Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI MIKROBA PADA JUS BERMEREK DAN JUS TANPA MEREK

Ulfi Hidayah, Nur Faizah Septilia, Muhammad Basusy, Dennys Andrian C, Galang Raditya P.K,
Muhammad Syahril Imron, Hanik Nurul Qomariah Maulidia.

ABSTRAK

Jus adalah minuman yang terdiri dari campuran berbagai macam buah yang dihaluskan
dengan susu dan air. Minuman ini banyak digemari masyarakat karena mengandung banyak
vitamin yang bermanfaat untuk tubuh. Proses pembuatan jus yang kurang dipertahikan
kebersihannya dapat menimbulkan adanya mikroba yang berbahaya bagi tubuh. Adanya mikroba
dalam jus tanpa merek dan jus bermerek mungkin terjadi karena pencemaran air yang digunakan
dalam pembuatan jus, juga dapat terjadi karena pencemaran debu yang terbawah oleh angin.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya mikroba pada jus tanpa merek dan jus
bermerek, penelitian ini menggunakan metode identifikasi pada jus. Hasil penelitian ini
menunjukan adanya kontaminasi mikroba pada jus tanpa merek dan jus bermerek. Dalam
pembuatan jus yang kurang higenis bisa mengakibatkan tumbuhnya mikroba.

Kata kunci: mikroba, jus tanpa merek dan jus bermerek.


PENDAHULUAN kontaminasi. Kontaminasi yang
terjadi pada mimunan dapat
Mikroba adalah organisme menyebabkan berubahnya makanan
yang berukuran kecil (biasanya tersebut menjadi media bagi suatu
kurang dari 1 mm) sehingga untuk penyakit (Rahmani dan Sarah, 2015).
mengamatinya diperlukan adanya
alat bantu seperti mikroskop. Sumber kontaminasi
Mikroba dapat digolongkan menjadi minuman yang paling utama berasal
empat, yaitu bakteri, kapang, khamir dari pekerja, peralatan, sampah,
(yeast). serangga dan faktor lingkungan
seperti udara dan air. Dari sumber
Mikroba khususnya bakteri kontaminasi tersebut, pekerja adalah
lebih suka menyerang dalam produk peluang paling besar terjadinya
pangan yang mempunyai kadar air kontaminasi, apalagi dalam jus tanpa
tinggi dan protein tinggi (Kemenkes merk (Khuswataningrum, 2015).
RI, 2012). Minuman tanpa merk Peralatan harus segera dibersihkan
adalah minuman yang diolah oleh dan didisenfeksi untuk mencegah
pengrajin minuman di tempat kontaminasi silang pada minuman,
penjualan atau disajikan sebagai baik pada tahap persiapan,
minuman siap santap untuk dijual, pengolahan, penyimpanan sementara
sedangkan minuman ber-merk adalah maupun penyajian.
minuman yang biasanya diproduksi
oleh pabrik dengan kemasan yang Berdasarkan latar belakang
bagus dan ditambahi berbagai zat tersebut praktikan tertarik untuk
tambahan, baik itu zat pengawet, zat meneliti adanya mikroba pada bahan
pewarna, ataupun zat penambah rasa. pangan semi basah khusunya jus
dengan judul “Identifikasi mikroba
Salah satu minuman yang pada bahan pangan jus”.
digemari oleh masyarakat adalah jus.
Jus adalah minuman yang METODE PRAKTIKUM
mengandung berbagai vitamin Praktikum ini merupakan
karena terbuat dari buah-buahan. praktikum kuantitatif. Praktikum ini
Pada jus bermerk terdapat banyak menggunakan sampel jus bermerek
penambahan bahan kimia ke dan jus tanpa merek . Praktikum di
dalamnya, sehingga dapat lakukan pada tanggal 16 0ktober-30
menurunkan gizi atau pun vitamin oktober 2017. Minggu pertama pada
dari jus itu sendiri. Jus tanpa merk praktikum ini adalah pengenalan
adalah jus yang langsung dibuat dari fungsi alat dan pembuatan media,
buah segar yang diblender. Peluang beberapa peralatan yang di kenalkan
terkontaminasinya jus tanpa merk adalah autoklaf, oven, jarum oase,
lebih besar dari pada jus bermerk, Bunsen, inkubator, mikroskop, dan
karena dalam proses pembuatan jus beberapa kegunaannya. Pembuatan
tanpa merk lebih mudah terjadinya
media pada praktikum ini sesuai dengan 2 cawan petri yang akan di
dengan pembagian asisten dosen beri media PCA dan PDA,
sebelumnya. Sesuai dengan selanjutnya pengambilan 1 ml dari
pembagian yang didapat adalah larutan kedua dengan 2 cawan petri
pembuatan pada media MEA dan yang akan di beri media PCA dan
NA. langkah kerja pada pembuatan PDA, selanjutnya pengambilan
media yaitu penyiapan alat dan sampel 1 ml dari larutan ke tiga ke
bahan, penuangan aquadet sebanyak dalam cawan dengan media yang
10 ml ke dalam tabung reaksi, sama. Pemasukan cawan petri sedikit
aquadest yang telah di siapkan membuka, hal ini bertujuan untuk
selanjutnya dicampur dengan media tidak terkontaminasi dengan mikroba
MEA, pengadukan larutan dan di dari luar. Penambahan media PCA
panaskan kembali menggunakan hot atau PDA pada masing-masing capet
plate, pembagian larutan setiap 5 ml, yang telah di masuki sampel,
peletakan larutan kedalam tabung selanjutnya disterilisasi dengan
reaksi dan di tutup dengan kapas autoclaf
yang rapat, selanjutnya di sterilkan
dengan autoklaf. Minggu ke ketiga uji
mikrobiologi jus bermerek dan tanpa
Minggu kedua dilanjutkan merek. Perlakuan pengamatan
dengan pengamatan dan identifikasi mikroba pada hasil praktikum
bakteri. Praktikum kali ini juga minggu sebelumnya, dari
melibatkan beberapa peralatan pengamatan tersebut terdapat
sebagai berikut: cawan petri, Bunsen, beberapa bakteri dan kapang dari
pipet, tabung reaksi, spatula, dan media yang berbeda. Pengamatan
kapas. Praktikum minggu ini pada jus jambu bermerek terdapat 34
berkaitan dengan praktikum di bakteri pada media PCA 10-4, 1
minggu pertama, karena pembiakan kapang pada media PDA 10-4, 1
bakteri memerlukan medium untuk kapang pada media PDA dan PCA
pembiakannya. Praktikum ini 10-4. Pengamatan pada jus tanpa
menggunakan PDA dan PCA sebagai merek terdapat 18 bakteri pada
medianya, karena untuk media PCA 10-4, 7 bakteri pada
menyesuaian terhadap sampel yang medium PCA 10-5, 16 bakteri pada
akan di amati. Langkah kerja pada media PCA 10-6. Terdapat 11
pengamatan dan identifikasi bakteri kapang pada media PDA 10-4, dan 1
adalah penyiapan alat dan bahan (jus kapang pada media PDA 10-6.
bermerek dan tanpa merek), Pewarnaan gram pada mikroba yang
pemasukan sampel 1 ml ke dalam di dapatkan dari praktikum
larutan fisiologis 9 ml (0,85% NaCL) sebelumnya, pewarnaan gram
pengambilan sampel sebanyak 1 ml meliputi 4 tingkatan, yaitu pemberian
dari larutan pertama .lalu cat utama (larutan cat kristal violet,
pengambilan sampel sebanyak 0,1 ml warnanya ungu), sebelum pemberian
kristal violet pemberian alkohol pada Tabel 1. Populasi
objek glass, pengambilan alcohol bakteri dalam jus
dengan pipet dan di letakkan ke
Populasi Populasi
objek glass dan penambahan kristal Jenis
CFU/ml ∑ Log
violet, selanjutnya pemberian sampel Produk
10-4 10-5 CFU/ml
bakteri di fiksasi dengan bunsen Jus Buah
hingga kering. Pengintensifan cat Tanpa 3,00
34 0 5,49
utama dengan menambahkan larutan Merk x105
mordan, lalu di bilas dengan air. (JTM)
Pencucian dengan larutan alcohol Jus Buah
2,27
Bermerk 18 7 5,36
dan di bilas lagi dengan air mengalir x105
(JM)
yang tidak deras. Pemberian cat
penutup atau cat lawan dengan
larutan safranin yang berwarna
merah. Pengamatan pada kapang
yang terdapat pada jus buah
bermerek dan tanpa merek dengan
media PCA dan PDA. Pengamatan
dilakukan dengan pembuatan tempat
pembiakan pada objek glass.
Tabel 2. Populasi
Penyiapan cawan petri, peletakan kapang dalam jus
tisu ke dalam cawan, penuangan
aquadest , peletakan objek glass, Populasi Populasi
Jenis
pemasukan sampel kapang dan di CFU/ml ∑ Log
Produk
10-4 10-5 CFU/ml
tutup, selanjutnya di sterilkan pada
Jus Buah
autoklaf selama minimum 24 jam.
Tanpa 1,82
Pengamatan dilakukan dengan 1 1 5,26
Merk x105
menggunakan mikroskop dengan (JTM)
ketentuan fokus lensa ekuler 10 dan Jus Buah
lensa objektif 100. Bermerk 11 0 106 6
(JM)
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan data yang Jus bermerk ini mengandung


bakteri dan kapang yang berjumlah
diperoleh dari sampel bahan
2,27x105 CFU/ml sedangkan jus
makanan jus buah ini membuktikan tanpa merk mengandung bakteri dan
bahwa jus tanpa merk dan jus kapang sejumlah 3,00x105 CFU/ml.
Dengan adanya bakteri dan kapang
bermerk mengandung bakteri dan
pada kedua sampel tersebut, maka
kapang sebagai berikut : hasil praktikum kali ini sesuai
dengan literatur yang ada. Menurut
Jawetz (2010) mengatakan bahwa
Kapang seperti Bysochamys fulva, sesuai dengan pernyataan Afrianti
Talaromyces flavus, Neosartorya (2010) yang menyatakan bahwa
fischeri dan lain-lain telah diketahui asam benzoat dan garamnya
sebagai penyebab kebusukan mempunyai aktivitas
minuman sari buah kaleng dan antimikroorganisme tergantung pada
produk-produk yang mengandung pH dan substrat, karena pH substrat
buah. Spora kapang-kapang ini sangat menentukan jumlah asam
ternyata mampu bertahan pada yang terdisosiasi. Pada pH 2,19 asam
pemanasan yang digunakan untuk yang tidak terdisosiasi adalah 99%,
mengawetkan produk tersebut. Spora pada pH 4,2 asam yang tidak
kapang ini tahan terhadap pemanasan terdisosiasi adalah 50%. Natrium
selama 1 menit pada 920C dalam benzoat sebagai antimikroorganisme
kondisi asam atau pada makanan berperan dalam mengganggu
yang diasamkan. Akan tetapi untuk permeabilitas membran sel. Asam
mencapai konsistensi yang seperti benzoat mempunyai pH optimal
ini, kapang tersebut memerlukan untuk menghambat mikroorganisme
waktu untuk membentuk spora, yaitu pH 2,5-4,0. Asam benzoat dan
sehingga sanitasi sehari-hari terhadap natrium benzoat digunakan untuk
peralatan sangat penting untuk menghambat pertumbuhan khamir
mencegah pertumbuhan kapang ini dan bakteri tetapi kurang efektif
dan pembentukan sporanya. Pada untuk kapang.
umumnya kapang yang tumbuh pada
makanan yang diolah dengan panas Diagram 1. Hasil pengamatan bakteri
tidak menyebabkan penyakit pada
manusia. 5.5

Dari data yang disajikan, 5.45


Populasi Log CFU/ml

terlihat bahwa jus bermerk


5.4
mengandung lebih sedikit mikroba. Column1
Hal ini berkaitan dengan komposisi 5.35
yang terkandung pada jus bermerk
ini yaitu : air, buah jambu, sukrosa, 5.3

perisa jambu, vitamin C, garam, 5.25


pewarna alami, karmin (CL7540), Jus Tanpa Jus
Merk Bermerk
pengatur keasaman asam sitrat,
Jenis Produk
pemantap nabati, vitamin A
(mengandung antioksidan tokoferl)
dan ada juga natrium 55mg, itu
menunjukan adanya natrium benzoat. Diagram 2. Hasil pengamatan
Keberadaan natrium benzoat ini kapang
sendiri akan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme. Ini
Populasi kapang yang
6
tumbuh dari jus bermerk dan jus
Populasi Log CFU/ml 5.8 tanpa merk cenderung lebih banyak
tumbuh pada jus bermerk, ini
5.6
log disebabkan karena banyaknya
CFU/ml
5.4
kandungan tambahan yang
5.2 menyebabkan jus tersebut terasa
lebih manis. Kapang lebih suka
5
tumbuh pada makanan atau minuman
4.8
Jus Tanpa Jus
yang mempunyai kadar karbohidrat
Merk Bermerk
atau gula yang tinggi (Jawetz, 2010).
Jenis Produk
KESIMPULAN
Mikroorganisme yang
Dari diagram di atas dapat
disimpulkan bahwa bakteri yang memungkinkan terdapat di dalam jus
terdapat dalam jus tanpa merk lebih yaitu berupa bakteri dan kapang.
banyak dari pada jus bermerk. Jus
Karena bakteri senang pada bahan
tanpa merk biasanya lebih mudah
sekali untuk tercemar mikroba pangan yang banyak mengandung
khusunya bakteri. Pada proses protein dan kapang senang pada
pembuatan jus tanpa merk banyak
bahan pangan yang banyak
sekali perantara yang dapat bakteri
ke dalam jus tersebut, diantaranya mengandung glukosa yang kedua
adalah alat yang digunakan, tangan komponen tersebut banyak terdapat
dari pekerjanya, serangga, udara dan pada kandungan jus buah. Pada
lingkungan sekitar
(Khuswataningrum, 2015). Bakteri pratikum ini dapat disimpulkan
yang biasa digunakan sebagai bahwa jus tanpa merek lebih
indikator mikrobiologis makanan berpeluang untuk terkontaminasi
atau minuman adalah Escherichia
bakteri karena beberapa faktor yang
coli (E. coli). Pada dasarnya telah
ada keputusan Menteri Kesehatan mempengaruhinya. Seperti peralatan,
yang mensyaratkan bahwa bakteri E. komposisi atau bahan, pekerja dan
Coli dalam makanan atau minuman
lingkungan sekitar. Sedangkan pada
harus 0 per gram makanan atau
minuman (Rahmani dan Sarah, jus bermerek, mempunyai peluang
2015). yang sangat sedikit untuk
terkontaminasi bakteri karena
memiliki kemasan yang tertutup DAFTAR PUSTAKA
rapat dan salah satu komposisinya
menggunakan asam benzoat dan
Kementerian Kesehatan RI. 2012.
natrium benzoat sebagai anti Kumpulan Modul Kursus
mikroorganisme yang berperan Higiene sanitasi makanan
dan minuman. Jakarta : Sub
dalam mengganggu permeabilitas Direktorat Higiene Sanitasi
membran sel dan menghambat Pangan Direktorat
Penyehatan Lingkungan
pertumbuhan bakteri namun kurang Direktorat Jendral PP dan
efektif untuk menghambat PL.

pertumbuhan kapang sehingga masih Rahmani, Nani dan Sarah


memungkinkan kapang untuk Handayani.2015.jurnal.Kon
taminasi Bakteri Eschericia
tumbuh di jus tersebut. Sedangkan Coli pada Makanan dan
pada jus tanpa merek tidak Minuman Penjual Jajanan
di Lingkungan Pendidikan
mengandung zat-zat yang dapat Muhammadiyah limau.
mangurangi perumbuhan mikroba Jakarta Selatan: Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas
sehingga lebih mudah untuk Muhammadiyah.
terkontaminasi. Setelah melakukan
Khuswataningrum, Tri.
identifikasi bakteri yang terdapat di
2015.Gambaran Sanitasi
dalam jus, dapat disimpulkan bahwa
Lingkungan dan Higiene
bakteri tersebut merupakan bakteri
Perorangan Pedagang Jus
dari golongan gram negatif. Pada
Buah di GunungPati.
praktikum uji enzim katalase
Semarang : unnes journal of
didapatkan kesimpulan bahwa
public health.
kapang yang terdapat dalam jus tidak
bersifat toksik atau beracun. Pada Afrianti, LH. 2010. Pengawet
praktikum uji enzim katalase Makanan Alami dan
Sintetis. Bandung: Alfabeta.
didapatkan kesimpulan bahwa
kapang yang terdapat dalam jus tidak Jawetz, E., Melnick, J. 2010. Review
of Medical Microbiology
bersifat toksik atau beracun. 15th edition. California:
Lange Medical Publication.

Anda mungkin juga menyukai