Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 3

Manajemen Stratejik
Dosen Pengampu :
Dr. Ir.Mombang Sihite MM

Disusun oleh :
1. Sutan Oloan Hasibuan (5221220022)
2. Prayekti Sulistyorini (5521220008)
The Strategy of Mission Statement to
Build Staff Working Value
– A Case Study of Starbucks
Pembahasan
1. Latar Belakang Penelitian
2. Fokus Perusahaan
3. Nilai Inti
4. Kepedulian terhadap Orang
5. Sumber Daya Manusia
6. Fokus Pelanggan
7. Kualitas
8. Kesimpulan
1. Latar Belakang Penelitian
.

4
2. Fokus Perusahaan
Misi diberi kata karena ini berkomunikasi aspirasi
organisasi dan mempengaruhi perilaku dan sumber daya
alokasi (Bart, 1997). Misi memberikan arahan dengan
memfokuskan perhatian pada tujuan, dan bertindak terus-
menerus memberikan nilai-nilai dan standar perilaku.
Fokus perusahaan Starbucks adalah untuk ajari orang
cara mencicipi kopi yang enak dan dapatkan kesetiaan
pelanggan ke Starbucks.

5
3. Nilai Inti
Salah satu alasan penting untuk ekspresi misi dalam
sebuah perusahaan bisnis adalah untuk mendefinisikan
seperangkat keyakinan dan konsep yang memandu
perilaku orang. Nilai universal adalah sebagian besar
menekankan pada nilai-nilai kejujuran, etika,
transparansi, dan hati nurani. Terungkap bahwa kejujuran
dalam bertransaksi dan loyalitas terhadap kode etik;
apalagi, transparansi sangat ditekankan oleh perusahaan
dalam bisnis saat ini lingkungan.

6
4. Kepedulian terhadap Orang
Dalam dimensi manusia dalam bisnis, manusia adalah
kekuatan pendorong utama di balik bisnis apa pun. Peran
kritis diperankan oleh sumber daya manusia dalam
keberhasilan perusahaan membutuhkan dorongan dalam
mencapai keunggulan manusia. Di dalam menghargai
pengakuan, kepercayaan, permainan yang adil, martabat
dan pengakuan menganggap penting.

7
5. Sumber Daya Manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia memiliki
pengaruh yang mendalam berpengaruh dalam membentuk
orientasi orang dalam bisnis. Sebuah studi (Verma, 2004)
dari isi pernyataan misi mengungkapkan perusahaan
mencoba untuk mempromosikan keunggulan lingkungan,
mempromosikan orientasi tim, pemberdayaan, dan pekerja
kepuasan dan mendorong perbedaan pendapat sebagai nilai
yang dianut. Dia diakui secara luas bahwa dalam
lingkungan yang sangat kompetitif, elemen manusia sangat
penting dalam mencapai kinerja yang sangat baik

8
6. Fokus Pelanggan
Secara teori, bisnis ada untuk melayani seseorang di luar
sistem. Pelanggan bukanlah diktator tetapi didikte;
Namun, dengan semakin ketatnya persaingan bisnis
dipaksa untuk menyadari pentingnya menjadi pelanggan
didorong. Di dalam mengklarifikasi tujuan bisnis
(Drucker, 1973) menulis bahwa tujuan bisnis adalah
untuk menciptakan pelanggan yang puas. Fokus
pelanggan telah menjadi kunci untuk mendapatkan
organisasi berperilaku dan menciptakan nilai yang
disetujui pelanggan.

9
7. Kualitas
Jika memenangkan pelanggan adalah tujuannya, maka
instrumennya adalah kualitas produk dan kualitas layanan yang
sangat baik (Verma, 2009). Pernyataan misi digunakan untuk
menandakan kualitas sebagai hal yang penting poros kinerja
bisnis. Banyaknya pilihan untuk pelanggan telah menjadikan
kualitas sebagai salah satu pendorong penting dari produktivitas
dan profitabilitas. Pada semua kualitas yang terkait dimensi
seperti komitmen terhadap kualitas, dorongan keunggulan
kualitas, program kualitas, dan adopsi yang terbaik dalam
praktik kelas, lebih dari lima puluh persen responden
menyatakan bahwa misi mereka sangat menekankan dimensi ini.

10
8. Kesimpulan
Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terkenal di dunia, dan toko rantainya
telah menyebar ke banyak negara. Starbucks mengembangkan beberapa
strategi yang telah dikaitkan dengan keberhasilannya dalam bisnis toko rantai
kopi.
Di dalam pernyataan visi dan misi konteks ini telah muncul sebagai alat
strategis yang dipisahkan menjadi enam kategori: perusahaan fokus, nilai-
nilai inti, kepedulian terhadap orang, sumber daya manusia, fokus pelanggan,
dan kualitas.
Berdasarkan wawancara dengan staf tingkat yang lebih tinggi di negara
Jepang, Taiwan, Amerika Serikat, atau bahkan Cina, itu menganalisis strategi
bisnis Starbucks di antara negara yang berbeda dengan perbedaan budaya.
Dengan budaya Bedanya, strategi menjalankan bisnis mungkin berbeda dan
analisis strategi bisnis harus ditemukan dalam penelitian ini.

11
Fokus Pelanggan
Berdasarkan wawancara dengan staf tingkat yang lebih
tinggi di negara Jepang, Taiwan, Amerika Serikat, atau
bahkan Cina, itu menganalisis strategi bisnis Starbucks di
antara negara yang berbeda dengan perbedaan budaya.
Dengan budaya Bedanya, strategi menjalankan bisnis
mungkin berbeda dan analisis strategi bisnis harus
ditemukan dalam penelitian ini.
.

12

Anda mungkin juga menyukai