International Journal of Cancer, Volume: 136, Issue: 5, Pages: E359-E386, First published: 13 September 2014, DOI: (10.1002/ijc.29210)
Tumor
TUMOR GANAS
Kanker
Tumbuh pesat
Bersifat invasif dan bermetastasis
Darah/ Hematologi
TUMOR GANAS/KANKER :
Padat/ Solid
SIKLUS HIDUP
SEL NORMAL
- Fase G0 → fase istirahat
- Fase G1
→ Sel siap membelah diri yang diperantarai oleh beberapa
protein penting untuk berproduksi. Berlangsung 18-30 jam
- Fase S (fase sintesis)
→ DNA sel akan dicopy, berlangsung 18-20 jam
- Fase G2
→ Sintesa sel terus berlanjut. Berlangsung 2-10 jam
- Fase M
→ Sel dibagi menjadi 2 sel baru. Berlangsung 30-60 menit
KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK SEL
SEL
NORMAL
NORMAL
Metabolisme: Terkendali dan dapat diprediksi
Maturasi dan Spesialisasi: Sebelum mitosis,
terkendali
Reproduksi: Sel mati tetapi menjadi 2 sel
yang baru
Contact Inhibition: mekanisme seluler
untuk mencegah sel aktif membelah ketika
bersinggungan dengan sel lain disekitarnya
Recognition: Sel yang sama akan
cenderung berkumpul
Apoptosis: Kematian sel yang terprogram
KARAKTERISTIK SEL
KARAKTERISTIK SEL
KANKER
KANKER
Pertumbuhan dan pembelahan yang tidak
terkendali
Hilangnya contact inhibition
Hilangnya kemampuan untuk
berdifferensiasi
Fraksi yang aktif membelah meningkat
Chromosomal Instability
Hilangnya sifat recognition (Metastase)
Metabolisme yang cepat
Terganggunya fungsi apoptosis
ETIOLOGY
A cancer, or neoplasm, is thought to develop from a cell in
which the normal mechanisms for control of growth and
proliferation are altered.
The first step in this process is initiation, which requires
exposure of normal cells to carcinogenic substances. These
carcinogens produce genetic damage that, if not repaired,
results in irreversible cellular mutations. This mutated cell has
an altered response to its environment and a selective growth
advantage, giving it the potential to develop into a clonal
population of neoplastic cells.
During the second phase, known as promotion, carcinogens or other factors alter the environment to
favor growth of the mutated cell population over normal cells. The primary difference between
initiation and promotion is that promotion is a reversible process.
The final stage of neoplastic growth, called progression, involves further genetic changes leading to
increased cell proliferation. The critical elements of this phase include tumor invasion into local
tissues and the development of metastases.
DRUG INDUCED
CANCER IN
HUMAN
GENETIC AND MOLECULAR
BASIC
OF CANCER
Oncogenes develop from normal genes, called
protooncogenes, and may have important roles in all phases
of carcinogenesis.
Protooncogenes are present in all cells and are essential
regulators of normal cellular functions, including the cell
cycle.
Genetic alteration of the protooncogene through point
mutation, chromosomal rearrangement, or gene amplification
activates the oncogene.
Once activated, the oncogene produces either excessive
amounts of the normal gene product or an abnormal gene
product.
The result is dysregulation of normal cell growth and
proliferation, which imparts a distinct growth advantage to
the cell and increases the probability of neoplastic
KLASIFIKASI
Carcinoma – kanker yang dimulai di kulit atau
pada jaringan yang mencakup garis atau organ
internal.
Sarcoma – kanker yang dimulai di tulang, tulang
rawan, lemak, otot, pembuluh darah, atau lainnya
atau mendukung jaringan penghubung.
Leukemia – kanker yang dimulai di jaringan
pembentuk darah seperti sumsum tulang dan
menyebabkan sejumlah besar sel darah abnormal
diproduksi dan masukkan darah.
Lymphoma and myeloma – kanker yang dimulai
di sel-sel sistem kekebalan tubuh.
Central nervous system cancers – kanker yang
dimulai di jaringan otak dan sumsum tulang
belakang.
SCREENING GUIDELINES
TANDA-TANDA DINI KANKER
(PROF. SOEBANDIRI)
P : Pendarahan dan lender abnormal
A : Alat Pendengaran Terganggu, Sulit Menelan
T : Tumor, dimana saja
O : Obstipasi, perubahan kebiasaan defekasi dan kencing
K : Koreng yang tidak mau sembuh
A : Andeng-andeng yang berubah sifat
N : Nada Suara serak, sengau (bindeng)
PERJALANAN
KANKER
Agen perusak DNA yang Sel normal
didapat: Bahan kimia, radiasi, Repair DNA yang
virus berhasil
Kerusakan DNA
Mutasi yang diturunkan
Gaga pada:
l - Gen DNA repair
Mutasi pada genom - Gen yang
sel somatik mempengaruhi
pertumbuhan sel dan
apoptosis
Aktivasi onkogen Perubahan Inaktivasi
gen tumor
apoptosis suppressor gen
Ekspresi perubahan produk gen
dan hilangnya regulator produk
Ekspansi klonal
gen
Mutasi
tambahan
Neoplasma Malignant Heterogenitas
Scaltriti et al,
HALLMARKS
OF CANCER
1. Mempertahankan proliferative
signaling
2. Menghindari growth
suppressor
3. Menolak apoptosis
4. Angiogenesis berkelanjutan
5. Invasi jaringan dan metastasis
6. Memungkinkan replicative
immortality
7. Tumor-promoting
inflammation
8. Ketidakstabilan genom
9. Deregulasi energetika selular
10. Menghindari kerusakan imun
Scaltriti et al,
PENATALAKSANAAN
KANKER
Pembedahan: kuratif, paliatif
Radioterapi : kuratif, paliatif
Kemoterapi: kuratif, paliatif
KEMOT
ERAPI
• Obat antikanker yang ideal harus mampu membunuh sel kanker dan
tidak berbahaya untuk sel normal apa pun
• Hanya kecepatan pembelahan sel yang membuat sel tumor lebih
rentan terhadap efek kemoterapi
• Hambatan klinis:
• Sel normal dengan laju pembelahan yang cepat juga sangat
rentan terhadap kemoterapi Efek samping!
• Setelah putaran kemoterapi dan penyusutan kanker berhasil
dan/atau sel Kanker remisi menjadi resisten terhadap
pengobatan Efek samping lebih besar dari manfaat Dokter
harus menghentikan pengobatan dan tumor mulai tumbuh lagi
• Rejimen lini kedua atau Salvage
TUJUAN KEMOTERAPI
SISTEMIK
• Menyembuhkan
Kanker menghilang dan tidak kembali
• Kontrol
Jika penyembuhan tidak memungkinkan,
tujuannya adalah untuk mengendalikan
penyakit (hentikan pertumbuhan &
penyebaran)
• Palliatif
Untuk kanker lanjut, di mana kontrol tidak
mungkin. Obat digunakan untuk
meredakan
gejala Meningkatkan kualitas hidup,
memperpanjang kelangsungan hidup
JENIS – JENIS KEMOTERAPI
Berdasarkan waktu terhadap terapi utama:
undetecabl
e tumor Log-linear growth phase
104
Micrometastati
c disease
10
2
HIPOTESIS LOG
KILL
Dr. Howard Skipper
• 1960an
• Hipotesis: kematian sel
mengikuti kinetika
obat antikanker
pertama
• Percobaan: mengobati leukemia
tikus dengan cytosine arabinose
– 24 jam ara-C tikus mati
– 3 treatment setiap 4 hari
tikus hidup
• Mengembangkan konsep Log Kill
HIPOTESIS LOG KILL
(LANJUTAN)
• Setiap rangkaian kemoterapi
persentase sel kanker tertentu 1000 cells
(bukan angka absolut ) akan
90
mati.
%
cell
• Menurut hipotesis ini, kill
kemoterapi tidak pernah dapat
mengurangi beban tumor 100 cells
menjadi nol (dgn asumsikan
semua sel kanker sama 90
responsifnya dan tidak %
terjadi resistensi obat dan cell
metastasis). kill
10 cells
ACTUAL CELLS
KILLED
Chemotherapy
12
10
Number of cancer
9
10
Resistant
Regrowth!!
cells
Hypothesis
10
cells
6 Actual
tim
e
KETERBATASAN
SITOREDUKSI
• Setelah tercapai jumlah sel kritis, kemoterapi
tidak dapat lagi mengurangi populasi sel kanker
B. Site
C. Ukuran
• Semakin besar tumor, semakin besar
heterogenitasnya
• Tumor besar memiliki vaskularisasi yang buruk
• Semakin besar tumor, semakin kecil fraksi pertumbuhan
(Gompertz)
FAKTOR KANKER YANG
MEMPENGARUHI
KEMATIAN SEL KANKER
D. Resistensi obat: ada banyak mekanisme
• Mengurangi akumulasi obat
• Perubahan jumlah "enzim target”
• Perubahan metabolisme obat
• Peningkatan DNA repair (glutathion /glutathion S-
transferase)
• Peningkatan drug efflux (gen MDR)
• Defective apoptosis (p53, mutasi bcl-2)
MODALITAS PENGOBATAN KANKER
• Tujuan: Menyembuhkan, Kontrol, Palliation
• Pengobatan:
– Kemoterapi
– Imunoterapi
– Targeted therapy
– Terapi radiasi
– Biologic Response Modifiers
– Pembedahan
SITE OF ACTION CONVENTIONAL CHEMOTHERAPY
KLASIFIKASI AGEN
KEMOTERAPI
ALKYLATING ANTI- MITOTIC ANTIBIOTICS OTHERS
AGENTS METABOLITES INHIBITORS
Dapat diberikan pada pada pasien rawat inap maupun rawat jalan
yang disesuaikan dengan
Anthracyclines Kardiomiopati
Asparaginases Anafilaksis, pankreatitis
Cisplatin Toksisitas renal dan neurotoksisitas
Cyclophosphamide Sistitis hemoragik
Mitomycin Cedera sel endotel
Monoclonal Antibodies Reaksi hipersensitivitas
Paclitaxel Neurotoksisitas, reaksi hipersensitif akut
Perforasi gastrointestinal, gangguan
VEGF inhibitors
penyembuhan luka
Vinca alkaloids Neurotoksisitas
PENGATURAN PENGGUNAAN
KEMOTERAPI
Sebagai modalitas tunggal
• Radikal/definitif
• Paliatif
Dalam terapi kombinasi (multimodalitas)
• Sebelum perawatan lokal (induksi, neoadjuvant)
• Selama pengobatan lokal (bersamaan)
• Bergantian dengan pengobatan lokal
• Setelah perawatan lokal (adjuvant)
PERSIAPAN
KEMOTERAPI
• Mulai proses persiapan fisiologis. Termasuk hidrasi.
Mendapatkan tanda vital awal, dan status performance.
• Review diagnosis dan staging
• Review rencana pengobatan untuk setiap individu
diperlukan pemeriksaan laboratorium pretreatment,
pemeriksaan radiologi untuk evaluasi organ tertentu.
• Periksa rencana pengobatan, mengikuti setiap perubahan
dan pembaruan terapi, yang dapat mengubah keputusan
terapi
• Selalu perhatikan komorbiditas
• Ikuti kebijakan institusional yang memverifikasi
kemoterapi
• Perjelas ketidaksesuaian apa pun
SYARAT PASIEN DAPAT DIBERIKAN
SYARAT PASIEN DAPAT DIBERIKAN
KEMOTERAPI
KEMOTERAPI
Tampilan Karnofsky >70 – 80, pada penderita dengan PS < 70 atau usia
lanjut, dapat diberikan obat antikanker dengan regimen tertentu dan/atau
jadwal tertentu
Hb ≥ 10 g%, pada penderita anemia ringan tanpa perdarahan akut, meski Hb
< 10 g% tidak perlu transfusi darah segera, cukup diberi terapi sesuai
dengan penyebab anemia
Granulosit ≥ 1500/mm3
Trombosit ≥ 100.000/mm3
Fungsi hati baik
Fungsi ginjal baik
Crooks, V, Waller S, et al. The use of the Karnofsky Performance Scale in determining
outcomes and risk in geriatric outpatients. J Gerontol. 1991; 46: M139-M144.
PRINSIP DASAR PEMBERIAN
KEMOTERAPI
• penggunaan pulsed intermittent therapy untuk
memungkinkan sel-sel normal pulih
Limit of
detectio
n
Relapse
0 3 6
Time
(Weeks)
EVALUASI
Evaluasi EfektivitasEFEKTIVITAS
KEMOTERAPI
Kemoterapi PADA
Pada Kanker KANKER
Solid
SOLID
Complete Response( CR ): tumor primer
hilang, semua metastasis hilang secara
objektif (secara laboratorium,imaging,dan
histopatologis.)
Partial Respon (PR): pengecilan masa
tumor lebih dari 50 %
No change (NC): tidak ada perubahan atau
pengecilan tumor kurang dari 50 %
Penyakit memburuk (Progresive
disease/PD): Terjadi pembesaran
tumor, muncul metastasis baru
Evaluasi
EvaluasiEfektivitas Kemoterapi
Efektivitas Kemoterapi Pada
Pada Keganasan
Keganasan Hematologi
Hematologi
Terdapat kriteria pada masing-masing
penyakit
Secara umum, evaluasi berdasarkan
adanya sel muda pada hapusan darah
tepi
Kemoterapi yang efektif akan
menurunkan sel-sel muda (Blast) >50%
PELAKSANAAN
EVALUASI
Pemeriksaan Fisik setiap 10-14 hari
setelah kemoterapi dan pada saat akan
kemoterapi lanjutan
Pemeriksaan laboratorium setiap 10-14
hari setelah kemoterapi
Pemeriksaan Imaging (USG) setiap 3-4
siklus
EVALUASI EFEKTIVITAS
(SURVIVAL RATE AND TIME TO
EVALUASI EFEKTIVITAS
PROGRESSION)
(SURVIVAL RATE AND TIME TO PROGRESSION)
GRADE
No. JENIS ESO
0 1 2 3 4
8 Sistim Kardiovaskular
Function Normal > 110/mnt Keluhan Rx - Keluhan ++ dapat Decomp cordis refrakter
keluhan diterapi tamponade perlu surgical
-
Abnormal
Pericarditis - effusion Keluhan punksi Perlu tap tap
(+) keluhan (-)
(-)
9 Sistim saraf
Somnolen 50%
Kesadaran Alert Somnolen Somnolen Coma
waking house
Parestesi 50% parestesi
Periferal - reflek tolerable Parestesi intolerable Paralisis
ringan
Membangkang Rx.
Konstipasi - Sedang Rx (-) Berat Rx (+) meteorisme
Resistent ileus
10 Sistim Lain
Panas - < 38oC 38-40oC > 40oC Panas
BMI ≥ 30 obese
NOMOGRAM DU
BOISNOMOGRAM DU BOIS
Tinggi Badan Body Surface Area Berat Badan
Inch/cm m2 Lbs/Kg
Wt dlm kg ; Ht dlm m
(Bauer LA., 2008)
Jelliffe jika px tidak diketahui BB/tinggi nya
CrCl = (98 - 0.8[umur – 20]) x 0.9
Scr
Scr sebaiknya ≥ 0.6 mg/dL.
If < 0.6 mg/dL gunakan 0.6 mg/dL
38
REGIMEN
BEP
Bleomisin 30 mg/m2 (Level 1) pada hari
ke-1 dan ke-8
Etoposide 100 mg/m2 (Level 2) pada
hari ke 1-5
Cisplatin 20 mg/m2 (Level 4) pada hari
ke 1-5
Arife Ulas et al. Medication Errors in Chemotherapy Preparation and Administration. Asian
Pacific Journal of Cancer Prevention, Vol 16, 2015. p.1699-1705
KESIMPUL
KESIMPUL
AN AN
Kemoterapi adalah salah satu modalitas pengobatan
kanker yang terbukti meningkatkan angka
kesembuhan pasien ataupun memperpanjang
harapan hidup pasien
Kemoterapi memiliki banyak efek samping yang harus
diwaspadai dan bila perlu dicegah dengan pemberian
obat
Protokol kemoterapi diperlukan saat sedang dilakukan
kemoterapi untuk mencegah terjadinya kesalahan
pengobatan dan mencegah terjadinya efek samping
Apoteker memiliki peran dalam telaah protokol
kemoterapi yang telah dibuat oleh dokter untuk
mencegah terjadinya medication error pada pasien
kanker
THERAPEUTIC TARGETING OF THE
HALLMARKS OF CANCER