ARITMIA
Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada
frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis
Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada
iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996).
Epidemiologi
Atrial fibrillation is the most common arrhythmia that
requires treatment, with an estimated prevalence in USA of 2,3 million patients in 2001 The prevalence increase with age-atrial fibrillation occurs in 3,8 percent of people 60 years of age and older and in 9,0 percent of those 80 years of age and older
PATOFISIOLOGI
MEKANISME
Pengaruh persyarafan autonom yang mempengaruhi HR. Nodus SA mengalami depresi sehingga fokus irama
jantung diambil alih yang lain. Fokus yang lain lebih aktif dari nodus SA dan mengontrol irama jantung. Nodus SA membentuk impuls, akan tetapi tidak dapat keluar (Sinus arrest) atau mengalami hambatan dalam perjalanannya keluar nodus SA (SA block). Terjadi hambatan perjalanan impuls sesudah keluar nodus SA, misalnya di daerah atrium, berkas His, ventrikel dan lain-lain.
ETIOLOGI
Irama abnormal dari pacu jantung.
Pergeseran pacu jantung dari nodus sinus ke bagian
lain dari jantung. Blok pada tempat-tempat yang berbeda sewktu menghantarkan impuls melalui jantung. Jalur hantaran impuls yang abnormal melalui jantung. Pembentukan yang spontan dari impuls abnormal pada hampir semua bagian jantung.
sinus
KLASIFIKASI
Gangguan pembentukan impuls
Aritmia
Obat antiaritmia
Dibagi menjadi 4 kelas oleh Vaughn-Williams (Koda
Kimbel, 2009). Obat antiaritma kelas 1A dan 3 : meningkatkan waktu repolarisasi, interval QTc, dan resiko TdP. Kelas 2 dan 4 menurunkan denyut jantung, menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel, menurukan stroke volume, memperpanjang interval PR. Kelas 1B hanya bekerja pada jaringan ventrikular Kelas 1C tidak boleh digunakan setelah MI, atau pada pasien dg HF, atau Hipertrofi ventrikuar kiri
1.
Obat Antiaritmia Kelas 1 (sodium channel blocker) obat ini dibagi menjadi 3 subdivisi berdasarkan durasi dalam memblok kanal Na Kelas 1A (intermediet) contoh : quinidine sulfat, quinidine glukonat, prokainamid, disopiramid indikasi : AF, WPW, PVC, VT
2.
Kelas 1 B (cepat) contoh : lidokain, mexiletin, tokainid indikasi : PVC, VT, VF TIDAK UNTUK TERAPI AF
KELAS 1C (lama) contoh : flekainid, propafenon, moricizin indikasi ; VF yang parah, PAF, AF, PSVC, WPW TIDAK DPT DIGUNAKAN UNTUK PASIEN PENYAKIT JANTUNG STRUKTURAL
3.
: memblok reseptor adregenik : Atenolol, Metoprolol, Propanolol : aritmia jantung, angina pektoris ; dan hipertensi Obat Antiaritmia Kelas 3 mekanisme : memblok kanal kalium contoh : amiodarone, sotalol, dofatilide, : bretylium, ibutilide indikasi : AF, PAF, PSVT, VA parah, VF Obat antiaritmia Kelas 4 mekanisme : memblok kanal kalsium contoh : verapamil indikasi : supraventrikular aritmia
Terapi Mekanis
Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya merupakan prosedur elektif. Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan gawat darurat. Defibrilator kardioverter implantabel : suatu alat untuk mendeteksi dan mengakhiri episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwa atau pada pasien yang resiko mengalami fibrilasi ventrikel. Terapi pacemaker : alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus listrik berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi jantung.
ATRIAL FIBRILASI
Fibrilasi atrium adalah takiaritmia supraventrikel,
ditandai dengan aktivasi atrial yang tidak terkoordinasi dengan konsekuensi menurunnya fungsi mekanik atrium (Kannel, 1998).
Karakteristik
Frekwensi atrium antara 350 sampai 600 denyut permenit;
respons ventrikuler biasanya 120 sampai 200 denyut per menit. Tidak terdapat gelombang P yang jelas; tampak indulasi yang iereguler, dinamakan gelombang fibrilasi atau gelombang F, interval PR tidak dapat diukur. Kompleks QRS : Biasanya normal . Hantaran : Biasanya normal melalui ventrikel. Ditandai oleh respons ventrikuler ireguler, karena nodus AV tidak berespon terhadap frekwensi atrium yang cepat, maka impuls yang dihantarkan menyebabkan ventrikel berespon ireguler. Irama : ireguler dan biasanya cepat, kecuali bila terkontrol. Ireguleritas irama diakibatkan oleh perbedaan hantaran pada nodus AV.
Patofisiologi
Morfologi Elektrokardiografi
kelainan struktural jantung peningkatan tekanan intra-jantung pelebaran atrium fibrosis atrium
Irama sinus
Atrial fibrilasi
Etiologi
Penyebab Penting kardiovaskular meliputi:
Lama hipertensi
Klasifikasi
AF Kategori Pertama terdeteksi Paroksimal hari. Persisten Permanen episode berulang yang berlangsung lebih dari 7 hari episode jangka panjang yang berkelanjutan episode berulang dan berakhir sendiri dalam waktu kurang dari 7 Mendefinisikan Karakteristik hanya didiagnosis satu episode
Mengembalikan ke irama sinus 2. Mengontrol laju irama ventrikel 3. Mencegah komplikasi tromboemboli
1.
FA permanen Tidak dibutuhkan terapi kecuali terdapat gejala yang berat (missal:hipotensi,gagal jantung, angina pectoris)
Antikoagulan diteruskan bila diperlukan sebagai terapi untuk mempertahankan irama sinus
TERIMA KASIH