Anda di halaman 1dari 21

Dermatitis

Seboroik
SLIDESMANIA
Dermatitis Seboroik
● Defenisi: kelainan kulit papuloskuamosa dengan predileksi di daerah kaya kelenjar sebasea,
telinga, skalp, wajah dan tubuh bagian atas dan fleksura( inguinal, inframammae, dan aksila).
SLIDESMANIA
○ Prevalensi populasi secara umum 3-5% dari dewasa muda

○ Dermatitis seboroik dibedakan menjadi dua usia kelompok:

■ Pada kanak-kanak 3 bulan pertama kehidupan  self


limited

■ Pada dewasa  kronis

○ Dermatitis seboroik lebih sering dijumai pada laki-laki


Epidemiologi daripada perempuan di semua kelompok umur, tanpa
predileksi ras , atau transmisi horizontal.
SLIDESMANIA
Etiopatogenesis
○ Obat-obatan
● Teori dan hipotesis etiologi dari Dermatitis
seboroik  penyebab pasti  belum ○ Abnormalitas Neurotransmitter
diketahui
● Penyebab: ○ Epidermal Aberan Proliferasi

○ Aktifitas sebaceous  komposisi lipid ○ Gangguan Gizi


pada permukaan kulit berubah .
○ Faktor genetik
○ Efek mikroba 

○ Kelainan imunologis,

○ Faktor fisik
SLIDESMANIA
Komposisi sekresi kelenjar sebase  komposisi lipid yang ada
Patogenesis dipermukaan kulit berubah sehingga tercipta lingkungan yang
mendukung untuk pertumbuhan mikroorganisme yang senang
terhadap lipid

Kolonisasi yang berlebihan dari mikroflora kulit  Malasezia


tumbuh berlebih maka menghasilkan produk metabolik  akan
mengakibatkan reaksi inflmasi melalui aktifasi dari sel limfosit T
Penyebab masih belum dan sel Langerhans. Spesies ni akan menghasilkan lipase yang
diketahui  akan menghidrolisis trigliserid dan asam lemak tidak jenuh.
Asam lemak memilki efek yang mengiritasi sehingga
menyebabkan trobosan dari asam arakidonat yang
mengakibatkat terjadinya inflamasi kulit.

respon imun penjamu diduga karena peningkatan dari killer


cell dan CD 16, Interluekin (IL-10) dan aktifasi komplemen
melalui jalur alternatif  terjadi peradangan pada kulit
SLIDESMANIA
Dermatitis Seboroik Bayi
Terjadi selama beberapa minggu pertama untuk 3 bulan kehidupan, sembuh sendiri (self limeted),
sesuai dengan waktu ketika neonatus menghasilakn sebum yang kemudian regresi sampai pubertas .

Predileksi: wajah, leher, dan bisa tersebarluaskan ke batang tubuh dan ekstemitas , aksila dan
selangkangan.

Tampak pada vertex kulit kepala ( yaitu cradle cap), milk crust, atau crusta lactae.dengan diikuti
skuama berminyak, kuning-cokelat, yang terkadang menyebar ke seluruh kulit kepala dengan
inflamasi, eritematosa,
SLIDESMANIA
SLIDESMANIA
Dermatitis Seboroik pada Dewasa

● Cenderung kronis dan dapat bertahan hingga ketujuh dekade kehidupan dengan
puncaknya pada usia 40 tahun.
● Lesi terdapat pada wajah dengan simetris yang menonjol terutama alis bagian medial,
dahi, kelopak mata atas, lipatan nasolabial dan naser lateral. Side burn: telinga dan
liang telinga, bagian atas – tengah dada dan punggung, lipat gluteus, inguinal, genital,
ketiak.
SLIDESMANIA
Predileksi

Marie M.
SLIDESMANIA
Gejala Klinis
Skuama Kuning Eksematosa ringan . Rasa Gatal dan
berminyak menyengat

Ketombe merupakan Pada tahap lanjut : plak


Kemerahan Polifolikular
tanda awal manifestasi eritematosa berkonfluensi ,
dermatitis seboroik dapat membentuk korona
seboroika ( bentuk rangkaian
plak di sepanjang patas rambut
frontal )
● Kronis : kerontokan
Bentuk varian ditubuh
rambut pitiriasiform
SLIDESMANIA
Beberapa bentuk dapat dibedakan
SLIDESMANIA
Diagnosis
SLIDESMANIA
Anamnesis
Usia pasien
Onset
Kekambuhan
Riwayat pada keluarga yang memiliki kondisi kulit yang sama
Rasa gatal pada lesi biasanya pda area kulit yang kemerahan
Ada keluhan ketombe
Keluhan dapat memburuk jika terdapat stresor atau cuaca dingin.
Pada bayi terdapat sisik kekuningan yang berminyak dan umumnya tidak gatal
Riwayat pengobatan obat yang dapat memicu dermatitis seboroik misalnya: levodopa
Riwayat sosial ekonomi : depresi dan stres emosional
RPP yang jelas
SLIDESMANIA
Pemeriksaan fisik
Status Generalis :
● Kepala : Normocephali, rambut berwarna hitam , distribusi
merata/tidak tampak kelainan pada kulit kepala.
● Mata : Konjungtiva anemis/ tidak, Status dermatologikus
sklera ikterik/ tidak
● Telinga : Normotia, ada/ tidak kelainan
●  lesi kulit bercak dan plak eritematosa
kulit
● Hidung superfisial dengan sisik kekuningan,
: Normal, deviasi (-), sekret (-)
● Mulut berminyak, bersisik tebal dan berkusta.
: Bibir tidak pucat, ada kelainan
kulit sekitar mukosa
● Thoraks : Bentuk normal, pergerakan
simetris, terdapat kelainan perbahan warna
kulit pada thoraks/ tidak
● Leher : terdapat pembesaran kelenjar
SLIDESMANIA

getah bening ( KGB)/ tidak


Pemeriksaan Penunjang
Histopatologi

● Tergantung pada stadium lesi yang di


biopsi:
1. Pada lesi akut terdapat folikulosentrik
kerak sisik terdiri dari orthokeratosis dan
fokal parakeratosis dengan neutrofil yang
tersebar, fokal ringan spongiosis, dan
infiltrat perivaskular superfisial yang
jarang limfosit dan histiosit.
SLIDESMANIA
Pemeriksaan Penunjang
Histopatologi

● Lesi subakut menunjukkan hiperplasia


psoriasiform ringan dan banyak spesies ragi di
stratum korneum selain temuan di atas
● Lesi kronis menunjukkan lebih banyak
psoriasiform hiperplasia dan sisik krusta dalam
folikulosentrik distribusi, dilatasi superfisial
kapiler dan venula, dan spongiosis minimal
SLIDESMANIA
Tatalaksana
● Non- Medikamentosa
Edukasi pasien:
1. Mengindari faktor pencetus, misalnya;
● udara dengan kelembapan rendah di lingkungan kerja
● Hindari garukan yang dapat menyebabkan lesi iritasi
● Hindari bahan-bahan yang dapat menimbulkan iritasi
● Mengkonsumsi makanan rendah lemak
● Tetap menjaga higine kulit
2. . Mencari faktor predisposis yang diduga sebagai penyebab
3. Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perjalanan penyakit dan pentingnnya perawatan kulit
serta menghindari pengobatan diluar yang diresepkan.
SLIDESMANIA
tatalaksana
● Medikamentosa

Pada Dermatitis seboroik pada Bayi


1. Bayi dengan peradangan berkepanjangan pada kulit kepala atau daerah intertriginosa dapat diobati
dengan potensi rendah kortikosteroid topikal
Krim hidrokortison 1% atau lotion selama beberapa hari, diikuti oleh imidazol topikal (krim
ketoconazole 2%, lotion, atau sampo 1%).
SLIDESMANIA
Medikamentosa
Pada Dermatitis Seboroik pada dewasa
1. Sampo yang mengandung obat anti Malassezia, misalnya: zinc pyrithione, selenium sulfida (1%-
2,5%), sampo ketoconazole 1%-2%,
2. Krim imidazol dan turunannya, bahan anti mikotik, untuk menghilangkan skuama tebal dan
mengurangi jumlah sebum pada kulit dapat dilakukan dengan mencuci wajah berulang dengan
sabun lunak
3. ciclopirox (krim, gel, dan sampo)
4. asam salisilat (sampo, krim)
5. batu bara tar (krim, sampo)
6. asam salisilat (sampo, krim)  untuk melunakkan skuama
7. atau deterjen ringan
8. Metronidazol topikal,siklopiroksolamin, talkasitol, benzoil peroksida dan salep litium suksinat 5 %
SLIDESMANIA
Medikamentosa
● Pengobatan simtomatik dengan kortikosteroid topikal potensi sedang, imunsupresan topikal
( takrolimus dan pimekrolimus) terutama untuk daerah wajah sebagai pengganti kortikosterid
topikal.

● Terapi sinar ultraviolet-B (UVB) atau pemberian itrakonazole 100 mg/hari per-oral selama 21 hari
 bila tidak membaik dengan terapi konvensional, pada penyakit yang parah,tidak efektif pada
pasien jika memiliki rambut tebal.

● Bila tidak membaik dengan dengan semua modalitas terapi, pda dermatitis seboroik yang luas dapat
diberikan prednisolon 30mg/hari untuk respon cepat.
SLIDESMANIA
Prognosis
● Quo ad vitam : bonam
● Quo ad functionam : bonam
● Quo ad sanationam: dubia
(Karena dermatitis seboroik pada bayi bersifat swasirna sementara pada dewasa bersifat kronis dan
dapat kambuh)
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai