Anda di halaman 1dari 13

MENGELOLA

KEBERAGAMAN
TENAGA KERJA
Kelompok 1
Anggota

Alfian Rizal Mahendra F0120013


Anesya Putri Wardhani F0120024
Benedicta Adinda F0120034
Deasti Anggraeni F0120045
Dita Damara F0120053
Novi Lestari F0120094
Rosida Mutmainah F0120113
Wawan Prasetiyo F0120135
PENGERTIAN MENGELOLA
KEBERAGARAMAN
• Keberagaman (diversity) adalah ketidaksamaan yang disebabkan oleh usia, jenis kelamin, ras,
etnisitas, agama, sosial ekonomi, pendidikan, pengalaman yang akan membedakan antara satu
orang dengan orang lainnya.
• Mengelola keberagaman (managing diversity) adalah keterampilan dalam menciptakan iklim
dimana keunggulan-keunggulan yang mungkin ada dalam keberagaman dimaksimalkan dan
kelemahan-kelemahan yang mungkin ada diminimalkan demi memperbaiki kinerja tim atau
kinerja perusahaan.
• Keragamanan tempat kerja adalah cara seseorang dalam organisasi saling berbeda dan mirip satu
sama lain dalam arti lain karyawan harus memiliki kualitas bersama disamping perbedaan yang
memisahkan mereka. Tetapi fokus manajer adalah menentukan cara untuk mengembangkan
hubungan yang kuat dengan seluruh tenaga kerja dan melibatkan mereka.
PENTINGNYA KEBERAGAMAN
TENAGA KERJA

1. Management People
a. Menggunakan bakat karyawan dengan baik
b. Meningkatkan kualitas problem-solving tim
c. Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan dari berbagai latar belakang
2. Organization Performance.
a. Mengurangi biaya yang terkait dengan perputaran karyawan, absensi, dan tuntutan hukum
b. Meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah.
c. Memperbaiki fleksibilitas sistem.
3. Strategi
a. Meningkatkan pemahaman pasar, yang memperbaiki kemampuan untuk memasarkan kepada
konsumen yang beragam secara lebih baik.
b. Berpotensi untuk memperbaiki pertumbuhan penjualan dan meningkatkan pangsa pasar.
c. Sumber potensial dari keunggulan kompetitif karena membaiknya usaha-usaha inovasi.
d. Dipandang sebagai moral dan etis, pembuatan yang benar.
JENIS-JENIS KERAGAMAN DI
TEMPAT KERJA
1. Usia. Manajer perlu memastikan bahwa para pekerja, tidak memandang usia,
juga diperlakukan dengan adil dan sebagai aset yang berharga.
2. Gender. Bukanlah bahwa perempuan ataupun laki-laki adalah karyawan unggulan
melainkan suatu apreasiasi yang lebih baik tentang alasan penting bagi organisasi
untuk mengeksplorasi kekuatan yang perempuan dan juga laki-laki bawa ke
dalam sebuah organisasi dan hambatan yang mereka hadapi dalam memberikan
kontribusi penuh bagi upaya organisasi
3. Ras dan etnisitas. Dalam perusahaan, individu cenderung mendukung rekan-
rekan dari ras mereka sendiri dalam evaluasi kinerja, keputusan promosi, dan
kenaikan gaji
4. Disabilitas / Abilitas. Dalam mengelola tenaga kerja dengan karyawan
penyandang disabilitas secara efektif, manajer perlu menciptakan dan
memelihara suatu lingkungan di mana karyawan merasa nyaman
mengungkapkan kebutuhan akomodasi mereka.
Jenis –jenis Keberagaman Tempat
Kerja
5. Agama. Demi mengakomodasi keragaman agama, manajer perlu
mengenali dan menyadari berbagai agama dan keyakinannya,
memerhatikan secara khusus hari raya keagamaan tertentu.
6. LGBT (Orientasi Seksual dan Identitas Gender). Demi mengakomodasi
keragaman ini, manajer perlu melihat cara terbaik untuk memenuhi
kebutuhan karyawan LGBT mereka. Mereka perlu menanggapi
keprihatinan karyawan sembari menciptakan lingkungan kerja yang
aman dan produktif bagi semua.
7. Jenis keragaman lainnya. Jenis keragaman lain di tempat kerja yang
manajer hadapi dan harus urus meliputi latar belakang sosial ekonomi
(kelas sosial dan faktor-faktor terkait pendapatan), dan anggota tim dari
bidang fungsional atau unit organisasi yang berbeda.
TANTANGAN DALAM MENGELOLA
KERAGAMAN
1. Bias pribadi. Akibat adanya bias adalah berupa prasangka dan
diskriminasi, baik sengaja maupun tidak dapat menyebabkan
konsekuensi negatif yang serius bagi pemberi kerja seperti konsekuensi
keuangan, berkurangnya produktivitas, konflik antapribadi yang
mengganggu, dan iklim negatif secara keseluruhan.
2. Langit-langit kaca, mengacu pada penghalang tak terlihat yang
memisahkan perempuan dan minoritas dari posisi manajemen puncak.
Setiap karyawan harus memiliki kesempatan untuk bekerja di dalam
karier di mana mereka dapat menggunakan keterampilan dan
kemampuan mereka serta mencapai tingkat tertinggi mereka tanpa
halangan.
INISIATIF KERAGAMAN DI TEMPAT KERJA
Aspek Legal dari Keragaman di Tempat Kerja : mengelola keragaman di tempat
kerja secara efektif memerlukan lebih dari sekedar memahami dan mematuhi
undang-undang federal. Organisasi yang berhasil dalam mengelola keragaman
perlu menggunakan inisiatif dan program keragaman tambahan seperti;
1. Komitmen Manajemen Puncak terhadap Keragaman : Salah satu hal pertama
yang harus dilakukan adalah memastikan bahwa keragaman merupakan
bagian dari tujuan, sasaran, dan strategi organisasi. Keragaman perlu
diintegrasikan ke dalam setiap aspek bisnis, seperti tenaga kerja, pelanggan,
pemasok produk, layanan, dan masyarakat yang dilayani.
2. Mentoring : Proses dimana seseorang anggota organisasi yang
berpengalaman memberikan nasihat dan bimbingan ke anggota yang kurang
berpengalaman. Mentor biasanya melakukan fungsi pengembangan karier
dan dukungan sosial.
INISIATIF KERAGAMAN DI TEMPAT KERJA

3. Pelatihan Keterampilan Keragaman : Pelatihan khusus untuk


mendidik karyawan tentang pentingnya keragaman dan mengajarkan
keterampilan untuk bekerja di tempat yang beragam.
4. Kelompok Sumber Daya Karyawan : Pemimpin seharusnya suportif
terhadap sumber daya karyawan yang dimiliki, yang terdiri dari para
karyawan yang saling terkait dalam dimensi bersama dari keragaman.
Penting bagi organisasi untuk mengenali dan mendukung kelompok
karyawannya.
KATEGORI
1. Demographic diversity : perbedaan berdasarkan ciri-ciri demografi seperti
umur, jenis kelamin, suku dan asal negara.
2. Organnisational diversity : kategori ini tidak hanya terbatas pada ciri fisik dan
atribut sosial anggota organisasi melainkan perbedaan individu yang dilihat
dari konteks organisasi, yaitu: 1) kedudukan, jabatan fungsional dari karyawan
seperti bagian marketing, keuangan, akuntansi, produksi dan bagian-bagian
lain.; 2) senioritas dalam perusahaan; 3) tingkatan hierarki (seperti senior
management, middle management atau lower management); 4)
profesionalisme atau pengalaman kerja.
3. Socio-cognitif diversity : meliputi nilai-nilai agama dan budaya, kepercayaan,
tingkat pengetahuan, karakter kepribadian. Atribut ini tidak mudah untuk
diidentifikasi.
MANFAAT

1. Diversity meningkatkan customer relation dan market share


(Fernandez, 1991, Cox and Blake 1991).
2. Diversity meningkatkan employee relation (Wood and
Sciarini, 1995).
3. Diversity meningkatkan kualitas karyawan, kinerja dengan
skill yang berbeda, kreativitas, problem solving pada
organisasi (Fernandez, 1991, Cox and Blake 1991).
DAMPAK NEGATIF

Diversity ternyata dapat menimbulkan dampak


negatif yaitu timbulnya konflik, moral kerja yang
rendah, kebingungan, keterasingan dan masalah
komunikasi sehingga mengurangi keefektifan
organisasi (Chevrier, 2003, Warton and Baron
1987, Robbins 2001). Hal ini terjadi jika diversity
yang ada dalam organisasi tidak dikelola dengan
baik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai