KELOMPOK 7 :
ARITMIA:
Kehilangan irama jantung, terutama ketidakteraturan
denyut jantung. Dimana kondisi yang disebabkan olehnya
kelainan dalam laju, keteraturan, atau urutan aktivasi
jantung.
(DiPiro, 2015)
SISTEM KONDUKSI NORMAL
Sistem konduksi :
a. SA NODE ( Pace maker Normal), merupakan generator alami yang
menghasilkan impuls listrik secara terus menerus dan akan dihantarkan ke
jalur konduksi berikutnya. Implus yang dihasilkan 60-100 x/mnt
b. AV NODE, impuls yang dihasilkan 40-60 x/mnt
c. Berkas His Implus yang dihasilkan
d. Serabut purkinje 20-40 x/mnt
PATOFISIOLOGI
TIPE ARITMIA
1. ARITMIA SUPRAVENTRIKULAR
a) Fibrilasi Atrium dan Flutter Atrium
o Fibrilasi Atrium :(400-600/mnt; kerja atrium tdk terkoordinasi, kontraksi atrium berhenti;
stenosis mitral)
o Flutter atrial (270-330/mnt; kerja jantung masih terkoordinasi, hanya sebagian rangsang
diteruskan ke ventrikel; aterosklerosis, MI, kelainan katup)
o Mekanisme utama AF dan flutter atrium adalah dikaitkan dengan penyakit jantung organik yang
menyebabkan distensi atrium (iskemia atau infark, penyakit jantung hipertensi, gangguan katup
jantung).
TIPE ARITMIA
2. ARITMIA VERTIKULAR
a) Kompleks Ventrikel Prematur
Kompleks ventrikel prematur (PVC) adalah gangguan ritme ventrikel yang terjadi
pada pasien dengan atau tanpa penyakit jantung dan mungkin diperoleh secara
eksperimental otomatis abnormal, aktivitas pemicu, atau mekanisme reentrant.
b) Takikardia Ventrikel (VT)
Terjadi pada kecepatan lebih dari 100 denyut/menit.
Terjadi pada infark miokardil akut (MI); kelainan elektrolit (mis : hipokalemia), hipoksemia,
dan toksisitas digitalis. Penyakit kronik yang berulang kali terjadi menyebabkan (mis.,
kardiomiopati akibat dilatasi idiopati atau MI dengan aneurisma ventrikel kiri.
TIPE ARITMIA
c) Proaritmia Vertikular
Proaritmia mengacu pada perkembangan aritmia baru yang signifikan (misalnya
VT, fibrilasi ventrikel (VF), atau TdP) atau aritmia yang lebih parah dari
sebelumnya. Proaritmia memiliki mekanisme yang sama dengan aritmia lain
atau dari perubahan substrat yang mendasarinya karena obat antiaritmia.
d) Fibrasi Vertikular
VF adalah kekacauan elektrik pada ventrikel sehingga menyebabkan tidak ada
curah jantung dan kolaps kardiovaskular secara tiba-tiba.
TIPE ARITMIA
3. BRADIARITMIA
- Denyut jantung kurang dari 60 kali menit
- Beberapa pasien mengalami disfungsi nodus sinus (syndrome sinus)
disebabkan oleh penyakit jantung organik dan proses penuaan normal,
gangguan fungsi SA nodus
MANIFESTASI KLINIK
– Tujuan Terapi
Hasil yang diharapkan tergantung dari jenis aritmianya. Dengan tujuan menangani
ketidakaturan pada detak jantung guna mengembalikan ritme jantung.
– Pendekatan Umum
Penggunaan obat-obatan antiaritmia di Amerika Serikat menurun karena beberapa
penelitian menunjukkan peningkatan kematian pada beberapa situasi klinis,
kesadaran proaritmia sebagai suatu efek samping yang signifikan, dan kemajuan
teknologi terapi non obat seperti ablasi dan cardioverter-defibrillator internal.
TREATMENT
Tipe IV • Menginhibisi masuknya kalisum ke dalam sel yang dapat memperlambat konduksi,
meemperlama refraktori, dan menurunkan otomatisitas nodus SA dan AV.
(bloker kanal Ca+)
/
Penggolongan Obat-obatan yang digunakan
Kelas 1A Kuinidin, Prokainamid dan Disopiramid
Kelas 1B Lidokain, Fenitoin, Tokainid dan Meksilotin
Kelas 1C Flokainid, Enkainid dan Flekalnid Indekainid, Propaferon
– Proaritmia Ventrikular
Beberapa klinisi telah berhasil dengan lidokain iv (berkompetisi untuk reseptor saluran
natrium) atau natrium bikarbonat (melawan blokade berlebih saluran natrium).
– Torsades de Pointes
Magnesium sulfat i.v. dipertimbangkan sebagai pilihan obat untuk mencegah
terjadinya TdP. Jika tidak efektif strategi untuk meningkatkan laju jantung
Obat yang memperpanjang repolarisasi (contoh, prokainamid i.v.) kontraindikasi.
– Fibrilasi Ventrikular
VF (dengan atau tanpa iskemia miokardial) seharusnya ditangani berdasarkan
rekomendasikan The American Heart Association untuk mendukung kerja jantung
agar lebih baik.
FARMAKOTERAPI
- Bradiaritmia
Pasien yang tetap menunjukan gejala bisa mendapat keuntungan dari
penambahan stimulan α- adrenergik seperti midodrin, kadang kala dengan
β-bloker untuk memaksimal stimulan α- simpatik.
Sinkop vasovagal biasanya berhasil ditangani dengan β-bloker oral untuk
menginhibisi arus simpatik yang menyebabkan kontraksi ventrikel kuat dan
mendahului onset hipotensi dan bradikardia. Obat lain telah dipakai dengan
(dengan atau tanpa β-bloker) termasuk antikolinergik, (koyo scopolamin,
disopiramid), agonis α-adrenergik (midodrin), analog adenosin (teofilin,
dipiridamol), dan inhibitor reuptake serotonin selektif (sertraline, fluksetin)
EVALUASI