• 24 mg – 30 mg gestasi.
• 500 gr – 1400 gr.
• 0,8 % seluruh kelahiran
hidup
• Masalah : semua.
• Penampilan : Kecil tidak
memiliki lemak, Kulit
sangat tipis, Kedua
mata mungkin
berdempetan.
GEJALA KLINIS :
TANDA-TANDA ANATOMIS :
• Berat badan lahir rendah (< 2,5 Kg).
• Ukuran kepala lebih besar dari badan.
• Kulitnya tipis, keriput, terang dan berwarna
merah muda (transparan dan tembus cahaya).
• Pembuluh darah dibawah kulit dapat terlihat.
• Lemak subcutannya (brown fat) sedikit.
• Rambut di kepala tampak jarang dan tipis.
• Telinga tipis dan lembek.
• Banyak terdapat lanugo dan vernicaseosa di
badannya.
• Tulang tengkorak teraba lunak.
• Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung
jari.
• Pada bayi laki-laki : testis belum turun, scrotum
kecil dan lipatannya sedikit.
• Pada bayi perempuan : Labia minora lebih
menonjol.
• Jaringan payudara belum berkembang.
• Otot lemah, sedikit melakukan aktifitas fisiknya.
TANDA FISIOLOGIS :
• Gerakan bayi pasif, tangis hanya merintih, bayi
lebih banyak tidur, lebih malas.
• Sistem neuromuscular masih sangat lemah
(reflex isap dan menelan yang lemah).
• Sistem respirasi belum adequate (pernafasan
yang tidak teratur).
• Thermolabil (fungsi control suhu di
hypothalamus belum mature).
KONDISI YANG MENIMBULKAN
MASALAH PADA BAYI PREMATUR
Sistem Pernapasan
• Otot-otot pernapasan susah berkembang.
• Dinding dada tidak stabil.
• Produksi surfaktan : penurunan.
• Pernafasan tidak teratur dengan periode
apnea dan cianosis.
• Gag reflek dan batuk : penurunan.
Sistem Pencernaan
• Ukuran Lambung Kecil
• Penurunan Fungsi Enzim.
• Garam Empedu Kurang.
• Keterbatasan mengubah glukosa menjadi glikogen.
• Keterbatasan melepas insulin.
• Kurang koordinasi reflek menghisap dan menelan.
Fungsi Liver
• Kemampuan mengkonyugasi bill.
• Penurunan Hb setelah lahir
Kestabilan Suhu
• Lemak subkutaneus sedikit, simpanan glikogen & lipid
sedikit
• Kemampuan menggigil menurun.
• Aktivitas kurang.
• Postur flaccid, permukaan terexpose meningkat
Sistem Ginjal
• Ekskresi sodium meningkat
• Kemampuan mengkonsentrasi & mengeluarkan urin
menurun.
• Jumlah tubulus glomerulus tidak seimbang untuk
protein, as. Amino & sodium
Sistem Syaraf
• Respon untuk stimulasi lambat.
• Reflek gag, menghisap & menelan kurang.
• Reflek batuk lemah.
• Pusat kontrol pernafasan, suhu & vital lain belum
berkembang.
Infeksi
• Pembentukan antibodi kurang.
• Tidak ada munoglobulin M.
• Kemotaksis terbatas.
• Hypo fungsi kel. adrenal
KOMPLIKASI :
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Jumlah sel darah putih 18.000/mm3, netrophil meningkat sampai
23.000 – 24.000 /mm3 hari pertama setelah lahir (menurun jika
terjadi sepsis)
• Hematokrit (HT) : 43 % - 61 % (peningkatan sampai 65 % atau lebih
menandakan polisitemia, penurunan kadar menunjukan anemia
atau hemoragic prenatal / perinatal).
• Hemoglobin (HB) : 15 – 20 mg/dL. (kadar lebih rendah berhubungan
dengan anemia atau hemolisis berlebihan).
• Bilirubin total : 6 mg/dL pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dL 1 –
2 hari, dan 12 mg / dL pada hari ke - 3 – 5.
• Destrosix : tetes glukosa pertama selama 4 – 6 jam pertama setelah
kelahiran, rata-rata 40-50 mg/dL meningkat 60 – 70 mg/dL pada
hari ke – 3.
• Pemantauan elektrolit (Na+,K+,Cl-) biasanya normal pada awalnya.
• Pemeriksaan Analisa Gas Darah
KONSEP DASAR
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN :
Sirkulasi
• Nadi apikal mungkin cepat / tidak teratur
dalam batas normal (120 sampai 160 dpm)
murmur jantung yang dapat menandakan
duktus arteriosus paten (PDA)
Makanan / Cairan
• Berat badan kurang dari 2500 g
Neurosensori
• Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut
agak gendut
• Ukuran kepala besar dalam hubungan dengan
tubuh : sutura mungkin mudah di gerakan,
fontanel mungkin besar / terbuka lebar
• Umumnya terjadi edema pada kelopak mata,
mata mungkin merapat
• Reflek tergantung pada usia gestasi
Pernafasan
• Apgar score mungkin rendah
• Pernafasan dangkal, tidak teratur, pernafasan
diafragmatik intermiten (40-60 x/mnt)
mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi
suprasternalsubternal, sianosis ada.
• Adanya bunyi ampelas pada auskultasi,
menandakan sindrom distres pernafasan
(RDS)
Keamanan
• Suhu berfluktuasi dengan mudah
• Menangis mungkin lemah
• Wajah mungkin memar, mungkin kaput
suksedaneum
• Kulit transparan
• Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh
• Ekstremitas tampak edema
• Garis telapak kaki terlihat
• Kuku pendek
Seksualitas
• Genetalia ; Labia minora lebih besar dari labia
mayora dengan kritoris menonjol testis pria
tidak turun, rugae mungkin banyak / tidak ada
pada skrotum.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan
dengan imaturitas fungsi paru (kurang
produksi surfactant) dan neuromuscular.
2. Tidak efektifnya termoregulasi berhubungan
dengan imaturitas control pengatur suhu
tubuh dan kurangnya lemak subcutan.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan
imaturitas system imunologi (defisiensi
pertahanan tubuh) dan infeksi transplacenta.
4. Resiko gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan imaturitas
saluran cerna (ketidakmampuan tubuh dalam
mencerna nutrisi).
5. Resiko gangguan integritas kulit
berhubungan dengan tipisnya jaringan kulit
dan immobilisasi.
6. Kecemasan orang tua berhubungan dengan
situasi kritis dan kurangnya pengetahuan.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya pola nafas b.d imaturitas
fungsi paru dan neuro muscular
Kriteria Hasil :
• Pola nafas efektif.
• RR 30-60 x/mnt.
• Sianosis(-)
• Sesak (-).
• Ronchi (-).
• Whezing (-).
Implementasi :
• Observasi pola nafas.
• Observasi frekuensi dan bunyi nafas.
• Observasi adanya sianosis.
• Monitor dengan teliti hasil pemeriksaan gas
darah.
• Tempatkan kepala pada posisi hiperekstensi.
• Beri O2 sesuai program dokter
• Observasi respon bayi terhadap ventilator dan
terapi O2.
• Atur ventilasi ruangan tempat perawatan klien.
• Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya.
2. Tidak efektifnya termoregulasi b.d
imaturitas control pengatur suhu dan
berkurangnya lemak subcutan didalam
tubuh.
Kriteria Hasil :
• Suhu 36-37 C.
• Kulit hangat.
• Sianosis (-).
Implementasi :
• Observasi tanda-tanda vital.
• Tempatkan bayipada incubator.
• Awasi dan atur control temperature dalam
incubator sesuaikebutuhan.
• Monitor tanda-tanda Hipo dan Hipertermi.
• Hindari bayi dari pengaruhyang dapat
menurunkan suhu tubuh.
• Ganti pakaian setiapbasah.
• Observasi adanya sianosis.
3. Resiko infeksi b.d defisiensi pertahanan
tubuh (imunologi) Infeksi tidak terjadi.
Kriteria Hasil :
• Suhu 36-37 C.
• Tidak ada tanda-tanda infeksi.
• Leukosit 5.000 – 10.000/mm3
• Kaji tanda-tanda infeksi.
Implementasi :
• Kaji tanda-tanda infeksi.
• Isolasi bayi dengan bayi lain.
• Cucitangan sebelum dan sesudah kontak dengan
bayi.
• Gunakan masker setiap kontakdengan bayi.
• Cegah kontak dengan orang yang terinfeksi.
• Pastikan semuaperawatan yang kontak dengan
bayi dalam keadaan bersih/steril.
• Kolaborasidengan dokter.
• Berikan antibiotic sesuai program.
4. Resiko gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan b.d ketidakmampuan mencerna
nutrisi (Imaturitas saluran cerna)
Kriteria hasil :
• Nutrisi terpenuhi setelah reflek hisap dan
menelan baik
• Muntah (-).
• Kembung (-).
• BAB lancar.
• Beratbadan meningkat 15 gr/hr
Implementasi :
• Observasi intake dan output.
• Turgor elastis.
• Observasi reflek hisap dan menelan.
• Beri minum sesuai program.
• Pasang NGT bila reflek menghisap dan menelan
tidak ada.
• Monitortanda-tanda intoleransi terhadap nutrisi
parenteral.
• Kaji kesiapan untuk pemberian nutrisi enteral
• Kaji kesiapan ibu untuk menyusu.
• Timbang BBsetiap hari.
5. Resiko gangguan integritas kulit b.d tipisnya
jaringan kulit, imobilisasi.
Kriteria Hasil :
• Gangguan integritas kulit tidak terjadi
• Suhu 36,5-37 C.
• Tidak ada lecet atau kemerahan padakulit.
• Observasi vital sign.
• Tanda-tanda infeksi (-).
Implementasi :
• Observasitekstur dan warna kulit.
• Lakukan tindakan secara aseptic danantiseptic.
• Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
bayi.
• Jagakebersihan kulit bayi.
• Ganti pakaian setiap basah.
• Jaga kebersihantempat tidur.
• Lakukan mobilisasi tiap 2 jam.
• Monitor suhu dalamincubator.
6. Kecemasan orang tua b.d kurang
pengetahuan orang tua dan kondisi krisis.
Kriteria Hasil :
• Cemas berkurang.
• Orang tua tampak tenang
• Orang tua tidak bertanya-tanya lagi.
• Orang tua berpartisipasi dalam proses
perawatan bayinya.
Implementasi :
• Kaji tingkat pengetahuan orang tua.
• Beri penjelasantentang keadaan bayinya.
• Libatkan keluarga dalam perawatanbayinya.
• Berikan support dan reinforcement atas apa
yang dapat dicapai oleh orang tua.
• Latih orang tua tentang cara-cara perawatan
bayi dirumah sebelumbayi pulang.
TERIMA KASIH
SEE YOU………. BY QQ