/
rujukan sesuai • Pengobatan/terapi/
rujukan sesuai kebutuhan
kebutuhan rujukan sesuai kebutuhan
Posyandu
Remaja
Konsep Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Ba gi Cat in dan PUS

Pengobatan/
berisiko tatalaksana
Sembuh/
tinggi dan penyakit
Identifikasi bermasalah Penundaan terkontrol
Ingin
kesehatan kehamilan
hamil
dengan
Catin Faktor
kontrasepsi
risiko
dan (+),
PUS tidak
sehat Lepas
berencana
kontrasep
untuk hamil si

Sehat Kehamilan
sehat
Hamil dengan
pengawasan
• Poliklinik ketat
• Program P2P (PTM, HIV, TB,
Hepatitis)
Ibu dan Anak Sehat
• Yankespro catin
Dasar Hukum Pelayanan Kesehata n Reproduksi
Ba gi Calon Pengantin
Kesepakatan Bersama
Ruang lingkup:
Antara a. Pelaksanaan program bimbingan
KEMENAG-KEMENKES- perkawinan;
BKKBN b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan
bagi calon pengantin; dan
Nomor HK.03.01/Menkes/125/2020 c. Pertukaran data dan informasi
Tentang terkait kerja sama yang
Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan dilaksanakan.
Bagi Calon Pengantin Dalam Rangka
Peningkatan Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga

Perjanjian Kerja Sama ini dimaksudkan


Perjanjian Kerja Sama
sebagai :
Antara
DIRJEN BIMBINGAN MASYARAKAT • Pedoman bagi Kedua institusi dalam
ISLAM KEMENAG – DIRJEN KESEHATAN mendukung pelaksanaan bimbingan
MASYARAKAT KEMENKES perkawinan dan pelayanan kesehatan
Nomor HK.03.01/II/691/2020 bagi calon pengantin.
Tentang • Mensinergikan pelaksanaan program
PELAKSANAAN BIMBINGAN bimbingan perkawinan dan pelayanan
PERKAWINAN DAN PELAYANAN kesehatan bagi calon pengantin sesuai
KESEHATAN BAGI CALON PENGANTIN tugas dan fungsi masing-masing kedua
institusi.
Pelayanan Kesehata n Reproduksi
Ba gi Calon Pengantin

Bimbingan
KUA
Perkawinan Minimal
KIE Kesehatan 3 bulan
Reproduksi sebelum
Konseling Hari
Puskesmas Individu/ Pernikahan
Pasangan

Pemeriksaan
Puskesmas
Kesehatan Tujuan
pemeriksaan kesehatan
kesehatan reproduksi calon pengantin

Deteksi dini Mengetahui


penyakit status gizi
Anamnesis Pemeriksaan fisik dan
genetik : (wawancara oleh (termasuk status
thalassemia, kesehatan
tenaga gizi) dan deteksi
hemofilia kesehatan) masalah kejiwaan catin

Pemeriksaan Mengetahui
Skrining status T
penunjang
dan pemberian kesiapan catin
(laboratorium)
imunisasi TT (fisik dan
- rutin: Hb, gol darah
sesuai status psikis) untuk
- lain2 atas indikasi
Deteksi dini memiliki anak
penyakit menular :
hepatitis B dan C,
HIV/AIDS, IMS,
TORCH, penyakit Deteksi dini penyakit
infeksi lainnya kronis : hipertensi,
penyakit paru, Melengkapi
penyakit jantung, status
diabetes imunisasi
Alur Pelayanan Kesehata n Ba gi Calon Pengantin

KUA atau lembaga


Agama
memberikan
Bimbingan
Perkawinan,
dimana salah
satunya adalah
pemberian materi
kesehatan
reproduksi
Kondisi Ideal untu k Ham il Sehat
Layak Hamil
KB dan Kemat ian Ibu dan Anak

Jumlah kematian ibu


64,2% * telah 44%
CPR Global (2012)

100% **
Jumlah kehamilan tak direncanakan
(unintended pregnancy)
70%
Bila seluruh kebutuhan
kontrasepsi modern akan 74%
Jumlah aborsi yang tidak
aman
(unsafe abortion)
terpenuhi (met need for
modern contraceptives) + Jumlah kematian ibu

25
* Ahmed et al, the Lancet 2012 % Jumlah kematian bayi baru lahir
** WomenDeliver
18%
Harapan
1. Adanya kerjasama yang baik dengan semua sektor
(Kemenag, BKKBN, Organisasi Profesi, Organisasi
Masyarakat) yang terlibat dalam pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil baik bagi PUS maupun Calon Pengantin
2. Peningkatan sosialisasi kondisi Layak Hamil bagi PUS dan
Catin agar dapat merencanakan kehamilan dengan baik dan
sehat
3. Pemerintah daerah dapat melaksanakan program calon
pengantin yang terintegrasi dengan layanan bimbingan
perkawinan(Kemenag) dan pelayanan kesehatan
reproduksi calon pengantin (sektor kesehatan)
Rencanakan Kehamilan Sehat Bagi Catin & PUS
Untuk Mewujudkan Generasi Sehat Berkualitas dan
Keluarga yang Harmonis
- TERIMA KASIH -

Anda mungkin juga menyukai