Keracunan Pangan
Atik Choirul Hidajah
Atik Choirul Hidajah
Dosen Departemen Epidemiologi
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga
Pengampu MK:
1. Surveilans Kesehatan Masyarakat
2. Manajemen KLB dan Bencana
+628123503547
atik-c-h@fkm.unair.ac.id
KLB Keracunan Pangan
• (1) Setiap orang yang mengetahui adanya dugaan keracunan pangan wajib
melaporkan kepada puskesmas, rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya yang terdekat, atau kepada kepala desa/lurah sebagai laporan
kewaspadaan keracunan pangan.
• (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menyebutkan identitas
diri dan/atau nomor telepon pelapor, tanggal dan tempat kejadian, jumlah
korban, gejala yang ada pada korban dan dugaan pangan penyebab keracunan
pangan.
KEWASPADAAN KLB KERACUNAN PANGAN
• (1) Setiap orang yang mengetahui adanya dugaan keracunan pangan wajib
melaporkan kepada puskesmas, rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya yang terdekat, atau kepada kepala desa/lurah sebagai laporan
kewaspadaan keracunan pangan.
• (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menyebutkan identitas
diri dan/atau nomor telepon pelapor, tanggal dan tempat kejadian, jumlah
korban, gejala yang ada pada korban dan dugaan pangan penyebab keracunan
pangan.
KEWASPADAAN KLB KERACUNAN PANGAN
• (3) Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang terdekat atau kepala desa/lurah
yang menerima laporan atau yang mengetahui adanya dugaan keracunan pangan
wajib segera melaporkan kepada puskesmas setempat dalam waktu 1 x 24 jam.
• (4) Dalam hal dugaan keracunan pangan terdapat di wilayah pelabuhan, bandar
udara, dan pos lintas batas darat, setiap orang yang mengetahuinya wajib
melaporkan kepada kantor kesehatan pelabuhan setempat.
KEWASPADAAN KERACUNAN PANGAN
1. Kesehatan Haji
2. Kesehatan Pelabuhan dan Lintas Batas Perbatasan
3. Bencana dan masalah sosial
4. Kesehatan matra laut dan udara
5. Surveilans pada KLB Penyakit dan Keracunan
• Belum ada sistem yang baku dalam pelaksanaan surveilans untuk
keracunan pangan
• Beberapa kegiatan pemantauan kondisi risiko keracunan pangan dapat
digunakan untuk modal pengembangan sistem:
• Pemantauan kualitas air
• Pembinaan PKL
• Kegiatan UKS
Investigasi KLB: Langkah 1-6
1. Persiapan kerja lapangan
2. Konfirmasi keberadaan KLB
3. Verifikasi diagnosis
4. Merumuskan definisi kasus sebagai rujukan kerja
5. Menemukan kasus secara sistematis dan mencatat
informasi
6. Pelaksanaan epidemiologi deskriptif
Investigasi KLB: Langkah 7-13
7. Membuat hipotesis
8. Evaluasi hipotesis secara epidemiologis
9. Menyempurnakan hipotesis dan melakukan studi tambahan sesuai
kebtuhan
10. Rekonsiliasi dengan studi lab/lingkungan
11. Implementasi langkah pengendalian/pencegahan
12. Memulai atau meneruskan surveilans
13. Menyampaikan temuan
Tiga Pendekatan
• Investigasi Epidemiologis
• Uji lab
• Penilaian lingkungan
Langkah 3: Verifikasi Diagnosis
Tentang apa
• Wawancara untuk membuat saja! Saya
hipotesis PENTING dilakukan ingin tanya Ini BUKAN hal
sebelum melaksanakan studi tentang yang ingin kita
lakukan saat
semua
• Wawancara dengan pertanyaan hendak memulai
pajanan studi kasus-
terbuka seputar tanda/gejala,
yang kontrol!
informasi mendetail tentang
mungkin
potensi pajanan
terjadi
• Ambil sampel lab dari pasien & dan
yang bisa menjadi agen
(makanan/air/obat-obatan)
Langkah 6. Melakukan Epidemiologi Deskriptif
• Waktu (kurva epidemi)
• Data ideal: kapan kasus terinfeksi?
• Praktiknya, kapan kasus mulai sakit?
• Tempat (spot map, shaded map)
• Data ideal: di mana kasus terinfeksi?
• Biasanya, di mana kasus tinggal, bekerja?
• Orang (tabel)
• Siapa yang terinfeksi?
• Pembilang dan penyebut
• Kesamaan apa yang dimiliki semua kasus yang ada?
Mengapa Deskripsi Epidemiologi Penting
Dilakukan?
p e n ja m
BLOK B
BLOK
ja a k a n a n
TU
BLOK
A
pintu ke
pabrik
31
Untuk Apa Membuat Kurva Epidemi?
• Menentukan arah KLB
• Menggambarkan seberapa
parah KLB
• Menentukan periode inkubasi
dan/atau pajanan
• Mengungkap pola epidemi
Jumlah kasus
Sebelum KLB
KLB Waktu
Sesudah KLB
Mengintrepretasi Kurva Epidemi
• Apa yang harus dicermati pada kurva epidemi
• Bentuk kurva secara keseluruhan
• Titik-titik puncak
Jumlah kasus
• Area ‘lereng’ kurva
• Data outlier
Waktu
Jenis-jenis Kurva Epidemi
Point source exposure Continuous Exposure
Ya 43 12 30 60%
Total 46
Ya 43 27 70 61%
Tidak 3 2 5 60%
Total 46 29 75 61%
Ya 43 11 54 80%
Tidak 3 18 21 14%
Total 46 29 75 61%
Tidak
Studi kohort Terpajan
terpajan
Studi
Kasus- Kasus Kontrol
kontrol
Studi Kasus Kontrol– Tabel 2x2
Kasus Kontrol
Terpajan a b
Tidak
c d
Terpajan
V1 V2
Tidak Terpajan c d H0 c / H0
Total V1 V0 T or N
Rasio risiko = (a / H1) / (c / H0)
Odds ratio = ad / bc
Kelompok Pembanding di Studi Kohort
dan Studi Kasus-Kontrol
Indeks Pembanding
(“yang (“yang Ukuran
Jenis Studi diamati”) diharapkan”) hubungan
Studi
Kasus- Kasus Kontrol Odds Ratio
kontrol
Makan Tidak Makan
AR tidak
Jenis Makanan AR makan Selisih AR
Tidak Tidak makan
Sakit Sakit
Sakit sakit
Iwel iwel 28 33 26 66
Teh manis 20 26 44 73
Ayam 51 75 13 24
Sambel goreng 30 43 34 56
Sayur lodeh 29 42 35 57
Urap 36 54 28 45
Nasi 48 73 16 26
Telor 28 44 36 55
Botokan 7 12 57 87
Mie goreng 44 21 20 28
Langkah 9: Menyempurnakan hipotesis dan
melakukan studi tambahan sesuai kebutuhan
Langkah 10: Rekonsiliasi dengan studi lab/lingkungan
• Menguji hipotesis dengan data yang dikumpulkan dengan teori (daftar agen
potensial)
Langkah 11: Melaksanakan Langkah
Pengendalian/Pencegahan
• Lakukan sedini mungkin!
• Biasanya ditargetkan pada salah satu hal berikut atau lebih:
• patogen: menghilangkan atau mengobati sumber
• jalur penularan: interupsi penularan
• host: menurunkan kadar kerentanan
• Implementasi bergantung pada sumber daya yang tersedia, kemauan politik,
seberapa mendesak langkah pengendalian
• Buat mekanisme untuk mengevaluasi keefektifan tindakan dalam jangka
pendek dan panjang
Pengendalian KLB Bergantung pada Jenis KLB
• Jenis KLB (berdasarkan cara penularan patogen)
• Melalui makanan
• Melalui air
• Melalui saluran pernapasan
• Melalui perilaku seksual
• Terkait dengan Rumah Sakit
KLB Melalui Makanan
• KLB yang penularannya terlokalisasi • KLB yang penularannya terdistribusi