Anda di halaman 1dari 28

GANGGUAN MENTAL EMOSIONAl pada

Lansia
PUSKESMAS JETIS 1 BANTUL

• Oleh dr. Fauzan


• Plt Kepala Puskesmas Jetis 1
GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
PADA LANSIA

dr. Herlina Pohan


Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa
FK UGM / RSUP dr. Sardjito
Penuaan adalah Proses Normal dan Alamiah
Perubahan terjadi dalam berbagai aspek

Perubahan Perubahan Perubahan


Fisik Sosial Emosional
Rambut
memutih
Kulit keriput,
Inkontinensia
tipis, kering
BAB/BAK
dan longgar

Persendian
kaku dan
PERUBAHAN Mata
berkurang
sakit FISIK pengelihatan

Daya Pengecap
Pendengaran kurang peka
berkurang terhadap
Daya manis dan asin
penciuman
menurun
Perubahan kegiatan hidup
Perubahan kegiatan hidup
instrumental
sehari-hari (ADL, Activities
(IADL, Instrumental
of Daily Living)
Activity of Daily Living)
PERUBAHAN SOSIAL
ADL (Activities of Daily Living)
Pedoman menilai ketergantungan pada bantuan untuk aktivitas:
0: tidak perlu bantuan/mandiri
1: sedikit membutuhkan bantuan
2: banyak membutuhkan bantuan
Ketergantungan
No Aktivitas
0 1 2
1 Makan 0 1 2
2 Mengenakan dan melepaskan pakaian 0 1 2
3 Menyisir rambut dan bercukur 0 1 2
4 Berjalan 0 1 2
5 Turun dan naik ke tempat tidur 0 1 2
6 Mandi 0 1 2
7 Ke kamar mandi (toileting) 0 1 2
8 Membutuhkan bantuan untuk belanja, mandi, pekerjaan
0 1 2
rumah dan/atau pergi keluar
9 Inkontinensia, skor 0: bila tidak pernah, skor 1 bila:
0 1 2
1-2x/minggu, skor 2 bila ≥ 3x/minggu
TOTAL SKOR ADL
IADL (Instrumental Activity of Daily Living)

Pedoman menilai ketergantungan pada bantuan untuk aktivitas:


0: tidak perlu bantuan/mandiri
1: sedikit membutuhkan bantuan
2: banyak membutuhkan bantuan

Ketergantungan
No Aktivitas
0 1 2
1 Menggunakan telepon 0 1 2
2 Bepergian sendiri dengan bis, kereta atau taksi 0 1 2
3 Belanja bahan makanan dan pakaian 0 1 2
4 Menyediakan makanan/tata meja 0 1 2
5 Melakukan pekerjaan rumah tangga 0 1 2
6 Minum obat sendiri 0 1 2
7 Mengatur keuangan sendiri 0 1 2
TOTAL SKOR IADL
Perasaan
kehilangan
(bereavement)
Merasa Sering
bersalah menyendiri

Perasaan
tak
PERUBAHAN Merasa
berdaya EMOSIONAL kesepian

Tidak
Keluhan
percaya
Kesedihan kesehatan
diri
akibat
penurunan
kondisi fisik
Perubahan emosional
pada individu berusia > 60 tahun

Jika terus berlanjut = PATOLOGIS

Gangguan Mental Emosional Pada Lansia


GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL

adalah bagian dari gangguan jiwa yang bukan disebabkan oleh


kelainan otak dan lebih didominasi oleh gangguan emosi
(disturbance of emotions)

merupakan perubahan atau gangguan mood dan afek yang


berpengaruh juga terhadap fisik seseorang karena aspek
biologis (fisik), psikis (salah satunya emosi) dan sosial

gejalanya dapat berupa gejala depresi, gangguan


psikosomatik, dan ansietas/kecemasan
PENGUKURAN GANGUAN MENTAL EMOSIONAL
SRQ-20 Adalah kuesioner yang biasa digunakan untuk skrining masalah
(self reporting kesehatan jiwa di masyarakat (bukan untuk diagnosis)
questionnaire)
Terdiri dari 20 pertanyaan, jawaban “ya” atau “tidak”, cut off
point 6

Gejala depresi terdapat pada butir nomor 6, 9, 10, 14, 15, 16,
17
Gejala cemas pada butir nomor 3, 4, 5

Gejala somatik pada butir nomor 1, 2, 7, 19

Gejala kognitif pada butir nomor 8, 12, 13

Gejala penurunan energi pada butir 8, 11, 12, 13, 18, 20


SRQ-20 (self reporting questionnaire)

No Pertanyaan
1 Apakah anda sering menderita sakit kepala?
2 Apakah anda tidak nafsu makan?
3 Apakah anda sulit tidur?
4 Apakah anda mudah takut?
5 Apakah anda merasa tegang, cemas dan kuatir?
6 Apakah tangan anda gemetar?
7 Apakah pencernaan anda terganggu/buruk?
8 Apakah anda sulit untuk berpikir jernih?
9 Apakah anda merasa tidak bahagia?
10 Apakah anda menangis lebih sering?
SRQ-20 (self reporting questionnaire)
No Pertanyaan
11 Apakah anda merasa sulit untuk menikmati kegiatan sehari-hari?
12 Apakah anda sulit mengambil keputusan?
13 Apakah pekerjaan anda sehari-hari terganggu?
14 Apakah anda tidak mampu melakukan hal-hal yang bermanfaat dalam
hidup?
15 Apakah anda kehilangan minat pada berbagai hal?
16 Apakah anda merasa tidak berharga?
17 Apakah anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup?
18 Apakah anda merasa lelah sepanjang waktu?
19 Apakah anda mengalami rasa tidak enak di perut?
20 Apakah anda mudah lelah?
KMS LANSIA - Metode 2 menit
PERTANYAAN TAHAP 1 PERTANYAAN TAHAP 2

• Mengalami sukar • Keluhan > 3 bulan


tidur? atau > 1 kali dalam 1
• Sering merasa bulan?
gelisah? • Ada masalah / banyak
• Sering pikiran?
murung/menangis • Ada gangguan/
sendiri? masalah dengan
• Sering was-was/ keluarga lain?
kuatir? • Menggunakan obat
Bila ≥ 1 JAWABAN “YA” tidur
• Cenderung
mengurung diri?

Bila ≥ 1 JAWABAN “YA”

MASALAH EMOSIONAL (+)


PRINSIP PEMERIKSAAN PADA LANSIA

Penggalian riwayat psikiatri dan pemeriksaan status mental


pada lansia sama dengan yang berlaku pada dewasa muda

Dokter harus lebih teliti karena tingginya prevalensi


gangguan kognitif

Jika pasien mengalami gangguan kognitif, riwayat harus


didapatkan dari anggota keluarga atau pengasuhnya

Pasien harus tetap diperiksa sendiri


PRINSIP PENGOBATAN PADA LANSIA

Lansia lebih sering menderita penyakit kronis dan multipel,


sehingga mendapat banyak pengobatan / polifarmasi

Lansia lebih peka terhadap efek samping perilaku dan efek


kognitif dari obat-obatan dibanding dewasa muda

Sangat berguna juga meminta pasien lansia atau keluarga


membawa semua obat yang sedang digunakan

Aturan umum: “ START LOW GO SLOW ”, dosis serendah


mungkin harus digunakan untuk mencapai respon
terapeutik yang diharapkan
Depresi

Resiko gejala
Demensia/
psikiatrik
gangguan
akibat obat
kognitif
(> 75 tahun)
GANGGUAN
MENTAL YANG
PALING SERING
PADA LANSIA
Resiko tinggi
Bunuh diri Fobia
(>75 tahun)
Gangguan
pemakaian RUJUK DOKTER
alkohol
PSIKIATER !!
LANJUT USIA SEHAT JIWA (Depkes 2004)
Mampu mengambil keputusan dan mengatur kehidupannya
sendiri

Memiliki tingkat kepuasan hidup yang relatif tinggi karena


hidupnya bermakna

Mampu menerima kegagalan yang dialaminya sebagai bagian


dari hidupnya yang tidak perlu disesali dan mengandung hikmah
yang berguna bagi hidupnya

Memiliki integritas pribadi yang baik berupa konsep diri


yang mantap dan terdorong untuk terus memanfaatkan
potensi yang dimilikinya
LANJUT USIA SEHAT JIWA (Depkes 2004)
Mampu mempertahankan dukungan sosial yang bermakna,
yaitu berada diantara orang-orang yang menyayangi dan
memprhatikan mereka

Merasa dirinya masih diperlukan dan dicintai

Mempunyai kebiasaan dan gaya hidup sehat

Memiliki keamanan finansial yang memungkinkan hidup


mandiri tidak menjadi beban orang lain

Dapat memperjuangkan nasibnya sendiri, tidak bergantung


kepada orang lain
• TERIMA KASIH
• SEMOGA BERMANFAAT
APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN
KELUARGA

Keluarga memegang peranan penting dalam


membantu proses kesembuhan pasien

Keluarga yang harmonis menjadi faktor penting


dalam menciptakan kesehatan jiwa anggotanya
A-B-C PENDAMPINGAN PSIKOLOGIS

Approach and Beside and Comfort and


assess needs Sensitive
• Dampingi care• Berikan
• Dekati
dan nilai dan rasa
kebutuhan bersikap nyaman
si sakit sensitif dan
perhatian
A: Approach and Assess
Needs

Lakukan pendekatan

Gunakan suara yang tenang, lembut dan memberikan


kenyamanan

Tanyakan apa yang dibutuhkannya dan apa yang


menjadi harapannya

Beri kesempatan untuk membicarakan apa yang telah


terjadi, mengungkapkan perasaan sedih atau
kecemasannya
B: Beside and sensitive

Dampingi si sakit selama melewati masa sulitnya


dengan berada secara fisik disampingnya

Dengarkan dengan empati semua perkataan si sakit

Beri dukungan dan bangun semangat si sakit. Beri


sentuhan dan pelukan bila perlu

Perhatikan ekspresi non verbal, intonasi suara,


bahasa tubuh
C: Comfort and care

Lakukan tindakan yang memberikan rasa kenyamanan


(mengusap punggung, memijat kaki dsb)

Tunjukkan perhatian dengan memenuhi kebutuhan si


sakit (mengambilkan obat, membuatkan makanan)

Ciptakan suasana yang tenang dan rileks, bantu


menggunakan teknik relaksasi

Jadilah teman bicara. Namun jangan memaksa dan


jangan terlalu gampang memberi nasehat
PERILAKU APA YANG SEBAIKNYA DIHINDARI
KELUARGA
Mengingkari
Keluarga Tidak
masalah yang
Menjadi cemas membantu
dihadapi pasien

Kurang Menunjukkan
Tidak menghargai
memberi sikap
kebutuhan pasien
dukungan bermusuhan

Mengabaikan
Mengabaikan hubungan
perawatan dengan Menunjukkan
terhadap anggota anggota penolakan
keluarga yang sakit keluarga yang
lain
JIKA KELUARGA MENGALAMI KESULITAN...
Diskusikan dengan
seluruh anggota
keluarga

Konsultasi dengan Pilih alternatif


ahli/ petugas pemecahan
kesehatan maslalah secara
sehat

Sharing dengan
orang yang punya Manajemen konflik,
pengalaman yang komunikasi terbuka
sama

Anda mungkin juga menyukai