Anda di halaman 1dari 75

ANALGETIK-ANTIPIRETIK,

HIPNOTIVE DAN SEDATIVE,


ANTIEPILEPSI

Dosen Pembimbing :
Apt. Putri Ramdaniah M,Pd

Disusun oleh :

KELOMPOK 2
HI DA TIV
PN N E
ANALGETIK- AN

OT
SO
TI
E
ANTIPIRETIK PI

IV
DA
LE

E
PS
I

Antiepilepsi digunakan
Analgetik merupakan obat Hipnotik dan terutama untuk mencegah dan
mengobati bangkitan epilepsi.
yang digunakan dalam sedatif merupakan Golongan obat ini lebih tepat
menghilangkan rasa golongan obat dinamakan antiepilepsi, sebab
sakit atau mengurangi obat ini jarang digunakan
pendepresi untuk gejala konvulsi penyakit
rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran susunan saraf lain. Bromida, obat pertama
yang digunakan untuk terapi
pasien pusat (SSP). epilepsi telah di tinggalkan
karena ditemukanya berbagai
antiepilepsi baru yang lebih
efektif.
ANALGETIK-ANTIPIRETIK

Analgetik dan antipiretik adalah golongan obat


berfungsi sebagai antidemam sekaligus antinyeri.
Obat golongan ini bisa digunakan untuk
meredakan nyeri akibat radang sendi, cedera,
sakit gigi, sakit kepala, atau nyeri haid, sekaligus
bisa mengatasi demam.
PENGGOLONGAN
▪ Paracetamol (acetaminophen)
▪ Asetosal
▪ Antalgin
▪ Tramadol
PARACETAMOL

▪ Hufagesic, Mixagrip flu, Feminax, Naprex,Panadol, Paramex SK,


Paramol, Poro, Sanmol, Tempra, Termorex, Oskadon.
Hufagesic

▪ Mekanisme kerja : menghambat kerja enzim cyclooxygenase,


enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu
senyawa penyebab nyeri.
▪ Indikasi : Menurunkan demam dan rasa nyeri otot / sendi yang
menyertai influenza, vaksinasi, dan penyakit akibat infeksi, sakit
kepala, sakit gigi, flu, dysmenorrhoea.
▪ Kontra indikasi: Hipersensitif, gangguan hati berat atau penyakit
hati aktif ( intra vena.
▪ Efek samping : Reaksi hematologi, reaksi kulit, dan reaksi alergi
lainnya, kerusakan hati pada penggunaan jangka lama dan over
dosis.
Mixagrip flu

▪ Mekanisme kerja :
▪ Indikasi : mengobati gejala influenza : demam, sakit
kepala, hidung tersumbat bersin dan batuk berdahak.
▪ Efek samping : mual dan muntah, diare, susah tidur, sakit
krpala, pusing, jantung brdebar.
▪ Kontra indikasi : Hifersensitif terhadap kandungan dalam
produk, penderita hipertensi, pasien dengan berat badan berlebih
yang berpotensi mengalami hipertensi.
Feminax

▪ Indikasi : untuk mengurangi rasa sakit pada waktu haid


dan pada kolik.
▪ Efek samping : Mual, muntah, kerasukan hati.
▪ Kontra indikasi : Gangguan fingsi hati atau ginjal
Nafrex

▪ Indikasi : Menurunkan demam dan menurunkan rasa nyeri /


sakit
▪ Efek samping : Reaksi hipersesitivitas, gangguan fungsi hati
▪ Kontra indikasi : Gangguan fungsi hati berat.
Panadol

▪ Indikasi : meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit pada otot,


nyeri yang mengganggu, serta menurunkan demam.
▪ Efek samping : jarang menyebabkan efek samping . Namun,
kandungan lain yang ada varian panadol dapat menyebabkan
efek samping seperti : pusing berputar, sulit tidur, kemerahan dan
rasa panas pada kulit , sakit perut, diare, mulut kering , hidung
kering, tenggorokan kering, gelisah atau cemas.
Paramex SK

▪ Golongan obat bebas


▪ Katagori anti nyeri
Paramol

▪ Indikasi : Penghilang rasa sakit dan menurunkan suhu tubuh


pada waktu demam
▪ Efek samping : reaksi kulit, darah, reaksi alergi lainnya.
▪ Kontra indikasi : parasetamol jangan di berikan pada penderita
hifersensitif/ alergi terhadapo paracetamol , penderita gangguan
fungsi hati berat.
Poro

▪ Indikasi : Di gunakan untuk meringankan rasa sakit seperti sakit


gigi, sakit krpala dan menurunkan demam.
▪ Efek samping : Demam, mual, nyeri lambung, kehilangan naffsu
makan, urin berwarna gelap, tinja/ kotoran berwarna coklat
kemerahan, mata atu kulit berwarna kuning.
▪ Kontra indikasi : jangan di berikan kepada pasien yang memiliki
reaksi berlebih / hipersensivitas pada acetaminophen dan pada
pasien dengan gangguan hati berat atau penyakit hati berat.
Sanmol

▪ Indikasi : Obat ini di gunakan untuk meringankan rasa sakit


pada keadaan sakit kepala, sakit gigi, dan menurunkan demam.
▪ Efek samping : effekbsaping yang mungkin terjadi pada dalam
penggunaan obat yaitu: Hematologi, reaksi kulit, reaksi alergi
lainnya, kerusakan hati,.
▪ Kontra indikasi : penderita gangguan fungsi hati yang berat,
Hipersensivitas terhadap paracetamol.
Tempra

▪ Indikasi : Obat ini dapat di gunakan untuk meredakan sakit


krpala, sakit gigi, sakit pada otot, nyeri yang mengganggu, dan
menurunkan demam yang menyertai flu/ influenza serta demam
sesudah vaksinasi.
▪ Efek samping : Penggunaan dosisi tinggi dapat menimbulkan
kerusakan hati.reaksi hipersetifas seperti kemerahan atau gatal
pada kulit.
▪ Kontra indikasi: jangn digunakan pada penderita yang menderita
kerusakan hati dan alergi terhadap paracetamol.
Termorex

▪ Indikasi : Meringankan rasa sakit pada sakit krpala, sakit gigi,


dan menurunkan emam
▪ Efek samping : Reaksi alergi, dosis tinggi dapat menyebabkan
kerusakan funsi hati.
▪ Kontra indikasi : penderita dengan gangguan fungsi hati.
Oskadon

▪ Indikasi : Mengurangi sakit kepala, pusing,menghilangkan


segala macam rasa nyeri, dan menghilangkan demam.
▪ Efek samping : jarang terjai efek samping namun namun dosis
besar dapat menimbulkan kerusakan hati.
▪ Kontra indikasi : Gangguan fungsi hati berat.
ASETOSAL

▪ Aspirin yang bisa di kenal dengan asetosal atau asam asetilsalisilat


adalah obat yang di gunakan untuk meredakan nyeri ringan sedang ,
seperti sakit kepala dan sakit gigi.
▪ Indikasi : di gunakan untuk meredakan nyeri rigan hingga sedang seperti
sakit kepala, sakit gigi, dan menurunkan demam.
▪ Efek samping : gangguan pada saluran pencernaan, seperti mual,
muntah,dan sakit perut, reaksi hipersensivitas, sakit kepala, telinga
berdenging, ruam.
▪ Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap aspirin atau OAINS lain, ulkus
peptikum, penyakit hemoragik, gangguan koagulasi seperti hemofilia,
trobositopenia, asam urat, gangguan hati dan ginnjal berat, anak anak
kurang dari 16 th dan pulih dari infeksi virus, kehamilan dosis di atas 100
mg setiaphari selama trimester tiga dan menyusui.
ANTALGIN

▪ Methampyron adalah obat analgetik non steriod ( NSAID) yang


memiliki fungsi sebagai anel getik ( pereda rasa sakit) anti
inflamasi, dan anti pirotik ( penurun demam )
▪ Indikasi : Informasi obat ini hanya untuk kalangan medis, sakit
kepala, skiatika, mialgia, sakit gigi, neuralgia, berbagai jenis nyeri
▪ Efek samping : Hifersensitif, urtikaria, pruritus, agranulositosis
▪ Kontra indikasi : Hipersensitif, hamil dan laktasi, gangguan
pendarahan.
Lnjutan….

▪ Metamizole obat untuk meredakan rasa sakit, menurunkan


demama, serta mengurangi peradangan dalam tubuh,
metamizole juga di kenal dengan nama lainnya yakni metapiron
dan dipyrone
▪ Indikasi : meredakan rasa sakit, menurunkan semam, serta
mengurangi peradangan dalam tubuh.
▪ Efek samping : agranulositosis dan anemia aplastik. Efek samping
lainnya meliputi : mual, muntah, diare, nyeri dan tidak nyaman di
perut, kantuk, gugup atau gelisah, sakit kepala, perdarahan atau
perubahan warna urine, serta reaksi alergi.
▪ Kontra indikasi :
TRAMADOL

▪ Indikasi ; meredakan nyeri sedang hingga berat, seperti nyeri


pascaoperasi.
▪ Mekanisme kera : obat ini berkerja di sistem sarap pusat dengan
menghammbat penghantaran sinyal rasa nyeri.
▪ Efek samping
TRAMADOL

▪ Corsadol, Dolgesik, Dolocap, Forgesic, Medcotram, Thramed,


tradosik, Tradyl, Tramadol HCL, Tramadol hydrochloride, Tramadol,
Tramal, Tramofal, Tugesal, Zephabal.
Corsadol

▪ Indikasi : di gunakan untuk membantu mengurangi rasa nyeri


sedang hingga berat.
▪ Efek samping : Postural hipotensi, depresi pernapasan yang di tandai
dengan penurunan masuknya udara ke paru paru, hepatotoksisitas,
Bradikardi, pingsan, alergi yang berhubungan dengan saluran
pernafasan, Edema,perubahan napsu makan, motorik kelemahan,
kegelisahan, ruam kulit,diskrasida darah, Hypoprothrombinemia.
▪ Kontra indikasi : pasien bunuh diri, keracunan akut dengan hipnotik,
opioid, obat psikotropoka, atau alkoho, gangguan ginjal hati berat,
Epilepsi yang tidak terkontrol, asma bronkial akut atau berat,
hiperkapnia atau depresi pernapasan yang signifikan dalam keadaan
tidak dipantau atau tidak adanya peralatan.
Dolgesik

▪ Indikasi : di gunakan utuk meredakan nyeri akut dan kronis,


serta meringankan nyeripasca oprasi
▪ Efek samping : Mual, muntah, dispepsia, kelelahan, pusing, sakit
kepala, gatal, kemerahan, berkeringat, mulut kering
▪ Kontra indikasi : Terapi bersamaan dengan MAOI, intoksikasi akut
dengan alkohol,hipnotik, analgesik, psikotropika.
▪ Mekanisme kerja : bekerja dengan cara memengaruhi reaksi
kimia di dalam otak untuk mengurangi sensasi rasa sakit.
DOLOCAP

▪ Indikasi : digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat.


▪ Efek samping : pusing, sakit kepala, gatal, kemerahan, berkeringat,
mulut kering, mual, muntah, dispepsia, kelelahan
▪ Kontra indikasi : Epilepsi yang tidak terkontrol, asma bronkial akut atau
berat
▪ Hiperkapnia atau depresi pernafasan yang signifikan dalam pengaturan
yang tidak di pantau atau tidak adanya peralatan resusitasi, tidak di
maksudkan untuk perawatan penarikan narkotika, gangguan ginjal dan
hati berat, metaboliser ultra – cepat CYP2D6
▪ Mekanisme kerja : bekerja dengan cara menekan produksi
neurotransmitter dari sistem saraf sehingga dapat menghambat impuls
rasa nyeri.
Forgesic

▪ Indikasi : Digunakan untuk meredakan nyeri akut dan kronis, serta nyeri
pasca oprasi.
▪ Efek samping : Edema, prubahan nafsu makan, kelemahan motorik, perubahan
suasana hati, aktivitas, kognifit dan kapasitas sensorik, pemburukan asma,
agitasi atau kegelisahan, ruam kulit, Diskrasia darah, Hypoprothrombinemia,
Postural hipotensi, depresi pernafasan, Hepatotoksisitas, sindrom stevens –
jhonson, bradikardi, kolaps atau pingsan alergi yg berhubungan dengan saluran
pernafasan.
▪ Kontra indikasi : asma bronkial atau akut parah, Hiperkapnia, ginjal berat dan
kerusakan hati, penggunaan bersamaan dengan atau monoamine oksidase
inhibitor /MAOIS intoksikasi akut dengan hipnotik, pusat bertindak dengan
analgesik, opioid,obat obatan alkohol, Epilepsi.
▪ Mekanisme kerja : bekerja dengan meningkatkan penghambatan transmisi
rasa nyeri ke tulang belakang.
Medcotram
Thramed
Tradosit
Tradyl
Tramadol HCL
Tramadol hydrochloride
Tramadol
Tramal
Tramofal
Tugesal
Zephanal
MEKANISME KERJA

Obat-obatan antipiretik dapat menurunkan demam


dengan cara menghambat sintesa dan pelepasan
prostaglandin E2. Hambatan sintesa dan pelepasan ini
distimulasi oleh pirogen endogen pada hipotalamus.
INDIKASI

Penggunaan obat antipiretik pada umumnya harus


menunggu demam. Pasien baru boleh diberikan obat
antipiretik bila tubuhnya mengalami demam atau
memiliki suhu lebih dari 37,5 derajat celcius.
KONTRA INDIKASI

Obat- obatan antipiretik memiliki kontra indikasi yang berbeda-


beda tergantung pada jenis obat antipiretik yang digunakan.
EFEK SAMPING

▪ Tukak lambung
▪ Sakit perut
▪ Mual
▪ Kehilangan nafsu makan
▪ Gastritis
HIPNOTIVE DAN SODATIVE

▪ Obat-obat hipnotik sedatif adalah istilah untuk


obat-obatan yang mampu mendepresi sistem
saraf pusat. Sedatif adalah substansi yang
memiliki aktifitas moderateyang memberikan
efek menenangkan. Sementara hipnotik adalah
substansi yang dapat memberikan efek
mengantuk dan dapat memberikan onset serta
mempertahankan tidur.
PENGGOLONGAN

Obat ini di golongkan menjadi 4 macam yaitu :


▪ Antihistamin : difenhidramin, hidroksizin, prometazin.
▪ Barbiturat : amomarbital, pentobarbital, fenobarbital, sekobarbital, tiopental.
▪ Benzodiazepin : alprazopam, klordiazepoksid, klorazepat, diazepam, flurazepam,
lorazepam.
▪ Lain lain : buspiron, kloralhidrat, meprobamat.
A. ANTIHISTAMIN

▪ Difenhidramin
▪ Hidroksizin
▪ Prometazin
Difenhidramin

▪ Indikasi : di gunakan untuk mengobati bersin bersin, rinorrhea,


mata berair, serta hidung dan tenggorokan gatal pada kasus
rhinitis alergi dan common cold, juga dapat di gunakan untuk
insomnia, pruritus, urtikaria, gigitang serangga, dan ruam alergi
▪ Efek samping : sedasi, gangguan fungsi motorik, konfusi, pusing,
penglihatan kabur, mulut kering, palpitasi, takikardia, kondtipasi,
dan nyeri kepala.
Hidroksizin
Prometazin
B. BARBITURAT

▪ Amomarbital
▪ Pentobarbital
▪ Fenobarbital
▪ Sekobarbital
▪ tiopental
Amomarbital
pentobarbital
Fenobarbital
Sekobarbital
Tiopental
C. BENZODIAZEPIN

▪ Alprazopam
▪ Klordiazepoksid
▪ Klorazepat
▪ Diazepam
▪ Flurazepam
▪ Lorazepam
Alprazopam
klordiazapoksid
Klorazepat
Diazepam
Flurazepam
Lorazepam
Lain lain

▪ Buspiron
▪ Kloral hidrat
▪ Meprobamat
MEKANISME KERJA

▪ berkaitan dengan komponen makromolekul reseptor GABAA di membran neuron di


susunan saraf pusat. Reseptor ini, yang berfungsi sebagai saluran ion klorida,
diaktifkan oleh nerurotransmitter inhibitorik GABA Reseptor GABAA memiliki
struktur pentametrik yang terbentuk dari lima subunit (masing-masing dengan
empat ranah menembus membran) yang dipilih dari berbagai kelas polipeptida.
Berbagai subunit dari kelas-kelas ini telah berhasil diketahui, diantaranya 6α yang
berbeda (misalnya α 1 sampai α6 ), empat β, dan tiga γ. Sebagai model kompleks
makromolekul saluran ionkloridareseptor GABAA
KONTRA INDIKASI

▪ Hipersensisitivitas
▪ Koma dan depresi SSP
▪ Nyeri berat yang tak terkendali
▪ Hamil dan laktasi
EFEK SAMPING

Efek samping yang umum golongan sedatif-hipnotif adalah


mengantuk dan perasan tidak enak pada waktu bangun.
Kelebihan dosis dapat menimbulkan koma dan kematian
karena terjadi depresi pusat medulla yang vital diotak.
Pengobatan jangka panjang menyebabkan toleransi dan
ketergantungan fisik.
 
ANTIEPILEPSI

Antiepilepsi digunakan terutama untuk mencegah


dan mengobati bangkitan epilepsi. Golongan obat
ini lebih tepat dinamakan antiepilepsi, sebab obat
ini jarang digunakan untuk gejala konvulsi
penyakit lain. Bromida, obat pertama yang
digunakan untuk terapi epilepsi telah di tinggalkan
karena ditemukanya berbagai antiepilepsi baru
yang lebih efektif.
PENGGOLONGAN

▪ Golongan Hidantoin
▪ Golongan Barbiturat
▪ Golongan Suksinimid
▪ Karbamazepin
GOLONGAN HIDANTION

▪ Antikonvulsan adalah obat untuk mencegah atau mengatasi


kejang epilepsi
▪ Indikasi : mengatasi kejang , beberapa jenis antikonvulsan juga
bisa di gunakan untukmeredakan nyeri akibat gangguan sarap
neuropati, mencegah dan mengobati sakit kepala serta
mmengobati gangguan bipolar
▪ Mekanisme kerja : bekerja dengan cara menormalkan aktifitas
listrik yang ada di otak, sehingga dapat di cegah atau di atasi
▪ Efek samping : Kantuk, mual, muntah, pusing, sakit kepala,
tremor, lemas, penglihatan ganda, kerusakan hati, kerusakan
ginjal.
Barbiturat

▪ Thiopental
▪ Phenobarbital
▪ Buta barbital
▪ Amobarbital
▪ Secobarbital
▪ Mephobarbital
SUKSINIMID

▪ Etoksuksimid
▪ Metsuksmid
▪ Fensuksimid
KARBAMAZEPIN

▪ Karbamazepin adalah obat yang tergolong dalam kelas obat


antikolvunsan yaitu obat anti kejang
▪ Mekanisme kerja : bekerja dengan cara mengurangi aktivitas
listrik abnormal di otak
▪ Efek samping : pusing, mengantuk, mual, muntah, mulut kering,
lidah membengkak, serta kehilangan keseimbangan atau
koordinasi.
MEKANISME
KERJA
Pada prinsipnya, obat antiepilepsi bekerja untuk menghambat
proses inisiasi dan penyebaran kejang. Namun, umumnya obat
antiepilepsi lebih cenderng bersifat membatasi proses
penyebaran kejang daripada mencegah prosesinisiasi. Dengan
demikian secara umum ada dua mekanisme kerja, yakni :
peningkatan inhibisi dan penurunan eksitasi yang kemudian
memodifikasi konduksi ion : Na+,Ca2+,K+, dan Cl- atau aktivitas
neuroransmitor
INDIKASI

Contoh dalam obat diazepam yang berindikasi setatus


epileptikus, konvulasi akibat keracunan.
KONTRA INDIKASI

Kontra indikasi obat diazepam yaitu depresi pernapasan,


insupisiensi pulmoner akut, status fobi atau obsesi,
psikosis kronik, porfiria.
EFEK SAMPING

▪ Ngantuk
▪ Mual
▪ Muntah
▪ Pusing
▪ Sakit kepala
▪ Tremor
▪ Lemas
▪ Pengelihatan ganda
▪ Kerusakan hati
▪ Kerusakan ginjal
Terimakasih


Anda mungkin juga menyukai