SEKTOR
PUBLIK
Here starts the
lesson!
BAB 4
KELEMBAGAAN PROVIDER
PELAYANAN SEKTOR
PUBLIK
You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
A
PENDAHULUAN
B
BADAN LAYANAN
UMUM (BLU)
C
DINAS-DINAS DAERAH
SEBAGAI PROVIDER
PELAYANAN PUBLIK
D
TREN KELEMBAGAAN
PELAYANAN PUBLIK
A.PENDAHULUA
N
POLA hubungan antara penerima pelayanan dan organisasi yang
memberikan pelayanan mengalami dinamika yang dipengaruhi
oleh bentuk organisasi. Yang dimaksud dengan bentuk adalah,
bentuk organisasi yang memberikan pelayanan publik. Kualitas
pelayanan publik yang diberikan sangat tergantung pada bentuk
organisasi yang melayaninya. Bentuk organisasi pemerintah telah
diatur dalam peraturan perundang-undangan, baik pemerintah
putas maupun pemerintah daerah. Bentuk organisasi ini akan
memengaruhi pola hubungan antara pegawai dengan masyarakat,
waktu tunggu, biaya, dan sebagainya. Dalam pembahasan berikut
ini, akan diuraikan perdebatan teoritis tentang provider pelayanan
publik berdasarkan pada ideologi yang mendasari atau pendekatan
yang digunakan.
B.BADAN LAYANAN UMUM
( BLU )
Ideologi liberal atau neo-liberal sangat mepercayai
bahwa mekanisme pasar akan memperbaiki kualitas
pelayanan public. Mereka mempercayai bahwa
monopoli pelayanan public oleh satu provider
pelayanan public milik pemerintah akan menyebabkan
inefisiensi dan kualitas pelayanan public yang buruk.
Wolf dan picot mengembangkan (dalam Wargener,
1997) penedakatan berdasarkan biaya transaksi.
Lebih lanjut Picot dan Wolf membagi tiga kompetisi, yakni Usulan Badan Layanan Umum Terlalu Tinggi
kompetisi pasar, kompotisi quasi-pasar dan kompetisi Jakarta,kompas 28 mei 2007-Lembaga
nonpasar. pengelolaan anggaran di lingkungan pemerintah pusat
yang diubah statusnya menjadi badan layanan umum
1. Kompetisi pasar menunjukkan kompetisi antara atau BLU rata-rata mengusulkan besaran gaji
provider publik dan provider swasta, terutama pegawainya terlalu tinggi.
sebagai produsen. “Beberapa BLU yang sudah dibentuk ada yang
2. Kompetisi quasi-pasar menunjukkan keadaan mengajukan anggaran gaji, tetapi kami lihat tidak masuk
kompetisi antara provider pemerintah dengan dasar akal,” ujar Direktur Jendral Perbendaharaan Negara
transparansi biaya dan kinerja. Herry Poernomo di Jakarta, Jumat (25/5).
3. Kompetisi nonpasar menujukkan pada kompetisi
pelayanan publik berupa kontes atau lomba
pelayanan, seperti yang diselenggarakan oleh
Kementrian Aparatur Negara (Kantor Menpan)
Syarat-syarat Pendirian
BLU
Isu Remunerasi pejabat pengelola BLUD menjadi isu penting dalam e. Remunerasi sebagaimana yg dimaksud pada ayat (1),
pembentukan BLUD. Dalam pasal 50 Permendagri No. 61 Tahun untuk BLUD-Unit kerja ditetapkan oleh kepala daerah
2007, lebih lanjut diatur tentang remunerasi pejabat pengelola BLUD. berdasarkan usulan pemim[in BLUD-Unit kerja melaui
a. Pejabat pengelola BLUD, dewan pengawas, sekretaris dewan Kepala SKPD.
pengawas, dan pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi sesuai
dengan tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme
Penetapan remunerasi pemimpin BLUD,
yang diperlukan.
mempertimbangkan faktor-faktor berdasarkan :
b. Remunerasi dimaksud pada ayat (1), merupakan imbalan kerja yg
dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus f. Ukuran (size) dan jumlah aset yg dikelola BLUD,
atas prestasi, pesangon / pensiun. tingkat pelayanan serta produktivitas.
c. Remunerasi bagi dewan pengawas dan sekretaris dewan g. Pertimbangan persamaannya dengan industri
pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan pada pelayanan sejenis
honorarium. h. Kemampuan pendapatan BLUD bersangkutan.
d. Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk BLUD- i. Kinerja operasional BLUD yg ditetapkan kepala
SKPD ditetapkan oleh kepala daerah berdasarkan usulan yg daerah dengan mempertimbangkan antara lain
disampaikan oleh pemimpin BLUD-SKPD melalui sekretaris indikator keuangan,pelayanan,mutu,dan manfaat bagi
daerah. masyarakat.
C. DINAS-DINAS DAERAH
SEBAGAI PROVIDER
PELAYANAN PUBLIK
Dinas-dinas daerah daerah adalah organisasi pelayanan publik di Dinas Pendidikan menjalankan fungsi yg serupa dengan
tingkat daerah yg melaksanakan urusan otonomi yg dilimpahkan Dinas Kesehatan karena menjalankan fungsi koordinatif,
ke daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. regulator dan perencanaan.
Sekolah-sekolah merupakan organisasi yg menjalankan
Urusan wajib daerah biasanya dilaksanakan oleh dinas-dinas fungsi pelayanan publik kepada masyarakat.
daerah, seperti dinas kesehatan yg melaksanakan urusan wajib
kesehatan.
Dinas Kesehatan melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan Perindustrian memiliki klien yg
pelayanan kesehatan dibantu oleh rumah sakit dan pusat kesehatan terbatas, yaitu para pengusaha kecil dan menengah. Misi
masyarakat. dinas ini adalah memperkuat perekonomian lokal yg
Dinas Kesehatan menjalankan fungsi perencanaan dan koordinasi berbasisikan sumber daya lokal.
dan tidak berhubungan langsung dengan masyarakat, sedangkan Oleh karena itu tugas pokok dinas ini adalah mengelola
rumah sakit dan puskesmas sebagai perpanjangan tangan Dinas para pengusaha untuk meningkatkan daya saing,
Kesehatan yg berhubungan langsung dengan masyarakat. memperluas pasar produk, dan meningkatkan SDM.
D.TREN KELEMBAGAAN
PELAYANAN PUBLIK
VECTORS: