Anda di halaman 1dari 6

Pengendalian

Biaya
Nama Kelompok
1. Aisyah Devi Irawati (201600031)
2. Qosasi Kholifatul Arsy (201600056)
3. Indah Sri Wahyuni (201600066)
4. Nabila Maulidya Putri (201600077)
5. Binti Wulandari (201600078)
Sistem Biaya Tradisional Versus Biaya Standar
Sistem Biaya Tradisional (Historis), Sistem biaya tradisional atau historis terutama fokus pada
identifikasi dan akumulasi biaya per unit produk atau jasa. Sistem Biaya Standar merupakan pencatatan
biaya produksi pada standar
Aspek Keperilakuan Dari Langkah Akuntansi Biaya Yang
Dipilih
1. Penetapan Standar
Penetapan Standar memiliki fungsi 4. Penyerapan Overhead
ganda yaitu : Praktik umum untuk
a. Berfungsi sebagai tujuan untuk membebankan overhead
memotivasi pengendalian biaya manufaktur tetap dan variabel
b. Sebagai alat evaluasi kinerja keproduk pada tarif estimasi
yang didasarkan pada tingkat
kapasitas yang telat ditentukan
2. Partisipasi dalam Penetapan sebelumnya.
Standar Michael Foran dan Don
Decoster meringkas logika yang 5. Alokasi Biaya Tidak
mendasari seluruh argument yang Langsung Terdapat dua jenis
mendukung partisipasi dalam biaya tidak langsung yaitu :
penetapan. a. Biaya korporat
b. Biaya administrasi korporat
3. Standar yang ketat Vs Standar
yang longgar
Berfungsi sebagai alat motivasi,
standar yang akan digunakan haruslah
tidak terlalu ketat dan tidak terlalu
longgar
Analisis Varian Pengendalian Biaya

0 0
Didalam analisis varian terdapat dua hal yang akan dibahas, diantaranya ialah sebagai berikut :

1 Keputusan Investigasi Varian, Dalam


menentukan keputusan harus didasari
2 Aspek Keperilakuan
pada investigasi. Tanpa adanya a. Batas pengendalian, yang
investigasi, seorang manajer tidak akan menjadi penentu kemudahan dan
memiliki dasar yang bias ia pegang untuk kesulitan seseorang dalam
menentukan apakah varian tersebut mengendalikan kinerjanya
timbul dari penyalahgunaan biaya yang b. Hasil Umpan Balik
masih dapat diidentifikasi dan c. Kekuatan Pemaksaan,
dikendalikan, ataukah berasal dari membuktikan tekanan kepada
sesuatu yang tidak bias dikendalikan. setiap individu didalamnya
sehingga dapat berdampak pada
kinerja perusahaan kedepannya.
d. Penghargaan, merupakan faktor
utama yang memotivasi
seseorang agar bisa
meningkatkan kinerjanya
Contoh Kasus
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengklaim mencatatkan kinerja keuangan cemerlang pada 2018
lalu, dengan laba bersih US$ 809 ribu atau sekitar Rp 11,33 miliar. Namun dua komisaris tak sepakat
dengan salah satu transaksi kerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi, perusahaan rintisan
(startup) penyedia teknologi wifi on board, yang dibukukan sebagai pendapatan oleh manajemen.
Kronologinya, Mahata bekerja sama secara langsung dengan PT Citilink Indonesia, anak usaha
Garuda Indonesia yang dianggap menguntungkan hingga US$ 239,9 juta.Dalam kerja sama itu,
Mahata berkomitmen menanggung seluruh biaya penyediaan, pemasangan, pengoperasian, dan
perawatan peralatan layanan konektivitas. Pihak Mahata sebenarnya belum membayar sepeserpun
dari total kompensasi yang disepakati hingga akhir 2018, namun manajemen tetap mencatat laporan
itu sebagai pendapatan kompensasi atas hak pemasangan peralatan layanan konektivitas dan
hiburan dalam pesawat.
Sampai pada akhirnya, laporan keuangan Garuda Indonesia menorehkan laba bersih. Namun, hal itu
terendus oleh pihak regulator. Pada akhirnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan peringatan
tertulis III dan mengenakan denda sebesar Rp 250 juta kepada Garuda Indonesia, serta menuntut
perusahaan untuk memperbaiki dan menyajikan laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai