Anda di halaman 1dari 69

SKRIPSI

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT


TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT
SUMMARECON AGUNG, Tbk. PDV REGION
II
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Industri

Oleh :

ANDI SUPRIATNA JAYA


NIM : 171010800238

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2021
SKRIPSI

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT


TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT
SUMMARECON AGUNG, Tbk. PDV REGION
II
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Industri

Oleh :

ANDI SUPRIATNA JAYA


NIM : 171010800238

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2021
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Andi Supriatna Jaya
NIM : 171010800238
Program Studi : Teknik Industri
Fakultas : Teknik
Jenjang Pendidikan : Strata 1
Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat dengan judul :
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT SUMMARECON AGUNG, Tbk. PDV
REGION II
1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri, bukan merupakan karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain, dan
bukan merupakan hasil plagiat.
2. Saya ijinkan untuk dikelola oleh universitas pamulang sesuai dengan
norma hukum dan etika yang berlaku.
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya
bersedia menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Tangerang Selatan, 2021

Andi Supriatna Jaya


171010800238

ii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIKA (hasil karya perorangan)
Sebagai Civitas Akademika Universitas Pamulang, saya yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama : Andi Supriatna Jaya
NIM : 171010800238
Program Studi : Teknik Industri
Fakultas : Teknik
Jenjang Pendidikan : Strata 1
Demi pengembangan dan pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Pamulang Hak Beban Royalti Non-Eksekutif (Non exclusive
Royalty-Free-Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PT SUMMARECON AGUNG, Tbk.
PDV REGION II
Beserta perangkat yang ada (bila diperlukan) Dengan Hak Bebas Royalti Non-
Eksekutif ini Universitas Pamulang menyimpan, mengalih media / formatkan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya /
mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk mencantumkan nama
saya sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta dalam karya
ilmiah ini menjadi tanggung jawab saya pribadi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tangerang Selatan


Pada tanggal : 2021
Yang Menyatakan

Andi Supriatna Jaya

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

NIM : 171010800238
Nama : Andi Supriatna Jaya
Program Studi : Teknik Industri
Fakultas : Teknik
Jenjang Pendidikan : Strata 1
Judul Tugas Akhir :PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT
SUMMARECON AGUNG, Tbk. PDV REGION II

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui .


Tangerang Selatan, 2021
Pembimbing I Pembimbing II

(Adi Candra, S.T, M.T) (Rizki Aina As Syahadat, S.T, M.T)


NIDN. 04.280989.03 NIDN. 0000000000

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Industri

(Rini Alfatiyah S.T., M.T., CMA)


NIDN. 04.180381.02

iv
LEMBAR PENGESAHAN

NIM : 171010800238
Nama : Andi Supriatna Jaya
Program Studi : Teknik Industri
Fakultas : Teknik
Jenjang Pendidikan : Strata 1
Judul Tugas Akhir :PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT
SUMMARECON AGUNG, Tbk. PDV REGION II

Tugas Akhir ini telah dipertahankan dihadapan dewan penguji Sidang di


Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri dan dinyatakan LULUS.
Tangerang Selatan, 2021
Penguji I Penguji II

(….) (…..)
NIDN. 04. NIDN.
0000000000

Pembimbing I Pembimbing II

(Adi Candra, S.T, M.T) (Rizki Aina As Syahadat, S.T, M.T)


NIDN. 04.280989.03 NIDN. 0000000000
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Industri

(Rini Alfatiyah S.T., M.T., CMA)


NIDN. 04.180381.02

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Andi Supriatna Jaya


Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 26 Juni 1997
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Agama : Islam
Alamat : Kp. Cikuda RT 05/06 Kel. Cisauk Kec. Cisauk. Kab.
Tangerang - Banten.
No. Handphone : 0838-7052-6289
E-mail : andisupriatna753@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL
1. SDN CICAYUR II : 2009
2. SMPN 1 CISAUK : 2012
3. SMK PUSTEK SERPONG : 2015

vi
ABSTRACT
One of the company's efforts to face various
external challenges is to prepare
competent and qualified human resources. This
study aims to determine the effect
of TQM on employee performance at PT
Summarecon Agung, Tbk, PDV II region.
The type of research used is quantitative,
research methods based on the
philosophy of positivism, are used to investigate
certain populations or samples,
data collection using research ABSTRAK
tools, data
analysis is
Salah quantitative/statistical,
satu upaya yang with
dilakukan
perusahaan dalam menghadapi berbagai
the aim of testing predetermined hypotheses. Results
tantangan dari luar adalah dengan
menyiapkan sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi dan berkualitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh TQM terhadap Kinerja karyawan di
PT Summarecon Agung, Tbk, PDV
Region II. Jenis penelitian yang digunakan
adalah kuantitatif, metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Hasil

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata’alla yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini dengan judul “Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Summarecon Agung, Tbk. PDV Region II” dan akhirnya setelah
menempuh perjalanan yang panjang peneliti dapat menyelesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya. skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan program Sarjana Strata-1 (S1), pada Program Studi Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas Pamulang Tangerang Selatan. Dalam
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini,
terutama kepada:
1. Dr. (HC). Drs. H. Darsono, sebagai Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang telah
memberikan kesempatan menempuh pendidikan di Universitas Pamulang
dengan biaya yang terjangkau.
2. Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si, selaku Rektor Universitas Pamulang yang
selalu memotivasi dalam belajar di Universitas Pamulang.
3. Syaiful Bakhri, S.T., M.Eng., S.c., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik yang
telah memotivasi melalui pendidikan di Fakultas Teknik.
4. Rini Alfatiyah, S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Universitas Pamulang yang telah memberikan waktunya untuk bimbingan dan
pengarahan.
5. Adi Candra, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan akademik dalam penyusunan skripsi, terimakasih untuk waktu dan
masukannya.
6. Rizki Aina As Syahadat, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan akademik dalam penyusunan skripsi, terimakasih
untuk waktu dan masukannya.
7. Adi Yuniar, S.T., selaku Site Manager Quality Assurance / Quality Control
(QA/QC), yang telah memberikan pengarahan dan membantu selama peneliti
melaksanakan penyusunan skripsi.

viii
8. Fatria Alfadi, S.T., selaku Supervisor Quality Control, yang telah memberikan
pengarahan dan membantu selama peneliti melaksanakan penyusunan skripsi,
dan mengevaluasi kevalidan data perusahaan.
9. Kedua orang tua yang semoga selalu dalam rahmat Allah Subhanahu wata’alla
dan serta semua anggota keluarga, yang telah memberikan bantuan baik moril
maupun materiil, serta doa selama pelaksanaan penyusunan skripsi.
10. Seluruh karyawan PT. Summarecon Agung PDV Region II, yang telah
membantu peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

Dengan segala keterbatasan dan kekurangan baik dalam pengetahuan


maupun kemampuan, peneliti menyadari masih kurang sempurnanya penulisan
skripsi ini, baik menyangkut materi pembahasan maupun pada teknik penulisan.
Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari para pembaca dengan harapan agar kesalahan tidak terulang pada masa yang
akan datang. Akhir kata, peneliti hanya dapat berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi peneliti dan seluruh pembaca, meskipun masih banyak kurangnya.

Tangerang Selatan, Februari 2021

Andi Supriatna Jaya

ix
DAFTAR ISI

Halaman
COVER .................................................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
i
DAFTAR
ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR xii
GAMBAR ............................................................................................. i
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
Masalah ........................................................................
4
1.2 Perumusan Masalah...............................................................................
4
1.3 Batas Masalah .......................................................................................
4
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................
5
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................
5
1.6 Sistematika Penelitian ...........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU


2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 7
2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia............................................... 7
2.1.2 Tinjauan Umum Tentang Kinerja Karyawan ................................ 8
2.1.3 Faktor-Faktor Kinerja Karyawan................................................... 9
2.1.4 Penilaian Kinerja ........................................................................... 9
2.1.5 Tinjauan Umum Tentang Total Qulity Management .................... 11
2.1.6 Tinjauan Umum Tentang Pendidikan dan Pelatihan ..................... 12
2.1.7 Tinjauan Umum Tentang Pelibatan dan Pemerdayaan Karyawan 13

x
Halaman
2.1.8 Tinjauan Umum Tentang Perbaikan Berkesinambungan .............. 13
2.1.10 Hubungan Total Quality Management Terhadap Kinerja ........... 14
2.1.11 Kerangka Pikir ............................................................................. 15
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Ruang Lingkup 19
Penelitian .....................................................................
19
3.2 Jenis Penelitian ......................................................................................
19
3.3 Data dan Sumber ...................................................................................
20
3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................
21
3.5 Metode Analisa .....................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 29
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ....................................................... 29
4.1.2 Visi dan Misi PT.Summarecon Agung, Tbk, PDV Region II ....... 29
4.1.3 Produk PT.Summarecon Agung, Tbk, PDV Region II ................. 30
4.1.4 Struktur Organisasi ........................................................................ 31
4.1.5 Karakteristik Responden................................................................ 31
4.1.6 Deskripsi Data Penilaian ............................................................... 34
4.1.7 Analisa Data .................................................................................. 36
4.1.8 Pengujian Realibilitas .................................................................... 38
4.1.9 Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 39
4.1.10 Analisa Regresi Linear Berganda ................................................ 43
4.1.11 Uji Hipotesis ................................................................................ 45
4.2 Pembahasan ........................................................................................... 47

BAB V TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU


5.1 Kesimpulan............................................................................................
5.1 Saran ......................................................................................................

xi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

xii
Halaman
Gambar 1.1 Data Komplain 2020.......................................................................... 2
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian .................................................................. 25
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian.......................................................................... 36

DAFTAR TABEL

xiii
Halaman
Tabel 2.1 14 Langkah untuk Menerapkan Perbaikan Mutu Menurut Deming....... 13
Tabel 2.2 10 Langkah untuk Memperbaiki Mutu Manajemen Menurut Juran ...... 14
Tabel 2.3 14 Langakah Perbaikan Mutu Manajemen Menurut Crosby ................. 14
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu............................................................................... 25
Tabel 3.1 Pengambilan Keputusan ada tidaknya 32
Autokorelasi ..................................... 34
Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Koefisien
Korelasi ....................................................

xiv
BAB I
PENDAHU
LUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi


berbagai tantangan dari luar adalah dengan menyiapkan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi dan berkualitas. Dengan adanya sumber
daya manusia yang berkompetensi dan berkualitas diharapkan mampu untuk
bekerja secara efektif dan efesien. Sumber daya manusia adalah salah satu
sumber daya organisasi yang memiliki perananan yang sangat penting demi
kelangsungan hidup suatu organisasi. Karena pentingnya sumber daya
manusia dalam suatu organisasi diperlukan langkah-langkah dan alat yang tepat
yang tepat dalam mengelola SDM untuk meningkatkan kinerja SDM. Kinerja
(performance) adalah hasil pekerjaan yang dapat dicapai oleh seseorang
berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement). Suatu pekerjaan
mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam mencapai tujuan
yang disebut juga standar pekerjaan (job standard) (Wilson bangun, 2012).
Penilaian kinerja perlu dilakukan agar dapat diketahui seberapa baik
individu, tim dan organisasi dalam mencapai tujuannya. Dalam (Bacal, 2012)
penilaian kinerja atau performance appraisal adalah proses dengan mana
kinerja individual diukur dan dievaluasi.

PT. Summarecon Agung, Tbk. Telah banyak melakukan inovasi dalam


mengembangkan dan meningkatkan mutu dari kinerja karyawan-karyawannya.
Beberapa bentuk pengembangan yang telah dilakukan diantaranya melakukan
pelatihan (training) bagi karyawan dalam bentuk proses persiapan pekerjaan,
proses pelaksanaan hingga pengecekan mutu pekerjaan sesuai standar
perusahaan yang terangkum dalam Izin Pelaksanaan Kerja (IPK). Selain itu
melakukan persamaan persepsi antara sesamarekan kerja dan juga kontraktor
yang terlibat dalam proyek merupakan hal penting agar pekerjaan yang dilakukan
dapat tercapai sesuai dengan kualifikasi mutu yang diinginkan. Upaya dalam
pengendalian mutu (kualitas) ini disebut dengan Gugus Kendali Mutu(GKM)

1
2

yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisis dan melakukan


Tindakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.
Berdasarkan inovasi dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, semua inovasi
tersebut dirasa masih belum cukup. Hal ini dikarenakan belum maksimalnya
pemilihan tolak ukur bagi karyawan dalam mencapai suatu tingkatan jabatan
tertentu dan juga belum adanya alat evaluasi untuk menilai kinerja dari karyawan.
Penelitian ini dilakukan di Summarecon Agung PDV Region II. Meskipun
PT.Summarecon Agung, Tbk. telah melakukan banyak perubahan pada
perusahaannya namun kinerja karyawan pada Summarecon Agung PDV Region II
masih belum optimal. Hal ini terlihat dari hasil produksi yang sering kali tidak
mencapai target. Berikut penulis sajikan data mengenai realisasi dan target jasa

PT. Summarecon Agung PDV Region II tahun terakhir.


3

Tabel 1.1 Data komplain Tahun 2020

(Sumber: PT. Summarecon Agung, Tbk, 2020)


4

Berdasarkan data Target Score Quality pada tahun 2021 masih terdapat
banyak Komplain. Hal ini dapat diartikan bahwa perlu adanya perbaikan kinerja
untuk meminimalisir terjadinya Komplain.

Total Quality Management adalah alat yang telah banyak digunakan oleh
pelaku bisnis dunia dalam beberapa dekade terakhir yang terbukti mampu untuk
meningkatkan daya saing, kualitas, produktivitas dan profitabilitas.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti memiliki


gagasan untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Total Quality
Management Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Summarecon Agung PDV
Region II”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah pada


penelitian ini adalah berikut :
1. Bagaimana kinerja karyawan di PT.Summarecon Agung, Tbk, PDV Region II;
2. Bagaimana pengaruh TQM terhadap Kinerja karyawan di PT Summarecon
Agung, Tbk, PDV Region II;

1.3. Batasan Masalah

Dalam mencapai pembahasan penelitian yang lebih terarah, maka peneliti


membatasi pembahasan sebagai berikut:
1. Penelitian ini ditekankan pada kinerja karyawan PT. Summarecon Agung, Tbk.
PDV Region II dalam Total Quality Management (TQM);
2. Penelitian dibatasi sampai peran manajemen dan
partisipasi karyawan PT.
Summarecon Agung, Tbk. PDV Region II pada Total
Quality Management
3.
(TQM);
Penelitian ini hanya berfokus pada pendidikan dan pelatihan, pelibatan dan
pemberdayaan, dan perbaikan berkesinambungan di PT. Summarecon Agung,
1.4.Tbk.Tujuan Penelitian
PDV Region II;
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah penelitian yang
5

diajukan, maka tujuan yang hendak dicapai adalah:


1. Untuk mengetahui kinerja karyawan di PT.Summarecon Agung, Tbk, PDV
Region II;
2. Untuk mengetahui pengaruh TQM terhadap Kinerja karyawan di PT
Summarecon Agung, Tbk, PDV Region II;

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada


pihak-pihak yang terkait antara lain:
1. Bagi Akademik
Memberikan sumbangsi pemikiran teoretik dalam lingkup konsentrasi
manajemen sumber daya manusia, dan memberikan arahan dalam
mengimplementasikan teori-teori yang telah dipelajari diperkuliahan dengan
yang sebenarnya terjadi di lapangan;
2. Bagi Instansi/perusahaan.
Bagi perusahaan dapan menjadi
masukan dan dorongan kepada PT.
Summarecon Agung PDV Region II
mengenai pentingnya penerapan
TQM
3. dengan baik untuk meningkatkan
kualitas SDM yang akan berdampak
pada
kinerja karyawan;
Bagi Umum.
Bagi publik yaitu dapat menjadi bahan tambahan referensi dan bahan
1.6. Sistematika Penulisan
pengembangan penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor Total Quality
Management
Sistematika
terhadap
penulisan
kinerja
yangkaryawan;
digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memuat uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan.
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU


Memuat penjelasan mengenai prinsip-prinsip dasar yang
diperlukan
untuk memecahkan masalah penelitian, mencakup uraian-uraian
yang
diambil dari literatur-literatur yang berhubungan dengan
permasalahan
yang ada dalam penelitian, kerangka fikir dan mengenai
penelitian-
penelitian terdahulu yang dijadikan bahan refrensi dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
penelitian
Memuat tahapan pemecahan masalah yang sesuai dengan metode
ini.
yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi data berikut pembahasan, yang meliputi hasil
pengujian
instrument (validation dan realibilitas), hasil pengujian hipotesis dan
pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil memalui hasil
analisis
dan interpretasi, serta saran-saran untuk pembenahan kinerja pada
karyawan PT Summarecon Agung Tbk, PDV Region II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN
PENELITIAN TERDAHULU

2.1. Tinjauan Pustaka.


2.1.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
keberadaan suatu organisasi. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber
daya yang memiliki peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Sehingga sangat penting suatu organisasi mengelola sumber daya
manusia yang ada dengan baik yang sesuai dengan kebutuhan agar terciptanya
daya saing suatu perusahaan.

Berbagai pendapat mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan


faktor penentu dalam memenangkan persaingan bisnis. Salah satu diantaranya,
Floris A. Maljers, CEO Unilever mengatakan, sumber-sumber keunggulan
kompetitif yang perlu diperhatikan adalah kualitas sumber daya manusia (Wilson
Bangun, 2012).

Manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan pengelolaan manusia


melalui aktivitas-aktivitas organisasi dan fungsi-fungsi operasionalnya. Dengan
demikian, manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, penggerakan, dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai
tujuan organisasi (Wilson bangun, 2012).

Menurut Hani Handoko bawa Manajemen Sumber daya Manusia adalah


penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumberdaya
manusia untuk mencapai tujuan-tujuan individu dan organisasi/perusahaan, serta
Boone & Kurt mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah fungsi
untuk menarik, mengembangkan dan mempertahankan karyawan yang memiliki
tujuan-tujuan organisasi (Dra. Sri Larasati M.M, 2018).

7
8

Demikian juga Henry Simamora menyampaikan bahwa, manajemen


sumber daya manusia (human resources management) adalah pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau
kelompok karyawan, dan menurut A.F. Stoner, manajemen sumber daya manusia
adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu
organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya (Dra. Sri
Larasati M.M, 2018).

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang


dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi,
pemasaran, keuangan, maupun kepegawaian. Karena sumber daya manusia
(SDM) dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan,
maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM
dikumpulkansecara sistematis dalam apa yang disebut manajemen sumber daya
manusia. Istilah “manajemen”mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan
tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola) sumber daya manusia.

2.1.2. Tinjauan Umum Tentang Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan hal yang fundamental bagi kelangsungan hidup


organisasi karena kinerja bukan hanya membahas tentang hasil kerja atau prestasi
kerja melainkan juga tentang bagaimana suatu proses kerja berlangsung, sehingga
dapat dijadikan acuan untuk bahan evaluasi bagi pimpinan maupun manajer.
Colquitt, LePine dan Wesson mengemukakan bahwa kinerja adalah nilai
serangkaian perilaku pekerja yang memberikan kontribusi, baik secara positif
maupun negatif, pada penyelesaian tujuan organisasi.

Pendapat lain oleh Cascio memandang kinerja sebagai cara untuk


memastikan bahwa pekerja individual atau tim tahu apa yang diharapkan dari
mereka dan tetap fokus pada kinerja efekif dengan memberikan perhatian pada
tujuan, ukuran dan penilaian. Pendapat lain lagi oleh Gibson, Ivancevish,
Donnely, dan Konopaske menyatakan bahwa kinerja adalah hasil dari pekerjaan
9

yang berkaitan dengan tujuan organisasi seperti kualitas, efesiensi dan kriteria lain
dari efektivitas (Wibowo, 2014).

Performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi


kerja. Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya menyatakan
sebagai hasil kerja tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi
ekonomi. Amstrong dan Baron dalam (Wibowo, 2014).

2.1.3. Faktor-Faktor Kinerja Karyawan

Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan bagi suatu organisasi


yang mempunyai kinerja baik, yaitu menyangkut pernyataan tentang maksud dan
nilai-nilai, manajemen strategis, manajemen sumber daya manusia,
pengembangan organisasi, konteks organisasi, desain kerja, fungsionalisasi,
budaya dan kerja sama. Menurut (Wibowo, 2014).

2.1.4. Penilaian Kinerja

Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson penilaian kinerja


(performance appraisal) adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan
melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan
kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan. (Rivai,
2014).

Standar pekerjaan dapat ditentukan dari isi suatu pekerjaan, dapat dijadikan
sebagai dasar penilaian setiap pekerjaan. Untuk memudahkan penilaian kinerja
karyawan, standar pekerjaan harus dapat diukur dan dipahami secara jelas. Suatu
pekerjaan dapat diukur melalui jumlah, kualitas, ketepatan waktu
mengerjakannya, kehadiran, dan kemampuan bekerja sama yang dituntut suatu
pekerjaan tertentu (Wilson Bangun, 2012).
1. Jumlah Pekerja.
10

Dimensi ini menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau


kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. Setiap
pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda sehingga menuntut karyawan
harus memenuhi persyaratan tersebut baik pengetahuan, keterampilan, maupun
kemampuan yang sesuai;
2. Kualitas pekerjaan.
Setiap karyawan dalam perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu untuk
dapat menghasilkan pekerjaan sesuai kualitas yang dituntut suatu pekerjaan
tertentu;
3. Ketepatan waktu.
Setiap pekerjaan
memiliki
karateristik yang
berbeda, untuk
jenis pekerjaan
4.
tertentu harus
diselesaikan tepat
waktu, karena
memiliki
ketergantungan
5. atas
pekerjaan yang
lainnya;
Kehadiran.
Suatu jenis pekerjaan tertentu menuntut kehadiran karyawan dalam
mengerjakannya sesuai waktu yang ditentukan. Kinerja karyawan ditentukan
oleh Menurut Allen proses
tingkat kehadiran penilaian
karyawan kinerja yang berhasil terletak pada
dalam mengerjakannya;
beberapa dasar utama,
Kemampuan yaitu: timing, clarity, dan consistency.
kerja sama.
1. Timing.
Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja.
Penilaian kinerja
Untuk jenis harus diatur
pekerjaan olehmungkin
tertentu kalender,harus
bukandiselesaikan
jam. Manajeroleh
harus
dua orang
melakukan paling
karyawan atau tidak
lebih, dua kali
sehingga pertemuan formal
membutuhkan dengan
kerja sama pekerja
antar setiapsangat
karyawan tahun.
Sekali diawal pada waktu melakukan perencanaan dan diakhir pekerjaan sekali
dibutuhkan;
lagi untuk nilai hasil. Diantara kedua periode tersebut, manajer harus meng-
coach pekerjaannya setiap hari;
2. Clarity.
11

Kita tidak dapat menilai seberapa baik pekerja melakukan pekerjaan sampai
jelas tentang apa sebenarnya pekerjaan itu. Setiap pekerjaan mempunyai lima
sampai enam tanggung jawab kunci. Apabila belum jelas diawal tahun, maka
perlu duduk bersama untuk merumuskan sebelum memulai menilai seberapa
baik pekerja menjalankan tugasnya;
3. Consistency.
Proses penilaian yang efektif mengikat langsung dengan mission statementdan
nilai-nilai organisasi. Apa yang tercantum dalam penilaian kinerja harus sama
dengan apa yang terdapat dalam mission statement. (wibowo, 2014).

2.1.5. Tinjauan Umum Tentang Total Quality Management

Sebelum membahas tentang Manajemen Mutu Total (Total Quality


Management) perlu diketahui definisi tentang mutu. Tidak ada makna yang pasti
mengenai mutu, semuanya tergantung atas kriteria dan konteks yang sedang
dialami baik oleh produsen maupun konsumen. Banyak pakar yang
mendefinisikan mutu berdasarkan sudut pandangnya masing-masing. Berikut
beberapa definisi mutu menurut para pakar mutu atau kualitas.

Dalam beberapa pengertian kualitas yang dikembangkan oleh tiga pakar


kualitas yang paling populer di tingkat internasional yaitu W.Edwards Deming,
Philip B. Crosby dan Joseph M. Juran. Deming mendefinisikan kualitas adalah
apapun yang menjadi kebutuhan dan ke-inginan konsumen.Sedangkan Crosby
mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuain
terhadap persyaratan. Dan Juran mendefinisikan mutu sebagai kesesuain terhadap
spesifikasi. Ketiga persepsi kualitas ini kemudian menjadi dasar pemikiran dalam
Total Quality Management (TQM), yang merupakan isu sentral dalam aktivitas
bisnis (Zulian Yamit, 2013).

TQM adalah konsep dan metode yang memerlukan komitmen dan


keterlibatan pihak manajemen dan seluruh anggota pengelola perusahaan untuk
memenuhi keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten (Rivai 2014).
12

Tobin mendefinisikan TQM sebagai usaha terintegrasi total untuk


mendapatkan manfaat kompetitif dengan carasecara terus-menerus memperbaiki
setiap fase budaya onal. (Rivai, 2014).

Witcher menekankan pada pentingnya aspek-aspek TQM menggunakan


penjelasan berikut:
1. Total: menandakan bahwa setiap orang dalam perusahaan harus dilibatkan
(bahkan mungkin pelanggan dan pemasok);
2. Quality: mengindikasikan bahwa keperluan-keperluan pelanggan sepenuhnya
dipenuhi;
3. Management: menjelaskan bahwa eksekutif seniorpun harus komit secara
penuh. (Rivai, 2014).

2.1.6. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan dan Pelatihan

Salah satu unsur yang paling penting dalam TQM adalah pendidikan dan
pelatihan. Dalam konsep TQM karyawan dianggap sebagai sumber daya yang
harus terus ditingkatkan kemampuannya untuk menciptakan keunggulan
kompetitif. Pada dasarnya menurunnya produktivitas karyawan disebabkan oleh
beberapa hal dan salah satunya adalah kurangnya memiliki keterampilan (skill).
Rendahnya produktivitas karyawan dapat ditingkatkan melalui pendidikan dan
pelatihan.

pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai


untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan
kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki
orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan
kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya (Rivai,
2014).

Ada beberapa faktor-faktor yang berperan dalam pelatihan dan


pengembangan. Disebutkan dalam (Rivai, 2014) :
1. Cost-efectiveness (efektifitas biaya)
2. Materi program yang dibutuhkan
13

3. Prinmsip-prinsip pembelajaran
4. Ketepatan dan kesesuaian fasilitas
5. Kemampuan dan preferensi peserta pelatihan, dan
6. Kemampuan dan preferensi instruktur pelatihan.

2.1.7. Tinjauan Umum Tentang Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan

Pemberdayaan karyawan (individual empowerment) adalah pemberian


kesempatan dan dorongan kepada para karyawan untuk mendayagunakan bakat,
ketrampilan-ketrampilan, sumberdaya-sumberdaya, dan pengalaman-pengalaman
mereka untuk menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu. Hasil-hasil yang
dicapai dalam menerapkan konsep pemberdayaan di berbagai perusahaan adalah
peningkatan efisiensi dan kualitas dalam produksi dan pelayanan (Leovani, 2016)
2.1.8. Tinjauan Umum Tentang Perbaikan Berkesinambungan

Perbaikan sistem secara berkesinambungan merupakan hal yang


fundamental dalam TQM karena setiap produk atau jasa dihasilkan oleh proses
tertentu dalam suatu sistem atau lingkungan, sehingga perlu menerapkan
perbaikan berkesinambungan baik terhadap proses penciptaan produk atau jasa
maupun orang yang melaksanakannya.

Tjiptono dan Diana (2003) Pelaksanaan perbaikan berkesinambungan


meliputi: penentuan masalah dan pemecahan yang memungkinkan, pemilihan dan
implementasi pemecahan yang paling efektif dan efisien, evaluasi ulang,
standarisasi, dan pengulangan proses (Octriz, 2016).

Ada lima aktivitas pokok dalam perbaikan berkesinambungan, yaitu:


1. Komunikasi
Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting dalam perbaikan
berkesinambungan. Tanpa adanya komunikasi, perbaikan berkesinambungan
tidak dapat dilakukan dengan baik. Komunikasi tidak hanya terjadi diantara
anggota tim saja, tetapi komunikasi antar tim dalam suatu perusahaan juga
diperlukan. Komunikasi juga bkerguna untuk memberikan informasi sebelum,
selama, dan sesudah perbaikan. Semua orang yang terlibat langsung dan orang
atau unit yang mungkin terkena pengaruh perbaikan yang direncanakan harus
14

mengetahui apa yang sedang terjadi, mengapa, dan bagaimana pengaruhnya


terhadap mereka.
2. Memperbaiki masalah yang nyata/jelas
Permasalahan yang terjadi sering
kali tidak jelas, sehingga
diperlukan
penelitian untuk mengidentifikasi dan
mengatasinya. Kadangkala masalah
3. dalam suatu proses tampak jelas,
sehingga masalah tersebut dapat
dengan
segera diperbaiki.
4. Memandang kehulu

Memandang kehulu berarti mencari penyebab suatu masalah, bukan gejalanya


(symptom).
Mendokumentasi kemajuan dan masalah
5. Dokumentasi masalah dan kemajuan dilakukan agar apabila di kemudian hari

kita menjumpai masalah yang sama, maka pemecahannya dapat dilakukan


dengan cepat.
Memantau perubahan
Pemantauan secara objektif terhadap kinerja suatu proses setelah diadakan
2.1.9. Hubungan
perubahan perluTotal Quality
dilakukan, Management
karena Terhadap
kadang kala solusi Kinerja
yang diajukan untuk
suatuISO
masalah
8402belum tentu memecahkan
mendefinisikan suatu masalah
mutu sebagai: totalitastersebut secara
fitur dan tuntas.
karateristik
produk atau jasa yang bersandar pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan
yang dinyatakan atau diimplikasikan. Mengikuti penjelasan ISO tersebut,
manajemen mutu dapat dijelaskan sebagai aspek keseluruhan dari fungsi
manajemen yang menentukan dan mengimplementasikan kebijakan mutu.

Total Quality Management menjadi kepentingan berbagai bidang dalam


organisasi, antara lain adalah:
1. Accounting, untuk mengukur dan memperkirakan biaya sebagai konsekuensi
kualitas buruk dan mengusahakan data yang benar.
2. Finance, perlu mengukur implikasi aliran dana pada program TQM dan
menyediakan laporan keuangan tanpa salah.
3. Human resources, dalam merekrut pekerja yang menghargai kualitas kerja dan
15

memotivasi dan melatih.


4. Management information sistem, diperlukan dalam mendesain sistem untuk
melacak kuantitas dan kualitas kerja.
5. Marketing, dalam menggunakan data kualitas dan kinerja untuk tujuan
promosi.
6. Operation, dalam mendesain dan melaksanakan program TQM.(Wibowo,
2014).

2.1.11. Kerangka pikir

Berdasarkan teori mengenai hubungan TQM dengan kinerja diatas, maka


dapat disimpulkan bahwa TQM sangat berperan penting dalam menjalankan
kegiatan bisnis atau usaha sehingga apabila konsep TQM dijalankan dengan baik
oleh organisasi maka akan meningkatkan kinerja karyawan yang akan berdampak
pada pencapaian tujuan organisasi. Dari pernyataan tersebut kerangka berpikir
yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Komplain item pekerjaan

Total Quality Management

Kinerja Karyawan
1. Pendidikan & Pelatihan
2. Pelibatan & Pemberdayaan Karyawan
3. Perbaikan Berkesinambungan

Pengumpulan Data & Analisa Data

Perbaikan Masalah

Implementasi Kinerja
Karyawan

(Sumber: Pengolahan Penelitian, 2021)


Gambar 2.1. Kerangka Pikir
Penelitian
16

2.2. Penelitian Terdahulu

Sebagai bagian dari refrensi untuk memperkuat penelitian yang peneliti


lakukan, serta untuk menggambarkan secara jelas perbedaan penelitian yang
peneliti lakukan dengan penelitian yang telah ada sebelumnya dan mengetahui
bangunan keilmuan terkait permasalahan yang diteliti. Penelitian-penelitian
terdahulu yang penulis gunakan sebagai bahan refrensi dalam penelitian dapat di
lihat pada Tabel 2.4 berikut ini:

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu


Nama/Judul Metode
No Hasil Persamaan Perbedaan
Peneliti Analisis

1 Abdul Aziz Penelitian Pelaksanaan Pengaruh Penellitia


Nugraha yang praktek TQM yg Total Quality n
Pratama / didasarkan terdiri dari focus Management dilakukan
2016, pada data pelanggan, terhadap pada
Pengaruh kuantitatif kualitas, kinerja perusahaa
Total Quality dimana data pendekatan karyawan n dan
Management kuantitatif ilmuah, lokasi
(TQM) data yang komitmen, kerja yang
terhadap berbentuk sama tim, berbeda
Kinerja angkadan perbaikan system,
Karyawan di bilangan Pendidikan dan
BMT Taruna dengan 10 pelatihan,
Sejahtra Variabel kebebasan
Ungaran, terkendali,
Jawa Tengah kesatuan tujuan,
keterlibatan
memiliki
hubungan positif.
2 Randi Abdul Penelitian Pelaksanaan Pengaruh Penellitia
Rizal Laiya, yang praktek TQM yg Total Quality n
Arrazi Hasan didasarkan terdiri dari focus Management dilakukan
Jan, Jessy pada data pelanggan, terhadap pada
Pondaag / kuantitatif Pendidikan dan kinerja perusahaa
2018, dimana data pelatihan, karyawan n dan
Pengaruh kuantitatif perbaikan system, lokasi
Total data yang perlibatan dan yang
Quality berbentuk pemberdayaan, berbeda
Management angkadan simultan memiliki
(TQM) bilangan hubungan positif.
Terhadap dengan 5
Kinerja Variabel
Manajerial
pada PT.
Bank
Mandiri
(Persero)
17

Nama/Judul Metode
No Hasil Persamaan Perbedaan
Peneliti Analisis

Tbk, Area
Manado
3 Iman Niyati / Penelitian Pelaksanaan Pengaruh Penellitia
2017, yang praktek TQM yg Total Quality n
Pengaruh didasarkan terdiri dari Management dilakukan
Total Quality pada data Kinerja, terhadap pada
Management kuantitatif Penghargaan, kinerja perusahaa
(TQM), dimana data Manajerial karyawan n dan
Sistem kuantitatif memiliki lokasi
Pengukuran data yang hubungan positif. yang
Kinerja dan berbentuk berbeda
Penghargaan angkadan
Terhadap bilangan
Kinerja dengan 3
Manajerial Variabel
pada PT.
Produk
Rekreasi
(Kids Fun)
4 Andre Penelitian Pelaksanaan Pengaruh Penellitia
Tatontos, yang praktek TQM yg Total Quality n
Indrie didasarkan terdiri dari Fokus Management dilakukan
Debbie pada data pada Pelanggan, terhadap pada
Palandeng, kuantitatif Obsesi, Perbaikan kinerja perusahaa
Merlyn dimana data Sistem, karyawan n dan
Mourah kuantitatif Pendidikan dan lokasi
Karuntu / data yang Pelatihan, yang
2019, berbentuk Berkesinambunga berbeda
Analisa angkadan n memiliki
Total bilangan hubungan positif.
Quality dengan 5
Management Variabel
(TQM)
Terhadap
kinerja
Manajerial
pada PT.
Enseval
Putra
Megatrandin
5 gIZulkarnain,
Minahasa Penelitian Pelaksanaan Pengaruh Penellitia
D Gemina, yang praktek TQM yg Total Quality n
EYuningsih / didasarkan terdiri dari fokus Management dilakukan
2019, pada data pelanggan, terhadap pada
Pengaruh kuantitatif pembaharuan kinerja perusahaa
Total Quality dimana data berkelanjutan, dan karyawan n dan
Management kuantitatif pemberdayaan lokasi
(TQM) data yang SDM memiliki yang
Terhadap berbentuk hubungan positif. berbeda
18

Nama/Judul Metode
No Hasil Persamaan Perbedaan
Peneliti Analisis

kinerja angkadan
Karyawan bilangan
PT. BCD dengan 3
Bogor Variabel
(Sumber: Pengolahan Penelitian, 2021)
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memfokuskan kegiatan penelitian yang dilakukan maka ruang


lingkup dibatasi berdasarkan empat tempat, objek serta subjek penelitian sebagai
berikut :
1. Tempat Penelitian.
Penelitian ini
dilakuakn di
perusahaan PT.
Summarecon
Agung, Tbk. PDV
2.
Region II yang
berlokasi di Jl. Jl.
Gading Golf
Boulevard, Cihuni,
3. Kec.

Pagedangan,
Tangerang, Banten
15332.
3.2. Jenis Penelitian.
Objek Penelitian .
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode kuantitatif
Objek penelitian dalam ini adalah pengaruh Total Quality Management
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
terhadap kinerja karyawan PT. Summarecon Agung, Tbk. PDV Region II.
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
Data Penelitian.
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
Penelitian ini dilakukan pada 05 Juli – 05 November 2020.
bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
(Sugiyono, 2013).
3.3. Data dan Sumber Data.
Guna mendukung penulisan, maka jenis data yang digunakan sebagai
berikut:
1. Data Kuantitatif
Data yang dapat dihitung berupa angka-angka yang diperoleh
dari PT. Summarecon Agung, Tbk. PDV Region II yang dapat dihitung,
seperti jumlah

19
20

karyawan dan data-data lainnya yang menunjang penelitian.


2. Data Kualitatif
Data yang diperoleh dari PT. Summarecon Agung, Tbk. PDV Region II tidak
berbentuk angka, seperti gambaran umum perusahaan, hasil kuesioner, dan
informasi-informasi yang diperoleh dari pihak lain yang menunjang penelitian

sumbernya, data yang dikumpulkan penulis dapat dibedakan dalam dua


jenis, yaitu:
1. Data Primer
Data yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung terhadap
responden yang dalam hal ini pegawai.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari dokumen-dokumen serta arsip-arsip yang ada
diperusahaan tersebut, dan hasil penelitian kepustakaan dan dari instansi
lainnya yang terkait.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam kegiatan


penelitian. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data secara objektif dan akurat
sesuai dengan keperluan penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis
berdasarkan acuan landasan teoritis, agar hasilnya berguna untuk hipotesis atau
mengambil suatu keputusan.Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah:
1. Kuesioner (daftar pertanyaan)
Teknik ini dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan yang bersifat
tertutup dan terbuka kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
tertutup diukur dengan menggunakan skala interval 1-5, dari sangat tidak
setuju hingga sangat setuju.
2. Studi Pustaka
Teknik ini melakukan pencairan informasi atau data-data dari bukubuku,
literatur, jurnal-jurnal, referensi yang berkaitan dengan penelitian ini dan
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
21

3. Observasi.
Teknik ini merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langusng pada objek penelitian.

3.5. Metode Analisa Data

Analisa Kuantitatif merupakan metode yang bergantung kepada


kemampuan untuk menghitung data secara akurat. Selain itu, metode ini juga
memerlukan kemampuan untuk menginterpretasikan data yang komplek.
1. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali “Uji Reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang
dinyatakan valid. Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indicator dari variabel atau konstruk.” Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban sesorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memiliki Cronbach Alpha > 0,60. (Sujarweni, 2015).
2. Uji Validasi
Menurut Ghozali, “Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. ”Suatu kuesioner dikatakan sah atau tidak jika
pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner itu. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung (nilai Corrected item-Total Correclation pada output Cronbach
alpha) dengan nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2 (n adalah jumlah
sampel). Jika r hitung lebih besar daripada r tabel dan berkorelasi positif maka
butir atau pertanyaan tersebut valid. Atau kata lain item pertanyaan dikatakan
valid apabila skor item pertanyaan memiliki korelasi yang positif dan
signifikan dengan skor total variabel. (Sujarweni, 2015).
3. Uji Asumsi Klasik.
a. Uji multikolinieritas
Uji ini bertujuan
untuk menguji
apakah dalam model
regresi ditemukan
adanya korelasi
antara variabel
bebas (Ghozali,
2015). Model
regresi yang
baik seharusnya
tidak terjadi
22

ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya antar sesama


variabel bebas lain sama dengan nol. Dalam penelitian ini teknik untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat
dilihat dari nilai tolerance dan Variance inflation factor (VIF), nilai
tolerance yang besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukkan
-bahwa tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebasnya (Ghozali,
2015).
b. Uji normalitas
Uji ini
bertujuan
untuk
menguji
apakah dalam
model
regresi,
variable
pengganggu
atau residual
memiliki
distribusi
normal. Kita
dapat
melihatnya
dari normal
probability
plot yang
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis
membandingk
an distribusi
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal,
kumulatif
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
dengan
c. Uji autokorelasi
distribusi
normal.
Uji
Distribusi
Autokorelasi
normal
bertujuan
membentuk
menguji apakah
suatu
dalam model
regresi lurus
garis linear
ada
diagonal, dan
ploting data
korelasi antara
residual
kesalahan akan
dibandingkan
penganggu pada
dengan
periode t
dengan
garis
kesalahan
diagonalnya.
Jika distribusi
penganggu
data normal,t-
pada periode
maka
1 garis
yang
(Sebelumnya).
23

HA: ada autokorelasi (r≠0)


Berikut adalah tabel pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:

Tabel 3.1 Pengambilan Keputusan ada tidaknya


Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi
Tolak 0 < d < dl
positif
Tidak ada autokorelasi
No Decision d l ≤ d ≤ du
positif
Tidak ada autokorelasi
Tolak 4-dl < d < 4
positif
Tidak ada autokorelasi
No Decision 4-du ≤ d ≤ 4-dl
positif
Tidak ada autokorelasi
Tidak ditolak du < d < 4-du
positif atau negative
(Sumber: Ghozali, 2015)
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians
berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2015).
Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analsisnya adalah:
1) Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
24

2) Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka nol pada sumb Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
e. Analisis Regresi Linier Berganda.
Regresi linear berganda
digunakan untuk penelitian yang
memiliki lebih
dari satu variabel independen.
Menurut Ghozali (2018), analisis
regresi
linear berganda digunakan untuk
mengetahui arah
Y = αdan seberapa
+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + μ
besar
Dimana
pengaruh: variabel independen
terhadap
Y variabel
= Kinerja dependen.
karyawan
Formula untuk
Α = Konstanta
regresi berganda adalah sebagai berikut:
X1 = Pendidikan dan pelatihan
X2 = Pelibatan dan pemberdayaan karyawan
X3 = Perbaikan Berkesinambungan
Β = koefisien regresi
E = error
f. Penguji Hipotesis
Ketepatan fungsi
regresi sampel
dalam menaksir
nilai aktual dapat
dinilai
dengan godness
of fit-nya. Secara
statistik
setidaknya ini
dapat diukur dari
nilai koefisien
determinasi (R2),
nilai statistik F
dan nilai statistik
t.
Perhitungan
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
statistik disebut
menjelaskan
signifikan secaravariable dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati
statistik apabila
nilai uji
statistiknya
berada dalam
daerah kritis
25

satu berarti variable-variabel independen memberikan hampir semua


informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen (Ghozali, 2015).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi R2 adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R2 pasti
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap variable dependen atau tidak. Karena itu, banyak
peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 ada saat
mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai
adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan kedalam model. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan adjusted R2 agar tidak terjadi bias dalam mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable
dependen.
2) Koefisien korelasi (R)
Koefisien korelasi
merupakan suatu alat
yang digunakan untuk
mengukur tingkat
keeratan hubungan
antara variable
independen
pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi
dengan variable
dependen. 2013).
(Sugiyono, Nilai R
akan berkisarTabel
antara 0
3.2 Pedoman Interpretasi Koefisien
- 1, semakin Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
mendekati 1
hubungan 0.00-0.199
antara Sangat Rendah
variable independen
0.20-0.399 Rendah
secara bersama-
0.40-0.599 Sedang
sama dengan variable dependen semakin kuat. Berikut adalah tabel
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.000 Sangat Kuat
(Sumber: Sugiyono, 2013)
26

3) Uji F
Uji F menguji joint hipotesa bahwa b1,b2, dan b3 secara simultan
sama dengan nol, atau:
H0 : b1 = b2 = …….=bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ …….≠bk ≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikansi secara keseluruhan
terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi, apakah Y
berhubungan linear terhadap X1, X2, dan X3. Untuk menguji hipotesis
ini digunakan statistic F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai
berikut:
a) Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat
ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua
variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi
variabel dependen.
b) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan niali F menurut
tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka
Ho ditolak dan menerima HA. (Ghozali, 2015)
4) Uji Parsial (Uji t)
Untuk
menentukan
koefisien spesifik
yang mana yang
tidak sama
dengan nol, uji
tambahan
diperlukan yaitu
dengan
menggunakan uji
t.
Uji statistik t
pada dasarnya
menunjukkan
seberapa jauh
pengaruh satu
variable
independen
secara individual
dalam
menerangkan
variasi
variable
dependen.
27

Cara melakukan uji adalah sebagai berikut:


a) Quick lock : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau
lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5% maka Ho yang
menyatakan bi = 0 dapat ditolak bilai nilai t lebih besar dari 2
(dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis
alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen.
b) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan
nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen (Ghozali, 2015).

3.6. Flowchart Penelitian

Flowchart penelitian yang menjelaskan sistematika tahapan atau bagan


alur dalam metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1
28

Mulai

Studi Lapangan Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Mengolah Data

Menentukan Variabel Penelitian

Melakukan Perencanaan Kuisioner

Menentukan jumlah
Menentukan jumlah kuisioner
kuisioner yang
yang akan
akan dise
disebar pada
penyebaran kuisioner akhir, penentuan jumlah
penyebaran kuisioner akhir, penentuan
kuisioner jumlah
dihitung menggunakan metode slovin

Penyebaran
kuisioner

a
Teknik Analisa
data
1. Melakukan uji regresi linier bergand
4. Melakukan uji f (serempak)
2. Melakukan uji validation
5. Melakukan uji determinasi
3. Melakukan uji realibilitas

Valid dan
Reabilitas

Pembahasan dan upaya perbaikan

Kesimpulan dan saran

Selesai
(Sumber: Pengolahan
Penelitian, 2021)
Gambar 3.1. Flowchart Penelitian
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan.

Summarecon adalah perusahaan pelopor pembangunan dan pengembangan


real estate di Jakarta. Perusahaan yang didirikan oleh Soetjipto Nagaria pada
tahun 1975 ini memulai bisnisnya dengan membangun kawasan di Kepala Gading
Permai, Jakarta. Dalam perkembangannya, perusahaan in telah mencatatkan
sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Selama bertahun-tahun Summarecon telah membangun reputasi sebagai salah satu
pemain properti terkemuka di Indonesia, khususnya dalam pengembangan kota-
kota.

Awal sejarah perusahaan ini ditandai dengan dibentuknya perusahaan PT


Summarecon Agung pada tanggal 26 November 1975. Setahun kemudian,
perusahaan memulai pengembangan perumahan. Pada tahun 1978-1980,
perusahaan mulai membangun banyak fasilitas seperti pasar tradisional dan
sekolah. Perusahaan juga melakukan joint venture untuk mengembangkan
perkotaan Gading Serpong. Pembangunan terus berlanjut, baik itu apartemen,
kompleks perumahan, bursa mobil, Mall, dan lainnya sampai sekarang ini. Saat
ini Summarecon Agung telah menghasilkan rumah, apartemen, pusat perbelanjaan
dan berbagai fasilitas lainnya.

4.1.2. Visi dan Misi PT.Summarecon Agung, Tbk, PDV Region II

1. Visi
Menjadi “crown jewel” di antara pengembang property di Indonesia yang
secara berkelanjutan memberikan nilai ekonomi yang optimal kepada
pelanggan. Karyawan. Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Serta juga berperan dalam menjaga lingkungan dan menjalankan tanggung
jawab sosial.

29
30

2. Misi
a. Fokus untuk memaksimalkan manfaat dari model pengembangan yang
terintegrasi, termasuk kota terpadu, dengan memanfaatkan keunggulan
kompetitif pada setiap sektor yang di jalankan; Hunian, pusat perbelanjaan
dan komersial lainnya
b. Mengembangkan produk yang bernilai tinggi bagi konsumen,
mengembangkan kewirausahaan, menerapkan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik dan senantiasa melakukan perbaikan berkelanjutan.
c. Bekerjasama dengan partner strategis dengan menerapkan prinsip tata
kelola perusahaan yang baik dan professional, Mengembangkan Sumber
Daya Manusia yang berkualitas tinggi, bertanggung jawab,
sejahtera,
sesuai dengan nilai dan budaya Summarecon.

4.1.3. Produk PT.Summarecon Agung, Tbk, PDV Region II.

Perusahan yang bergerak dibidang Pengembang real estate dan didukung


oleh sumber daya daya manusia yang berkompeten dan ahli dibidangnya. PT.
Summarecon Agung, Tbk, PDV Region II fokus membuat produk pembangunan
dan pengembangan dengan beberapa produk antara lain :
1. Komplek Perumahan.
2. Apartemen
3. Mall
4. Bursa Mobil
31

4.1.4. Struktur Organisasi

General Manager
Agung Raharjo

Project Project Project Section Head


of Manager Manager Manager QA/QC
Bramantyo Poltak Latif Adi Yuniar

Site Site Site


Manager Manager Manager
- Andi R. - Juangky - Rizky
- H. Parlin - Rizky P. - Maman
- Dicky - Rendi
- Susanto - Warsito

Supervisor Supervisor
Supervisor Supervisor
- Fatria A.
- Y.
Hartoyo

Staff Staff Staff Staff

( Sumber : PT. Summarecon Serpong )


Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Summarecon Serpong

4.1.5. Karakteristik Responden

Karateristik responden berguna untuk menguraikan deskripsi identitas


responden menurut sampel penelitian yang ditetapkan. Salah satu tujuan dengan
karateristik responden adalah memberikan gambaran objek yang menjadi sampel
dalam penelitian ini. Karateristik responden dalam penelitian ini kemudian
dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, dan lama bekerja. Untuk
32

memperjelas karateristik responden yang dimaksud, maka akan disajikan tabel


mengenai data responden seperti yang dijelaskan berikut ini.
1. Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
Penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

Keterangan Jumlah Responden Presentase %


Jenis Kelamin
Laki-laki 67 91.78%
Perempuan 6 8.22%
Jumlah 73 100.00%
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

Berdasarkan Tabel 4.1 mengenai distribusi jenis kelamin responden,


diketahui bahwa responden dalam penelitian ini jenis kelamin laki-laki
merupakan responden dengan jumlah terbanyak, dengan presentase sebesar
91.78% untuk Laki-laki, dan 8.22% untuk Perempuan.
2. Karateristik Responden Berdasarkan Umur.
Penyajian data responden berdasarkan umur adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Umur Responden

Keterangan Jumlah Responden Presentase %


Umur
21-30 32 43.84%
31-40 19 26.03%
41-45 8 10.96%
>45 14 19.18%
Jumlah 73 100.00%
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

Tabel 4.2 menunjukkan karateristik reponden berdasarkan usia, responden


yang berusia antara 21-30 tahun merupakan reponden dengan jumlah
terbanyak yaitu terdiri dari 32 orang atau 43.84% dan yang paling sedikit
berusia antara 41-45 yang berjumlah 8 orang atau 10.96%.
33

3. Karateristik Responden Berdasarkan Masa Kerja.


Penyajian data responden berdasarkan masa kerja karyawan adalah sebagai
berikut :

Tabel 4.3 Masa Kerja Responden

Keterangan Jumlah Responden Presentase %


Masa Kerja
<5 Tahun 23 31.51%
5-10 Tahun 32 43.84%
10-20 Tahun 18 24.66%
Jumlah 73 100.00%
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

Tabel 4.3 menunjukkan responden yang paling dominan adalah karyawan


yang bekerja dibawah atau sama dengan 5-10 tahun yaitu terdiri dari 32 orang
atau 43.84% dan yang paling sedikit yaitu karyawan yang bekerja pada masa
kerja antara 10-20 tahun yang berjumlah 18 orang atau 24.66%
4. Karateristik Responden Berdasarkan Status.
Penyajian data responden berdasarkan status karyawan adalah sebagai
berikut:

Tabel 4.4 Status Responden

Keterangan Jumlah Responden Presentase %


Status Karyawan
Karyawan Kontrak 55 75.34%
Karyawan Tetap 18 24.66%
Jumlah 73 100.00%
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

Berdasarkan Tabel 4.4 mengenai distribusi status responden, diketahui bahwa


responden dalam penelitian ini karyawan kontrak merupakan responden
dengan jumlah terbanyak, dengan presentase sebesar 75.34% untuk karyawan
kontrak, dan 24.66% untuk karyawan tetap.
34

4.1.6. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 41 responden


melalui penyebaran kuesioner, untuk mendapatkan kecenderungan jawaban
responden terhadap jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada
rentang skor jawaban sebagaimana pada lampiran.
1. Variabel Pendidikan dan Pelatihan.
Variabel pendidikan dan pelatihan pada penelitian ini diukur melalui 5
indikator yang dikembangkan dalam 7 pernyataan. Hasil tanggapan variabel
pendidikan dan pelatihan dijelaskan pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Pendidikan dan


Pelatihan.

Skor
No Pertanyaan Jumlah
STS TS R S SS
1 X1.1 1 3 6 41 22 73
2 X1.2 0 6 9 41 17 73
3 X1.3 0 4 19 34 16 73
4 X1.4 0 5 10 39 19 73
5 X1.5 1 3 8 42 19 73
6 X1.6 1 4 12 38 18 73
7 X1.7 1 3 11 40 18 73
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

2. Variabel Pelibatan dan pemberdayaan karyawan.

Variabel pelibatan dan pemberdayaan karyawan diukur melalui 6 indikator


yang dikembangan menjadi 8 butir pernyataan. Hasil tanggapan variabel
pelibatan dan pemberdayaan karyawan dijelaskan pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Pelibatan dan


pemberdayaan karyawan.

Skor
No Pertanyaan Jumlah
STS TS R S SS
1 X2.1 1 3 18 44 7 73
35

2 X2.2 0 2 7 46 18 73
3 X2.3 0 1 12 41 19 73
4 X2.4 1 1 16 42 13 73
5 X2.5 0 1 24 37 11 73
6 X2.6 0 1 7 54 11 73
7 X2.7 1 1 11 47 13 73
8 X2.8 0 0 7 45 21 73
9 X2.9 1 3 17 42 10 73
10 X2.10 1 1 15 45 11 73
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

3. Variabel Perbaikan Berkesinambungan.

Variabel perbaikan berkesinambungan diukur melalui 5 indikator yang


dikembangkan menjadi 5 butir pernyataan. Hasil tanggapan variabel perbaikan
berkesinambungan dijelaskan pada tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Perbaikan


Berkesinambungan.
Skor
No Pertanyaan Jumlah
STS TS R S SS
1 X3.1 0 1 3 37 32 73
2 X3.2 0 1 3 42 27 73
3 X3.3 0 2 16 39 16 73
4 X3.4 0 2 6 43 22 73
5 X3.5 0 2 15 39 17 73
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

4. Variabel Kinerja Karyawan.

Variabel Kinerja Karyawan diukur melalui 5 indikator yang dikembangan


menjadi 5 butir pernyataan. Hasil tanggapan variabel kinerja karyawan
dijelaskan pada Tabel 4.8 berikut ini:
36

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kinerja Karyawan.


Skor
No Pertanyaan Jumlah
STS TS R S SS
1 X4.1 1 5 8 42 17 73
2 X4.2 1 2 5 45 20 73
3 X4.3 1 3 5 43 21 73
4 X4.4 1 3 15 43 11 73
5 X4.5 0 5 12 42 14 73
6 X4.6 2 5 19 37 10 73
7 X4.7 2 4 7 44 16 73
8 X4.8 1 2 5 30 35 73
9 X4.9 1 2 6 40 24 73
10 X4.10 1 2 12 43 15 73
11 X4.11 1 2 13 45 12 73
12 X4.12 1 3 16 43 10 73
13 X4.13 1 4 14 45 9 73
14 X4.14 2 8 14 37 12 73
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

4.1.7. Analisa Data

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat


pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Jika r hitung
lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir pernyataan atau indikator
tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung > dari r tabel (pada taraf signifikansi 5%)
maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Pengujian validitas selengkapnya
dapat dilihat berikut ini :

1. Pendidikan dan Pelatihan.


Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas Pendidilan dan Pelatihan (X1).
No Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
1 1 0.541 0.232 Valid
2 2 0.906 0.232 Valid
37

3 3 0.833 0.232 Valid


4 4 0.916 0.232 Valid
5 5 0.861 0.232 Valid
6 6 0.897 0.232 Valid
7 7 0.892 0.232 Valid
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

Tabel 4.8 menunjukkan seluruh instrument valid untuk digunakan sebagai


instrument atau pernyataan untuk mengukur variabel yang diteliti.

2. Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan.


Tabel 4.9 Hasil Pengujian Validitas Pelibatan dan Pemberdayaan
Karyawan (X2).
No Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
1 1 0.621 0.232 Valid
2 2 0.577 0.232 Valid
3 3 0.622 0.232 Valid
4 4 0.652 0.232 Valid
5 5 0.638 0.232 Valid
6 6 0.634 0.232 Valid
7 7 0.731 0.232 Valid
8 8 0.354 0.232 Valid
9 9 0.768 0.232 Valid
10 10 0.757 0.232 Valid
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

Tabel 4.9 menunjukkan seluruh instrument valid untuk digunakan sebagai


instrument atau pernyataan untuk mengukur variabel yang diteliti.

3. Perbaikan Berkesinambungan.
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Validitas Perbaikan
Berkesinambungan Karyawan (X3).
No Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
1 1 0.805 0.232 Valid
38

2 2 0.850 0.232 Valid


3 3 0.831 0.232 Valid
4 4 0.871 0.232 Valid
5 5 0.871 0.232 Valid
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

Tabel 4.10 menunjukkan seluruh instrument valid untuk digunakan sebagai


instrument atau pernyataan untuk mengukur variabel yang diteliti.

4. Kinerja Karyawan.
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan (Y).
No Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
1 1 0.876 0.232 Valid
2 2 0.778 0.232 Valid
3 3 0.864 0.232 Valid
4 4 0.741 0.232 Valid
5 5 0.764 0.232 Valid
6 6 0.791 0.232 Valid
7 7 0.863 0.232 Valid
8 8 0.861 0.232 Valid
9 9 0.870 0.232 Valid
10 10 0.713 0.232 Valid
11 11 0.827 0.232 Valid
12 12 0.838 0.232 Valid
13 13 0.820 0.232 Valid
14 14 0.27 0.232 Valid
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

Tabel 4.11 menunjukkan seluruh instrument valid untuk digunakan sebagai


instrument atau pernyataan untuk mengukur variabel yang diteliti.

4.1.8. Pengujian Realibilitas.


39

Uji realibilitas adalah uji untuk mengukur suatu kuesioner yang


merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu kuesioner dikatakan realibel atau
handal jika jawaban pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Hasil
pengujian realibilitas untuk masing-masing variabel diringkas pada tabel berikut
ini:

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Realibilitas.


V
Variabel Cronbach’s N of Items
Alpha
Pendidikan dan Pelatihan (X1) 0.928 7
Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan (X2) 0.852 10
Perbaikan Berkesinambungan (X3) 0.899 5
Kinerja Karyawan (Y) 0.961 14
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)
Hasil uji realibilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel
dinyatakan realibel karena telah melewati batas koefisien realibilitas
sehingga
untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel
tersebut layak
digunakan sebagai alat ukur.
4.1.9. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas.

Uji ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2015: 103). Dalam penelitian ini untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolenirietas didalam model regresi dapat dilihat
dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF), nilai toleranceyang
besarnya diatas 0.1 dan nilai VIF dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada
multikolineritas diantara variable bebas (Ghozali,2015: 104). Hasil uji
multikolinieritas dapat ditunjukkan dalam tabel berikut :
40

Tabel 4.13 Hasil uji multikolinieritas.


Collinearity Statistic
Model
Tolerance VIF
(constant)
Pendidikan dan Pelatihan 0.577 1.732
Pelibatan dan Pemberdayaan 0.755 1.325
Perbaikan Berkesinambungan 0.600 1.667
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)
Tabel 4.13 terlihat bahwa hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa
nilai VIF semua variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10,
dan nilai
Tolerance semua variabel bebas lebih dari 0.10 yang berarti tidak
terjadi gejala
2. Ujimultikolinieritas.
Normalitas.

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kita dapat melihatnya dari
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan
distribusi normal. Distribusi normal membentuk suatu garis lurus diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Jika distribusi
data normal, maka garis yang menggambarkan data sebenarnya akan mengikut
garis normalnya (Ghozali, 2015: 155-156).
41

(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)


Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa semua data berdistribusi
secara normal, sebaran data berada disekitas garis diagonal, sehingga
model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Autokorelasi.

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Pada penelitian ini uji autokorelasi menggunakan
uji Durbin Watson yang hasilnya adalah sebagai berikut:
42

Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi.


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin
Model R R Square
Square the Estimate Watson
1 0.340 0.116 0.077 9.025 2.149

a. Predictors: (Constant), pendidikan dan pelatihan(X1), pelibatan dan


pemberdayaan karyawan(X2), perbaikan berkesinmabungan(X3)

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 2.149. nilai ini akan
dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%,
jumlah sampel 73 (n) dan jumlah variabel independen 3 (k=3), maka ditabel
durbin Watson adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Realibilitas.


K=3
N D1 Du
8 0.3674 2.2866
- - -
- - -
92 1.5360 1.7067
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)
Berdasarkan tabel tersebut nilai DW lebih besar dari batas atas (du)
1.70673 dan kurang dari 3 – 1.7067 (3 – du), maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada autokorelasi positif atau negatif (berdasarkan tabel keputusan) atau
dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

4. Uji Heterokedastisitas.

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk


mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas pada penelitian ini, digunakan metode
grafik Scatterplot yang dihasilkan dari output program SPSS versi 26.
43

Hasil pengujian heterokedastisitas menunjukkan , titik-titik yang menyebar


secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di
atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi
penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas pada model regresi yang dibuat.

4.1.10. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh


secara parsial dan secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat. Model
persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi klasik,
antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala
multikolenieritas dan terbebas dari heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya
membuktikan bahwa penelitian ini sudah dianggap baik.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk memprediksi seberapa


jauh perubahan nilai variabel terikat Kinerja pegawai PT. Summarecon Agung,
Tbk, PDV Region II, bila nilai variabel bebas fokus pendidikan dan pelatihan,
pelibatan dan pemberdayaan, dan perbaikan berkesinambungan dimanipulasi/
dirubah-rubah atau dinaik turunkan. Hasil dari SPSS yang digunakan sebagai alat
analisis maka hasil regresi berganda adalah sebagai berikut:
44

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Regresi.


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T

B Std. Error Beta


(Constant) 24.857 10.101 0.016
Pendidikan dan pelatihan 0.038 0.287 0.020 0.133
Pelibatan dan pemberdayaan 0.509 0.268 0.247 1.899
Perbaikan berkesinambungan 0.435 0.474 0.134 0.919
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)
Dari tabel diatas, hasil perhitungan variabel bebas dapat disusun dalam
suatu model berikut :
Y = 24.857 + 0.038 X1 + 0.509 X2 + 0.435
X3
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan PT. Summarecon Agung, Tbk, PDV Region II.
X1 = Pendidikan dan pelatihan.
X2 = Pelibatan dan pemberdayaan.
X3 = Perbaikan berkesinambungan.
Hasil dari analisis tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta persamaan diatas sebesar 24.857 angka tersebut menunjukkan
bahwa jika X1 (pendidikan dan pelatihan), X2 (pelibatan dan pemberdayaan),
dan X3 (perbaikan berkesinmabungan), konstan atau X=0, maka kinerja
sebesar 24.857.
2. X1 (pendidikan dan pelatihan) menunjukkan nilai koefisien sebesar (0.038).
Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan faktor pendidikan dan pelatihan
sebesar sebesar 1% terhadap perusahaan maka kinerja karyawan juga akan
mengalami kenaikan sebesar variabel pengalinya 0.038 dengan asumsi
variabel independen yang lain dinaggap konstan.
3. X2 (pelibatan dan pemberdayaan) menunjukkan nilai koefisien sebesar
(0.509). Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan faktor pelibatan dan
pemberdayaan sebesar sebesar 1% terhadap perusahaan maka kinerja
karyawan juga akan mengalami kenaikan sebesar variabel pengalinya 0.509
dengan asumsi variabel independen yang lain dinaggap konstan.
45

4. X3 (perbaikan berkesinambungan) menunjukkan nilai koefisien sebesar


(0.435). Hal ini berarti bahwa jika terjadi kenaikan faktor perbaikan
berkesinambungan sebesar sebesar 1% terhadap perusahaan maka kinerja
karyawan juga akan mengalami kenaikan sebesar variabel pengalinya 0.435
dengan asumsi variabel independen yang lain dinaggap konstan.

4.1.11. Uji Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai
dengan godness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan
statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada
dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak
signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima
(Ghozali, 2005: 105).

1. Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan Tabel 4.14 besarnya adjusted R2 adalah 0.077, hal ini


berarti 7.7% variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan dari keempat variabel
pendidikan dan pelatihan, pelibatan dan pemberdayaan, dan perbaikan
berkesinambungan, sedangkan sisanya (100% - 7.7% = 92.3%) dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain diluar model.

2. Analisis korelasi (R)

Analisa korelasi (R) digunakan untuk mencari arah dan kuatnya


hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat
simetris, kausal dan reciprocal. Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui
kuat lemahnya hubungan antara variabel yang dianalisis. Berdasarkan Tabel
4.14 nilai koefisien korelasi adalah sebesar 0.340. Sehingga dapat dinyatakan
terdapat hubungan yang positif antara variabel pendidikan dan pelatihan,
pelibatan dan pemberdayaan karyawan dan perbaikan berkesinambungan
dengan variabel kinerja karyawan yang dikategorikan Rendah, sebagaimana
pedoman untuk menginterprestasikan koefisien korelasi menurut Sugiyono
(242: 2013) adalah sebagai berikut:
46

Tabel 4.17 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.000 Sangat Kuat
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)
3. Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statstik F )

Tabel 4.18 Hasil Uji F.


Model Sum of Df Mean F Sig
squares Square

1. Regression 735.598 3 245.199 3.010 0.036


Residual 5620.402 69 81.45
Total 6356.000 72
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)
Dari uji ANOVA atau Uji F didapat nilai F hitung sebesar 3.010 nilai
ini lebih besar dari F tabel yaitu 2.730 atau Fhitung 3.010 > Ftabel 2.730
dengan
probabilitas 0.036. Karena nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05
maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja karyawan
atau
dapat dikatakan bahwa keempat varibel bebas pendidikan dan
pelatihan,
4.
pelibatan dan pemberdayaan, dan perbaikan berkesinambungan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja karyawan.
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan
variabel dependen. Hasil uji t dari masing-masing variabel adalah
sebagai
berikut:
47

Tabel 4.19 Hasil Pengujian Regresi.


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta


(Constant) 24.857 10.101 0.016 0.016
Pendidikan dan 0.038 0.287 0.020 0.133 0.895
pelatihan
Pelibatan dan 0.509 0.268 0.247 1.899 0.062
pemberdayaan
Perbaikan 0.435 0.474 0.134 0.919 0.361
berkesinambungan
(Sumber : Data Primer yang diolah 2021)
Berdasarkan Tabel 4.19 hasil uji t dapat diketahui variabel tidak
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan dengan melihat
variabel yang memiliki nilai probabilititas signifikansi < 0.05 Pendidikan dan
pelatihan (X1) dengan nilai 0.895 dan Pelibatan, pemberdayaan (X2) dengan
nilai 0.062 dan Perbaikan berkesinambungan (X3) dengan nilai 0.361.

4.2. Pembahasan
48
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

49
50

KUESIONER PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Skor
No Pertanyaan
STS TS R S SS

Saya pada dasarnya setuju bahwa


1 kemampuan bisnis unit kami untuk belajar
adalah kunci keunggulan bersaing kami

Pendidikan dan pelatihan adalah kunci


2 perbaikan bagi bisnis perusahaan

Perusahaan memberikan pelatihan yang


3 sesuai dengan kebutuhan pekerjaan saya

4 Tempat dan sarana pelatihan telah kondusif

Materi pendidikan dan pelatihan sesuai


dengan keterampilan dan teknik yang
5 dibutuhkan

Di perusahaan saya, pendidikan dan


pelatihan terus menerus dilakukan dalam
6 skala periode tertentu

Saya memperoleh pendidikan dan pelatihan


yang dapat meningkatkan kemampuan saya
untuk memberikan layanan yang
7 berkualitas.

Terdapat perbedaan antara sebelum dan


8 setelah mengikuti pelatihan

KUESIONER PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN


51

Skor
No Pertanyaan
STS TS R S SS

Saya selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan


1
perusahaan

Saya merasa puas dengan pekerjaan yang


2 diberikan perusahaan kepada saya

Saya merasa senang melaksanakan


3 pekerjaan yang diberikan

Saya bersedia dengan rela melakukan kerja


4 lembur untuk menyelesaikan kerjaan

Saya diberikan kebebasan dan fleksibilitas


untuk melakukan hal-hal baru yang dapat
memperbaiki perusahaan kearah yang lebih
5 baik

Saya didorong untuk menyatakan perasaan


dan keluhan serta gagasan-gagasan secara
6 terbuka

Saya didorong untuk memfokuskan pada


7 apa yang dapat saya lakukan

Saya diberikan fasilitas untuk


8 menyampaikan gagasan- gagasan saya

KUESIONER PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN

Skor
No Pertanyaan
STS TS R S SS

Komunikasi merupakan aspek yang


1 penting dalam perbaikan proses dan
pelayanan dalam rangka peningkatan
52

kualitas

Perlunya memperbaiki masalah yang ada


2 dengan segera

Perusahaan selalu melakukan perbaikan


terus menerus pada semua bagian tanpa
menunggu adanya permasalahan yang
3 muncul

Perlunya mendokumentasi masalah dan


kemajuannya sebagai alat pertimbangan
4 pengambilan keputusan

Perusahaan selalu menyelidiki peluang


5 perbaikan atas peralatan dan metode baru

KUESIONER KINERJA KARYAWAN

Skor
No Pertanyaan
STS TS R S SS

Jumlah kerja yang saya penuhi dalam satu


1
periode melebihi rata-rata karyawan lainnya

Saya dapat melaksanakan tugas sesuai


2 dengan prosedur dan kebijakan perusahaan

Saya dapat melaksanakan pekerjaan secara


3 tepat waktu.

Saya taat terhadap semua aturan dan


prosedur kerja yang ditetapkan dalam suatu
4 pekerjaan

5 Saya dapat bekerja baik dalam tim


DAFTAR PUSTAKA

Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga.

Bagja, I Wayan. (2015). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Fahmi, Irham. (2013). Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung:


Alfabeta.

Goetsch, David L, dan Stanley B. Davis. (2002). Manajemen Mutu Total. Jakarta
: Prenhallindo.

Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana


Prenada Media Grup.

Yamit, Zulian. (2013). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta:


Ekonisia.

Stoner, James A.F, Freeman, dan Gilbert. (1996). Manajemen. Jakarta:


Prenhallindo.

Nitisemito, Alex S. (2001). Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ferdinand, Augusty T. (2006). Metode Penelitian Manajemen (Edisi II).


Semarang: BP Undip.

Ghozali, Imam. (2015). Apilikasi Analisis Multivariate IBM SPSS 23 (edisi 8).
Semarang: BP Undip.

Goetsch, David L, dan Stanley B. Davis. (2002). Manajemen Mutu Total.


Jakarta:Prenhallindo.

Hasibuan, S.P Malayu. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia.. Jakarta:


BumiAksara.

Ivancevich, John.M,dkk. (2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta:


Erlangga.

okhman, Wahibur. (2003). Pemberdayaan dan komitmen: upaya mencapai


kesuksesan organisasi dalam menghadapi persaingan global.
Yogyakarta: Amara Books.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Management.
Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Wibowo. (2004). Manajemen Kinerja. Depok: Raja Grafindo Persada.

Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:


Salemba Empat.

Yamit, Zulian. (2013). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta:


Ekonisia.

Abdul Aziz Nugraha. (2016). Pengaruh Total Quality Management (TQM)


terhadap Kinerja Karyawan di BMT Taruna Sejahtra Ungaran. Jawa
Tengah : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Randi Abdul Rizal Laiya, Dkk. (2018). Pengaruh Total Quality Management
(TQM) Terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Bank Mandiri (Persero)
Tbk, Area Manado. Sulawesi Utara : Universitas Sam Ratulangi.

Iman Niyati. (2017). Pengaruh Total Quality Management (TQM), Sistem


Pengukuran Kinerja dan Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial
pada PT. Produk Rekreasi (Kids Fun). Yogyakarta : Universitas PGRI
Yogyakarta.

Andre Tatontos, Dkk. (2019). Analisa Total Quality Management (TQM)


Terhadap kinerja Manajerial pada PT. Enseval Putra Megatranding
Minahasa. Sulawesi Utara : Universitas Sam Ratulangi.

Octriz Orista Amelia Yunanto. (2016). Pengaruh Total Quality Management


Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. POS Indonesia (Persero) Klas II
Makasar. Makasar : Universitas Islam Negri Alauddin Makasar.

I Zulkarnain, Dkk. (2019). Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap


kinerja Karyawan PT. BCD Bogor. Bogor : Universitas Djuanda Bogor.

Leovani, E. 2016. Implementasi model pemberdayaan karyawan di PT. fifgroup Tbk


Cabang Palembang, Jurnal Manajemen Untar.

Anda mungkin juga menyukai