Anda di halaman 1dari 7

Nama Nama kelompok 1.

1.Yuliana Ignace A’e _33210014


2..Apriyanti Bait Metan_33210015
3.Maryati Vimelia Kolo_33210030
4.Leonardo S. Eno_33210026
5.Lidwina Mamo_33210024
6.Lakloe Kabnani_33210033
7.Oktaviana Seuk Lekik_33210057
A. BULIYING
- Pengertian Buliying secara umum
Secara umum bullying adalah aktivitas yang dilakukan seseorang atau kelompok dengan tujuan
memojokan orang lain dengan nada merendahkan, mengolok-olok hingga kekerasan fisik.
Definisi umum lainnya tentang bullying adalah perilaku yang ditujukan untuk menyakiti
individu atau sekelompok individu dengan berbagai bentuk baik fisik, verbal ataupun psikologis
yang dilakukan secara sengaja dan berulang kali oleh individu atau sekelompok individu yang
lebih kuat.
1. Bullying menurut Wiyani (2012)
Bullying dalam bahasa Indonesia disebut “menyakat” yang artinya mengganggu, mengusik, dan
merintangi orang lain, atau secara etimologi kata bully berarti penggertak, orang yang
mengganggu orang lemah.
2. Menurut Rigby (1994)
Bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi,
menyebabkan seseorang menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau
sekelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakukan dengan
perasaan senang.
3. Pendapat Djuwita (2005)
Bullying adalah bentuk-bentuk perilaku kekerasan dimana terjadi pemaksaan secara psikologis
ataupun fisik terhadap seseorang atau sekelompok orang yang lebih “lemah” oleh seseorang atau
sekelompok orang.
4. Menurut Sejiwa Foundation
Bullying diartikan sebagai tindakan penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti
seseorang atau sekelompok orang sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tak berdaya.
5. Pendapat Riauskina, dkk (2005)
Bullying didefinisikan sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh sekelompok
individu yang memiliki kekuasaan, terhadap individu lain yang lebih lemah, dengan tujuan
menyakiti orang tersebut.
-Aspek Aspek Buliyinga.
a. Bentuk fisik, merupakan bentuk bullying yang kasat mata seperti
memukul, menginjak kaki, melempar, menyuruh orang lain untuk
menyerang korban.

b. Bentuk verbal, bentuk bullying ini juga bisa terdeteksi karena bisa
tertangkap indera pendengaran kita seperti mengejek/mencela, memberi
panggilan nama, meneriaki, menuduh dan menyebarkan gosip.

c. Bentuk psikologis, ini adalah bentuk bullying yang paling berbahaya


karena tidak tertangkap oleh mata ataupun telinga kita jika kita tidak awas
dalam mendeteksinya seperti mengancam, meneror lewat pesan pendek
telepon genggam dan memanipulasi hubungan persahabatan
 Faktor yang mempengaruhi buliying

1. Teman sebaya

Salah satu faktor besar dari perilaku bullying pada remaja disebabkan oleh adanya teman sebaya
yang memberikan pengaruh negatif dengan cara menyebarkan ide (baik secara aktif maupun
pasif) bahwa bullying bukanlah suatu masalah besar dan merupakan suatu hal yang wajar untuk
dilakukan. Menurut Djuwita Ratna (2005) pada masanya, remaja memiliki keinginan untuk tidak
lagi tergantung pada keluarganya dan mulai mencari dukungan dan rasa aman dari kelompok
sebayanya. Jadi bullying terjadi karena adanya tuntutan konformitas.

2. Pengaruh media

Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru
adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dan kata-
katanya (43%).

Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan Sejiwa (2007), terangkum beberapa
pendapat orang tua tentang alasan anak-anak menjadi pelaku bullying, di antaranya:
Lanjutan

Karena mereka pernah menjadi korban bullying


1. Ingin menunjukkan eksistensi diri

2. Ingin diakui

3. Pengaruh tayangan TV yang negatif

4. Senioritas

5. Menutupi kekurangan diri

6. Mencari perhatian

7. Balas dendam

8. Iseng

9. Sering mendapat perlakuan kasar dari pihak lain

10. Ingin terkenal


Implikasi terhadap pendidikan ;
Salah satu implikasi pembulian di dunia pendidika yaitu
1. Mendapat nilai yang kurang bagus.

Dari sudut ini Seorang akan merasa dirinya kecewa karena mendapat nilai yang kurang bagus.
Nah dari situ ia akan semakin memikirkan hal itu. Makanya iya mencari orang untuk menjadi
korban pembulian nya.

Implikasi terhdapa remaja;


Salah satu implikasi di dunia remaja
2. Dalam Kematangan Bersikap

Pandai dari bersikap adalah salah satu wujud dari perkembangan intelektual seorang remaja
dalam pendidikannya. Matang bersikap ini berarti mampu mengkondisikan diri dan sikapnya
dalam semua situasi yang ada

Anda mungkin juga menyukai