Anda di halaman 1dari 12

HAMBATAN DAN TANTANGAN DALAM


MENGIKUTI PERKEMBANGAN JAMAN
MELIPUTI HAMBATAN INTERNAL DAN


HAMBATAN EKSTERNAL SBII ( Sifat,
bentuk, isi, dan irama)
NAMA ANGGOTA:

1. Salma Hermawan Putri (2021008143)


2. Siskana Dewi (2021008146)
3. Lusei Lavendasari (2021008151)
4. Oktavian Gilang Ramadhan (2021008152)
5. Innayah (2021008292)
A. HAMBATAN YANG DI HADAPI
TAMANSISWA

Perguruan Tamansiswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara sebelumnya


bernama RM Suwardi Suryadiningrat.
Tanggal 3 Juli 1922 merupakan institusi pendidikan di negeri ini yang
berkontribusi besar terhadap perwujudan kemerdekaan.Sekolah pertama yang
didirikan adalah taman indria (taman kanak-kanak) dan kursus guru, kemudian
diikuti dengan pendirian taman muda (SD), dan taman dewasa (SMP), setelah
itu taman madya (SMA), taman guru (SPG), prasarjana, dan sarjana wiyata.
Pengembangan yang pesat sehingga
menimbulkan kekhawatiran pada Pemerintah
Belanda sehingga dikeluarkan Undang-Undang
Sekolah Liar. Undang-Undang itu melarang
sekolah partikelir (swasta) beroperasi bila tanpa
izin dari pemerintah, harus menggunakan
kurikulum dari pemerintahan dan gurunya harus
tamatan dari sekolah guru pemerintah
Menghadapi tekanan itu, Ki Hadjar
Dewantara melawan dengan dua faktor yaitu:

INTERNAL EKSTERNAL
Ki Hadjar Dewantara menyerukan Ki Hadjar Dewantara mengirim
kepada semua pemimpin telegram kepada Gubernur Jenderal
Tamansiswa dan Wanita Tamansiswa Hindia Belanda di Bogor yang
untuk melawan OO 1932 dengan menyatakan akan mengadakan
tetap terus menjalankan sekolah. perlawanan sekuat-kuatnya dan
selama-lamanya dengan cara tenaga
diam (Lijdelik Verset).
B. TANTANGAN TAMANSISWA DI ERA
MODERN

Terdapat 2 tantangan yaitu:

1. 2.
Tantangan terkini Tantangan terberat
TANTANGAN TERKINI
Pada kongres XXI Persatuan Tamansiswa yang
sedang berlangsung di Yogyakarta dari tanggal
5-8 Desember 2016 bertepatan dengan
tantangan kekinian Tamansiswa yang semakin
berat. Perubahan alam dan zaman tidak bisa lagi
menempatkanTamansiswa seolah-olah hidup di
masa lampau. Tantangan Tamansiswa kini
berbeda dengan masa lampau. Pada saat ini dan
mendatang Tamansiswa dihadapkan pada
semakin hegemoniknya konsep pendidikan
modern atau setidaknya yang dianggap modern
yang dikangkangi oleh kepentingan kapitalisme
ekonomi. Idealisme pendidikan harus
berhadapan dengan pragmatisme pendidikan
yang merupakan anak kandung kapitalisme.
Pragmatisme dalam pendidikan lebih dekat
kepada intelektualisme dan materialisme.
Intelektualisme dan materialisme ditolak KHD
karena akan memisahkan kaum terpelajar dengan
masyarakatnya. Bukan tidak mungkin pada
gilirannya akan memisahkan pemimpin dengan Tantangan berat yang dihadapi Tamansiswa
rakyatnya. Dasar pemikiran inilah yang kemudian lainnya ialah, hadirnya teknologi informasi dan
dituang dalam pasal 31 UUD 1945 (sebelum komunikasi yang mustahil terbendung dan telah
amandemen). (1) tiap-tiap warganegara berhak membawa perubahan sosial yang sangat cepat
mendapat pengajaran. (2) Pemerintah merasuk sampai dengan sendi-sendi kehidupan
mengusahakan dan menyelenggarakan satu masyarakat. Pada gilirannya mengalahkan
sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan tatanan sosial yang ada. Arahnya sangat jelas,
undang-undang. memudarnya kepatuhan terhadap nilai, norma,
dan pranata masyarakat yang dijunjung tinggi
yang kemudian menimbulkan persepsi semakin
merosotnya akhlak dan budi pekerti. Menghujat
dan menista pihak lain tanpa perasaan
bersalah oleh karena melalui media sosial saat
ini sedang marak terjadi. Barang tentu hal ini
tidak menggambarkan watak bangsa Indonesia
yang lembah manah.
TANTANGAN BERAT

1 2
KHD tidak mau ajarannya Sifat-Bentuk-Isi-Irama (SBII).
disebut sebagai Dewantara- Ketamansiswaan mengatakan,
isme atau Dewantara- untuk menyikapi perkembangan
methode. Segala ajaran, alam dan zaman yang berubah,
temuan hasil pemikiran, maka digunakanlah teori SBII.
konsep, dan gagasan KHD Sifat hakikat tidak boleh
diwakafkan menjadi ajaran berubah, akan tetapi bentuk, isi,
Sistem Tamansiswa dan dan irama boleh (bahkan harus
kemudian disebut sebagai mampu) berubah sesuai dengan
Ketamansiswaan. tuntutan perkembangan alam
dan zaman.
Untuk menyikapi perkembangan alam dan zaman menggunkan teori SBII
Sifat tidak boleh berubah akn tetapi bentuk,isi,dan irama harus mempu berubah
sesaui dengan perkembangan alam dan zaman.Teori sifat bentuk isi dan irama ini
merupakan sebuah semboyan uang mengandung suatu dinamika perubahan alam
dan zaman denhan berwawasan kedepan,demi kemajuan diri,keluarga,masyarakat,
agama,bangsa dan negara. Masa depan bangsa Indonesia bergantung kepada
anak-anak didik saat ini. Meraka harus dibekali ilmu pengetahuan demi memajukan
bangsa.
Tamansiswa kontekstual memerlukan dukungan sumber daya dan sumber dana besar.
Dala kedudukannya sebagai aset bangsa, Tamansiswa memerlukan dukungan semua
pihak,siapapun mereka. Tamansiswa adalah organisasi yang bersifat wakaf merdeka
sehingga Tamansiswa menjadi milik siapa saja yang menyetujui gagasan dan cita-cita
seluruh Bangsa Indonesia yang cinta damai, anti penindasan, menjunjung tingi
kemanusiaan dan HAM. Serta memperjuangkan terwujudnya masyarakat adil dan
makmur sebagaimana yang dikehendaki Pancasila dan UUD 1945. Dalam bahasa
amansiswa dirumuskan sebagai masyarakat tertib damai dan salam bahagia.
KESIMPULAN
Perguruan Tamansiswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara sebelumnya
bernama RM Suwardi Suryadiningrat. Pada Tanggal 3 Juli 1922 merupakan institusi
pendidikan di negeri ini yang berkontribusi besar terhadap perwujudan
kemerdekaan.Sekolah pertama yang didirikan adalah taman indria dan kursus guru,
kemudian (SD), (SMP), setelah itu (SMA), dan taman guru (SPG), prasarjana,
dan sarjana wiyata, Pengembangan yang pesat sehingga menimbulkan
kekhawatiran pada Pemerintah Belanda sehingga dikeluarkan Undang-Undang
Sekolah Liar. Undang-Undang itu melarang sekolah partikelir (swasta) beroperasi
bila tanpa izin dari pemerintah, Pada kongres XXI Persatuan Tamansiswa yang
sedang berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 5-8 Desember 2016 Tantangan
Tamansiswa kini berbeda dengan masa lampau. Pada saat ini dan mendatang
Tamansiswa dihadapkan pada semakin hegemoniknya konsep pendidikan modern
atau setidaknya yang dianggap modern yang dilangkangi oleh kepentingan
kapitalisme ekonomi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai