Anda di halaman 1dari 19

Torsio Testis

Ditto Ruldifar Pribadi


Pendahuluan
• Keluhan nyeri scrotum merupakan salah satu keluhan yang relative sering
di IGD dengan angka kejadian 0,5% dari semua kasus emergency
• Torsio-testis merupakan time-dependent diagnosis, true urologic
emergency dan evaluasi lebih awal dapat membantu dalam intervensi
urologi untuk mencegah rusaknya testis
• USG merupakan modalitas yang utama untuk mengevaluasi testis1,2,3
• Viabilitas testis akan menurun secara progresif dalam 6 jam pasca onset
• Torsio testis paling sering terjadi pada dewasa dan jarang pada usia yang
lebih tua
• Pembedahan merupakan satu-satunya tatalaksana torsio testis
Etiologi
• Kebanyakan kasus terjadi pada usia muda (<
25 tahun) dan sering biasanya disebabkan
oleh kelainan kongenital processus vaginalis
• Riwayat onset dapat spontan, memberat
dengan aktifitas dan pada beberapa kasus
berhubungan dengan trauma
• Torsio testis menyumbang sekitar seperempat
kasus dari keluhan skrotum yang muncul di
unit gawat darurat4
• Torsio testis disebabkan oleh twisting
(puntiran) spermatic cord yang menyebabkan
suplai darah terganggu
• Tunica vaginalis menempel ke
posterolateral testis dan didalamnya
spermatic cord tidak mobile
• Jika perlekatan dari tunica vaginalis letak
tinggi, maka keadaan ini dapat membuat
spermatic cord terpuntir ke dalam
sehingga membuat intravaginal torsion
yang dikenal sebagai Bell clapper
deformity dan bilateral pada 2/5 kasus
• Disamping itu, neonates memiliki kecenderungan terjadi extravaginal
torsion  Hal ini terjadi karena tunica vaginalis tidak menempel ke
gubernaculum sehingga tunica vaginalis dan spermatic cord rentan
terjadi torsio
• Kondisi patologi ini bisa terjadi dalam hitungan minggu bahkan
berbulan-bulan sebelum kelahiran. Tapi neonates juga dapat
mengalami intravaginal torsion
• Torsio testis sering dikaitkan dengan adanya keganasan testis pada
usia dewasa
Epidemiologi
• Sebagian besar kasus terjadi pada rentang usia remaja (selama
periode pertumbuhan) tetapi dapat terjadi pada semua usia serta pra
atau perinatal.
• Torsio testis adalah penyebab paling signifikan kehilangan testis.
Patofisiologi
• Ketika testis terpuntir di sekitar spermatic cord, maka aliran vena akan
terputus  kongesti vena  iskemia testis
• Testis akan membengkak, nyeri, dan warnanya menjadi kemerahan
• Ketika testis terpuntir lebih lama lagi, suplai darah arteri akan terputus dan
menyebabkan iskemia testis dan nekrosis5
• Pada kebanyakan individu, testis akan berotasi 90-180° dan mengganggu
aliran darah
• Torsio complete jarang terjadi dan dapat secara cepat menurunkan
viabilitas testis
• Salvage (penyelamatan) testis dapat dilakukan jika onset kurang dari 8 jam
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK
• Nyeri testis unilateral. Nyeri dapat bersifat konstan
atau intermiten. Tetapi tidak berubah dengan
perubahan posisi
• Gejala tambahan : mual, muntah, nyeri abdomen
dan nyeri inguinal
• Pada pemeriksaan fisik, testis dapat tampak dalam
posisi abnormal atau transversal atau high position
• Testis dapat membengkak, kemerahan dan tidak
terdapat reflex cremaster (tidak sensitif). Sebagai
tambahan reflex cremaster tidak dapat dijadikan
acuan terutama pada pasien kurang dari satu tahun
• Prehn sign (nyeri berkurang saat testis dielevasi) 
tidak dapat dijadikan acuan
EVALUASI
• TWIST Scoring system. TWIST meliputi pemeriksaan :
• Hard testis 2
• Swelling 2
• Nausea / vomiting1
• Absent cremasteric reflex 1
• High riding testis 1
• Semakin tinggi skor maka semakin besar kemungkinan pasien
mengalami torsio testis. USG direkomendasikan pada pasien-pasien
dengan skor yang rendah. Sementara pada pasien-pasien yang memiliki
skor tinggi dapat dilakukan Tindakan pembedahan tanpa USG
Pemeriksaan Penunjang
• USG merupakan modalitas diagnostik utama di atas
pemeriksaan fisik
• USG testis memiliki angka sensitivitas 93% dan
spesifisitas 100%
• Cara pemeriksaan USG testis :
• Tempatkan pasien dalam posisi supine dan kedua tungkai
diangkat (frog-legged) dengan handuk ditempatkan di
bawah scrotum. Gunakan gel dan tekanan minimal untuk
mengevaluasi di sisi yang sehat terlebih dahulu
• Scan testis secara keseluruhan baik posisi transversal
maupun longitudinal. Scan dengan mode grayscale
sambal memperhatikan adanya fluid collection dan
struktur testis
• Ukuran testis berkisar antara 4 x 3 x 2,5 cm. Tampak
testis berbentuk oval dengan struktur echo homogen
dan tepi yang tegas. Bandingkan dengan sisi yang sakit
• Jika mengalami torsio testis maka akan sering terlihat
adanya hydrocele dengan testis yang berkurang pada
warna maupun power flownya
• Penilaian pyuria dengan analisa urine biasanya merupakan bagian dari
pemeriksaan nyeri skrotum akut.
• Adanya pyuria berhubungan dengan epididimitis, orkitis, atau infeksi
saluran kemih tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan torsio
testis6,7
Tatalaksana
• USG bukanlah tes yang sempurna untuk torsiO testis, terutama pada
usia yang sangat muda. Misalnya, 40% testis neonatus mungkin tidak
memiliki doppler aliran warna yang jelas.
• Setiap keterlambatan dalam pengobatan dapat menyebabkan
nekrosis testis. Golden period yang khas untuk intervensi bedah dan
penyelamatan testis adalah 6 jam sejak timbulnya rasa sakit.
• Detorsi manual harus dicoba jika intervensi urologis tidak tersedia.
Testis abnormal harus diputar dalam arah medial ke lateral (open
book) 180 derajat dan kemudian dievaluasi untuk menghilangkan rasa
sakit. Jika rasa sakitnya meningkat, pertimbangkan untuk memutar
testis ke arah yang berlawanan.
• Ultrasonografi juga dapat digunakan secara serial untuk mengevaluasi
kembalinya aliran darah. Jika tidak berhasil, detorsi manual lebih
lanjut dapat dicoba karena testis dapat berputar 180 derajat5,8,9
• Pada neonatus, eksplorasi skrotum bilateral harus dilakukan.
• Orchidopexy kontralateral selalu dilakukan untuk mencegah torsio di
masa depan.
• Pasien yang memerlukan orchidectomy untuk testis yang tidak viabel
biasanya dilakukan pemasangan prostesis testis yang dimasukkan.
• Prostesis biasanya dimasukkan 4-6 bulan setelah operasi awal untuk
memungkinkan peradangan mereda
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
• Tumor testis
• Epididimitis
• Hydrocele
• Hematom
• Orchitis
KOMPLIKASI
• Nekrosis testis
• Infeksi
• Infertilitas
• Deformitas
• Hilang atau berkurangnya fungsi endokrin dan eksorin pada laki-laki
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai