Disusun oleh :
Diah arum palupi
Tahun 2018-2019
PENDAHULUAN
Latar belakang
Klorfeniramin maleat merupakan obat antihistamin H1 reseptor, secara umum obat ini
diperdagangkan dalam bentuk tablet. Perbedaan dalam metode produksi dan formula bahan
tambahan tablet dapat mempengaruhikelarutan suatu zat aktif dalam pelarutnya sehingga
menyebabkan perbedaankualitas tablet yang dihasilkan terkhusus pada profil disolusi. Tablet
klorfeniraminmaleat yang dipasaran diproduksi dengan metode granulasi basah, maka
diperlukan metode lain seperti cetak langsung dalam pembuatan tablet tersebut.
Tujuan
Manfaat penelitian
Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah agar dapat mengetahui bahwa sediaan
tablet klorfeniramin maleat secara cetak langsung dan yang beredar di pasaran memiliki laju
disolusi yang memenuhi persyaratan pada Farmakope Indonesia Edisi V sehingga dapat
melindungi masyarakat dari produk yang tidak memenuhi persyaratan. Penilitian ini juga
dapat mengetahui perbedaan formulasi yang lebih baik sehingga menghasilkan tablet yang
memiliki laju disolusi yang lebih baik pula.
PEMBAHASAN
Disolusi adalah proses suatu zat solid memasuki pelarut untuk menghasilkan suatu
larutan. Disolusi secara singkat didefinisikan sebagai proses suatu solid melarut. Laju disolusi
ialah jumlah zat aktif yang larut per satuan waktu di bawah kondisi yang dibakukan dari antar
permukaan cairan/solid, suhu, dan komposisi pelarut (Siregar dan Wikarsa, 2010).
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (1995), ada dua metode uji disolusi yaitu:
A. Metode Dayung
Sama seperti metode basket, tetapi pada alat ini digunakan dayung yang terdiri atas
dayung dan batang seperti pengaduk. Batang dari dayung tersebut sumbunya tidak
lebih dari 2 mm dan berputar dengan halus tanpa goyangan yang berarti. Jarak
antara daun dan bagian dalam dasar wadah dipertahankan selama pengujian
berlangsung. Daun dan batang logam yang merupakan satu kesatuan dapat disalut
dengan suatu panyalut inert yang sesuai. Sediaan dibiarkan tenggelam kedasar
wadah sebelum dayung mulai berputar.
B. Metode Basket
Alat terdiri atas wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain
yang inert, dilengkapi dengan suatu motor atau alat penggerak. Wadah tercelup
sebagian dalam penangas sehingga dapat mempertahankan suhu tablet atau kapsul
granul atau agreget partikel halus obat dalam larutan obat dalam darah, cairan, dan
dalam jaringan lain dalam wadah 37o±0,5oC selama penguji berlangsung. Bagian
dari alat termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan
gerakan, goncangan, atau getaran signifikasi yang melebihi Universitas.
Untuk menguji laju disolusi tablet dilakukan dengan menggunakan alat Dissolution tester.
Hasil penelitian
Uji disolusi tablet klorfeniramin maleat secara cetak langsung dan produk yang dipasaran
dilakukan pada menit ke- 5, 10, 20, 30, dan 45. Uji disolusi menggunakan alat disolusi tipe
2 (model dayung) dan sebagai media disolusi digunakan air suling dengan volume 500 ml
sesuai dengan yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi V. Hasil uji disolusi dapat
dilihat pada Tabel.
Alat
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mesin pencetak tablet Single punch
(Ateliers), Disintegration tester (Copley), Dissolution tester (Copley), Strong cobb hardness
tester (Erweka), Roche friabilator (Erweka), Spektrofotometri UV-Visible (Shimadzu),
neraca analitik (Boeco), alat-alat gelas dan alat laboratorium lainnya.
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah Klorfeniramin Maleat baku, akuades,
ekstrak kunyit, laktosa, amilum manihot, corn starch, talkum, magnesium sterat, avicel PH-
102, dan tablet klorfeniramin maleat di pasaran (Merek A, Merek B, dan Merek C).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa uji disolusi tablet
klorfeniramin maleat secara cetak langsung dengan bahan pengisi laktosa-amilum (co-
process) dan bahan pengisi avicel memenuhi persyaratan yang terdapat dalam Farmakope
Indonesia Edisi V.
Daftar pustaka
Ditjen POM Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1083-1085.