NIM : 152210101019
Matkul : Pengfar
Dosen : Lidya Ameliana,S.Si,M.Farm.,Apt
Wadah untuk gel sterl adalah tube yang terbuat Dari logam. Tube disterilkan dengan
metoda panas kering, yaitu dengan pemanasan 160° C selama 1 jam.
4) Sediaan Tradisional :
Penelusuran Sumber Bahan Alam
Preparasi Bahan Alam: segar,simplisisa(kering),serbuk,ekstrak
Formulasi cetak isi
Pengemasan Obat Tradisional
Evaluasi Obat Tradisional: IPC, produk jadi
Contoh Sediaan Fitofarmaka Beberapa contoh fitofarmaka yang beredar di
Indonesia :
1. Rheumaneer ® Nyonya Meneer
2. Stimuno® Dexa Medica
3. Nodiar ® Kimia Farma
4. Tensigard® Phapros
5. X-Gra® Phapros
Tahap-Tahap Pengembangan dan Pengujian Fitofarmaka
1. Tahap Seleksi Proses pemilihan jenis bahan alam yang akan diteliti sesuai dengan
skala prioritas sebagai berikut:
a. Jenis obat alami yang diharapkan berkhasiat untuk penyakit-penyakit utama
b. Jenis obat alamai yang memberikan khasiat dan kemanfaatan berdasar pengalaman
pemakaian empiris sebelumnya.
c. Jenis obat asli yang diperkirakan dapat sebagai alternative pengobatan untuk
penyakit-penyakit yang belum ada atau masih belum jelas pengobatannya.
2. Tahap Biological Screening
a. Ada atau tidaknya efek farmakologi calon fitofarmaka yang mengarah ke khasiat
terapetik (pra klinik in vivo).
b. Ada atau tidaknya efek keracunan akut (single dose), spectrum toksisitas jika ada,
dan sistem organ yang mana yang paling peka terhadap efek keracunan tersebut (pra
klinik, in vivo).
3. Tahap Penelitian Farmakodinamik
a. Untuk melihat pengaruh calon fitofarmaka terhadap masing-masing sistem biologis
organ tubuh.
b. Pra klinik, in vivo dan in vitro.
c. Tahap ini dipersyaratkan mutlak, hanya jika diperlukan saja untuk mengetahui
mekanisme kerja yang lebih rinci dari calon fitofarmaka.
4. Tahap Pengujian Toksisitas
a. Toksisitas ubkronis
b. Toksisitas akut
c. Toksisitas khas / khusus
5. Tahap Pengembangan Sediaan (Formulasi)
a. Mengetahui bentuk-bentuk sediaan yang memenuhi syarat mutu, keamanan, dan
estetika untuk pemakaian pada manusia.
b. Tata laksana teknologi farmasi dalam rangka uji klinik, yakni :
1) Teknologi farmasi tahap awal
2) Pembakuan (standarisasi): simplisia, ekstrak, sediaan OA
3) Parameter standar mutu: bahan baku OA, ekstrak, sediaan OA
6. Tahap Uji Klinik Pada Manusia Ada 4 fase dalam uji klinik :
a. Fase 1 : Dilakukan pada sukarelawan sehat.
b. Fase 2 : Dilakukan pada kelompok pasien terbatas.
c. Fase 3 : Dilakukan pada pasien dengan jumlah yang lebih besar dari fase 2
d. Fase 4 : Post marketing survailence, untuk melihat
kemungkinan efek samping yang tidak terkendali saat uji pra klinik maupun saat uji
klinik fase 1-3.