Anda di halaman 1dari 76

PAGE

PELAYANAN
FARMASI KLINIK
DI PUSKESMAS

Disampaikan dalam
Pelatihan Jarak Jauh Pelayanan Kefarmasian
Bagi Tenaga Kefarmasian di Puskesmas
BBPK CILOTO April 2022
PAGE

apt. Indri Mulyani B., S.Farm

apt. Dina Sintia Pamela, S.Si., M.Farm

apt. Chrisna W., S.Farm apt. Helen. W S.Farm


PAGE

Apoteker di Kenapa ? Melaksanakan fungsi


puskesmas hebat ?? manajemen

Melaksanakan fungsi
UKP

Melaksanakan fungsi
UKM
(Upaya Kesehatan
masyarakat/Pemberda
yaan)
PAGE 4

Kenapa pelayanan farklin penting dilaksanakan?

Pengkajian Resep

PIO
Konseling
EPO
PTO
Pelayanan Farmasi yang diberikan
Visite/Ronde
dapat diilustrasikan sebagai Home Pharmacy Care
lapisan penghalang (barriers)
MESO
terjadinya KTD. Setiap lapisan
menjadi penghalang sehingga
potensi kesalahan tidak terus
berlanjut pada pasien
PAGE

Tujuan Pelayanan Farmasi Klinik


1 3
Meningkatkan mutu dan Meningkatkan kerjasama dengan
memperluas cakupan Pelayanan profesi kesehatan lain dan kepatuhan
Kefarmasian di Puskesmas dan pasien yang terkait dalam Pelayanan
Rumah Sakit Kefarmasian

4
2
Melaksanakan kebijakan Obat di
Memberikan Pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit dalam
Kefarmasian yang dapat menjamin rangka meningkatkan penggunaan
efektivitas, keamanan dan efisiensi Obat secara rasional 
Obat dan BMHP
PAGE

Pelayanan Farmasi Klinik


Pengkajian
Pelayanan
dan
Informasi Konseling
Pelayanan
Obat
Resep
Evaluasi Pemantauan
Penggunaan Terapi Obat Visite
Obat(PTO} (PTO)

Monitoring
Home Care Efek Samping
Obat (MESO)
PAGE

• Pertanyaannya…

1. Diantara 8 bagian pelayanan farmasi klinis tersebut,


pelayanan apa saja yang telah sejawat laksanakan?

2. Apa kendala yang sejawat hadapi dalam pelayanan farmasi


klinis sesuai standar ?

3. Apa upaya yang sejawat lakukan dalam


mengatasi kendala tersebut ?
PAGE

Tips Upaya Perbaikan Mutu Yanfar di Puskesmas

• Amati wajah yanfar • Buat strategi pemecahan


tempat kita bertugas masalah

• Mapping Permasalahan • Hadirkan wajah baru yanfar yang


lebih bermutu sejak kehadiran
kita
• Advokasi adalah Kombinasi seni dan strategi - Helen
PAGE

Pengkajian dan
Pelayanan Resep
Terdiri dari 3 subkegiatan utama :

♥ Pengkajian Resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik


dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat jalan maupun pasien rawat
inap.
♥ Dispensing obat (menyiapkan obat dan memberi etiket)
♥ Penyerahan obat disertai Pemberian informasi obat

Keyword : RESEP
PAGE
PAGE

Pengkajian, pelayanan Resep dan Pemberian


Informasi Obat

Jenis Masalah??
SOLUSI?

Pengkajian
Resep :
MASALAH?
DRP?
Pemberian Informasi Obat ?
Peran Apoteker ? Pengertian?
Pelaksana?
Output dan dokumentasi
/pelaporan
PAGE

Pemberian
Informasi
Obat
merupakan
bagian dari
Pelayanan
Resep yang
sifatnya
wajib

Sumber Form: PMK 74/2016


PAGE
Contoh DokumentasiPAGE
Contoh Implementasi Pemberian Informasi Obat dalam Pengkajian &
Pengkajian & Pelayanan Resep Pelayanan Resep

Secara Manual

Di format ceklist terpisah

Secara Elektronik

Langsung di lembar
belakang resep
PAGE

PENUGASAN
PENGKAJIAN
RESEP

 Ambillah salah satu resep yang ada di fasilitas pelayanan sejawat


 Resep yang diambil dan dipilih yang memenuhi kriteria konseling dan memiliki Potensi DRPs
 Amati cermati dan Lakukanlah proses pengkajian resep dimulai dari penilaian administratif,
farmasetika dan klinis
 Siapkan Dalam Bentuk Power Point Untuk dipresentasikan setiap Kelompok tanggal 12 April 2022
PAGE

Pelayanan Informasi
Obat

Merupakan kegiatan pelayanan penyediaan dan pemberian


informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias/
jelas, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker
kepada dokter, Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya
serta pasien dan pihak lain di luar Rumah Sakit/Puskesmas
PAGE

Membuat buletin,
Melakukan
Melakukan pendidikan
leaflet, label Obat,
poster, kegiatan
dan/atau pelatihan bagi
majalah dinding
Menjawab pertanyaan
dari pasien maupun dll penyuluhan
tenaga kefarmasian dan
tenaga kesehatan
tenaga kesehatan
Menyebarkan informasi lainnya terkait dengan
kepada konsumen melakukan
Obat
secara pro aktif dan penelitian
pasif
Pelayanan
Informasi
Obat
PAGE

Pelayanan
Informasi
Obat tidak
terkait
langsung
dengan
Pelayanan
Resep

Sumber Form: PMK 74/2016


PAGE
PAGE

Contoh Implementasi Pelayanan


Informasi Obat
Edukasi obat di
kantong obat

Leaflet
Hotline service Edukasi secara daring

Edukasi obat Penyuluhan Video / youtube


PIO melalui website
secara outdoor
Edukasi obat melalui komik
Siaran Radio
PAGE
PAGE 22

• PIO aktif di Media Sosial


PAGE 23

PIO pasif melalui konsultasi obat online


• WEBSITE INFORMASI-OBAT.COM
PAGE

PIO aktif melalui channel youtube


(cth : labirin toska)
PAGE

Kegiatan PIO aktif ketika pandemi covid 19


Dilakukan melalui webinar melalui media zoom,
IG Live, Youtube Channel dan e-book/ e-magazine.

Tema yang diangkat :


1. Kesalahan penggunaan obat pada anak
2. Seberapa pentingkah konsumsi suplemen dan
vitamin saat new normal ?
3. Pelayanan Kefarmasian saat pandemi covid 19
4. Kesalahan penggunaan obat yang sering terjadi
di masyarakat
5. 4.0 Pharmacist, Technology Utilization for
Pharmaceutical Practices in Digital Era
6. Praktek Apoteker di fasilitas kesehatan pada
masa pandemi covid 19
7. Inspiring Pharmacist untuk acara POPCA, PP
IAI
8. Penulisan artikel di buku Alumni UI inspiratif
PAGE

Contoh Dokumentasi Pelayanan


Informasi Obat

Buku komunikasi membantu sejawat sebagai catatan awal untuk PIO,


Sebelum dituliskan ke format PIO yang baku.
PAGE

A SA N
U G
PEN ANAN  Rancang dan lakukan kegiatan pelayanan
L AY
PE M A S I Informasi Obat (Aktif/Pasif)
O R
INF
 Output : a. media cetak c/ Leaflet,
OBAT brosure/poster (Upload CLC), jenis file : PDF,
Publisher, Word dsb
b. Media visual : Tayangan visual (upload
Youtube) link di hare di CLC
c. Pemberian Rekomendasi/ menjawab
pertanyan dari tenaga kesehatan,
pasien/keluarga pasien /sejawat
(dokumentasikan dalam Form PIO) upload
melalui CLC
 Dokumentasikan kegiatan PIO dengan
menulisan dalam form pelaporan yanfar di
kolom pelayanan informasi obat
PAGE

Hayoo tebaak…

Termasuk kegiatan
apakah gambar
berikut?
a. Pemberian
Informasi Obat
b. Pelayanan
Informasi Obat
c. Konseling
Silakan jawab di kolom
Chat yaa… 
PAGE
PAGE

Konseling

♥ Merupakan proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah pasien


yang berkaitan dengan penggunaan obat
♥ Tujuan : memberikan pemahaman yang benar mengenai obat kepada
pasien/keluarga pasien antara lain tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara
dan lama penggunaan obat, efek samping, tanda-tanda toksisitas, cara
penyimpanan dan penggunaan obat
PAGE

Ciri khas Konseling : Three Prime Questions (3 pertanyaan kunci)

Pasien Baru
Apa yang telah Apa yang
Pasien Lama
Apa yang telah dokter dokter katakana Apa Apakah ada
Bagaimana cara
dokter katakan sampaikan tentang hasil gejala/keluhan keluhan selama
pemakaian obat
mengenai obat tentang cara yang yang dirasakan menggunakan
ini selama ini?
ini? pemakaian obat diharapkan dari pasien? obat ini?
ini? pengobatan ini?
Satibi, et all. Penilaian Mutu Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
PAGE

Form Dokumentasi
Konseling :
PAGE

Contoh Implementasi Konseling

Sebelum pandemi
- Face to face
- Lebih leluasa
- Komunikasi intensif

Di masa pandemi
- Prokes
- Ada sekat
pelindung
- Secara online
(videocall)
PAGE

Contoh Dokumentasi Konseling

Ttd pasien Ttd apoteker


PENUGA
PAGE

SAN
KONSELI
NG
 Buatlah sebuah SKENARIO konseling untuk dilakukan ROLE PLAY pada tanggal 13
April 2022 dalam kelompok dengan berbagi peran
 kasus yang ditampilan harus memenuhi kriteria konseling
  Lakukanlah tahapan-tahapan konseling
 Lakukan proses dokumentasi konseling dalam form konseling
 Kegiatan konseling dimasukan kedalam pelaporna yanfar di kolom konseling
 Role play kurleb 10 menit
 Kelompok lain aktif dalam memberikan tanggapan dan masukan
PAGE
♥ Jumlah Pengkajian dan Pelayanan Resep *
Definisi mengacu pada hlm 19 Permenkes 74/2016,
dimana informasi obat yang dilakukan pada rangkaian
Pengkajian dan Pelayanan Resep TIDAK SAMA dengan
PIO

♥ Jumlah Konseling *
Definisi mengacu pada hlm 21 Permenkes 74/2016,
dimana pada saat pandemi juga bisa dilakukan melalui
telepon, video call, dsb

♥ Jumlah Pelayanan Informasi Obat *


Definisi mengacu pada hlm 20 Permenkes 74/2016,
dimana PIO yang diisikan disini BUKAN merupakan
informasi obat yang dilakukan pada rangkaian
Pengkajian dan Pelayanan Resep
PAGE

Evaluasi Penggunaan Obat

• Laporan Penggunaan Obat Rasional perlu dilakukan


untuk mendapatkan gambaran pola penggunaan obat
pada kasus ISPA non Penumonia dan DIARE non
spesifik,
• Evaluasi dilakukan secara berkala setiap bulan,
• Laporan POR dapat menjadi bahan masukan untuk
perbaikan penggunaan obat, dan tentunya jika sejawat
sudah melakukan intervensi
• Laporan POR akan menunjukan sejauh mana intervensi
sejawat berpengaruh terhadap pola peresepan
PAGE
PAGE

Pengertian HOME
Pendampingan pasien oleh apoteker dalam pelayanan kefarmasian
di rumah dengan PHARMACY CARE
Persetujuan pasien/keluarga.
c/ a. pasien komorbiditas/ penyakit kronis
b. Pasien pengobatan lama
b. lanjut usia,
c. lingkungan sosial,
d. karateristik obat,
e. kompleksitas pengobatan & pengguna
an obat,
f. kebingungan/ kurangnya pengetahuan
keterampilan menggunakan obat

Tujuan
 Tercapainya keberhasilan terapi pasien
 Terlaksananya pendampingan pasien oleh Apoteker untuk mendukung efektifitas, keamanan dan
kesinambungan pengobatan
 Terwujudnya komitmen, keterlibatan dan kemandirian pasien dan keluarga dalam penggunaan obat atau alat
kesehatan yang tepat
 Terwujudnya kerjasama profesi kesehatan, pasien dan keluarga
PAGE

DOKUMENTASI PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH (HOME PHARMACY CARE)


PAGE
PAGE
PAGE

VISITE

Memantau efek terapi dan efek samping


obat, menilai kemajuan kondisi pasien
01 bekerjasama dengan tenaga kesehatan
lainnya.

Kegiatan visite yang dilakukan secara benar


02 akan meningkatkan peran dan citra tenaga
farmasi di masyarakat luas dan
meningkatkan derajat kesehatan.
.
Catatan dan pendokumentasian pada
lembar kerja praktik visite dan lembar kajian
03 penggunaan obat dapat digunakan dalam
kegiatan PTO.
PAGE

Persiapan Visite
01 Seleksi Pasien
Layanan visite seharusnya diberikan kepada semua pasien rawat inap,
namun mengingat keterbatasan jumlah apoteker maka layanan visite
diberikan untuk pasien prioritas

02 Pengumpulan Informasi
Penggunaan Obat
Dapat diperoleh dari rekam medik, pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan diagnostik, wawancara dengan pasien/keluarga, catatan
pemberian/penggunaan obat.

03 Pengkajian Masalah Terkait Obat


Masalah terkait penggunaan obat yang bersifat aktual (yang nyata
terjadi) maupun potensial (yang mungkin terjadi), antara lain :
efektifitas terapi, efek samping obat, biaya

Lembar kerja praktek visit dan lembar kajian penggunaan obat


dapat dilihat di lampiran buku pedoman visite
(Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Keshatan Pedoman
04 Fasilitas
Formulir pemantauan terapi obat, referensi, kalkulator
Visite,-- Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2011)
PAGE

Visite Mandiri
Mendengarkan respon
yang disampaikan oleh
pasien dan identifikasi
masalah
(menetapkan status
Memperkenalk
an diri kepada
masalah (aktual atau
potensial),
05
pasien (timbul
kepercayaan,
mengidentifikasi adanya
masalah baru) 04
bersikap
terbuka dan 03
kooperatif)
02
Melakukan pemantauan
01 Melakukan efektivitas dan
pemantauan keamanan terkait
Memberikan implementasi penggunaan obat
rekomendasi berbasis rekomendasi (menggunakan metode
bukti berkaitan (menelusuri penyebab Subject-ObjectAssessment,
dengan masalah jika rekomendasi tidak Plan (SOAP))
terkait penggunaan dilaksanakan dan
obat mengupayakan
Cth : jadwal dan cara penyelesaian masalah)
pemberian obat
PAGE

Visite Tim 3
Memberikan rekomendasi berbasis bukti berkaitan masalah terkait obat
Rekomendasi lebih ditujukan kepada dokter yang merawat dengan dengan
tujuan untuk meningkatkan hasil terapi, khususnya pemilihan terapi obat
(dikomunikasikan secara efektif)

4
Mengikuti dengan seksama 2 Melakukan pemantauan
presentasi kasus yang implementasi rekomendasi
disampaikan Apoteker memantau pelaksanaan
rekomendasi perubahan terapi pada
Saat dokter wawancara dengan
rekam medik dan catatan
pasien dapat dimanfaatkan untuk
pemberian obat
memperbarui data pasien yang
telah diperoleh sebelumnya
1 5
Memperkenalkan diri kepada Melakukan pemantauan
pasien dan/atau tim efektifitas dan keamanan terkait
penggunaan obat
Dengan metode SOAP
PAGE

PEMANTAUAN TERAPI OBAT

Kegiatan untuk memastikan pasien mendapatkan terapi obat


yang efektif, terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan
PENGERTIAN meminimalkan efek samping

• Pasien Diabetes Militus


• Pasien Hipertensi
KRITERIA • Pasien TB
• Pasien HIV/AIDS
• Pasien jiwa

SUMBER
INFORMASI • Rekam medis
• Catatan Konseling Obat
• Catatan pengambilan Obat
PAGE
 Data pasien : nama, nomor rekam medis, umur, jenis
kelamin, berat badan (BB), tinggi badan (TB), ruang
rawat, nomor tempat tidur, sumber pembiayaan

 Keluhan utama: keluhan/kondisi pasien yang menjadi


alasan untuk dirawat

 Riwayat penyakit saat ini (history of present illness)


merupakan riwayat keluhan / keadaan pasien
berkenaan dengan penyakit yang dideritanya saat ini

 Riwayat sosial : kondisi sosial (gaya hidup) dan ekonomi


pasien yang berhubungan dengan penyakitnya. Contoh :
pola makan, merokok, minuman keras, perilaku seks
bebas, pengguna narkoba, tingkat pendidikan,
penghasilan

 Riwayat penyakit terdahulu: riwayat singkat penyakit


yang pernah diderita pasien, tindakan dan perawatan
yang pernah diterimanya yang berhubungan dengan
penyakit pasien saat ini

 Riwayat penyakit keluarga: adanya keluarga yang


menderita penyakit yang sama atau berhubungan dengan
penyakit yang sedang dialami pasien. Contoh: hipertensi,
diabetes, jantung, kelainan darah, kanker

 Riwayat penggunaan obat: daftar obat yang pernah


digunakan pasien sebelum dirawat (termasuk obat
PAGE
 Riwayat alergi/ ROTD daftar obat yang pernah
menimbulkan reaksi alergi atau ROTD.

 Pemeriksaan fisik: tanda-tanda vital (temperatur,


tekanan darah, nadi, kecepatan pernapasan),
kajian sistem organ (kardiovaskuler, ginjal, hati)

 Pemeriksaan laboratorium : Data hasil


pemeriksaan laboratorium diperlukan dengan
tujuan: (i) menilai apakah diperlukan terapi obat,
(ii) penyesuaian dosis, (iii) menilai efek
terapeutik obat, (iv) menilai adanya ROTD, (v)
mencegah terjadinya kesalahan dalam
menginterpretasikan hasil pemeriksaan
laboratorium. Apoteker harus dapat menilai
hasil pemeriksaan pasien dan
membandingkannya dengan nilai normal.

 Pemeriksaan diagnostik : foto roentgen, USG, CT


Scan. Data hasil pemeriksaan diagnostik
diperlukan dengan tujuan: (i) menunjang
penegakan diagnosis, (ii) menilai hasil terapeutik
pengobatan, (iii) menilai adanya risiko
pengobatan.
PAGE

 Masalah medis meliputi gejala dan tanda klinis,


diagnosis utama dan penyerta.

 Catatan penggunaan obat saat ini adalah


daftar obat yang sedang digunakan oleh
pasien.

 Catatan perkembangan pasien adalah kondisi


klinis pasien yang diamati dari hari ke hari.
PAGE

 Simtom subyektif (S) : temuan klinik dari


anamnesis misalnya mual, muntah,
pusing, nyeri

 Simtom obyektif (O) : temuan klinik dari


pemeriksaan fisik dan penunjang,
misalnya suhu badan, nadi, tekanan
darah, hasil cek laboratorium.

 Assesment (A) : kesimpulan tentang


perkembangan pasien berdasarkan
kajian terhadap S dan O yang
diperoleh pada saat itu, apakah
pasien memburuk, menetap membaik
atau teratasi.

 Planning (P) : berisi tentang rencana kerja


untuk melanjutkan, menghentikan atau
merubah pengobatan atau
perawatan sesuai dengan assesmen.
PAGE

Tanggal Profesi/Bagian SOA (subjektif, objektif, Planing/ terapi Paraf dan nama
Assesment instruksi Jelas CONTOH SOAP….
/5/2019 Apoteker S : Tidak Ada keluhan Monitoring efek apt. Sani N
obat pada pasien,
O : Pemberian Obat:
Ciprofloxcacin 2 x 500 mg
Methyprednisolon 1 x 4 mg
Lansoprazole 1 x 30 mg

A : Interaksi Ciprofloxcacin dan Methyl


prednisolone (mayor) : potensi tendinitis
dan rupture tendon meningkat

P: Monitoring efek obat potensial pada


pasien

/9/2020 Apoteker S : Pegal, Nyeri, Pusing Rekomendasikan Apt. Helen


penggantian NSAID ,
O : Pemberian obat : Monitoring Tekanan
Amlodipine 1 x 5 mg darah/ Pengaturan
Natrium Diklofenak 2 x 50 mg dosis NSAID
Vitamin B1 : 2 x 50 mg

TD : 150/80 mmHg

P : NSAID menginhibisi prostaglandin


dan Na diclofenac menyebabkan retensi
air
PAGE

PTO Rawat Jalan


PAGE

ESO/Adverse Drug Reactions(ADR)

• Adalah Respon terhadap suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan serta terjadi pada dosis yang
biasanya digunakan pada manusia untuk pencegahan, diagnosis, terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi
fisiologis

MESO

• Adalah Kegiatan pemantauan dan pelaporan efek samping obat yang dilakukan tenaga kesehatan secara sukarela (Voluntary
Reporting) dengan menggunakan formulir pelaporan ESO berwarna kuning yang dikenal sebagai form kuning/ e meso.
• Monitoring dilakukan terhadap seluruh obat yang beredar dan digunakan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia
PAGE

Tujuan MESO

• Untuk sedini mungkin memperoleh informasi baru mengenai ESO, tingkat


kegawatan, frekuensi kejadiannya sehingga dapat segera dilakukan tindak
lanjut yang diperlukan seperti :
- penarikan obat yang bersangkutan dari peredaran,
- pembatasan penggunaan obat, misalnya perubahan golongan obat,
pembatasan indikasi, perubahan penandaan
- Tindakan lain yang dianggap perlu untuk pengamanan dan penyesuaian
penggunaan obat
PAGE
PAGE

• ALUR PELAPORAN ESO MELALUI e-MESO

Login dan registrasi e- Isi form pelaporan Acknowledgement


meso.pom.go.id
Tunggu Approvel dari petugas
BPOM.

Feed back pelapor Causality Assesment oleh


BPOM
PAGE

http://e-meso.pom.go.id/
PAGE
PAGE
PAGE

• Analisis Naranjo

Skala Probabilitas NARANJO

TOTAL KATEGORI
SKOR

9+ Sangat mungkin/ highly probable

5-8 Mungkin/Probable

1-4 Cukup mungkin/ Possible

0- Ragu-Ragu/Doubtful
PAGE

PENUGASAN
MESO

 Ambillah salah satu kasus Efek samping Obat atau adverse event di Fasyankes Sejawat
 Lakukan Penilaian atau analisis kausalitas menggunakan algoritma Naranjo
 Berikan kesimpulan dari hasil penilaian tersebut
 Dokumtasikan kegiatan MESO dalam Form Kuning yang disediuakan di CLC
 Siapkan Dalam Bentuk Power Point Untuk dipresentasikan setiap Kelompok tanggal 3 Februari 2022
ALUR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19
PAGE

Sasaran vaksinasi
COVID-19 datang P Care

Meja 1 (Pendaftaran) Meja 2 (Skrining)


• Peserta menunjukkan e-ticket untuk verifikasi • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk
melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
• Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi • Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare
Pcare • Sasaran yang ditunda pemberian vaksinnya akan dijadwalkan ulang oleh sistem

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi) Meja 3 (Vaksinasi)


• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI prinsip penyuntikan aman
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19 • Petugas mencatat merek/jenis dan nomor batch vaksin yang
• Peserta mendapatkan kartu vaksinasi diberikan kepada sasaran
PAGE

Peraturan Menteri
Kesehatan No 12/2017
tentang
Penyelenggaraan
Imunisasi
Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
(KIPI) adalah semua
i si kejadian medik yang
in I
D ef K I P terjadi setelah
imunisasi, menjadi
perhatian dan diduga
berhubungan
dengan imunisasi
PAGE

Dasar Pemantauan &


Penaggulangan KIPI (PMK 12/2017)

Setiap fasyankes yang menyelenggarakan


Pasal 45 imunisasi, wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan KIPI.
Keamanan, mutu, khasiat vaksin dan safety
Pasal 31 injection  untuk mencegah KIPI
PMK 12/2017
Melakukan KIE, serta skrining (sehat dan
Pasal 32 kontraindikasi)
Pembentukan Komite Independen
(Komnas, Komda, Pokja PP KIPI) 
Pasal 40 Pemantauan dan Penanggulangan melalui:
• Surveilans KIPI dan laman (website)
keamanan vaksin,
• Pengobatan dan perawatan
• Penelitian dan pengembangan
Laporan dugaan KIPI bisa dilaporkan
Pasal 42 masyarakat/petugas kesehatan, ditindaklanjuti dengan
pengobatan/perawatan, investigasi oleh program dan
kajian oleh komite independen. Pembiayaan
pengobatan dan perawatan sesuai peraturan yang
berlaku.
PAGE

Jenis KIPI
Serius
KIPI serius adalah setiap kejadian medik setelah imunisasi yang menyebabkan
rawat inap, kecacatan, dan kematian, serta yang menimbulkan keresahan di
01 masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilaporkan segera setiap kejadian secara
berjenjang yang selanjutnya diinvestigasi oleh petugas kesehatan yang
menyelenggarakan imunisasi untuk dilakukan kajian serta rekomendasi oleh
Komda dan atau Komnas PP KIPI, yang terdiri dari para ahli epidemiologi dan
profesi.

Non Serius
02 KIPI non serius adalah kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi dan
tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima.
Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan dengan hasil cakupan imunisasi.
PAGE

KIPI dengan Perhatian Khusus (AESI)


• KIPI COVID-19 adalah KIPI dengan perhatian khusus (Adverse
Event Special Interest/AESI)
• Deteksi dan pelaporan kejadian ikutan
Content pasca imunisasi COVID-19
Content
yang tepat waktu adalah langkah pertama dalam memastikan
keamanan vaksin.
• Sistem pengawasan perlu disiapkan untuk mengidentifikasi dan
merespons KIPI dengan perhatian khusus serta kejadian terkait
keselamatan lain yang dapat menimbulkan kekhawatiran publik.

Pemantauan KIPI COVID-19 Pencatatan & Pelaporan


• Deteksi KIPI COVID dilakukan Sistem pencatatan dan
melalui surveilans pasif. Hal ini pelaporan KIPI vaksin COVID-
melibatkan penerima vaksin, 19 tetap mengacu pada sistem
penyedia layanan kesehatan dan yg ada di PMK No. 12/2017;
staf di fasilitas perawatan  seperti pada imunisasi
kesehatan atau imunisasi yang dengan vaksin-vaksin lain
mendeteksi KIPI dan secara umum
melaporkannya secara
berjenjang sesuai SOP di PMK
Investigasi & Audit KIPI
12/2017
KIPI COVID-19 • Dapat juga dideteksi pada studi
klinis fase IV yaitu surveilans
Perlu dilakukan investigasi lebih
lanjut bila ada laporan KIPI
aktif (post marketing serius agar dapat dilakukan
surveillance) causality assessment oleh
Komnas dan Komda PP-KIPI.
PAGE

Reaksi yang mungkin terjadi setelah imunisasi COVID-19 hampir


sama dengan vaksin yang lain, yaitu
Reaksi Lokal:
• Nyeri atau bengkak pada tempat suntikan,
• Kemerahan,
• Abses pada tempat suntikan,
• Limfadenitis,
• Reaksi lokal lain yang berat, misalnya
selulitis

Reaksi Sistemik:
• Demam,
• Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia),
• Badan Lemah,
• Pusing,
• Nafsu Makan
• Diare

Reaksi Lain:
• Reaksi alergi, urtikaria, dermatitis, oedem,
reaksi anafilaksis,
• Syok Anafilaksis,
• Sindrom Syok Toksik,
• Atralgia,
• Syncope (pingsan)
PAGE

FOR
M
KIPI
Formulir KIPI, KIPI Serius &
Investigasi dapat diunduh di :
https://bit.ly/formkipi Form KIPI Form KIPI Form
www.keamananvaksin.kemkes.go.id Non Serius Serius Investigasi
http://bit.ly/LampiranJuknisVC19
Cara Pencatatan dan Pelaporan KIPI dapat
dilakukan melalui:
Tatacara pelaporan melalui web
keamanan vaksin dapat dilihat pada E-mail: komnasppkipi@gmail.com Website: keamananvaksin.kemkes.go.id
Buku Pedoman:
https://bit.ly/jukniswebkipi
PAGE

Klasifikasi Penyebab Spesifik


3
2
1 Reaksi yang berkaitan 5
Reaksi yang berkaitan Reaksi yang berkaitan dengan kekeliruan Kejadian Koinsiden
dengan produk vaksin dengan defek prosedur pemberian
kualitas vaksin (Coincidental event)
imunisasi

CONTOH CONTOH
Kegagalan
CONTOH Demam
CONTOH pabrik vaksin CONTOH setelah
untuk Vasovagal
syncope pada imunisasi
menginaktivasi Transmisi (hubungan
Trombositope secara komplit infeksi melalui seorang sementara)
nia pasca suatu lot vial multidosis dewasa
pemberian vaksin IPV yang dan parasit
muda setelah malaria yang
vaksin campak yang terkontaminasi imunisasi. diisolasi dari
menyebabkan
darah.
polio paralitik
PAGE

Kit Anafilaktik
PAGE

Standar Peningkatan Mutu


Permenkes No 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
PAGE
PAGE

INSIDEN MEDICATION ERRORS pada PELAYANAN


KEFARMASIAN
Kondisi Potensial Kondisi Tidak
Cedera (KPC) Diharapkan (KTD))
Kejadian Nyaris Kejadian Tidak
Cedera (KNC) Cedera (KTC)

Insiden yang belum Insiden yang sudah


sampai terpapar ke terpapar ke pasien, tetapi
pasien. tidak timbul cedera
Insiden yang
Kondisi yang sangat berpotensi mengakibatkan
untuk menimbulkan cedera, cedera pada pasien
tetapi belum terjadi insiden
PAGE

Satu-satunya cara
untuk melakukan
pekerjaan yang besar
adalah dengan mencintai
apa yang dilakukan
(Steve Jobs)
PAGE

Thank you
Anak Kecil Duduk santai di kursi Papan
Memakai dasi dan Juga Celana
Puluhan Menit Bersua dalam zoom layar terdepan
Semoga Presentasi Kami dari tim Farmasi Klinik memberikan Makna

Anda mungkin juga menyukai