b. Bentuk verbal, bentuk bullying ini juga bisa terdeteksi karena bisa
tertangkap indera pendengaran kita seperti mengejek/mencela, memberi
panggilan nama, meneriaki, menuduh dan menyebarkan gosip.
1. Teman sebaya
Salah satu faktor besar dari perilaku bullying pada remaja disebabkan oleh adanya teman sebaya
yang memberikan pengaruh negatif dengan cara menyebarkan ide (baik secara aktif maupun
pasif) bahwa bullying bukanlah suatu masalah besar dan merupakan suatu hal yang wajar untuk
dilakukan. Menurut Djuwita Ratna (2005) pada masanya, remaja memiliki keinginan untuk tidak
lagi tergantung pada keluarganya dan mulai mencari dukungan dan rasa aman dari kelompok
sebayanya. Jadi bullying terjadi karena adanya tuntutan konformitas.
2. Pengaruh media
Survey yang dilakukan kompas (Saripah, 2006) memperlihatkan bahwa 56,9% anak meniru
adegan-adegan film yang ditontonnya, umumnya mereka meniru geraknya (64%) dan kata-
katanya (43%).
Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan Sejiwa (2007), terangkum beberapa
pendapat orang tua tentang alasan anak-anak menjadi pelaku bullying, di antaranya:
Lanjutan
2. Ingin diakui
4. Senioritas
6. Mencari perhatian
7. Balas dendam
8. Iseng
Dari sudut ini Seorang akan merasa dirinya kecewa karena mendapat nilai yang kurang bagus.
Nah dari situ ia akan semakin memikirkan hal itu. Makanya iya mencari orang untuk menjadi
korban pembulian nya.
Pandai dari bersikap adalah salah satu wujud dari perkembangan intelektual seorang remaja
dalam pendidikannya. Matang bersikap ini berarti mampu mengkondisikan diri dan sikapnya
dalam semua situasi yang ada