Anda di halaman 1dari 11

STANDAR PROFESIONAL RADIO SIARAN

SEBAGAI SALAH SATU BENTUK ETIKA


DALAM DUNIA PENYIARAN DI
INDONESIA
Alpazri & Christian Alfa

1
STANDAR PROFESIONAL RADIO
SIARAN
Radio siaran adalah saluran bagi kebebasan informasi, pertukaran
gagasan, pertukaran opini, hiburan, pendidikan dan periklanan bagi
masyarakat.
Dalam melaksanakan peran tersebut, radio siaran mengutamakan
kepentingan umum atas dasar nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah
negara, nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai Hak Asasi Manusia, normanorma
dan budaya masyarakat, serta hukum yang berlaku.
Standar Profesional Radio Siaran disusun sebagai pedoman
pelaksanaan tugas sehingga terbentuk radio siaran yang terpercaya dan
profesional.
STANDAR PROFESIONAL RADIO
SIARAN
Standar Profesional Radio Siaran (SPRS) ini disusun oleh Dewan
Kehormatan Kode Etik Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional
Indonesia (PRSSNI). Karenanya, ia berlaku untuk semua radio anggota
PRSSNI.
Dalam Prakata disebutkan, Standar Profesional ini adalah perwujudan
dari swakrama (self regulation) industri radio siaran yang disusun,
dikembangkan, serta disosialisasikan oleh Dewan Kehormatan Kode Etik
PRSSNI, sebagai pedoman bagi penyelenggaraan radio siaran.
Pedoman ini juga menjamin kebebasan berkreasi, berekspresi, dan
menjalankan bisnis, serta untuk beroperasi sesuai kebijakan tentang
kebebasan individu yang sejalan dengan tanggungjawab sosial.
STANDAR PROFESIONAL RADIO
SIARAN
Kebebasan yang disertai tanggungjawab, adalah prinsip bagi
penyelenggaraan penyiaran radio siaran dalam rangka mengutamakan
kepentingan, kenyamanan dan kebutuhan masyarakat. Pedoman ini
mengarah pada standar profesionalisme radio siaran yang tinggi.
Terkait dengan standar program, Dewan Kehormatan Kode Etik PRSSNI, membagi dalam 14 kategori
yaitu:
1. Pemberitaan 9. Program Music
2. Program Perbincangan 10. Program Keagamaan
3. Program Opini 11. Pengumpulan Dana
4. Pemilu 12. Jajak Pendapat
5. Program Bermuatan Seks, Kekerasan, 13. Standar Umum
Kesopanan Dan Kesusilaan 14. Tanggung Jawab Terhadap 6. Program Drama
Masyarakat
7. Program Anak
8. Acara Kuis
Program Perbincangan

Perbincangan atau talk adalah spirit radio siaran karena kekuatan


medium ini mampu menjamin berlangsungnya arus bebas pertukaran
pendapat yang ada dalam masyarakat secara langsung.
Program perbincangan di radio dapat membahas masalah masalah
yang muncul dalam masyarakat ataupun masalah-masalah khusus
dalam bentuk program konsultasi.
Program Perbincangan

Masalah-masalah masyarakat ketika membahas, program perbincangan


dapat mengambil bentuk :
1. Wawancara
2. Debat
3. Diskusi
4. News panel yang melibatkan Newsmaker dan Newsman.
5. Interaktif yang melibatkan publik secara langsung, termasuk
program keluhan publik tentang berbagai masalah dan acara acara
yang bersifat konsultatif
Program Drama

1. Program drama harus memperhatikan kemungkinan pengaruh siaran


pada semua anggota keluarga.
2. Manajemen stasiun harus membuka peluang bagi perkembangan
program drama yang inovatif dan kreatif.
3. Program drama harus menonjolkan moral, nilai-nilai sosial dan
budaya bangsa.
4. Program drama harus mendorong terciptanya kualitas hidup
masyarakat.
5. Program drama harus menghormati dan menjunjung tinggi
keragaman agama, budaya dan etnis.
Program Anak

Program yang secara khusus dibuat untuk didengar anak-anak harus


didasarkan pada konsep-konsep sosial yang sehat, yaitu ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, penghargaan kepada orang tua,
perlakuan wajar pada setiap orang, penghargaan terhadap hukum dan
ketertiban; hidup bersih; moral yang tinggi, serta merefleksikan etika
dan karakter Indonesia dan mengembangkan pemahaman anak-anak
terhadap dunia. Selain itu, program anak harus memenuhi ketentuan
berikut.
Program Anak
1. Program yang ditujukan bagi anak-anak harus mendorong seni
berbicara dan pelafalan yang benar. Materi yang merusak
perkembangan bahasa anak harus dihindari. Pelafalan bahasa yang
tidak resmi (slang/prokem) dan bahasa yang tidak benar harus
dihambat, kecuali untuk kebutuhan pemeranan yang dengan suatu
cara harus pula diperlihatkan kesalahannya.
2. Penampilan anak-anak dalam program anak harus seizin orang tua
atau wali.
3. Akibat negatif pada masyarakat dan manusia harus pula ditampilkan
dalam materi yang berisi kegiatan kriminal.
4. Program anak harus berusaha melengkapi kebutuhan pengetahuan
anakanak.
TERIMAKASIH
THANK YOU

Neal Creative ©

Anda mungkin juga menyukai