Anda di halaman 1dari 8

Psikoedukasi Masyarakat di

Komunitas II
Pendekatan dalam psikoedukasi dalam mengatasi resistensi

Aditya Putra K
Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
2019
Tahapan psikoedukasi kelompok
• Tahap pembentukan (rekrutmen dan seleksi peserta)
• Tahap perkenalan dan membangun kenyamanan (termasuk pre-test
dan kontrak belajar)
• Tahap dekonstruksi (pemaparan data permasalahan dan
mendiskusikan penyebab munculnya masalah)
• Tahap membangun kesadaran (pemaparan informasi baru)
• Tahap kesimpulan dan rencana perubahan (termasuk post-test)
• Tahap implementasi (di luar aktivitas kelompok)
• Tahap evaluasi (di dalam kelompok)
The Transtheoretical model of behavior
change
• Perubahan sikap dan perilaku masyarakat di komunitas
terjadi secara bertahap dan tidak dapat dipaksakan secara
instan.
• Tugas fasilitator adalah mendorong partisipan melewati tiap
tahap perubahan, atau setidaknya dari tahap penolakan ke
tahap contemplation (ambivalensi) Action
Partisipan mulai
menjalankan
Preparation rencana perubahan
Partisipan bersedia menerima informasi
baru dan bersiap untuk berubah

Contemplation
Tahap Ambivalensi
Partisipan mulai mempertimbangkan perubahan namun
masih ragu, khawatir kehilangan zona nyaman dari
kebiasaan lama
Pre contemplation
Partisipan menolak perubahan. Pada tahap
ini fasilitator perlu memaparkan semua jenis
data kasus atau data dampak dari kebiasaan
lama yang dilakukan masyarakat
Ambivalensi
• Tahap ambivalensi adalah tahap paling penting dalam mendorong
perubahan
• Ambivalensi terjasi ketika partisipan merasa bimbang atas 2 hal yang
saling bertentangan (Ct: informasi lama vs informasi baru)
• Ambivalensi merupakan kewajaran
• Tidak ada keputusan dalam hidup yang tidak melewati ambivalensi
• Tidak ada individu yang pada awalnya 100% memiliki keyakinan
penuh untuk memutuskan sesuatu, terutama untuk berubah
Cara membangun ambivalensi
• Membantu partisipan mengeksplorasi konsekuensi positif dan negatif dari
2 pilihan yang membuat bimbang dengan berpedoman pada tujuan
hidupnya yang paling utama, nilai-nilai, keyakinan tentang tatanan
kehidupan yang baik
 Apa yang positif dari menikah usia dini, dan apa negatifnya?
 Bagaimana kualitas jantung anda dahulu sebelum anda merokok dan
sekarang?
 Bagaimana hidup anda dahulu sebelum merokok dan saat ini setelah
anda merokok? Apa yang berbeda.
 Apa saja yang mungkin terjadi ke depan ketika anda tidak berhenti
merokok
Membangun diskrepansi

Membantu para peserta menyadari adanya jarak atau perbedaan


antara nilai, harapan dan cita-cita tentang diri atau kehidupan yang ia
idealkan sebagai anggota masyarakat dengan kenyataan yang terjadi,
beserta dampak yang sudah terjadi

what are the good things about drinking the way you do and drinking
what you do and drinking how you do?
What would be some of the things that, that might be less good about
it, that are not so flash in terms of . . .
Kesehatan seksual dan reproduksi
Materi Tujuan Metode Pertanyaan panduan
Mengenali organ seksual Peserta mengenali dan Diskusi kelompok dan Apa yang dimaksud
dan reproduksi mampu membedakan menggambar organ dengan organ seksual dan
antara organ seksual dan seksual dan organ kespro organ reproduksi? Apa
reproduksi laki-laki dan perempuan fungsinya? Apakah sama?
Peserta memahami
dimensi seksualitas
manusia
Pengaruh budaya Peserta memahami Curah gagasan Perilaku apa saja yang
terhadap perilaku seksual bagaimana budaya dapat merusak organ
beresiko mempengaruhi perilaku seksual dan reproduksi,
seksual masyarakat Hal apa yang
mempengaruhi perilaku
tersebut
Peserta memahami
dampak-dampak perilaku
seksual beresiko
Kesehatan mental
Materi Tujuan Metode Pertanyaan panduan
stress Peserta mengetahui seluk Diskusi, film
beluk tentang stress
Peserta mengetahui
dampak stress
Pengaruh budaya
terhadap stress dan
bunuh diri
Mengelola stress Peserta mengetahui Diskusi, film
strategi pengelolaan
stress
Role play pengelolaan Peserta mengetahui jenis- Role play
stress jenis keterampilan praktis
dalam mengelola stress
dan mampu
mempraktikannya

Anda mungkin juga menyukai