Anda di halaman 1dari 4

C. PT.

PHAPROS Tbk

1. Profil

PT. Phapros adalah Pharmaceutical Processing industries yang di didirikan pada tahun 1954 oleh
N. V. Kian Gwan Handels Maat Schapy (Prof Liem Wi Hook), tetapi pada waktu itu bukan milik
BUMN PT. Phapros merupakan anak cabang dari PT. Rajawali Nusantara Indonesia. Produknya
yang pertama adalah Livron B Plex, vitamin lerosin dan Pehamin. Luas area dari pabrik ini
sekitar 3,5 hektar dan bangunan kurang lebih 3 meter. Jumlah karyawan lebih dari 1051 orang,
sedangkan sekarang sekitar 1200 Orang.

Pada tahun 1990 PT. Phapros memperoleh sertifikat CPOB dilanjutkan penerapan CPOB
secara menyeluruh pada tahun 1994. PT. Phapros memperoleh sertifikat ISO 9001 tahun 1999,
kemudian memperoleh sertifikat ISO 14001 pada tahun 2000. Visi dari PT. Phapros adalah
menggembirakan pelanggan, sedangkan misinya adalah menyediakan produk dan pelayanan
terbaik di bidang kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dengan biaya
efektif.

2. Struktur Organisasi

Terlampir dibelakang ( Lampiran 4 )

3. Visi dan Misi

Visi :

Menjadi perusahaan farmasi dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia serta menjadi pilihan
pertama atau kedua bagi pelanggannya.

Misi :

Memperkuat portofolio produk setiap spesialis yang difokuskan.

Inovasi produk dan desain serta perbaikan berkesinamungan.

Menyediakan produk bermutu dengan biaya rendah.

Pelayanan prima kepada seluruh Dokter spesialis di Indonesia untuk produk ethical dan
masyarakat umum untuk produk non ethical.
Pengembangan sumber daya manusia dengan kultur positif yang kuat berbasis kompetensi.

4. Proses Produksi

a.Bahan Baku

Bahan Baku diperoleh sekitar 5% dari local dan 95% dari import. Bahan baku yang datang
dimasukkan ke gudang karantina lain diambil sampelnya dan diuji dilaboratorium pengujian
mutu. Bahan baku yang telah lulus uji diberi label hijau atau released dan dimasukkan dalam
gudang bahan baku kemudian dibuat laporan kepada seksi pengendalian, sedangkan bahan baku
yang tidak lulus uji diberi label merah atau rejacted dan dikembalikan ke sipliernya.

b. Pembuatan Sediaan

Sediaan ada 2 jenis, yaitu :

Beta laktam : Injeksi, Kapsul, Tablet dan tablet lapis, Sirup kering

Non 13 laktam : Injeksi, Kapsul, Tablet dan tablet lapis, Salep dan cream, Tablet saint gula dan
tablet selaput, Solutio, Sirop

Cara pembuatan :

Tablet dan tablet saint gula

Bahan baku yang telah diperiksa dan telah lulus uji diserahkan ke bagian produksi dilakukan lagi
pengecekan timbangan kemudian masuk ke mesin pengaduk kering. kering dan menggunakan
alat yang bernama V mixer yang dilanjutkan dengan pengadukan basah ditambah bahan pengikat
dan dibuat granul-granul. Kemudian granul-granul tersebut diayak sehingga ukurannya sama.
Setelah itu dilakukan pengeringan, pada saat itu pengeringan diambil sampel dan dilakukan
pengecekan <QC> dan siap dibuat tablet inti. Kemudian dibuat laporan gula baru dilakukan
pelapisan dan pengkilapan setelah itu dimasukkan ke dalam gudang karantina.

c. Pengujian Mutu

Pengujian mutu dilakukan mulai dari bahan baku datang, yaitu pro produksi (sebelum produksi),
in produksi (alat produksi), maupun post produksi (sesudah produksi). Pada pengujian mutu pra
proses, bahan baku yang ada dalam gudang karantina dinyatakan memenuhi syarat apabila lulus
dalam pengujian: Pengamatan secara organoleptis dan persyaratan yang tertera sesuai dengan F1,
yaitu persyaratan zat berkhasiat. Sedangkan pemeriksaan mutu in proses untuk tablet dilakukan
uji terhadap zat berkhasiat dalam granul dan untuk injeksi dilakukan uji eterilitas pemeriksaan
terhadap zat berkhasiat, larutan dapat serta kadar zat pengawet

# Tablet

Keseragaman bobot, Waktu hancur, Kekerasan tablet, Kerapuhan tablet, Persyaratan kadar zat
berkhasiat

# Injeksi

Keseragaman bobot, Keseragaman volume, Uji pirogenitas, Uji sterilisasi

d. Pengemasan

Tablet dan tablet salut dikemas dalam strip atau blister, dicek kembali apakah jumlahnya sudah
benar lalu dimasukkan kedalam dos satuan (dos collective). Pengecekan dilakukan lagi (final
injection) setelah itu dimasukkan ke gudang produk jadi, dikemas dalam dos besar dan produk
jadi, siap untuk dipasarkan.

5.Distribusi

Distribusi utama adalah PT. Rajawali Mahusindo untuk mendistribusikan keseluruh Indonesia.
Produk PT. Phapros adalah frame mame, obat generik berlogo, agromed, PKD. Sedangkan untuk
lisensi adalah:

Boehringer mannhein Jerman

Lederle USA

Lekljubljand Slovenia

Fteka Austria

Schawabe Jerman

6. Pengolahan Limbah

Pada pabrik ini memiliki 3 limbah antara lain:

1. Beta laktam
2. Proses produksi dan laboratorium

3. Limbah kantin dan cucian

Air limbah β laktam ditampung di bak penampungan kemudian dimasukkan ke bak hidrolisa
untuk memecah cincin β laktam menjadi senyawa yang tidak berbahaya lagi. Kemudian difiltrasi
dan dimasukkan bersama air limbah produksi dan laboratorium di bak equalisasi. Air limbah
kantin dan cucian masuk saringan besar lalu ke penyaringan yang lebih kecil. Setelah itu barn
masuk ke bak equalisasi.

Kemudian di koagulasi (pengendapan limbah yang ada dalam air). Kemudian dilakukan
pemeriksaan di laboratorium, setelah sampel memenuhi syarat maka air bisa dialirkan ke
perairan umum. Sedangkan untuk limbah padat dibakar dengan enginator (sistem radikal).

Anda mungkin juga menyukai