Gangguan Skizoafektif Tipe Manik-Lapkas Bangsal
Gangguan Skizoafektif Tipe Manik-Lapkas Bangsal
Pembimbing
dr. Lenny Irwati Yohosua Sp.KJ
Ni Putu Anastasia Diana Yanti
112019249
Identitas pasien
• Nama : Tn. TH
• Tanggal Lahir : Bandung, 27 Juni 1974
• Alamat : Jl. 17 Aguastus I RT/RW: 2/2, kelurahan Cibangkung,
kecamatan Batu Nunggal, Bandung.
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Suku Bangsa : Sunda
• Agama : Islam
• Pendidikan: S1
• Pekerjaan : Guru Private
• Status Pernikahan : Cerai
• Rujukan/Datang Sendiri/Keluarga: Keluarga (Ibu )
RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis I : Diambil pada tanggal 31 Maret 2021,
pukul 12.54 WIB
Autoanamnesis II : Diambil pada tanggal 2 April 2021,
pukul 10.00 WIB
Autoanamnesis III : Diambil pada tanggal 5 April 2021,
pukul 08.00 WIB
REALIBILTAS
Buruk karena pasien merasa
tidak sakit
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
RDT COVID-19 Non Reaktif Non Reaktif
Hematologi Rutin (26/03/2021)
Hemoglobin 15,3 g/dL 13,2-17,3
Hematokrit 46.0 % 40-52
Eritrosit 6,4 10^6uL 4,4-5,9
Leukosit 8,900 /uL 3.800-10.600
Trombosit 264,000 uL 150.000-400.000
MCV 70.7 fL 80-100
MCH 23,0 Pg 28-33
MCHC 33,6 g/dL 33-36
Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0-1
Eusinofil 3.0 % 2-4
Neutrofil 76.0 % 50-70
Limfosit 13.0 % 25-40
Monosit 8.0 % 2-8
Kimia Klinik (26/03/2021)
Glukosa Darah
Glukosa Sewaktu 97 mg/dl 74-180
Fungsi Hati
SGOT 24 U/L <38
SGPT 23 U/L <40
Fungsi Ginjal
Ureum 9 mg/dl 13-43
Creatinin 1.16 mg/dl 0.8-1.3
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
• Keluarga mengatakan bahwa 3 bulan SMRS pasien tampak gelisah, marah-
marah, bicara kacau, mondar-mandir, kurang tidur dan keluyuran. Selama
1 minggu pasien tidak pulang kerumah dan sebelumnya berpamitan pergi
kepengajian di mesjid ITB. Ketika pasien berpamitan pergi keluar rumah
pasien tidak meminum obat. Pasien memukul pintu dan tidak mau minum
obat. Pasien banyak menyendiri dan tidak melakukan kegiatan apapun
dirumah. Pasien menolak berbicara dengan ayah pasien dan pasien lebih
senang menyendiri. Pasien kemudian di rawat di yayasan Nur Ilahi selama
5 hari namun tidak ada perbaikan sehingga dirujuk ke RSJ Prov Jabar.
• Pada penilaian status mental ketika wawancara pertama kali pasien
tampak ketakutan dan tampak lesu. Pasien bicara spontan lancar, cepat,
banyak bicara, volume keras. Suasana perasaan pasien eutimik adanya ide
kebesaran, hipervigilance dan tilikan derajat 3.
FORMULASI DIAGNOSTIK
• Susunan formulasi diagnostic ini berdasarkan dengan penemuan
bermakna dengan urutan untuk evaluasi multiaksial seperti berikut :
• Aksis I : Gangguan skizoafetif tipe manik
Merupakan suatu gangguan psikotik dengan gejala skizofrenik dan
manik sama-sama menonjol dalam satu episode penyakit yang sama.
Episode manik ditandai dengan adanya suasana perasaan melambung
meningkat, ekspansif atau irritable yang berlangsung paling sedikit 1
minggu disertai meningkatnya rasa harga diri dan ide-ide kebesaran, dan
perilaku agresif serta adanya ide-ide kejaran.
Ketika menganamesis pasien didapatkan ide-ide kebesaran seperti
pasien merasa seorang ahli agama. Ketika pasien di bawa ke RSJ Cimahi
terdapat keluhan gelisah, marah-marah, bicara kacau, mondar mandir
dan keluyuran selama 1 minggu tidak pulang ke rumah pasien juga
memukul pintu dan tidak mau minum obat. Adanya ide-ide kejaran
seperti pasien merasa ayah pasien menganggap pasien sakit hingga
menyewa orang untuk membawa pasien ke RSJ dan membuat pasien
sangat takut.
• Aksis II : Tidak ada diagnosis
DAFTAR PROBLEM
DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : Tidak ada
Psikologi/psikiatrik : pasien tidak merasa bahwa dirinya sakit, pasien
berpendapat bahwa ayahnya mengira pasien sakit. Ketika pasien tidak
meminum obat pasien akan kambuh.
Sosial/keluarga : Hubungan pasien dengan ayah pasien kurang baik,
karena menurut pasien ayah pasien sangat keras dan terkadang pasien
merasa menderita mengikuti kemauan dari ayah pasien. Mulai dari
hubungan asmara hingga penampilan sangat diatur oleh ayah
pasien.Namun pasien memutuskan tetap menuruti apa kemauan dari
ayah pasien.
Terima kasih