Anda di halaman 1dari 19

PENALARAN INDUKTIF

1. Pengertian Penalaran Induktif

Penalaran penyimpulan dari pernyataan – pernyataan


induktif = bersifat individual (partikular)

pernyataan yang bersifat


umum (universal) = tesis/teori
( jika tingkat kebenarannya tak terbantahkan
lagi )

hukum
2. Sifat Penalaran Induktif

Konklusi penalaran induktif mengandung nilai


kebenaran yang tidak mutlak, tetapi berupa suatu
peluang/probabilitas
Contoh : 1

Premis Umum :
KKN adalah mata kuliah wajib diikuti oleh
mahasiswa UNP

Premis Khusus :
Helda, Via, Ardhi, Rozy adalah mahasiswa UNP

Konklusi :
Helda, Via, Ardhi wajib mengikuti KKN
Contoh : 2

1. Jika koofisien korelasi hasil hitung antara X dengan


y (rxy) >­harga r tabel berarti terdapat korelasi
yang signifikan antara X dengan Y
2. Hasil perhitungan koofesian korelasi X dengan Y
sebesar 0,532 sedangkan rxy dalam tabel 0,354
3. Koofisien hasil hitung 0,532 >­harga r tabel 0,354
4. Terdapat korelasi yang signifikan antara x dengan Y
3. Prinsip Penalaran Induktif

a. Premis berupa proposisi empiris (pernyataan yang sesuai


dengan fakta)

b. Konklusi lebih luas dibanding premis

c. Konklusi memiliki kredibilitas rasional/ probabilitas


(berdasarkan pengalaman biasanya sesuai dengan fakta, tetapi ada kemungkinan
juga tidak sesuai)
4. Generalisasi Induksi

a. Generalisasi merupakan penyimpulan secara umum dari


premis-premis yang berupa proposisi empirik

b. Prinsip generalisasi adalah :

“apa yang beberapa kali terjadi dalam kondisi tertentu, dapat


diharapkan akan selalu terjadi apa bila kondisi yang sama
terpenuhi”
C. Syarat Generalisasi

1) Tidak terikat jumlah (berlaku dalam jumlah yang sedikit


maupun banyak)

2) Tidak terbatas pada ruang dan waktu (berlaku dimana saja dan
kapan saja)

3) Harus dapat dijadikan dasar pengandaian


5. Analogi Induksi

a. Persamaan analogi induksi dengan generalisasi induksi


terletak pada faktor probabilitas dan kaidah-kaidahnya

b. Perbedan analogi induksi dengan generalisasi induksi.


Analogi induksi terutama digunakan untuk menentukan
obyek/fakta, serta sifat-sifat yang diharapkan ada pada
obyek/fakta tersebut
Generalisasi induksi terutama digunakan untuk
menemukan hukum, menyusun teori, atau merumuskan
hipotesis
c. Analogi induksi tidak hanya menunjukkan persamaan
diantara dua hal yang berbeda, akan tetapi menarik
kesimpulan atas dasar persamaannya
Contoh :

Diana orang Yogya adalah orang yang santun

Kristi orang Yogya adalah orang yang santun

Hendra orang Yogya adalah orang yang santun

Benyamin orang Yogya

Jadi : Benyamin orang Yogya adalah orang yang santun


6. Faktor Probabilitas dalam Penalaran Induksi

a. Faktor jumlah fakta

banyak sedikitnya fakta yang menjadi dasar dalam penalaran induksi


akan mempengaruhi tingkat probabilitas konklusi

semakin banyak jumlah fakta semakin tinggi probabilitas konklusi,


dan sebaliknya

Semua subyek yang ditunjuk oleh konklusi (proposisi universal)


disebut populasi
Suatu penelitian dimana
penalarannya menggunakan jumlah
fakta (yang menjadi dasar premis- = Jumlah subyek populasi
premisnya)

Disebut penelitian sensus

Sedangkan penelitian dimana penalarannya menggunakan


sebagian fakta dari populasi

Disebut penelitian sampel


b. Faktor analogi dan dis analogi

1) Analogi adalah kesamaan dari premis-premis yang


digunakan dalam penalaran induksi

Jumlah faktor analogi = faktor probabilitas

Semakin besar jumlah faktor analogi dalam premis,


semakin rendah probabilitas konklusinya, dan sebaliknya
Setiap generalisasi induktif hanya berlaku
untuk populasi yang dimaksud oleh premis-
premisnya
2) Dis analogi adalah perbedaan dari premis-
premis yang digunakan dalam penalaran
induktif

Semakin besar jumlah faktor dis analogi


dalam suatu premis, semakin tinggi
probabilitas konklusinya, dan sebaliknya
Hubungan antara faktor analogi dengan dis
analogi :

Populasi yang ditunjuk oleh generalisasi tidak


boleh memiliki anggota yang tidak sesuai
dengan faktor analogi dan dis analogi dalam
premis
C. Faktor luas dan sempitnya kesimpulan

Semakin luas konklusi, semakin rendah


probabilitasnya, dan sebaliknya

Konsekuensi penalaran induksi :


berapapun fakta yang cocok, kesimpulannya
tidak mutlak tetapi mengandung probabilitas

Sebaliknya bila ada satu fakta saja yang tidak


cocok berarti kesimpulannya pasti salah
the end

thank you

Anda mungkin juga menyukai