Anda di halaman 1dari 16

FRAUD PADA MANAJEMEN

PERUSAHAAN
JOHANES CRISTIAN S
121210049
MANAJEMENT
PENDAHULUAN..

• Fraud adalah penyelewengan uang dan hal ini merupakan


aktivitas kejahatan yang berupa kecurangan seseorang dalam
mengelola keuangan perusahaan, baik yang dilakukan secara
personal maupun berkelompok
 FRAUD(KECURANGAN) ITU SENDIRI SECARA UMUM
M E R U PA K A N S U AT U P E R B U ATA N   M E L AWA N   H U K U M   YA N G  
D I L A K U K A N O L E H   O R A N G - O R A N G   D A R I   D A L A M   D A N   ATA U  
L U A R   P E R U S A H A A N , D E N G A N M A K S U D U N T U K M E N D A PAT K A N
K E U N T U N G A N P R I B A D I D A N ATA U K E L O M P O K N YA YA N G
S E C A R A L A N G S U N G M E R U G I K A N P I H A K L A I N . O R A N G AWA M
SERINGKALI MENGASUMSIKAN SECARA SEMPIT
B A H WA   F R A U D   S E B A G A I T I N D A K P I D A N A ATA U P E R B U ATA N
K O R U P S I . T E R J A D I N YA S U AT U   F R A U D   D I S E B A B K A N O L E H
B E B E R A PA A L A S A N D A N FA K T O R YA N G D A PAT
M E M P E N G A R U H I N YA .   F R A U D   PA D A D A S A R N YA M E R U PA K A N
SERANGKAIAN KETIDAKBERESAN (IRREGULARITIES) DAN
P E R B U ATA N M E L AWA N H U K U M   ( I L L E G A L A C T )   YA N G
D I L A K U K A N O L E H O R A N G L U A R ATA U O R A N G D A L A M
P E R U S A H A A N G U N A M E N D A PAT K A N K E U N T U N G A N D A N
MERUGIKAN ORANG LAIN.

LANJUTAAN...
JENIS – JENIS FRAUD

• Employee Fraud (Kecurangan Pegawai) yaitu suatu bentuk


kecurangan yang dilakukan oleh pegawai yang ada dalam suatu
perusahaan atau organisasi kerja.
• Management Fraud (Kecurangan Manajemen) yaitu salah satu
bentuk kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan
menggunakan laporan keuangan (financial statements) atau
transaksi keuangan sebagai sarana fraud, biasanya dilakukan untuk
mencurangi pemegang kepentingan (stakeholders) yang terkait
dengan perusahaannya.
• Investment Scams (Kecurangan Investasi) yaitu bentuk
kecurangan yang dilakukan dengan kebohongan investasi dengan
menanam modal.
LANJUTAN...

• Vendor Fraud (Kecurangan Vendor) yaitu bentuk 


kecurangan suatu perusahaan dengan cara mengeluarkan tarif
yang mahal misalnya dalam hal pengiriman barang.
• Customer Fraud (Kecurangan Pelanggan) yaitu bentuk
kecurangan dari para pelanggan yang menipu penjual agar
mereka mendapatkan sesuatu yang lebih dari seharusnya.
FRAUD BERDASARAKAN TINDAKAN
YAITU :
• Penyelewengan Terhadap Aset (Misappropriation of Assets)
Penyelewengan terhadap aset merupakan salah satu
penyalahgunaan aset perusahaan secara sengaja untuk
kepentingan pribadi, biasanya sering dilakukan oleh
karyawan (employee). Seperti contohnya pada penggelapan kas
perusahaan, penggunaan fasilitas perusahaan untuk kepentingan
pribadi.
KECURANGAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN (FRAUDULENT FINANCIAL REPORTING)
KECURANGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
M E R U PA K A N S E B U A H S A L A H S A J I ATA U P E N G A B A I A N
J U M L A H D A N P E N G U N G K A PA N YA N G D I S E N G A J A
D E N G A N M A K S U D M E N I P U PA R A P E N G G U N A L A P O R A N ,
B I A S A N YA S E R I N G D I L A K U K A N O L E H P I H A K
M A N A J E M E N D A L A M P E R U S A H A A N . S E P E RT I
C O N T O H N YA PA D A M E L E B I H - L E B I H K A N
A S E T   ( O V E R S TA T I N G A S S E T )   D A N M E R E M E H K A N
K E WA J I B A N   ( U N D E R S T A T I N G L I A B I L I T I E S ) .

LANJUTAN...
FINANCIAL CRIME RISK :
MENGAPA PENCEGAHAN FRAUD
TIDAK EFEKTIF?

PA R A P E L A K U F R A U D S A AT I N I M E M P E L A J A R I
D A N M E N G A M B I L S E T I A P K E S E M PAT A N D A L A M
K E T I D A K S E M P U R N A A N S U AT U S I S T E M YA N G
ADA SEHINGGA PIHAK MANAJEMEN HARUSLAH
M E L I H AT , M E N G E R T I D A N M E N Y I N G K A P I
K O N D I S I T E R S E B U T A PA B I L A T I D A K I N G I N
M E N G A L A M I K E U G I A N YA N G S I G N I F I K A N B A I K
S E C A R A M AT E R I I L M A U P U N R E P U T A S I .

O L E H K A R E N A N YA O J K S E L A K U R E G U L AT O R
M E L I H AT P E R L U N YA P E N Y E M P U R N A A N
S T R AT E G I A N T I F R A U D D A L A M I N D U S T R I
PERBANKAN DAN TERKAIT DENGAN LEMBAGA
K E U A N G A N , H A L I N I D I L I H AT S A N G AT
D I P E R L U K A N K A R E N A M A K I N M A R A K N YA
PELAKU FRAUDSTER MELAKUKAN FRAUD DAN
CARA MENCEGGAH DENGAN
PELATIHAN
Tujuan :
• Peserta pelatihan mampu memahami prinsip-prinsip pengendalian fraud
• Peserta pelatihan mampu memahami cara menyusun sistem pengendalian
Fraud yang sesuai dengan kebutuhan organisasi perusahaan
• Peserta pelatihan mampu memahami cara mengembangkan berbagai
informasi untuk investigasi pengungkapan kasus fraud
• Peserta pelatihan mampu memahami cara merumuskan solusi atau
mekanisme tindak lanjut atas sebuah peristiwa fraud kepada pihak
manajemen
• Peserta pelatihan mampu memahami bagaimana cara menumbuhkan fraud
awareness untuk mereduksi potensi munculnya fraud dan  meminimalisasi
potensi kerugian bank atas terjadinya kasus-kasus fraud
MATERI PELATIHAN
• Overview tentang Penerapan Strategi Anti Fraud
• Prinsip dasar fraud dan penerapan manajemen risiko
• Strategi anti fraud, pelaporan dan sanksi
• Strategi Anti Fraud sebagai pendukung GCG
• Klasifikasi Karakteristik/Tipologi Fraud
• Penyimpangan atas aset (Misappropriation)
• Pernyataan palsu atau salah pernyataan (Fraudulent Statement)
• Korupsi (Corruption)
• Anti Fraud Framework  yang Terintegrasi
• Pencegahan (Fraud Awareness, Identifikasi Kerawanan dan Know Your Employee)
• Pendeteksian (Whistleblowing system, Surprise Auditdan Surveillance system)
• Standar Investigasi, Mekanisme Pelaporan dan Pengenaan Sanksi
• Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut
• Mapping dan Matrix sistem Anti Fraud (Teknik penyusunan dan pengawasan yang menyeluruh)
• Anti Fraud Charter
• SOP Anti Fraud
• SOP Investigasi
• Cara menyusun serta membuat sistem pertahanan Fraud sesuai kebutuhan perusahaan
• Konsep dasar penyusunan sistem yang saling mendukung dan menutup kelemahan yang ada pada
perusahaan
• Pemahaman Materi dan pembuatan pelaporan serta berbagai kertas kerja
LANJUTAN..
• C A R A P R A K T I S M E L A K U K A N I N V E S T I G A S I F R A U D YA N G E F E K T I F
• T E K N I K P E N Y E L E S A I A N K A S U S F R A U D ( L I T I G A S I D A N M I T I G A S I )
• D I S K U S I D A N   S T U D I K A S U S
TARGET PELATIHAAN

• Manajer keuangan
• Staff keuangan atau Accounting
• Semua pihak yang ingin meningkatkan pengetahuan
seputar Financial Crime Risk
METODE PELATIHAAN

• P E N YA M PA I A N K O N S E P
• DISKUSI KELOMPOK
• L AT I H A N
• STUDI KASUS
CONTOH KASUS : PT.INDUSTRI
SANDANG NUSANTARA
LANJUTAN..

Pada Desember 2006 Indonesia Corruptin Watch (ICW) melaporkan kasus dugaan korupsi
ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam ruislaag (tukar guling) antara asset PT. Industri
Sandang Nusantara (ISN), sebuah BUMN yang bergerak di bidang tekstil, dengan asset PT.
GDC, sebuah perusahaan swasta. Dalam ruislaag tersebut PT. ISN menukarkan tanah seluas
178.497 meter persegi di kawasan Senayan dengan Tanah seluas 47 hektar beserta Pabrik dan
mesin di karawang.
Berdasarkan hasil temuan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) semester II Tahun
Anggaran 1998/1999, menyatakan ruislaag itu berpotensi merugikan keuangan Negara sebesar Rp.
121,628 miliar.
Kerugian itu terdiri dari kekurangan luas bangunan pabrik dan mesin milik PT. GDC
senilai Rp. 63,954 miliar, berdasarkan penilaian aktiva tetap oleh PT. Sucofindo pada 1999;
penyusutan nilai asset pabrik milik PT. GDC senilai Rp. 31,546 miliar; dan kelebihan
perhitungan harga tanah senilai Rp. 0,127 miliar. Selain itu juga ditemukan bahwa terdapat nilai
saham yang belum dibayarkan oleh PT. GDC sebesar Rp. 26 miliar
SOLUSI

Seharusnya keputusan Tukar Guling tidak hanya menjadi wewenang salah satu pejabat saja,
melainkan melibatkan beberapa pejabat sebagai pengendali dan control yang baik. Selain itu juga
diperlukan sebuah aturan baku oleh perusahaan mengenai tukar guling, sehingga kemungkinan
penyelewengan menjadi berkurang.
Diperlukan juga control dari lembaga bersangkutan terhadap penelitian tim penilik yang meneliti
kelengkapan mengenai status asset, dokumen kelengkapan asset, sehingga tidak ada manipulasi
dari nilai asset tersebut serta proses tukar menukar.
Dari kasus diatas dapat dibuktikan bahwa PT. ISN memiliki pengendalian intern yang sangat
buruk. Sehingga PT. ISN rawan dicurangi oleh rekanan-rekanan bisnisnya maupun oleh oknum-
oknum pejabat perusahaan yang ingin mengambil keuntungan. Oleh karena itu hal pertama yang
harus dibenahi oleh PT. ISN adalah soal Pengendalian Internnya

Anda mungkin juga menyukai