Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK

3 KULTUR MERISTEM

S D
LA
KE
 Amrih Imam Ramadhan
(195040201111059)
 Valia Istifada (195040200111117)
 Puji Astutik (195040201111072)
 Fikry Ikhtiarini (195040201111114)
 Gabriel Nababan (195040201111123)
 Muhammad Aland Irsyaad
(195040200111223)
 Syifa Alfathin (195040207111133)
 Intan Siringoringo (195040200111195)
 Ana Nabilah (195040200111060)
01 Defenisi Kultur Meristem

02 Tujuan Kultur Meristem

Macam Macam Meristem


03 Berdasarkan Letak Tempatnya

Topik 04 Keunggulan Kultur Meristem

Tahapan Mekanisme Kultur


05 Meristem

Faktor yang Mempengaruhi


06
Keberhasilan Kultur Meristem
Defenisi Kultur
Meristem
Kultur meristem adalah kultur jaringan tanaman
menggunakan eksplan berupa jaringan meristematik.

Jaringan meristem yang digunakan dapat


berupa meristem pucuk terminal atau
meristem tunas aksilar

(Alam et al., 2010)


Tujuan Kultur Meristem (Bimantara et.al,
2018)

Kultur
Meristem

Untuk menghasilkan
tanaman yang bebas mempunyai sifat
dari pathogen, hasil perbanyakan fisiologi dan morfologi
virus ,viroid , bakteri memiliki karakter sama persis dengan
serupa dengan induknya
dan jamur tanaman induk dan
terjamim bebas dari
beberapa patogen
Macam-Macam Meristem Berdasarkan Tempatnya

Meristem Apikal Meristem apikal atau meristem ujung adalah meristem


yang terdapat pada ujung batang dan ujung akar tanaman

Meristem apikal menyebabkan pemanjangan pada akar dan


batang tumbuhan.

Proses pemanjangan ini menghasilkan tunas apikal (tunas ujung)


yang akan berkembang menjadi bunga, cabang samping, dan daun

Pertumbuhan yang diawali oleh meristem apikal disebut


pertumbuhan primer dan semua jaringan yang terbentuk dari
meristem apikal disebut jaringan primer

(Aryulina et.al,
2009)
Macam-Macam Meristem Berdasarkan Tempatnya
Meristem interkalar adalah meristem yang berada diantara Meristem Interkalar
jaringan yang sudah berdiferensiasi sewaktu tumbuhan tumbuh
terpisah dari apeks oleh daerah-daerah yang lebih dewasa

Meristem interkalar termasuk meristem primer, yang berasal


dari sisa–sisa jaringan embrio

Contoh paling dikenal untuk menunjukkan meristem interkalar


adalah terdapat pada pada ruas-ruas tumbuhan graminae atau
batang rumput-rumputan.

Mula-mula kegiatan meristem interkalar terjadi di seluruh


ruas, namun setelah perkembangan ruang-ruang dalam
batang, kegiatan itu terbatas pada daerah tepi dari dasar
(Kimball, 1992)
ruas yaitu yaitu di dekat dan di atas buku. (Lakitan, 1996)
Macam-Macam Meristem Berdasarkan Tempatnya
Terletak sejajar dengan pinggiran organ tumbuhan
Meristem Lateral
Termasuk kambium pembuluh dan kambium gabus →
pertumbuhan menebal dan melebar jauh dari apeks

Ditemukan pada Dicotyledoneae dan Gymnospermae

Pertumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan sekunder

 Kambium Pembuluh  Kambium Gabus


Berfungsi membentuk ikatan - Meristem yang menghasilkan
pembuluh (xylem dan floem) periderm (Jaringan pelindung
sekunder. yang terbentuk secara
Tipe sel: sel fusiform, sel jari- sekunder)
- Menggantikan epidermis pada
jari empulu(cambium
batang dan akar yang menebal
(Kusdianti, 2009) bertingkat, cambium tidak karena pertumbuhan sekunder.
bertingkat) .
Keunggulan Kultur Meristem

 Mampu menghasilkan  Meningkatkan laju induksi


tanaman yang identik dengan dan penggandaan tunas
induknya dan bebas virus

 Mampu memperbaiki
mutu bibit yang
Kultur Meristem  Mampu mempertahankan
sifat-sifat morfologi yang
positif
dihasilkan

(Purba, S. 2017)
(Shofiyani, A. 2011)
Tahapan Mekanisme Kultur Meristem
1. Isolasi bahan tanam dari
tanaman induk

-Memilih tanaman induk yang


unggul
-Kemudian mengambil tunas
lateral sebagai bahan eksplan.
2. Sterilisasi
- Cuci dengan detergen
- Rendam ke dalam
3. Penanaman pada media steril
fungisida
- Bilas menggunakan air
steril -Eksplan dipotong hingga menjadi
- Masukkan ke dalam kotak bagian yang kecil
laminar. -Kemudian tanam pada media
steril yang telah disediakan
(Dwiyani, Rindang. -Jagalah kondisi aseptik
2015)
Tahapan Mekanisme Kultur Meristem
5.Pengakaran
4.Perbanyakan propagul
- in-vitro, dilakukan di dalam laboratorium menggunakan
Dilakukan dengan cara media kultur yang ditambahkan ZPT.
melakukan subkultur ke medium
- eks-vitro, dilakukan di luar laboratorium dengan cara
baru, seperti:
-Medium induksi tunas
mencelupkan tunas-tunas ke dalam larutan auksin,
digunakan untuk memperbanyak kemudian ditanamkan ke media semi steril.
tunas  
-Medium induksi kalus untuk 7.Pemindahan ke tanah
memperbanyak kalus 6.Aklimatisasi lapang
-Media tanpa hormon yang - pemberian paranet untuk
sebelumnya diinisias
pembentukan dengan 2,4-D faktor suhu dan cahaya Tanaman-tanaman yang
untuk perbanyakan embrio - penambahan lampu untuk tumbuh sehat pada proses
somatik faktor cahaya aklimatisasi dapat dipindahkan
- penggunaan mist blower ke lapangan.
dapat membantu pada faktor
kelembaban udara.
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Kultur Meristem

(Dwiyani, R. 2015)
(Sitinjak, R.R. 2010)

03

02
Jenis media tumbuh .

.
01
jenis zat pengatur tumbuh

ukuran eksplan meristem


DAFTAR PUSTAKA
 
Alam, I., S. A. Sharmin, M. K. Naher, M. J. Alam. 2010. Effect of growth regulators on meristem culture and
plantlet establishment in sweet potato [Ipomoea batatas (L.) Lam.]. Plant Omics Journal, 3(2):35-
39.
 Aryulina, D., Choirul M., Syalfinaf M., Endang W. W. 2009. Biologi 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Bimantara, D.S., Maghfoer, M.D., Barunawati, N., Yenni, Y. And Siregar, A.S., 2018. Multiplikasi Kultur
Meristem Stroberi Kultivar Earlibrite Dengan Penambahan Konsentrasi Hormon Bap Dan Kinetin.
Jurnal Produksi Tanaman, 6(3).
Dwiyani, R. 2015. Kultur Jaringan Tanaman. Bali: Pelawa Sari
Dwiyani, Rindang. 2015. Kultur Jaringan Tanaman. Bali: Pelawa Sari
Karjadi, A. K., & Buchory, A. (2007). Pengaruh NAA dan BAP terhadap pertumbuhan jaringan meristem
bawang putih pada media B5. Jurnal Hortikultura, 17(3) : 217-223
Kimball JW. 1992. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga
Lakitan, B. 1996. Fisiologi Tumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Purba, S. 2017. Pengaruh Bap Dan Iaa Pada Perbanyakan Tunas Krisan (Chrysanthemum Morifolium R.)
Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Kohesi. Vol. 1(1)
R. Kusdianti. 2012. Batang. Fakultas MIPA Jurusan Pendidikan Biologi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Shofiyani, A. 2011. Upaya Pengembangan Tanaman Pisang Mas (Musa Paradisiaca L) Bebas Patogen
Melalui Metode Kultur Meristem. Agritech, Vol. Xiii No. 1: 46 – 66
Sitinjak, R. R. 2010. Pemanfaatan Meristem Dalam Teknik Kultur Jaringan. Jurnal Akademia Vol. 14(4) Hal:
56-59.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai