TINJAUAN PUSTAKA
A. Bullying
1. Pengertian bullying
lakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat
Menurut Fitria (2015) bullying berasal dari kata bully yang artinya
penggertak atau orang yang menganggu orang lain yang lemah Bullying
dunia pendidikan saat ini adalah kekerasan sekolah yang dilakukan oleh
antar siswa. Aksi tawuran dan kekerasan (bullying) yang dilakukan oleh
siswa di sekolah
11
semakin banyak diberitakan di halaman media cetak maupun
2. Bentuk-bentuk bullying
orang lain secara paksa serangan fisik langsung lebih sering terjadi
pada anak laki laki, sedangkan bentuk tidak langsung lebih umum
dan mengancam.
Pengaruh Parenting Training…, FITRI ISNAWATI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan,
menyebarkan gosip).
verbal).
Tindakan bullying ada 2 (dua) yaitu bullying fisik dan bullying non
fisik.
a. Bullying fisik
(Dewi, 2014).
Bullying non fisik ini di bagi menjadi dua yaitu bullying verbal dan
lakukan oleh pelaku secara terus menerus dengan tujuan untuk melukai
c. Bullying Relasional
sehinggga muncul harga diri yang lemah dan etnik. Selain ini juga
Dewi, 2014).
d. Cyberbullying
sebaya mereka. Tindakan bullying ini sering di alami oleh anak anak
dan remaja dengan berbagai cara yang akan membuwat korban malu,
dan di hina (Patchin & Hinduja, 2012). Para pelaku cyberbullying ini
sekolah tidak akan tahu dan orang tua pun tidak akan tahu, karena bagi
orang tua maupun orang dewasa yang tidak mengerti dunia internet
maka akan sulit memantau apa saja yang di lakukan anak nya di dunia
agresif baik secara verbal maupun non verbal, adanya keinginan untuk di
rasa dendam dan iri hati sering merasa cemas dan kurang nya keterampilan
sosial.
melalui ancaman agresi lebih lanjut. Seperti hasil penelitian para ahli,
antara lain oleh Fauziah (2018) bahwa perilaku bullying yang banyak di
merupakan orang yang lebih tua, lebih besar, lebih kuat, lebih dari ras
a. Faktor Keluarga
oleh orang tua terhadap anak, dan ketika anak mencapai usia remaja
maka anak akan memiliki persepsi sendiri terhadap pola asuh orang
terhadap teman teman mereka. Dengan kata lain, pola asuh orang tua
perilaku bullying.
et al, 2009)
d. Jumlah saudara
yang berasal dari keluarga yang besar memiliki pengalaman yang lebih
yang berasal dari keluarga yang relatif kecil. Bullying antar saudara
atau iri akibat dari pengalaman masa lalu, kemudian adanya semangat
ingin menguasai korban dengan kekuatan fisik dan daya tarik seksual
a. Keluarga
situasi rumah yang penuh stress, agresi, dan permusuhan. Anak akan
teman temanya. Jika tidak ada konsekuensi yang tegas dari lingkungan
stress dan depresi, serta rasa tidak aman berada di lingkungan sekolah.
Dampak bagi pelaku bullying pada umunya para pelaku ini memiliki
rasa percaya diri bahwa yang tinggi denagan harga diri yang tinggi pula,
bullying ini memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain dan
dari perspektif lain, tidak memiliki empati serta menganggap dirinya kuat
akan datang. Efek jangka panjang bagi pelaku bullying adalah pelaku akan
anak. Hasil penelitian yang telah di lakukan menunjukan ada beberapa hal
perilaku bullying bagi anak. Hal yang harus di tekankan dan di praktekan
adalah empati dalam hubungan keluarga, antara mama papa, antara orang
tua dan anak, serta antara kakak dan adik. Dalam penelitian ini, peneliti
utama dan pertama untuk menyelamatkan anak ank dari prilaku bullying
ini.
a. Respek
diri dari kita pada situasi dan kondisi yang di hadapi orang lain. Syarat
utama dari sikap empati adalah kemampuan untuk mendengar dan
indera saja, tapi melibatkan pula mata hati dan perasaan. Cara seperti
keluarga.
b. Audibel
perilaku bullying bagi anak. Misalnya saja, ada sedikit keisengan kecil
ketidakpedulian sang ayah, kenakalan dari sang kakak dari sang adik.
1. Pengertian
stimulasi pada anak sangat besar. Interaksi antara anak dan orang
hidup bersama sama dalam satu rumah tangga atau jika mereka hidup
kultur yang sama yaitu kultur yang di ambil dari masyarakat dengan
status sosial yang telah di kenal dan posisi interaksi atau sama lain
yaitu:
3. Peran Keluarga
memenuhi harapan tertentu dan sikap tertentu pula, gagasan ini sangat
Asuh dan asih menyebabkan konstitusi anak atu fungsi organ organ
atau pengayom, pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan
bisa di katakan peran nampak jelas misalnya peran yang ada dalam
keluarga yaitu peran sebagai suami, istri, anak. Peran informal adalah
keluarga.
5. Fungsi keluarga
keluarganya.
b. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi
c. Fungsi ekonomi
Korban Bullying.
1. Pengertian stimulasi
2015).
secara optimal. Stimulasi ini dapat berupa latihan atau bermain main.
Motorik, gerak kasar, halus, emosi sosial, bicara kognitif, mandiri dan
memperkuat ikatan emosi ibu dan bayi, bahkan sampai anak tumbuh
(Soetjiningsih, 2015).
(IDAI, 2012).
2) Pada masa bayi dan masa anak dini semua panca indera sudah
Oleh karena itu perlakuan dan pendidikan untuk anak usia dini
bersikap egosentris.
5) Pada masa pra remaja anak mulai berfikir logis dan egosentris
1) Faktor Genetik/Internal
a) Perbedaan ras/etnik
tinggi.
c) Umur
d) Jenis Kelamin
cepat.
e) Genetik
f) Kelainan Kromosom
(2) Mekanisme
lahirkan.
(3) Umur
(4) Gizi
c) Faktor fisik
(2) Sanitasi
(4) Radiasi
d) Faktor psikososial
(1) Stimulasi
(5) Stres
(6) Sekolah
Masa remaja dimulai pada usia 12-18 tahun. Remaja akan melalui tahap
terdapat tiga tahap proses perkembangan yang dilalui remaja dalam proses
2. Pada tahap ini, remaja masih merasa bingung dan mulai beradaptasi
dengan dirinya. Pada tahap ini remaja berada dalam kondisi kebingungan.
pencapaian :
umum
dewasa lainnya
E. Parenting Training
1. Definisi
mengajarkan pola interaksi dan relasi yang patut kepada anak atau cara
semua perilaku orang tua sehari hari baik yang berhubungan dengan
anak maupun tidak. Yang dapat di tangkap maupun di lihat oleh ank
a. Proses relasi, interaksi dan komunikasi antara orang tua dan anak.
anatara orang tua dan anak dalam satu ikatan keluarga di mana
terjalin anatara orang tua dan anak di sini bersifat dua arah di sertai
hak tugas dan tanggung jawab orang tua antara lain : 1) Sejak di
dan ayah (orang tua biologis dari anak, namun bila orang tua
ambil oleh kerabat dekat, kakak, nenek dan kakek. Orang tua
2012).
untuk mengatur perilaku anak, ketika orang tua konsisten dan efektif
pelatihan yang di berikan, orang tua akan menemukan cara cara baru
dalam hal mengasuh anak. Di samping itu orang tua juga akan melihat
F. Kerangka Teori
Parenting Training
Pre Post
Kemampuan Keluarga
Kemampuan Keluarga
sebelum memberikan
sesudah memberikan
parenting training kepada parenting training kepada
remaja korban bullying. Parenting Training
remaja korban bullying
1. Kognitif 1. Kognitif
2. Afektif 2. Afektif
3. Psikomotor 3. psikomotor
Sebelum Dilakukan Sesudah dilakukan
Tindakan Parenting Tindakan Parenting
Training
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
H. Hipotesis