Anda di halaman 1dari 13

Mengelola

Keanekaragaman
Angkatan Kerja
KELOMPOK 5
Anggota Kelompok

• M. Khoirur Rifqi
20042010194
• Aurelia Tari Fortuna
20042010210
• Ferry Fahrial Rakhmad
20042010026
• Siti Mi'danur Rahmah
20042010211
• Muhammad Fajrul Yusuf 20042010218
• Ridwan Mahmud
20042010190
Cara Mengelola Keragaman
dalam Angkatan Kerja
1. Mengevaluasi Karyawan

Sebelum kita dapat membuat perubahan apa pun yang melibatkan organisasi, kita
perlu mengetahui posisi kita dalam menyikapi keberagaman tersebut.

Dengan mengevaluasi semua karyawan berdasarkan jenis kelamin, etnis, rentang usia
dan apa saja yang menjadi ketidakmampuan mereka untuk melihat bidang apa yang
mungkin perlu ditingkatkan. Dari evaluasi ini kita dapat membuat rencana perekrutan
strategis dan kebijakan keberagaman dalam organisasi secara lebih baik.

2. Memiliki Keragaman Kebijakan dan Rencana Strategis Jelas

Tanpa menetapkan tujuan konkret dan menyusun kebijakan secara definitif, mungkin
akan menimbulkan kesulitan ketika kita akan mengelola karyawan yang memiliki
berbagai perbedaan tersebut. Kita bisa mulai membuat kebijakan yang mampu
mengakomodir keberagaman tersebut untuk seluruh organisasi. Selain itu kita juga
harus mampu bekerjasama dengan tim rekrutmen, untuk menyelaraskan tujuan-tujuan
yang dimiliki oleh organisasi dan membuat perekrutan keberagaman tersebut menjadi
prioritas.
Cara Mengelola Keragaman
dalam Angkatan Kerja
3. Memberikan Prioritas Keberagaman dalam Kepemimpinan

kita perlu memastikan bahwa tim juga memahami nilai-nilai keberagaman secara baik. Karena manajemen merupakan penghubung antara
karyawan di level bawah dan eksekutif, sehingga keberagaman dalam kepemimpinan harus terlihat nyata di semua level tersebut. Kemudian
manajemen juga harus memberikan dukungan bagi pertumbuhan yang berbasis atas jasa mereka secara jelas, bukan berdasarkan atas
pertimbangan perbedaan gender, etnis ataupun latar belakang mereka. Semuanya harus jelas dan obyektif guna mempromosikan keberagaman
dalam kepemimpinan.

4. Bersikap Fleksibel

Memiliki komitmen pada keberagaman organisasi berarti kita harus bersikap fleksibel dengan semua kebijakan yang telah dibuat. Walaupun
tentunya tidak semua orang dapat mematuhi jam kerja yang ketat ataupun aturan lain yang terkadang mengekang, namun setidaknya kita
mampu memberikan alternatif penawaran jam kerja bagi karyawan senior yang membutuhkannya.

5. Meningkatkan Kemampuan Karyawan.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di organisasi merupakan sumber yang sangat berharga, dalam mencari talent yang berbakat agar
mereka mau bekerja di perusahaan. Mereka dapat membantu organisasi dalam menawarkan posisi baru kepada talent, dengan memberikan
insentif kepada karyawan yang berhasil mendapatkan calon karyawan baru.
Cara Mengelola Keragaman
dalam Angkatan Kerja

6. Mengadakan Pelatihan Tentang Keberagaman

Agar memiliki tempat kerja yang beragam dan inovatif, penting untuk membuat
keberagaman menjadi sebuah fokus bersama yang harus dicapai. Untuk menjadikan
keberagaman menjadi sebuah budaya kerja, maka dibutuhkan adanya pelatihan
keberagaman secara berkelanjutan bagi karyawan di setiap tingkat organisasi, termasuk
pula di level eksekutif. Karena ini akan membantu memperkuat nilai-nilai budaya di
organisasi dan meningkatkan komunikasi

7. Melakukan Komunikasi Secara Efektif

Dengan komunikasi yang baik kita akan dapat mengimplementasikan berbagai jenis
program keberagaman secara lebih jelas. Melalui komunikasi yang baik pula akan
membantu setiap karyawan dalam memahami keberagaman secara lebih transparan,
sehingga prosesnya akan jauh lebih mudah dan karyawan lebih terbuka terhadap segala
bentuk perubahan ataupun perbedaan.
Tingkat Keragaman

Kreitner dan Kinicki (2007) membagi menjadi empat tingkatan keragaman:

1. Kepribadian (Personality):
Kepribadian merupakan pusat dari roda keragaman, atau eseluruhan
kombinasi karakteristik yang menangkap sifat unik dari seseorang saat orang
tersebut berinteraksi dan bereaksi dengan orang lain. Kepribadian ditentukan
oleh faktor - faktor, hereditas dan lingkungan. Hereditas adalah faktor yang
bawaan dari lahir dan membatasi sejauh mana kepribadian kita dapat
dikembangkan.3 Batas untuk tiap karakteristik berbeda-beda, namun hampir
seluruh karakteristik ditentukan oleh 50 – 50 hereditas-lingkungan. Faktor
lingkungan mencakup aspek budaya, sosial, dan situasi. Aspek sosial seperti
kehidupan keluarga, agama, dan grup pergaulan, aspek situasi penentu dalam
membatasi dan mewujudkan karakteristik individu.
Tingkat Keragaman

2. Dimensi internal:
umur, ras, etnis, kemampuan fisik, gender.

3. Dimensi eksternal:
Lokasi geografis, status kawin, status parental, penampilan, pengalaman, pendidikan,
kebiasaan dan imcome.

4. Dimensi organisasi:
Tingkatan fungsional, lapangan kerja, status manajemen, senioritas, Devisi/Departemen .
Pendekatan Pengelolaan Keragaman

Kreitner dan Kinicki (2007) membagi pendekatan pengelolaan keragaman menjadi 3 pendekatan,
yakni :

• Affirmative Action, Suatu intervensi buatan yang bertujuan untuk memberikan peluang kepada
manajemen untuk mengoreksi segala bentuk ketidakseimbangan atau diskriminasi.
• Valuing Diversity, menekankan kesadaran, pengenalan kembali, pemahaman, dan penghargaan dari
perbedaan manusia.
• Managing Diversity, perubahan organisasi dan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas
karyawan.

Manajemen keberagaman dapat berarti bahwa hal yang berbeda untuk orang yang berbeda. Perbedaan
dapat dilihat dari pendekatan peluang yang sama, memfokuskan pada kinerja individual dan nilai
perbedaan serta perbedaan kontribusi.
Pendekatan Pengelolaan
Keragaman

Terdapat 3 hal yang perlu dibedakan yang menyangkut


keberagaman budaya organisasi, yakni :
• Affirmative Action, yakni salah satu cara untuk memerangi
diskriminasi dalam lapangan kerja.
• Equal Opportunities, yakni memastikan bahwa semua
karyawan memiliki akses yang sama dengan peluang yang
tersedia di tempat kerja.
• Diversity Management, yakni praktik manajemen yang
ditujukan untuk menangani dan mendukung beberapa gaya
hidup dan karakteristik pribadi dalam suatu kelompok atau
tim kerja tertentu.
Hambatan & Tantangan
Mengelola Keragaman

Secara garis besar permasalahan dalam keragaman angkatan kerja


tertuju pada kualitas tenaga kerja meliputi 3 hal, sebagai berikut:
• Pengetahuan yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan yang
lebih berorientasi pada intelegensi dan daya pikir serta
penguasaan ilmu yang luas.
• Keterampilan yaitu kemampuan dan penguasaan teknis
operasional di bidang tertentu yang dimiliki karyawan.
• Keahlian yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah
kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup
loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab.
Hambatan & Tantangan
Mengelola Keragaman

2. Kuantitas tenaga kerja


Menurut Wilson dan Heyyel (1987:1 01) mengatakan
bahwa “Quantity of Work (kuantitas kerja) adalah jumlah
kerja yang dilaksanakan oleh seorang pegawai dalam suatu
periode tertentu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja
pegawai dalam kerja penggunaan waktu tertentu, kecepatan
dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.”
3. Komposisi tenaga kerja
merupakan bauran orang yang tersedia meliputi dari segi
umur, gender, ras dan agama.
Keragaman Sebagai
Keunggulan Bersaing

Keberagaman diantara tenaga kerja sesungguhnya dapat


dilihat sebagai seluruh keunggulan kompetitif jika
perusahaan memiliki sistem yang jelas dan transparan
bagi seluruh tenaga kerja. Tenaga kerja dapat berlomba -
lomba untuk berprestasi dalam organisasi dan perusahaan
karena potensi yang dimiliki oleh suatu tenaga kerja
dapat menjadi inspirasi bagi tenaga kerja yang lain.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai