MODUL PELATIHAN
PMPK FK UGM
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
MODUL 3
PROSES PENGANGGARAN BLUD SESUAI FORMAT RBA : PENJELASAN
KATA PENGANTAR
Ketentuan informasi yang harus di muat dalam dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA) menuntut Rumah Sakit yang menerapkan PPK- BLUD untuk memahami apa dan
bagaimana informasi anggaran dihasilkan. Rumah Sakit perlu memahami secara
mendalam keterkaitan antar komponen dalam RBA. Mengingat banyak hal yang berbeda
yang harus dipersiapkan RS dengan PPK BLUD bila hanya sebagai Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan bila RS menerapkan PPK-BLUD. Fleksibilitas yang
diperoleh mensyaratkan akuntabilitas lebih didalamnya.
Pokok bahasan ini akan memberikan pemaham lebih mengenai komponen-komponen yang
ada di dalam RBA dan memberikan contoh format serta contoh –contoh aplikasi yang
diharapkan mampu menambah pemahaman pembaca.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pelatihan pada sesi ini, diharapkan peserta dapat memahami:
1. Cara melakukan analisis eksternal dan internal di tahun berjalan dan tahun yang
akan datang
2. Cara melakukan analisis pencapaian kinerja tahun berjalan
3. Menentukan target kinerja tahun mendatang
4. Melakukan analisis pencapaian program investasi dan merencanakannnya
5. Mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan per unit
6. Mengidentifikasi sumber-sumber biaya per unit
7. Analisis biaya per output dan agregat
8. Strategi tariff
9. Laporan Keuangan BLUD dan proyeksi
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
POKOK BAHASAN
Sebelum menyusun RBA diperlukan pemahaman mengenai komponen-komponen yang
akan dibuat pada RBA, berikut adalah penjelasan-penjelasan untuk masing-masing
komponen didalam RBA:
Bab.I. Pendahuluan
a. Gambaran Umum
Berisi uraian ringkas yang memuat informasi mengenai landasan hukum keberadaan
BLUD, sejarah berdirinya dan perkembangan BLUD serta peranan BLUD bagi
masyarakat.
Nature of Business BLUD keterangan ringkas mengenai kegiatan utama/pokok BLUD
(terutama yang menjadi layanan unggulan BLUD) dan upaya dalam menghadapi
persaingan global.
b. Visi
Berisi keterangan mengenai suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan BLUD. Visi BLUD ini
disesuaikan dengan Visi yang telah tercantum dalam Renstra Bisnis BLUD.
c. Misi
Berisi keterangan mengenai upaya yang akan dilakukan dalam mencapai Visi. Misi
memuat sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan, agar
tujuan organisasi dapat terlaksana sesuai dengan bidangnya dan berhasil dengan baik.
Misi mencakup uraian tentang produk/jasa yang akan diberikan, sasaran pasar yang
dituju, dan kesanggupan untuk meningkatkan mutu layanan. Misi BLUD ini disesuaikan
dengan Misi yang telah tercantum dalam Renstra Bisnis BLUD.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Dimana pada pasal 2 Permendagri No. 61 Tahun 2007 disebutkan bahwa BLUD
beroperasi sebagai perangkat kerja pemerintah daerah untuk tujuan pemberian layanan
umum secara lebih efektif dan efisien sejalan dengan praktek bisnis yang sehat, yang
pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh kepala
daerah. BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah yang dibentuk untuk
membantu pencapaian tujuan pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari
pemerintah daerah. Dengan demikian hendaknya dalam perumusan tujuan BLUD
diselaraskan dengan tujuan pemerintah daerah.
Sedangkan dalam pasal 3 Permendagri No. 61 Tahun 2007 disebutkan bahwa PPK-
BLUD bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat untuk
mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini terkait
dengan pernyataan dalam pasal 2 Permendagri No. 61 Tahun 2007 bahwa dalam
pelaksanaan kegiatannya, BLUD harus mengutamakan efektivitas dan efisiensi serta
kualitas pelayanan umum kepada masyarakat tanpa mengutamakan pencarian
keuntungan. Serta dalam upaya penyelenggaraan dan peningkatan layanan kepada
masyarakat, BLUD diberikan fleksibilltas dalam pengelolaan keuangannya. Dengan
demikian fleksibilitas pengelolaan keuangan yang diberikan kepada BLUD hendaknya
dilaksanakan dengan mengutamakan efektivitas dan efisiensi yang ditujukan untuk
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
e. Kegiatan BLUD
Berisi uraian ringkas mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun
anggaran dan merupakan rencana kerja BLUD untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
Pada pasal 5 Permendagri No. 61 Tahun 2007 disebutkan bahwa persyaratan substantif
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
menjadi BLUD adalah apabila tugas dan fungsi SKPD bersifat operasional dalam
menyelenggarakan pelayanan umum yang menghasilkan semi barang/jasa publik
(quasipublic goods). Pelayanan umum yang dimaksud diatas adalah pelayanan yang
berhubungan dengan penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat; pengelolaan
wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat atau
layanan umum; atau pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan
ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat. Secara lebih spesifik, pada pasal 6
Permendagri No. 61 Tahun 2007 disebutkan bahwa penyediaan barang dan/atau jasa
layanan umum diutamakan untuk pelayanan kesehatan. Dalam hal ini hendaknya rumah
sakit sebagai BLUD bidang kesehatan mengutamakan kegiatannya dalam bidang
pelayanan kesehatan. Meski demikian, kegiatan penunjang pelayanan kesehatan harus
tetap diperhatikan.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah disesuaikan dengan tipe BLUD yang bersangkutan, misal :
Rumah Sakit Umum Daerah Tipe A, Tipe B, Tipe C, atau Rumah Sakit Khusus Daerah
Tipe A atau Tipe B. Kriteria klasifikasi rumah sakit umum daerah atau rumah sakit
khusus daerah tersebut dilakukan oleh Menteri Kesehatan setelah berkoordinasi secara
tertulis dengan menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur
negara.
Pada pasal 43 Permendagri 61 Tahun 2007 disebutkan bahwa BLUD yang memiliki
realisasi nilai omset tahunan menurut laporan operasional atau nilai aset menurut neraca
telah memenuhi syarat minimal dapat dibentuk dewan pengawas BLUD. Dewan
Pengawas BLUD ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang atau 5 (lima) orang dan seorang
diantaranya ditetapkan sebagai ketua Dewan Pengawas. Susunan Pejabat Pengelola dan
Dewan Pengawas hendaknya juga sesuai dengan kita struktur organisasi yang telah
tertuang dengan dokumen Tata Kelola BLUD. Dewan pengawas bertugas melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan BLUD yang dilakukan oleh pejabat
pengelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dewan pengawas
melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah secara berkala paling sedikit 1
(satu) kali dalam satu tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.
Berisi uraian mengenai kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja tahun
berjalan. Kondisi Internal yang mempengaruhi kinerja tahun berjalan dapat ditinjau dari
kondisi pelayanan, kondisi keuangan, kondisi organisasi dan sumber daya manusia, serta
kondisi sarana dan prasarana yang telah terjadi di tahun berjalan. Sedangkan kondisi
eksternal yang mempengaruhi kinerja tahun berjalan dapat ditinjau dari kondisi-kondisi
undang-undang, kebijakan pemerintah, keadaan persaingan, keadaan perekonomian
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Mengenai bagaimana peran masing-masing kondisi internal dan ekternal tersebut diatas
dapat dianalisa lebih lanjut dengan analisa SWOT. SWOT adalah sebuah alat yang sering
digunakan untuk mengetahui dan membuat keputusan dengan melihat lebih dalam dan
detail kondisi di dalam dan di luar lembaga. SWOT merupakan akronim dari Strength
(kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman).
Semua hal tersebut diperoleh dari analisis internal dan eksternal yang telah di lakukan
terlebih dahulu. Kondisi internal dapat disimpulakn sebagai sumber kekuatan dan
kelemahan. Sedangkan kondisi eksternal dapat disimpulkan sebagai sumber peluang dan
ancaman
Faktor Internal adalah kondisi internal BLUD yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi keberhasilan BLUD dalam mencapai tujuannya, yang meliputi :
1. Pelayanan;
2. Keuangan;
3. Organisasi dan Sumber Daya Manusia;
4. Sarana dan Prasarana
Analisis mengenai kondisi internal RS dengan PPK BLUD dapat dituangkan dalam
contoh tabel berikut:
Kondisi Internal
Kekuatan Kelemahan
Bidang Pelayanan
Terciptanya kerjasama dengan ASKES Belum optimal nya pelaksanaan
dan lembaga penjamin lain program audit medik
Meraih sertifikasi stadndar mutu (ISO Kurang lengkapnya standar
9001-2000) pelayanan medik
Komitmen dan semangat yang tinggi Dst.....................
untuk peningkatan mutu melalui berbagai
instrumen
Tersedianya layanan unggulan yang
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
kompetitif
Kesesuaian prosedur pelayanan dengan
SOP pelayanan produk
Dst............................
Bidang Keuangan
Tersedianya Program Billing system di Penetapan tarif belum sepenuhnya
semua unit Pendapatan berdasarkan unit cost riil
Sistem akuntansi yang terintegrasi dan Dst....................
terkomputerisasi
Tersedianya tenaga Akuntan di Bidang
Keuangan
Program remunerasi yang transparan,
wajar dan adil
Dst..........................
Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Penetapan SOTK yang baru sebagai RS-BLUD Proporsi jenis ketenagaan/keahlian
SDM belum ideal
Kerjasama dengan lembaga kesehatan dalam Sistem informasi manajemen
dan luar negeri SDM belum Optimal
Tersedia tenaga dokter spesialis di setiap unit Instrumen penilaian kinerja SDM
pelayanan medis belum memadai
dst.......... Dst.............
Bidang Sarana dan Prasarana
Peningkatan program KSO peralatan Standarisasi sarana,prasarana &
penunjang pelayanan alat belum lengkap
Kelengkapan sarana dan prasarana Belum optimalnya pelaksanaan
manajemen aset
Kondisi internal yang telah disebutkan dalam tabel di atas, selanjutnya dijelaskan dalam
bentuk uraian mengenai pengaruh positif dan negatif atas kondisi-kondisi tersebut
terhadap kinerja RBA tahun berjalan. Kondisi pelayanan, kondisi keuangan, kondisi
organisasi dan sumber daya manusia, serta kondisi sarana dan prasarana yang masuk
dalam kolom kekuatan merupakan kondisi-kondisi yang memberikan dampak positif dan
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Faktor eksternal adalah kondisi diluar BLUD yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi keberhasilan BLUD dalam mencapai tujuannya. BLUD tidak
mampu untuk mengendalikan faktor eksternal sesuai dengan apa yang diinginkan untuk
masa yang akan datang. Cakupan analisis kondisi eksternal tersebut bisa berupa peluang
ataupun ancaman bagi organisasi dan tergambar pada bidang pelayanan, keuangan,
organisasi dan SDM serta sarana dan prasarana yang dipengaruhi oleh :
1. Undang-undang;
2. Kebijakan Pemerintah;
3. Keadaan Persaingan;
4. Keadaan Perekonomian baik nasional maupun internasional;
5. Perkembangan sosial budaya
6. Perkembangan teknologi
Kondisi eksternal yang telah disebutkan dalam tabel di atas, selanjutnya dijelaskan dalam
bentuk uraian mengenai pengaruh positif dan negatif atas kondisi-kondisi tersebut
terhadap kinerja RBA tahun berjalan. Kondisi undang-undang, kondisi kebijakan
pemerintah, kondisi keadaan persaingan, kondisi keadaan perekonomian nasional dan
internasional, kondisi perkembangan sosial budaya, serta kondisi perkembangan
teknologi yang masuk dalam kolom peluang merupakan kondisi-kondisi yang
memberikan dampak positif pendorong pencapaian kinerja atau merupakan gambaran
kesempatan positif yang telah diambil dalam pencapaian kinerja tahun berjalan.
Sedangkan kondisi undang-undang, kondisi kebijakan pemerintah, kondisi keadaan
persaingan, kondisi keadaan perekonomian nasional dan internasional, kondisi
perkembangan sosial budaya, serta kondisi perkembangan teknologi yang masuk dalam
kolom ancaman merupakan kondisi-kondisi yang memberikan dampak negatif
penghambat atau kendala pencapaian kinerja. Kolom ancaman juga dapat menjadi
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Faktor politik dalam hal ini dapat digambarkan melalui kondisi undang-undang dan
kebijakan pemerintah. Undang-undang dan kebijakan pemerintah ini dapat menyangkut
hal-hal tentang kebijakan penganggaran, pola pengelolaan keuangan, pelaporan,
penetatapan tarif, kepegawaian, standar pelayanan, perpajakan, pengadaan barang dan
jasa, dan lain sebagainya. Dalam tabel di atas dan uraian penjelasannya dapat disebutkan
undang-undang atau kebijakan pemerintah yang mana yang memberikan peluang dan
ancaman, serta penjelasan mengenai peluang dan ancaman apakah yang muncul dari
masing-masing kebijakan tersebut.
Faktor ekonomi dalam hal ini digambarkan melalui kondisi persaingan serta kondisi
perekonomian nasional dan internasional. Kondisi persaingan dapat digambarkan dari
pertumbuhan jumlah penyedia layanan kesehatan (rumah sakit, klinik, laboratorium, dll)
di lingkungan sekitar, perkembangan jenis pelayanan dan preferensi pasien, persaingan
mutu layanan dan tarif layanan dengan penyedia layanan kesehatan sejenis, tingkat
diferensiasi antar penyedia layanan kesehatan, dan sebagainya. Sedangkan kondisi
perekonomian nasional dan internasional dapat digambarkan dari tingkat inflasi, sumber
daya manusia (tingkat pengangguran, dll), tingkat pendapatan daerah/masyarakat,
elemen-elemen suplier-buyer dalam siklus bisnis, ketersediaan energi dan bahan-bahan
(obat, alat kesehatan, dll), dan persaingan ekonomi global (AFTA, migrasi investasi antar
negara, migrasi pasien antara daerah/negara, dll). Kondisi persaingan dan perekonomian
tersebut dapat disebutkan secara sistematis dalam tabel di atas dan dapat dijelaskan dalam
sebuah uraian mengenai peluang dan ancaman apakah yang muncul dari masing-masing
kondisi terhadap pencapaian kinerja tahun berjalan.
Faktor sosial budaya dalam hal ini dapat digambarkan melalui kondisi demografi
masyarakat, distribusi kesejahteraan masyarakat, mobilitas masyarakat (perpindahan
penduduk), perubahan pandangan/gaya hidup (perilaku hidup sehat, konsumerisme,
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
pencemaran, dll), tingkat pendidikan, dan sebagainya. Kondisi sosial budaya yang
berpengaruh terhadap kinerja tahun berjalan tersebut dapat disebutkan secara sistematis
dalam tabel di atas dan dapat dijelaskan dalam sebuah uraian mengenai peluang dan
ancaman apakah yang muncul dari masing-masing kondisi tersebut.
Faktor teknologi dalam hal ini digambarkan melalui kondisi perkembangan teknologi
yang dapat dijabarkan menganai penemuan-penemuan dan inovasi-inovasi baru dibidang
teknologi kesehatan, percepatan transfer teknologi baik dari dalam negeri maupun luar
negeri, tingkat keusangan teknologi yang ada saat ini, peran teknologi informasi dan
internet, serta lain sebagainya. Kondisi perkembangan teknologi ini dapat disebutkan
secara sistematis dalam tabel di atas dan selanjutnya dijelaskan dalam uraian mengenai
peluang dan ancaman apakah yang muncul dari masing-masing kondisi perkembangan
teknologi yang telah disebutkan.
Asumsi makro sangat diperlukan dalam penyusunan RBA, baik untuk meninjau kinerja
tahun berjalan maupun untuk menyusun RBA tahun yang akan datang. Naik-turun
perekonomian yang sangat multidimensi dirangkum dalam sebuah kuantifikasi melalui
asumsi makro dalam bentuk indikator-indikator perekonomian, seperti tingkat inflasi,
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
tingkat pertumbuhan ekonomi, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dollar US, tingkat suku
bunga SBI, deposito, dan pinjaman.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Asumsi Mikro
1. Subsidi yang diterima dari
Pemerintah
2. Tarif Pelayanan
3. Volume Pelayanan
Jumlah Kunjungan
Jumlah Tindakan
Jumlah Pemeriksaan
Jumlah Resep
Jumlah Hari Rawat
4. Pengembangan produk baru
Item-item dalam tabel di atas selanjutnya dijelaskan satu-per-satu dalam bentuk uraian
yang di dalamnya memuat penjelasan mengenai terjadinya perubahan atau perbedaan
antara asumsi pada RBA tahun berjalan dengan realisasi serta penjelasan mengenai
dampak terjadinya perbedaan tersebut terhadap pencapaian kinerja.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
tanggungan pihak ketiga, yang terdiri dari pasien Askes, pasien Askeskin/jamkesmas,
pasien perusahaan (tergantung rumah sakit masing-masing). Hal ini bertujuan untuk
melihat komposisi jenis pasien yang dilayani terkait dengan sumber pembiayaan
kesehatan pasien. Kedua, pencapaian kinerja volume kegiatan ditinjau dari jenis kegiatan
per unit kerja, seperti jumlah kunjungan, jumlah tindakan, jumlah pemeriksaan, dan
jumlah hari rawat. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai volume
kegiatan terkait dengan karakter kegiatan masing-masing unit pelayanan. Ketiga,
pencapaian kinerja volume kegiatan di tinjau dari indikator pelayanan RS.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Asuhan keperawatan
Konsultasi Khusus
Tindakan Khusus Elektromedik
………………………………………..
E. Bedah Sentral
Tindakan Operatif
………………………………………..
F. Laboratorium
Patologi Klinik
Patologi Anatomi
Parasitologi Klinik
Mikrobiologi Klinik
……………………………..
G. Radiologi
Radio Diagnostik
Radio Terapi
Radio Imaging
Tindakan Khusus Elektromedik
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
……………………………………….
H. Rehabilitasi Medik
Fisioterapi
Okupasiterapi
Pelayanan sosial Medik
Speechterapi
Tindakan Khusus Elektromedik
……………………………………….
I. Pelayanan Kedokteran Forensik dan Mediko Legal
Pemulasaran Jenasah
Visum
………………………………….
J. Farmasi
Obat
Alat dan Bahan Pakai Habis
………………………………………
K Pendapatan Unit Pelayanan Sanitasi
Foging
Pengendalian Infeksi
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Ket : Nama-nama unit dan jenis pelayanan disesuaikan dengan kondisi rumah sakit masing-masing
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
B. EFISIENSI PELAYANAN
Rasio Pasien Rawat Jalan dengan
Dokter
Rasio Pasien Rawat Jalan dengan
Perawat
Rasio Pasien Rawat Darurat
dengan Dokter
Rasio Pasien Rawat Darurat
dengan Perawat
Rasio Pasien Rawat Inap dengan
Dokter
Rasio Pasien Rawat Inap dengan
Perawat
Bed Occupancy Ratio (BOR) (%)
Average Length of Stay (ALOS)
(hari)
Bed Turn Over (BTO) (kali)
Turn Over Internal (TOI) (kali)
C. MUTU PELAYANAN
Emergency Response Time Rate
(menit)
Lama Waktu Tunggu di Poliklinik
Angka Kematian di Gawat
Darurat (%)
Angka Kematian > 48 jam (angka
kematian netto/NDR) (o/oo)
Angka Pasien Rawat Inap yang
Dirujuk (%)
Post Operative Death Rate (%)
Angka Inveksi Nosokomial (%)
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
KEPEDULIAN KEPADA
D. MASYARAKAT
Ratio tempat tidur kelas III
Pemanfaatan Tempat Tidur
(BOR) Kelas III (%)
Prosentase Pasien Tidak Mampu
di Rawat Jalan (%)
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Administrasi
Pemeriksaan
Tindakan non operatif
Tindakan operatif
Asuhan keperawatan
Tindakan Khusus Elektromedik
………………………………………..
C. Rawat Inap
Administrasi
Akomodasi
Visite Medis/Konsul
Visite Non Medis
Tindakan non operatif
Asuhan keperawatan
Konsultasi Khusus
Tindakan Khusus Elektromedik
………………………………………..
D. Rawat Intensif
Administrasi
Akomodasi
Visite Medis/Konsul
Visite Non Medis
Tindakan non operatif
Tindakan Operatif
Asuhan keperawatan
Konsultasi Khusus
Tindakan Khusus Elektromedik
………………………………………..
E. Bedah Sentral
Tindakan Operatif
………………………………………..
F. Laboratorium
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Patologi Klinik
Patologi Anatomi
Parasitologi Klinik
Mikrobiologi Klinik
……………………………..
G. Radiologi
Radio Diagnostik
Radio Terapi
Radio Imaging
Tindakan Khusus Elektromedik
……………………………………….
H. Rehabilitasi Medik
Fisioterapi
Okupasiterapi
Pelayanan sosial Medik
Speechterapi
Tindakan Khusus Elektromedik
……………………………………….
Pelayanan Kedokteran Forensik dan
I. Mediko Legal
Pemulasaran Jenasah
Visum
………………………………….
J. Farmasi
Obat
Alat dan Bahan Pakai Habis
………………………………………
K Pendapatan Unit Pelayanan Sanitasi
Foging
Pengendalian Infeksi
..................................
L Pendapatan Lain-lain non Fungsional
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Ambulance
Jasa Diklat
Jasa Telepon
Jasa Giro
TOTAL
Ket : Nama-nama unit dan jenis pelayanan disesuaikan dengan kondisi rumah sakit
masing-masing
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Menurut pasal 118 Permendagri No. 61 Tahun 2007 bahwa laporan keuangan BLUD
terdiri dari neraca, laporan operasional, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan tersebut disertai pula dengan laporan kinerja yang berisikan informasi
pencapaian hasil/keluaran BLUD. Laporan keuangan tersebut diaudit oleh pemeriksa
eksternal sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Secara rinci, unsur-unsur dari
masing-masing komponen lapoan keuangan BLUD adalah sebagai berikut :
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
a. Neraca yang menggambarkan posisi keuangan pada tanggal tertentu, terdiri dari
unsur-unsur :
Aset,
Kewajiban
Ekuitas dana
b. Laporan operasional menggambarkan hasil usaha atau pelayanan selama periode
tertentu, yang terdiri dari unsur-unsur :
Pendapatan
Biaya
c. Laporan arus kas menggambarkan arus atau sumber kas dan penggunaan kas
selama periode tertentu, surplus/defisit, saldo awal dan saldo akhir ,yang terdiri
dari unsur-unsur :
Aktivitas operasional
Aktivitas investasi
Aktivitas pendanaan
d. Catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau rincian dari
angka yang tertera dalam laporan keuangan.
Apabila RSD BLUD merupakan SKPD, maka setiap triwulan BLUD-SKPD wajib
menyusun dan menyampaikan laporan operasional dan laporan arus kas kepada PPKD,
paling lambat 15 (lima belas) hari setelah periode pelaporan berakhir. Setiap semesteran
dan tahunan BLUD-SKPD wajib menyusun dan menyampaikan laporan keuangan
lengkap yang terdiri dari laporan operasional, neraca, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan disertai laporan kinerja kepada PPKD untuk dikonsolidasikan ke dalam
laporan keuangan pemerintah daerah, paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode
pelaporan berakhir. Penyusunan laporan keuangan semesteran dan tahunan untuk
kepentingan konsolidasi tersebut, penyusunan laporan keuangan dilakukan berdasarkan
standar akuntansi pemerintahan.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
RBA Prognosa
Uraian Tahun Tahun %
Berjalan Berjalan
I Aset A B B/Ax
100%
A Aset Lancar
1) Kas dan Setara Xxx Xxx
Kas
2) Investasi Jangka Xxx Xxx
Pendek
3) Piutang Usaha Xxx Xxx
4) Piutang Lain- Xxx Xxx
lain
5) Persediaan Xxx Xxx
6) Uang Muka Xxx Xxx
7) Pendapatan Yang Masih Harus Xxx Xxx
Diterima
Jumlah Aset Lancar xxxx Xxxx
B Aset Tetap
1) Tanah Xxx Xxx
2) Bangunan xxx Xxx
3) Peralatan Medik xxx Xxx
4) Kendaraan xxx Xxx
5) Perlengkapan dan Peralatan Kantor xxx Xxx
Akumulasi Penyusutan (xxx) (xxx)
Nilai Buku Aset Tetap xxxx Xxxx
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
JUMLAH ASET
II Kewajiban
A Kewajiban Jangka Pendek
1) Hutang Usaha xxx Xxx
2) Hutang Pajak xxx Xxx
3) Biaya Yang Masih Harus Dibayar xxx Xxx
4) Hutang Jangka Panjang Yang xxx Xxx
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
5) Pendapatan yang Diterima Dimuka xxx Xxx
6) Hutang Jangka Pendek Lainnya xxx Xxx
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek xxxx Xxxx
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
RUMAH SAKIT.......
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER ………..
RBA Prognosa
Uraian Tahun Tahun %
Berjalan Berjalan
A B B/A x
100%
A. Pendapatan
I Pendapatan Operasional
II Hibah
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
V Pendapatan APBN
B. Biaya Operasional
I Biaya Pelayanan
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
ii) Nilai Hasil Penjualan Kekayaan yang Tidak Dipisahkan merupakan nilai Keuntungan
Penjualan.
iii) Pendapatan Jasa Giro dan Pendapatan Bunga merupakan pendapatan jasa dari
Lembaga Keuangan.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
RUMAH SAKIT.......
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER ………..
(Metode Langsung)
RBA Prognosa
Uraian Tahun Tahun %
Berjalan Berjalan
B/A X
A B 100%
I Arus Kas Dari Aktivitas Operasional
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
RUMAH SAKIT.......
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER ………..
(Metode Tidak Langsung)
RBA Prognosa %
Tahun Tahun
Berjalan Berjalan
Uraian B/A X
A B 100%
I Arus Kas Dari Aktivitas Operasional
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
B. Analisis Eksternal
a. Undang-undang
b. Kebijakan pemerintah
c. Keadaan persaingan. Melihat kondisi persaingan yang ada di sekitar rumah sakit,
seperti jumlah pelayanan kesehatan yang ada di suatu daerah.
d. Keadaan perekonomian baik nasional maupun internasional. Kondisi ekonomi
misalnya dengan adanya AFTA
e. Perkembangan social budaya, kebiasaan masyarakat
f. Perkembangan teknologi, perkembangan teknologi kedokteran
Asumsi Makro
Asumsi makro di perlukan mengingat unsur ketidakpastian masa yang akan datang sangat
tinggi terutama yang berkaitan dengan kondisi perekonomian negara.
a. Tingkat inflasi...%, dapat dipakai yang dikeluarkan oleh otoritas dewan moneter
yang disetujui pemerintah
b. Tingkat pertumbuhan ekonomi....%, yang dikeluarkan oleh departemen keuangan
c. Kurs US $,=Rp........
d. Tingkat bunga deposito....%, dapat menyesuaikan dengan tingkat bunga deposito
bank
e. Tingkat bunga pinjaman..%, dapat disesuaikan dengan yang berlaku pada bank
Asumsi Mikro
Asumsi mikro memotret organsasi secara internal dan memerlukan suatu pandangan ke
depan mengenai organisasi secara komprehensif. Asumsi mikro ini rentan untuk tidak
berlaku jika terjadi perubahan di dalam kegiatan operasional
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
a. Subsidi yang masih diterima dari Pemerintah. Subsidi diberikan pemerintah dalam
rangka membantu kegiatan operasional BLUD dalam melayani public/masyarakat
umum. Tentunya subsidi ini diperoleh setelah BLUD mampu membuktikan
akuntablitasnya kepada pemerintah daerah serta mengingat kondisi finansial
BLUD.
b. Asumsi tarif. Asumsi ini merupakan asumsi mengenai harga jual pelayanan kepada
masyarakat untuk tahun yang dianggarkan. Apabila asumsi in tidak tercapai
tentunya akan merubah hasil yang dicapai.
c. Asumsi volume pelayanan. Jumlah volume pelayanan berdasarkan proyeksi pasar
yang dihitung berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada rencana strategis
bisnis.
d. Pengembangan pelayanan baru.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
1). Sasaran
Sasaran atau objectives adalah sesuatu yang ingin dicapai dan bersifat lebih operasional
dibanding dengan tujuan atau goals. Sasaran disusun dengan tujuan untuk memperlihatkan
bahwa BLUD memiliki sesuatu yang akan dituju di masa yang akan datang. Sasaran diikuti
dengan target tertentu sekaligus berfungsi sebagai indikator kinerja.
Sasaran per unit dibuat sejalan dengan sasaran BLUD. Namun sasaran per unit bersifat
lebih spesifik, jelas, dan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing unit.Sasaran
dapat dibuat berdasarkan perspektif Balanced Score Card yang meliputi sasaran dari
perspektif pelanggan/pasien, perspektif pertumbuhan/pembelajaran SDM, sasaran dari
perspektif proses internal bisnis dan sasaran dari perspektif keuangan.
Contoh Sasaran:
Sasaran unit pelayanan adalah penggunaan jasa meningkat 5 % dari yang
sebelumnya.
Sasaran unit keuangan yaitu terwujudnya pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum Daerah yang akuntabel.
Sasaran unit organisasi dan sumberdaya manusia yaitu meningkatkan kompetensi
pegawai.
Sasaran unit sarana dan prasarana yaitu meningkatkan sarana dan prasarana
pelayanan
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
2). Strategi
Contoh :
Strategi unit pelayanan yaitu memperpendek jangka waktu pelayanan dan
menambah jumlah pegawai pelayanan
Strategi unit keuangan yaitu meningkatkan kualitas laporan keuangan dan tepat
waktu.
Strategi Unit Organisasi dan Sumber Daya Manusia yaitu mengadakan pelatihan
dalam bentuk modul-modul seperti skill komunikasi dan sistem pendokumentasian.
Strategi Unit Sarana dan Prasarana (Penunjang) yaitu penambahan jumlah peralatan
yang digunakan untuk pelayanan
3). Kebijakan
Contoh:
Kebijakan Unit pelayanan antara lain penetapan fasilitas sesuai standar dan
peningkatan mutu SDM.
Kebijakan unit keuangan yaitu meningkatkan pendapatan dan profitabilitas usaha.
Kebijakan Unit Organisasi dan Sumber Daya Manusia untuk Diklat yaitu adanya
kebijakan dari top manajemen untuk melaksanakan seluruh pelatihan.
Kebijakan Unit Sarana dan Prasarana (penunjang) antara lain mengganti peralatan
yang lama dengan peralatan yang lebih modern
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Keterangan :
Program kerja per unit, termasuk didalamnya program kerja secara konkrit untuk
menyelesaikan secara tuntas atas temuan dan saran auditor BPK,BPKP,Temuan SPI
serta permasalahan lain yang dihadapi BLUD
Dalam penetapan sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja harus diupayakan
adanya saling keterkaitan sehingga dapat dilihat “benang merah” secara jelas.
Buat tabel keterkaitan antara sasaran, strategi, kebijakan dan program serta jadwal
waktu pencapaiannya dari masing-masing bidang seperti tabel dibawah ini.
Jadwal Waktu
No Sasara Kebijaka Program
Strategi Triw. Triw. Triw. Triw.
. n n Kerja
I II III IV
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Keluaran
Hasil
Anggaran Belanja
Rincian Biaya Jumlah anggaran
Jenis Biaya (Satuan x Harga) (RP)
jml satuan Harga/satuan
I. BiayaPelayanan
A. Biaya Pegawai
B.Biaya Bahan
D. Biaya Pemeliharaan
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
F.Biaya Depresiasi
C. Biaya Pemeliharaan
E.Biaya Promosi
F. Biaya depresiasi
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Jumlah Biaya
Biaya langsung Per Unit Output
1
Kegiatan adalah kegiatan yang ada pada unit BLUD. Rincian kegiatan pada masing-
masing unit dapat diuraikan sesuai dengan jenis layanannya dan dibuat sebagai lampiran
usulan RBA.
Jumlah Biaya
Agregat
Keluaran
Hasil
Anggaran Belanja
Rincian Biaya Jumlah anggaran
Jenis Biaya (Satuan x Harga) (RP)
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
C. Biaya Pemeliharaan
E.Biaya Promosi
Jumlah Biaya
1
Kegiatan adalah kegiatan yang ada pada unit BLUD. Rincian kegiatan pada masing-
masing unit dapat diuraikan sesuai dengan jenis layanannya dan dibuat sebagai lampiran
usulan RBA.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
e. Perkiraan Harga
Penentuan Harga bagi produk yang dihasilkan BLUD berdasarkan atas analisis biaya
satuan/penghitungan unit cost yang telah dilakukan sebelumnya. Atas koordinasi Pejabat
teknis keuangan, tim khusus menyusun penghitungan biaya per unit dengan
menggunakan prinsip-prinsip dalam akuntansi biaya. Data –data dari unit/instalasi
pendukung maupun pelayanan medik digunakan sebagai dasar dalam penyusunan biaya
per unit pelayanan ini. Proses penghitungan unit cost dan klasifikasi biaya yang
digunakan wajib dilampirkan sebagai dokumen pendukung dalam RBA ini. Selain
berdasarkan unit cost, penentuan tarif bagi produk BLUD mempertimbangkan:
kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, serta kompetisi yang sehat.
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Karcis
Tindakan (sesuai
dengan ketegori dan
jenis tindakan medik di
masing-masing RS)
B. …….. Dll
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
1. Pendapatan dari
pelayanan
A.Pasien Umum
B. Pasien Tanggungan
Pihak Ketiga
2. Pendapatan dari Hibah
3. Pendapatan…………
4.dst
Jumlah Pendapatan
II. BIAYA
I. Biaya Pelayanan
1. Biaya….
2. Biaya….
3. dst
Jumlah Biaya Pelayanan
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
1. Biaya….
2. Biaya….
3. dst
Jumlah Biaya Pelayanan
II. Biaya Administrasi dan
Umum
1. Biaya………..
2. Biaya……
3.dst
Jumlah Biaya Administrasi dan
umum
Jumlah Biaya
Surplus/deficit sebelum
pendapatan dari APBD dan
APBN
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
h. Anggaran BLUD
Anggaran BLUD merupakan penjabaran program kegiatan usaha dalam satuan uang
berdasarkan pendapatan dan pengeluaran baik yang dananya bersumber dari pendapatan
operasional BLUD, Hibah, APBD,APBN,dan sumber pendapatan BLUD lainnya yang sah.
A. Pendapatan BLUD
Adalah pendapatan yang akan diperoleh BLUD yang terdiri dari :
1). Jasa Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sebagai imbalan atas pemberian
pelayanan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya;
2). Hibah tidak terikat dan atau hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat atau
badan lain;
3). Hasil kerjasama BLUD dengan pihak lain yang diperoleh dari kerja sama
operasional, sewa menyewa, dan usaha lainnya yang tidak berhubungan langsung
dengan tugas pokok dan fungsinya; dan atau
4). Penerimaan yang bersumber dari APBN
5) Penerimaan yang bersumber dari APBD
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
B. Biaya Operasional
Biaya operasional BLUD meliputi biaya pelayanan dan biaya umum administrasi. Biaya
pelayanan meliputi biaya pemakaian pemakaian bahan farmasi, biaya pegawai, biaya
pemeliharaan, dan biaya lainnya yang berhubungan erat dengan kegiatan pelayanan.
Sedangkan biaya umum administrasi meliputi biaya-biaya operasional yang tidak secara
langsung berhubungan dengan pelayanan BLUD, Selanjutnya biaya operasional agar
disajikan seperti contoh tabel berikut :
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
1. Proyeksi Neraca
Proyeksi Neraca disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran
mengenai proyeksi posisi keuangan BLU pada suatu saat tertentu.
2. Proyeksi Laporan Operasional
3. Proyeksi Laporan Arus Kas
4. Proyeksi Catatan Atas Laporan Keuangan
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Progn
osa Proyeksi Perubahan
Tahu
Uraian n Tahun
Berjal yang akan Rupia
an datang h %
B-A/A x
I Aset A B B-A 100%
Aset Lancar
A
Kas dan Setara
1) Kas Xxx xxx Xxx
Investasi Jangka
2) Pendek Xxx xxx Xxx
3) Piutang Usaha Xxx xxx Xxx
Piutang Lain-
4) lain Xxx xxx Xxx
5) Persediaan Xxx xxx Xxx
6) Uang Muka Xxx xxx Xxx
7) Pendapatan Yang
Masih Harus Diterima Xxx xxx Xxx
Jumlah Aset Lancar Xxxx xxxx Xxxx
Aset Tetap
B
1) Tanah Xxx xxx Xxx
2) Bangunan Xxx xxx Xxx
Peralatan
3) medik Xxx xxx Xxx
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
JUMLAH
ASET
I Kewajib
I an
A Kewajiban Jangka Pendek
1) Hutang Usaha Xxx xxx xxx
2) Hutang Pajak Xxx xxx xxx
3) Biaya Yang Masih
Harus Dibayar Xxx xxx xxx
4) Hutang Jangka Panjang
Yang Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun xxx xxx xxx
5) Pendapatan yang
Diterima Dimuka xxx xxx xxx
6) Hutang Jangka Pendek
Lainnya xxx xxx xxx
Jumlah Kewajiban Jangka
Pendek xxxx xxxx xxxx
Jumlah
Kewajiban xxxx xxxx xxxx
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
I
I
I Ekuitas Dana
1) Ekuitas xxx xxx xxx
2) Donasi xxx xxx xxx
3) Surplus & Defisit tahun lalu xxx xxx xxx
4) Surplus & Defisit tahun berjalan xxx xxx xxx
Jumlah Ekuitas xxxx xxxx xxxx
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Lainnya
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
RUMAH SAKIT.......
PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER ………..
(Metode Langsung)
Prognosa Proyeksi Perubahan
Uraian Tahun Tahun %
Yang
Akan
Berjalan Datang Realisasi
A B B-A (B-A)/A X 100%
Arus Kas Dari Aktivitas
I Operasional
Modul Pelatihan
Rencana Bisnis dan Anggaran
Pendanaan
Modul Pelatihan