Blok 10 2009
KANKER
Gangguan, kegagalan mekanisme pengatur multipikasi dan fungsi homeostasis lainya pada organisme multiseluller
SIFAT UMUM
1. Tumor, Pertumbuhan > 2. Gangguan diferensiasi dari sel & jaringan 3.Bersifat invasif, tumbuh di jaringan sekitar 4.Bersifat metastatik, menyebar, menyebabkan pertumbuhan baru. 5.Memiliki heriditas bawaan 6.Pergeseran metabolisme ke arah pembentukan makromolekul dari nukloesida dan asam amino serta peningkatkan katabolisme karbohidrat untuk energi sel.
Etiologi :
Bervariasi, belum pasti,belum jelas 1.Penyebab Endogen Bawaan, Terganggunya fungsi imun Tumor kanker di rangsang oleh hormon Contoh: kanker payudara, dirangsang oleh hormon estrogen Kanker prostat, oleh hormon testosteron 2.Penyebab Eksogen Sinar Pengionisasi Karsinogen kimia Virus Onkogen
Patogenesis Sedikit diketahui, belum pasti, sedikitnya melalui dua tahap: I.Fase Inisiasi : Pembentukan dari sel tubuh sel kanker, reaksi tidak bolak balik, terjadi perubahan informasi genetik dalam sel kanker, setelah melewati priode laten panjang, II.Fase Promosi / fase realisasi terbentuk tumor sesungguhnya yaitu dengan proliferasi sel Kokarsinogen: merangsang terjadi kanker tetapi bukan penyebab kanker Promotor: Senyawa yang mempercepat fase realisasi suatu tumor Faktor Realisasi : Rangsangan kronis terus menerus dan kuat menyebabkan regenerasi sel, radang kronis mempermudah perkembangan tumor
obat
Mekloretamin Siklofosamid Melfalan Mustar Urasil Klorambusil Trietilen-melamin(TEM) Trietilen-tifosforamid(tio-TEPA) Busulfan Karmusin(BCNU) Lomustin(CCNU) Semustin(metil CCNU) 5-floursail Sitarabin 6-Azauridin Floksuridin 6-Merkaptopurin 6-Tioguanid(T6) Metoreksat
Vinblastin(VLB) Vinkristin(VCR) Daktimonisin Mitomisin Antrasiklin:Daunorubisin Doksurubisin Mitramisin Bleomisin L-asparaginase Prednison Hidroksiprogesterin koprat Hidroksiprogesteron asetat Megesterol asetat Dietilstilbestrol Etinil estradiol Testosteron propionat Flouksimesteron
Enzim IV
Hormon
Adrenokortikosteroid
V Isotop radioaktif
VI
Fosfor Yodium
Subsitusi Urea
Lain-lain
G2 - Fase Pertumbuhan pasca sintesis / pramitosis Hanya sebagian sel ada dalam siklus ini sisannya fase Go Kromosom dalam bentuk kromatid
M G2
Kematian sel
Kecil Kemungkinan obat sitostika bekerja Saat ini belum bisa di ubah bantuan obat obatan Go -> G1 supaya bisa di serang oleh sitostasika
-.Persiapan pembelahan
AM Analog Purin
Menghambat sintesa DNA
G1
G2
Memblock Enzim
RNA Berkurang
Pembelahan 2 sel
Lain, substitusi urea
AM Analog Pirimidin
Spesifik di fase S
PA
Spesifik inhibitor mitosis
EFEK SAMPING
Kerusakan pada jaringan yang laju proliferasi tinggi Leukopenia ,Trombopenia Eritrosit berkurang Gangguan sel cerna, Tidak ada nafsu makan =>Rasa sakit pada perut bagian atas =>Gangguan Absorbsi dan Diare =>Stomatitis, ulsurasi, perforasi Kerusakan hati : Tampak dengan digantinya jaringan ikat (fibrosis hati,sirosis hati) Peningkatan bahaya infeksi akibat adanya kerja imunsupresif Hiperurikemia akibat pengendapan senyawa purin karena sitolisis
Tumor ganas harus di basmi total Umur pasien sel berhasil di basmi. 1. 2. Dapat di deteksi jumlah sel 109 , dapat dikendalikan pertahanan tubuh = 105, 109 dibasmi 99.9% sisa 106 Hubungan dosis respon, Berkurang sel kanker = dosis
3.
Jadwal pengobatan tepat Dosis total yang sama, pemberian dosis besar secara intermiten memberikan hasil lebih baik dan imunsupresi lebih ringan dibandingkan pemberian dosis kecil setiap hari Dapat dibasmi sejumlah sel dan pengaruh minimal terhadap jaringan sehat. Kemoterapi Harus dimulai sedini mungkin => Keaadaan dini jumlah sel kanker lebih sedikit, Fraksi sel kanker yang sensitif terhadap obat lebih besar. => Obat sukar mencapai bagian dalam tumor besar, karena buruk vaskularisasi => Pasien tumor kecil, keadaan umum lebih baik, lebih tahan efek samping dan sistem pertahanan tubuh masih utuh
4.
5.
Kemoterapi harus tertuju pada sel kanker tanpa gangguan menetap pada jaringan normal. Sel sistem imun yang rusak akibat kemoterapi menyebabkan infeksi, infeksi mudah terjadi dan juga berpeluang untuk pertumbuhan tumor. Sifat pertumbuhan tumor ganas Mula-mula bersifat eksponensial dan kemudian bersifat lambat (banyak sel berada dalam Go) Bila populasi tumor dikurangi misalnya dengan radiasi atau penyinaran maka sel sisa berkembang secara exponensial kembali dan mejadi lebih peka terhadap kemoterapi
6.
7.
Beberapa sitostatik & hormon memperlihatkan efek selektif relatif terhadap sel dengan tipe histologi tertentu
=> 5-Flourourasi lebih efektif terhadap tumor GIT dari Tumor mamae => Bleomisin: terutama efektif terhadap kanker kulit => Hormon kelamin :efektif terhadap tumor payudara, tumor prostat dan tumor endometrian => Korkosteroid : terhadap tumor limfoid
8. Terapi Kombinasi:mendapatkan sinergisme tanpa menambah toksisitas Tujuan kombinasi : => Meningkatkan Indeksi terapi Mencegah dan menunda resistensi Terapi kombinasi efektif untuk : => Leukimia akut => Karsinoma Mama => Karsinoma Tesis => Karsinoma Ovarium => Karsinoma Sel Cerna =>Neuroblastoma pada anak Kombinasi metrotreksat dan sitosin arabinusid bekerja sinergik untuk mengobati leukemia