Anda di halaman 1dari 101

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Perpres 54/2010 dan Perubahannya Perpres


70/2012
Isi Foto Nara sumber

IR. IRAWATY IMRAN, MT.


Ujung Pandang, 18 Mei 1960

1.Kasubdit Advokasi dan Penyelesaian Sanggah II wilayah Timur (September- sekarang)


2.Kasubdit Penyelesaian Sanggah Wilayah Timur, Dit Penyelesaian Sanggah, (Juni – September 2013)
3.Kasubdit Pemerintahan Daerah dan BUMD, LKPP (2011 –2013)
4.Kasubdit Kementerian Bidang Polhukan, LPND , dan Lembaga Lain, LKPP (2009 – 2011)
5.Kasie Program dan Keuangan, PUSTRA, Dep. PU (2005 – 2009)
6.Pimbagpro Sistem Jaringan Jalan Perkotaan, Dep PU ( 2002 -2005)

Pendidikan : S1 Teknik Sipil UII, 1979


S2 Studi Pembangunan ITB, 2000
2
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 2
Pengadaan B/J Pemerintah
(Perpres 54/2010 dan Perubahannya
Perpres 70/2012)

(Direktorat Penyelesaian Sanggah, Deputi 4 LKPP


Pengadaan B/J Pemerintah

Kegiatan untuk memperoleh barang/jasa


oleh Kementerian / Lembaga / Satuan
Kerja Perangkat Daerah / Institusi lainnya
(K/L/D/I) yang prosesnya dimulai dari
perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan
memperoleh barang/jasa
Prinsip Dasar Pengadaan B/J
2E2T2A

EFEKTIF

1
EFISIEN
AKUNTABEL 2
6

PRINSIP
DASAR
 
ADIL/TIDAK
5 3 TERBUKA/
DISKRIMINATIF BERSAING

4
TRANSPARAN
PROSES PENGADAAN B/J (Perpres 54/2010 Jo 70/2012)
Perencanaan PBJ Pemilihan Penyedia PBJ Pelaksanaan Kontrak PBJ Pengelolaan BMD

PPK/KPA ULP/PP
PA/KPA N-1 N-1
PPK/KPA
N
PPHP
N
PA/KPA
N -1 N N

-SPPBJ/TTD Kontrak
Uji hasil
Bag. RKA (RUP) - Spek - Dok Q & Pemilihan -Kelola Pelaks. Kontrak
PBJ Manfaat
-”needs” Teknis - Pemilihan Penyedia (kualitas & kuantitas)
Buat BAST PBJ
-”KebiJakan - HPS - Sanggah -Kualitas
Umum” -Akuntabilitas Aset
- Draft - Penetapan
-”TOR -Eksekusi BMN
Kontrak Penyedia Atau
denda/putus? Doc
RUP Doc Doc BMD
Doc

Lap. Lap. Lap Lap. Lap. Lap.

6
5
PROSES PENGADAAN B/J (Perpres 54/2010 dan perubahannya 70/2012)

Perencanaan SWA Pelaksanaan Kontrak Swakelola Pengelolaan BMD

PA/KPA PPK/KPA (N -1 - N)
PPHP PA/KPA
N -1 N

ULP/PP
1. Tim Perencana 2. Tim Pelaksana
Bag. RKA (RUP) - Pilih PBJ
-”needs” Uji hasil Manfaat
-”KebiJakan Umum” PBJ PBJ
- Spek Teknis - Laksanakan proses output
-”TOR Buat BAST Aset
- RAB B/J
BMN
- KAK - berdasarkan (kontrak.KAK,
Atau
RUP --Draft Kontrak RAB)
3 Tim Pengawas BMD

- Awassi pelaksanaan Lap. Lap.


Lap.
swakelola,
-Berdasarkan kontrak,KAK,
RAB )
7

7
5
MATRIX KEBUTUHAN DOKUMEN DALAM TIAP TAHAPAN
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
(PPK)
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA
MELALUI PELELANGAN/SELEKSI

Kaji Ulang RUP


Membuat Spesifikasi
Membuat Rancangan Kontrak
Menetapkan HPS
Penyerahan Rencana Pelaksanaan Pengadaan
(Spesifikasi Teknis, Rancangan Kontrak dan HPS)
kepada ULP
Tugas pokok dan kewenangan (Pasal 11)

menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan


Barang/Jasa yang meliputi: spesifikasi teknis
Barang/Jasa; HPS (kecuali untuk Kontes/Sayembara
dan Pengadaan Langsung yang menggunakan bukti
pembelian  Pasal 66 ayat 1); dan rancangan Kontrak
termasuk jenis kontrak (Pasal 50 ayat 1).
menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
menyetujui bukti pembelian atau menandatangani
Kuitansi/Surat Perintah Kerja (SPK)/surat perjanjian:
Lanjutan tugas pokok dan kewenangan…

melaksanakan Kontrak dengan Penyedia


Barang/Jasa;
mengendalikan pelaksanaan Kontrak;
melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Pengadaan
Barang/Jasa kepada PA/KPA;
menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan
Barang/Jasa kepada PA/KPA dengan Berita Acara
Penyerahan;
Lanjutan tugas pokok dan kewenagan…

melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk


penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan
pekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan; dan
menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh
dokumen pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
Selain itu, dalam hal diperlukan PPK dapat :

mengusulkan kepada PA/KPA: 1) perubahan paket


pekerjaan; dan/atau perubahan jadwal kegiatan
pengadaan;
menetapkan tim pendukung;
menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi
penjelasan teknis untuk membantu pelaksanaan
tugas ULP; dan
menetapkan besaran Uang Muka yang akan
dibayarkan kepada Penyedia Barang/Jasa.
SPPBJ apabila lelang mendahului tahun anggaran
:
Dalam hal Pelelangan Umum, Pelelangan Terbatas,
atau Seleksi Umum dilakukan mendahului Tahun
Anggaran, SPPBJ diterbitkan setelah DIPA/DPA
ditetapkan.
PPK menerbitkan SPPBJ dengan ketentuan (Pasal
85 ayat 1) :
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti
tidak benar; atau
c. masa sanggahan dan/atau masa sanggahan banding
berakhir.
16
PENGKAJIAN ULANG
Rencana Umum Pengadaan (RUP)

Proses setelah RUP dikaji ulang


17
PENGKAJIAN ULANG RUP
Kebijakan Umum

Ketentuan Dalam Pengkajian Ulang Kebijakan Umum Pengadaan:

•Pada kebijakan umum, yang bisa dikaji hanya pemaketan saja.


•Tujuannya meneliti dan memastikan apakah pemaketan yang
ditetapkan telah mendorong persaingan sehat, efisien,
meningkatkan peran usaha kecil dan memaksimalkan penggunaan
produksi dalam negeri
•Hasil survei pasar dapat digunakan sebagai dasar pengkajian
•Berdasarkan hasil pengkajian ulang, PPK dan/atau ULP/Pejabat
Pengadaan dapat mengusulkan untuk menggabungkan atau
memecah paket
18
PENGKAJIAN ULANG RUP
Ketentuan Umum Pemaketan

Memaksimalkan Menetapkan sebanyak- Nilai paket pekerjaan


penggunaan produksi banyaknya paket yang sampai dengan
dalam negeri bisa dilaksanakan untuk Rp 2.500.000.000
Usaha Mikro dan Usaha (dua miliar lima ratus
Kecil serta koperasi juta rupiah)
kecil dengan tetap diperuntukkan bagi
memperhatikan prinsip Usaha Mikro dan Usaha
efisiensi, persaingan Kecil serta koperasi
sehat, kesatuan sistem, kecil, dengan syarat
dan kualitas kompetensi teknis yang
kemampuan teknis dibutuhkan untuk
menyelesaikan
pekerjaan dapat
dipenuhi
19
PENGKAJIAN ULANG RUP
Prosedur Pemaketan

Barang/PK/JL
≤ 2,5 Milyar

Usaha Mikro/
Kecil/Koperasi
TIDAK
Menuntut kompetensi kecil
teknis yang hanya
dimiliki oleh usaha
non kecil dan/atau
kesatuan sistem
dan/atau kualitas
YA Untuk Usaha
Non-Kecil
20
PENGKAJIAN ULANG RUP
Larangan Pemaketan

Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di


beberapa daerah/lokasi yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat
efisiensinya seharusnya dilakukan di daerah/lokasi masing-masing

Menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis


pekerjaannya bisa dipisahkan dan/atau besaran nilainya seharusnya
dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil

Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket


untuk menghindari pelelangan

Menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang


diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif
21
PENGKAJIAN ULANG RUP
Rencana Biaya Penganggaran Pengadaan
• Materi yang dikaji:
 Rencana biaya paket pekerjaan
 Rencana biaya pendukung pelaksanaan pengadaan
• Pengkajian ulang rencana pembiayaan pengadaan dilakukan
untuk memastikan:
 Kode akun yang tercantum dalam dokumen anggaran sesuai
dengan peruntukan dan jenis pengeluaran;
 Perkiraan jumlah anggaran yang tersedia untuk paket
pekerjaan dalam dokumen anggaran mencukupi kebutuhan
pelaksanaan pekerjaan atau biaya paket pekerjaan;
 Tersedia biaya pendukung pelaksanaan pekerjaan
• Apabila kurang dianggarkan dan atau terdapat kesalahan
administrasi dalam dokumen anggaran, maka PPK dan/atau
ULP/Pejabat Pengadaan mengusulkan revisi dokumen anggaran,
dokumen kaji ulang RUP ditanda tangani oleh pihak yang
membahas.
22
PENGKAJIAN ULANG RUP
Kerangka Acuan Kerja

Kerangka Acuan Kerja merupakan dokumen yang memuat uraian


tentang acuan-acuan yang harus menjadi pedoman dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa

Kerangka Acuan Kerja memuat 5W + 1H

 Latar belakang/tujuan kegiatan (Why?)


 Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan, Spesifikasi teknis Barang/Jasa yang
akan diadakan, Besarnya total perkiraan biaya pekerjaan (What?)
 Waktu pelaksanaan yang diperlukan serinci mungkin dengan memperhatikan
batas-batas tahun anggaran (When?)
 Siapa yang akan melaksanakan (Who?)
 Lokasi dilaksanakan pekerjaan (Where?)
 Tahapan/metodologi pelaksanaan pekerjaan (How?)
23
PENGKAJIAN ULANG RUP
Kerangka Acuan Kerja
Hal-hal yang harus dikaji

•Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan sudah jelas


•Jenis, isi dan jumlah laporan yang harus dibuat (apabila diperlukan) cukup jelas
•Jadwal pelaksanaan pengadaan barang/jasa (bukan jadwal pemilihan penyedia
barang/jasa)
•Spesifikasi teknis barang/jasa
•Total perkiraan biaya pekerjaan
•Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
•Pencantuman syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
•Pencantuman kriteria kinerja produk yang diinginkan
•Bila diperlukan dilengkapi dengan gambar-gambar brosur barang
•Persyaratan penyedia dan kualifikasi tenaga ahli serta jumlah personil inti
•Kejelasan analisa kebutuhan tenaga ahli. Pengecualian untuk pekerjaan yang bersifat
rahasia, tidak perlu analisis tersebut
•Dokumen-dokumen pendukung
24
PENGKAJIAN ULANG RUP
Penetapan RUP Setelah Dikaji Ulang

Apabila PPK dan ULP/Pejabat


Pengadaan sepakat untuk
mengubah Rencana Umum Berita Acara rapat koordinasi antara
Pengadaan, maka perubahan PPK dengan ULP/Pejabat
Pengadaan dalam rangka mengkaji
tersebut diusulkan oleh PPK
ulang rencana umum pengadaan
kepada PA/KPA untuk
ditetapkan kembali
Apabila ada perbedaan pendapat
antara PPK dengan ULP/Pejabat
Pengadaan terkait Rencana Umum
Pengadaan maka PPK mengajukan
permasalahan ini kepada PA/KPA
untuk diputuskan
Pertanggungjawaban Keseluruhan

Akuntabilitas

Peraturan
4

Sumber Barang/Jasa Pelaku


Daya Yang Yang Yang
Digunakan Diadakan Melaksanakan
2 1 3
EFISIEN EFEKTI KOMPE
F TEN
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Prinsip Dasar Pengadaan B/J
2E2T2A

EFEKTIF

1
EFISIEN
AKUNTABEL 2
6

PRINSIP
DASAR
 
ADIL/TIDAK
5 3 TERBUKA/
DISKRIMINATIF BERSAING

4
TRANSPARAN
27

Penyusunan Dokumen Spesifikasi


Barang/Jasa

Ketentuan Umum

• Spesifikasi teknis benar-benar sesuai dengan


kebutuhan pengguna/penerima akhir;
• Tidak mengarah kepada merek/produk
tertentu, kecuali untuk pengadaan suku
cadang;
• Memaksimalkan penggunaan produksi dalam
negeri;
• Memaksimalkan penggunaan Standar Nasional
Indonesia (SNI)
PERENCANAAN PELAKSANAAN 28

PENGADAAN BARANG/JASA
Penyusunan Dokumen Spesifikasi Barang/Jasa

Tujuan

• Menyediakan informasi tentang barang/jasa


yang dibutuhkan oleh pengguna barang/jasa
• Spesifikasi ini digunakan oleh:
 Penyedia barang/jasa sebagai acuan dalam
menyampaikan penawaran
 ULP dalam menyusun dokumen pengadaan
dan mengevaluasi penawaran
PERENCANAAN PELAKSANAAN 29

PENGADAAN BARANG/JASA
Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

HPS ditetapkan oleh PPK, kecuali untuk


kontes/sayembara dan pengadaan langsung yang
menggunakan bukti pembelian

ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan nilai total HPS

Nilai HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia, sedangkan


rinciannya bersifat rahasia

HPS disusun paling lama 28 hari kerja sebelum batas


akhir pemasukan penawaran (untuk pasca kualifikasi)

HPS bukan sebagai dasar untuk menentukan besaran


kerugian negara

Riwayat HPS harus didokumentasikan


PERENCANAAN PELAKSANAAN 30

PENGADAAN BARANG/JASA
Penyusunan HPS

Fungsi HPS
• Alat untuk menilai kewajaran penawaran harga termasuk rinciannya
• Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah, kecuali
dalam seleksi dengan evaluasi pagu anggaran dan kualitas
• Dasar untuk menetapkan besaran Jaminan Pelaksanaan bagi penawaran
yang nilainya lebih rendah dari 80% nilai total HPS

PPK
Menetapkan HPS HPS bukan sebagai dasar
untuk menentukan besaran
kerugian negara
ULP/PP
Mengumumkan Nilai Total HPS Harga optimal/ wajar

Rp Memperhitungkan semua
komponen biaya
Perhitungkan keuntungan penyedia +
Penyedia overhead
Barang/ Jasa TIDAK “MARK-UP”
PERENCANAAN PELAKSANAAN 31

PENGADAAN BARANG/JASA
Penyusunan HPS

Data/Informasi untuk membuat HPS

a. Harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa dilokasi barang/jasa


diproduksi/diserahkan/ dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya
Pengadaan Barang/Jasa;
b. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan
Pusat Statistik (BPS);
c. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh
asosiasi terkait dan sumber data lain yang dapat
dipertanggungjawabkan;
d. Daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh
pabrikan/distributor tunggal;
e. Biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan faktor perubahan biaya;
f. Inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah
Bank Indonesia;
PERENCANAAN PELAKSANAAN 32

PENGADAAN BARANG/JASA
Penyusunan HPS

Data/Informasi untuk membuat HPS (lanjutan...)

g. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan


dengan instansi lain maupun pihak lain;
h. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan
perencana (engineer’s estimate);
i. norma indeks; dan/atau
j. informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan

 HPS untuk pelelangan/seleksi internasional dapat menggunakan


informasi harga barang/jasa di luar negeri
 HPS telah memperhitungkan PPn (overhead + profit yang wajar)
 HPS TIDAK BOLEH memperhitungkan biaya tak terduga, biaya lain-
lain dan PPh penyedia barang/jasa
Barang/Jasa
Yang
BERFUNGSI
Diadakan

Barang/Jasa yang diadakan sesuai dengan


kebutuhan yang memenuhi/mendukung fungsi
pemerintahan/pelayanan masyarakat

5.a. (penjelasan):
Efektif, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan
kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya.

33
Barang Yang
34
BERFUNGSI SPESIFIKASI
Diadakan
Barang

• SPESIFIKASI TEKNIS • SPESIFIKASI


- Persyaratan Minimum KINERJA
- Batasan Maximum
Barang Yang
Diadakan
35
- Jenis

Penentu Fungsi: - Kualitas

- Kuantitas

- Lama Penggunaan

- Waktu/Tempat Diperlukan

- Siapa menggunakan
Barang Yang
Diadakan
36
- Bentuk Fisik

SPESIFIKASI TEKNIS - Komposisi Bahan

- Proses Pembuatan

- Toleransi/Standar

- Uji Coba

- Purna Jual
Standar Nasional Indonesia (SNI)
www.bsn.go.id

37
Contoh 38
SNI 699:2011
39
40
Barang Yang
Diadakan
41
- Total Produksi

KBERADAAN BARANG - Tingkat Penggunaan

- Lama Pembuatan

- Jumlah Produsen

- Transportasi

- Musim
Jasa
Kinstruksi - Master Plan
42

- Studi Kelayakan

- Outline Plan

- Standard Design

- Detailed Design

Spesifikasi Teknis
Jasa
Konsultansi
Judul
43
- Latar Belakang

Kerangka Acuan Kerja


- Pendahuluan
- Tujuan dan Sasaran
- Lingkup Pekerjaan

- Tenaga Ahli Diperlukan


- Biaya & Waktu Pelaksanaan
- Sarana Pendukung
- Alih Pengetahuan/Hak Cipta
- Laporan
SUMBER PENGGUNAAN

DAYA 44

Kecil

INPUT
VARIAB ? OUTPUT
TETAP
EL
Besa
r
Kecil

INPUT
? OUTPUT
VARIAB
TETAP EL
Besar
SUMBER
DAYA
PENGGUNAAN 45

- Dana - Waktu - Tenaga - Tempat

- SDA Lainnya
SUMBER 46
DAYA PENGGUNAAN

Pasal 5.a. (penjelasan)


Efisien, berarti Pengadaan Barang/Jasa
harus diusahakan dengan:
- menggunakan dana dan daya yang
minimum untuk mencapai kualitas dan
sasaran dalam waktu yang ditetapkan, atau
- menggunakan dana yang telah ditetapkan
untuk mencapai hasil dan sasaran dengan
kualitas yang maksimum.
- Harga Barang
PENGADAAN 47
BARANG
- Transportasi/Asuransi

Struktur Biaya - Pemasangan


- Pelatihan
- Suku Cadang
- Peralatan Pendukung
- Jaminan
- Keuntungan&Overhead
- Pajak PPN/PPh
JASA 48
KONSTRUKSI Metode Kerja

Analisa
Harga
Satuan

Harga
Dasar

Jenis
Kontrak
JASA 49
KONSULTASI

- Biaya Personel

- Biaya Non Personel

- Harga Satuan
- Jenis Kontrak
- Lumpsum
DILEMA HARGA

DAFTAR
HARGA
1 Kompetisi/
Informasi Negosiasi
2 6

EFISIEN
Margin
Keuntungan &
 
Overhead 3 5
Tempat

4
Waktu
ASPEK
LEGAL
51
KAPASITAS
MANAJERIAL
ETIKA

PENYEDIA

HUBUNGAN
KEUANGAN
KERJA

KOMPETENSI

MASA
LALU TEKNIS

KAPASITAS
PRODUKSI
INFORMASI PENYEDIA
52

 Data base sendiri


 Informasi dari publikasi (Daftar Industri, Asosiasi,
Buku Telepon, Perpustakaan, Katalog atau
literature)
 Interview
 Diskusi/pembicaraan dengan Pengguna Barang
lainnya
 Pameran/Exshibisi
 Kedutaan
 Internet
PERATURAN Pemahaman/pengertian
53
Hirarki Lingkup Makna
Peraturan Peraturan Peraturan

Penggunaan

Akuntabilitas

Menerapkan etika
- HIRARKI PERATURAN
PENGADAAN 54
BARANG

Undang Undang Dasar 1945


Undang-Undang
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Menteri
Peraturan Daerah
Peraturan Kepala Daerah
PERENCANAAN PELAKSANAAN 55

PENGADAAN BARANG/JASA
Penyusunan HPS

Tahapan dan Pihak Terkait

Usulan
Usulan
Usulan
Dokumen Diumumkan
Dokumen
Dokumen
HPS
HPS
Ditetapkan Nilai Total
HPS HPS

PPK ULP/PP

Dokumen
Dokumen Sah jika ditandatangani oleh:
Dokumen
HPS SAH
HPS
HPSSAH
SAH PPK(sebagai yang menetapkan)
PERENCANAAN PELAKSANAAN 56

PENGADAAN BARANG/JASA
Prosedur Penyusunan HPS Peng
adaa
Jasa n Bar
Lainn ang/
ya
Mempelajari
Mengecek Dokumen Menghitung/
besarnya pagu Perencanaan menetapkan harga
dana dari DIPA/PO Umum (DIPA/DPA, satuan
KAK dan RAB)

Menjumlahkan
semua biaya untuk Menghitung jumlah
Menghitung PPN biaya untuk setiap
seluruh mata
pembayaran mata pembayaran

Jika HPS lebih besar dari Pagu Dana,


Menentukan maka dapat dilakukan:
besarnya HPS 1.Perubahan spesifikasi teknis
2.Revisi PO/LK
PERENCANAAN PELAKSANAAN 57

PENGADAAN BARANG/JASA Peke


r
Prosedur Penyusunan HPS Kon jaan
stru
ks i

Mempelajari Hitung analisa


Mengecek
Dokumen harga untuk setiap
besarnya pagu
Perencanaan mata pembayaran
dana dari DIPA/PO
Umum (pay-item)

Menjumlahkan Menjumlahkan
Menghitung/
semua biaya untuk jumlah biaya untuk
menetapkan harga
seluruh mata setiap mata
satuan
pembayaran pembayaran

Menentukan
Menghitung PPN
besarnya HPS
PERENCANAAN PELAKSANAAN 58

PENGADAAN BARANG/JASA Peke


r
Prosedur Penyusunan HPS Kon jaan Jas
sulta a
nsi

Mempelajari Menghitung Komponen


Mengecek Dokumen Biaya (Biaya Langsung
besarnya pagu Perencanaan Personil/Remuneration)
dana dari DIPA/PO Umum antara lain: dan Biaya Langsung
KAK dan RAB Non Personil (Direct
Reimbursable Cost)

Menghitung PPN Menjumlahkan


Menghitung jumlah
semua biaya untuk
biaya untuk setiap
seluruh item
item pengeluaran
pembayaran

Menentukan Biaya langsung non-personil tidak


besarnya HPS melebihi 40% dari biaya total, kecuali
untuk pekerjaan yang bersifat khusus
59

Bukti Perjanjian

• Pengadaan Jasa • Pengadaan Jasa


Konsultansi di atas Konsultansi s.d Rp 50 juta
Rp 50 juta • Pengadaan Barang/Pek.
• Pengadaan Barang/Pek. Konstruksi/Jasa Lainnya
Konstruksi/Jasa Lainnya s.d Rp 200 juta
di atas Rp 200 juta
PERENCANAAN PELAKSANAAN 60

PENGADAAN BARANG/JASA
Penyusunan Rancangan Kontrak/Bukti Perjanjian

Langkah Pemilihan Jenis Kontrak

3 2
PERENCANAAN PELAKSANAAN 61

PENGADAAN BARANG/JASA
Penyusunan Rancangan Kontrak/Bukti Perjanjian

Tahun tunggal
Lump sum PEMBEBANAN
TAHUN
ANGGARAN
Harga satuan Tahun jamak

CARA Gabungan lump sum


PEMBAYARAN dan harga satuan

Terima jadi (turnkey)

Kontrak pengadaan
Persentase tunggal

SUMBER Kontrak pengadaan


PENDANAAN bersama

Kontrak payung
PERENCANAAN PELAKSANAAN 62

PENGADAAN BARANG/JASA
Penyusunan Rancangan Kontrak/Bukti Perjanjian
63

Ketentuan Umum

Jaminan tertulis yang dikeluarkan bank


umum/lembaga keuangan lainnya yang
diberikan oleh penyedia barang/jasa kepada
SURAT JAMINAN
pengguna barang/jasa untuk menjamin
terpenuhinya persyaratan/kewajiban penyedia
barang/jasa.

PENERBIT Bank Umum/ Perusahaan Penjaminan/


SURAT JAMINAN Perusahaan Asuransi.
JAMINAN PENGADAAN DAN 64

SERTIFIKAT GARANSI
Jenis Jaminan

Jaminan Atas
Pengadaan
Barang/Jasa
JAMINAN PENGADAAN DAN 65

SERTIFIKAT GARANSI
Jaminan Penawaran

• Digunakan untuk menyertai surat penawaran


• Nilainya 1% - 3% dari HPS
• Masa berlaku s.d penandatanganan kontrak
• Untuk paket pekerjaan diatas Rp 200 juta (untuk
Pelelangan)
• Fungsi menjamin data penawaran dan
kesungguhan penyedia barang jasa
• Jaminan Penawaran tidak diperlukan untuk
pengadaan Jasa Konsultansi
JAMINAN PENGADAAN DAN 66

SERTIFIKAT GARANSI
Jaminan Sanggah Banding

Jaminan Sanggahan Banding ditetapkan


sebesar 1/100 (satu perseratus)
dari nilai total HPS
JAMINAN PENGADAAN DAN 67

SERTIFIKAT GARANSI
Jaminan Pelaksanaan

 Surat Jaminan Pelaksanaan harus diberikan setelah SPPBJ


dan sebelum kontrak ditandatangani
 Nilainya 5% dari kontrak atau 5% x HPS jika kontrak dibawah
80% HPS
 Masa berlaku s.d. tanggal serah terima Barang/Jasa Lainnya
atau serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi
 Untuk kontrak diatas 200 juta, kecuali untuk Jasa lainnya –
dimana aset penyedia dikuasai Pengguna
 Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan

Pengembalian Jaminan Pelaksanaan

 Penyerahan Barang/Jasa Lainnya dan Sertifikat Garansi; atau


 Penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari
nilai kontrak khusus bagi Penyedia Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
JAMINAN PENGADAAN DAN 68

SERTIFIKAT GARANSI
Jaminan Uang Muka (JUM)

 JUM harus diberikan dalam meminta uang muka


 Nilai maksimal untuk usaha kecil sebesar 30% dari
nilai kontrak dan untuk usaha non kecil sebesar
20% dari nilai kontrak
 Nilai maksimal untuk Jasa Konsultansi sebesar
20% dari nilai kontrak
 Nilai maksimal untuk kontrak tahun jamak: 15%
dari total nilai kontrak atau 20% dari nilai kontrak
tahun pertama
 Pengembalian uang muka diperhitungkan secara
proporsional pada setiap tahapan pembayaran
 Diberikan bila dicantumkan di kontrak
JAMINAN PENGADAAN DAN 69

SERTIFIKAT GARANSI
Jaminan Pemeliharaan

 Jaminan Pemeliharaan dibutuhkan untuk:


a. Pekerjaan Konstruksi
b. Pengadaan Jasa Lainnya yang membutuhkan
masa pemeliharaan
 Diberikan dalam meminta pembayaran 100%
karena ada pekerjaan pemeliharaan
 Nilainya 5% dari kontrak
 Dapat berbentuk Jaminan pemeliharaan atau
retensi pembayaran
JAMINAN PENGADAAN DAN 70

SERTIFIKAT GARANSI
Sertifikat Garansi

Dalam pengadaan barang, penyedia barang menyerahkan


Sertifikat Garansi

Sertifikat Garansi diberikan terhadap kelaikan penggunaan


barang hingga jangka waktu tertentu sesuai dengan
ketentuan dalam kontrak

Sertifikat Garansi diterbitkan oleh produsen atau pihak


yang ditunjuk secara sah oleh produsen
71

PERMASALAHAN
Kesalahan dalam praktek :

Pemerintah Pusat mengalokasikan DAK untuk


pembangunan sekolah di kabupaten. Petunjuk
Teknis baru terbit bulan Agustus. Tidak ada
perencanaan teknis untuk pembangunan
sekolah tersebut.

72
1
PERENCANAAN
PENGADAAN

PENYAKIT 1A PENYAKIT 1E
PROGRAM JANGKA MENENGAH PARTISIPASI PARA PIHAK
(TIDAK SESUAI KEBUTUHAN) TIDAK DISIAPKAN

PENYAKIT 1B PENYAKIT 1F
PERENCANAAN PERENCANAAN TIDAK DETAIL
TIDAK ADA KAJIAN

PENYAKIT 1C PENYAKIT1G
PERENCANAAN DADAKAN SPESIFIKASI TEKNIS LEMAH

PENYAKIT 1D PENYAKIT
PENENTUAN JADWAL
1H
ORGANISASI TIDAK DIRENCANAKAN
YANG TIDAK REALISTIS
Kesalahan dalam praktek :

Banyak SKPD yang tidak bisa membangun


organisasi pengadaan dan tidak dapat menunjuk
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) karena tidak
ada pejabat yang memenuhi syarat yaitu tidak
memiliki sertifikat pengadaan.

74
2
ORGANISAS PBJI

PENYAKIT 2A PENYAKIT 2E
ORGANISASI PENGADAAN PANITIA
TIDAK TERBENTUK TIDAK MEMENUHI SYARAT ADMINISTRASI

PENYAKIT 2B PENYAKIT 2F
KEWENANGAN PENGGUNA ANGGARAN KOMPETENSI TEKNIS PANITIA LEMAH
BERBEDA

PENYAKIT 2C PENYAKIT 2G
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN INTEGRITAS PANITIA LEMAH
TIDAK MEMENUHI SYARAT

PENYAKIT 2D PENYAKIT 2H
UNIT LAYANAN PENGADAAN PANITIA TIDAK INDEPENDEN
TIDAK TERBENTUK SEHARUSNYA
Kesalahan dalam praktek :

Instansi hanya mengalokasikan sebagian


anggaran dengan kontrak tahun tunggal untuk
pekerjaan yang dalam perencanaannya tidak
dapat diselesaikan dalam 1 (satu) tahun
anggaran

76
3
PENGANGGARAN

PENYAKIT 3A PENYAKIT 3E
SIKLUS ANGGARAN HARGA SATUAN
TIDAK SESUAI DGN WAKTU PENGADAAN TERLALU KECIL/TERLALU BESAR

PENYAKIT 3B PENYAKIT 3F
PENGGELEMBUNGAN ANGGARAN DOKUMAN ANGGARAN
TERLALU RINCI DAN KAKU

PENYAKIT 3C PENYAKIT3G
RENCANA PENGADAAN IZIN TAHUN JAMAK YANG SULIT
YANG DIARAHKAN

PENYAKIT 3D PENYAKIT 3H
REKAYASA PEMAKETAN UNTUK KKN ANGGARAN TAMBAHAN
TIDAK MEMPERHATIKAN BATASAN WAKTU
Kesalahan dalam praktek :

PPK mengusulkan pengadaan satu paket


pengadaan genset sebanyak 5 unit @ 1 MW
berikut pengadaan suku cadang untuk 10 unit
genset yang sudah ada.

78
4
PEMAKETAN

PENYAKIT 4A PENYAKIT 4E
REKAYASA PEMAKETAN UNTUK KKN PENGADAAN DAN PEMASANGAN
TIDAK SESUAI BIDANG PENYEDIA

PENYAKIT 4B PENYAKIT 4F
RENCANA PENGADAAN PENGGABUNGAN DAN PEMECAHAN
YANG DIARAHKAN

PENYAKIT 4C PENYAKIT 4G
BERBAGAI JENIS BARANG PERUNTUKAN USAHA KECIL TIDAK SESUAI
DIJADIKAN SATU PAKET

PENYAKIT 4D PENYAKIT 4H
PENGADAAN BERSAMA KAJI ULANG TIDAK DILAKUKAN
TIDAK DIKONSOLIDASI
Kesalahan dalam praktek :

Pokja ULP sudah melakukan lelang ulang


pengadaan server komputer 5 unit tetapi sampai
batas akhir pemasukkan penawaran tidak ada
yang memasukkan penawaran.

80
5
HPS
PENYAKIT 5D
KEUNTUNGAN
TIDAK WAJAR

PENYAKIT 5E
RINCIAN TIDAK MENGACU
PADA DOKUMEN ANGGARAN

PENYAKIT 5F
PENYAKIT 5A
STATUS WAKTU DAN TEMPAT
MENGANDALKAN FORMALITAS DARI HARGA YANG DIDAPAT
MARK UP

PENYAKIT 5B
REFERENSI HARGA
BUKAN HARGA PASAR

PENYAKIT 5C
STRUKTUR
TIDAK RINCI DAN LENGKAP
Kesalahan dalam praktek :

SKPD menginginkan pengadaan alat berat yang


sudah banyak teruji dan dipakai di pasar
konstruksi. Tetapi pokja ULP memenangkan
penyedia dengan barang yang sama tapi
reputasi barangnya tidak baik

82
6
SPESIFIKASI
PENYAKIT 6D

MENGARAH SATU PENYEDIA

TEKNIS PENYAKIT 6E
GAMBAR TEKNIS
TIDAK LENGKAP/TIDAK RINCI

PENYAKIT 6F
PENYAKIT 6A
TIDAK MENGETAHUI LAYANAN PURNA JUAL TIDAK DISYARATKAN
APA YANG DIINGINKAN

PENYAKIT 6B
INFORMASI YANG DIDAPAT
TERBATAS

PENYAKIT 6C
TIDAK RINCI
SAMPAI TINGKATAN BAHAN
Kesalahan dalam praktek :

PPK membuat kontrak jasa konsultansi dengan


jenis kontrak lumpsum, tetapi audit BPK
meminta pengembalian pembayaran akibat
volume pekerjaan yang tidak sesuai antara yang
dikerjakan konsultan dengan yang dibayarkan
oelh PPK

84
7
RANCANGAN
KONTRAK

PENYAKIT 7A
TIDAK SPESIFIK

PENYAKIT 7B PENYAKIT 7E
JENIS KONTRAK SALAH
PRE BID MEETING TIDAK MENJELASKAN

PENYAKIT 7C PENYAKIT 7F

BATAS WAKTU KONTRAK TIDAK MEMADAI PENDAPAT AHLI HUKUM TERLAMBAT

PENYAKIT 7D PENYAKIT 7G

SANKSI DAN PEMUTUSAN KONTRAK RUMUSAN PENYESUAIAN HARGA


TIDAK KONSISTEN TIDAK KONSISTEN
Kesalahan dalam praktek :

Seorang profesor ditunjuk sebagai ketua panitia


pengadaan barang/jasa. Saat pendaftaran
penyedia, ketua panitia menugaskan untuk
meminta pembayaran dari calon penyediia yang
mendaftar atas biaya foto copy dokumen lelang
yang tidak dianggarkan dalam dokumen
anggaran. Setelah lelang selesai, profesor
dituntut oleh jaksa dengan tuduhan tindak
pidana korupsi.
86
8
DOKUMEN
LELANG

PENYAKIT 8A
KRITERIA PENILAIAN LEMAH

PENYAKIT 8B PENYAKIT 8E
JADWAL PENGADAAN KURANG ADDENDUM DIABAIKAN

PENYAKIT 8C PENYAKIT 8F

PERSYARATAN KUALIFIKASI TIDAK JELAS PERSYARATAN TIDAK SUBSTANSIAL


DISKRIMINATIF

PENYAKIT 8D PENYAKIT 8G

KETENTUAN TIDAK KONSISTEN DIKUTIP BIAYA


Kesalahan dalam praktek :

Pokja ULP telah selesai memberikan penjelasan


dokumen pada acara rapat penjelasan dan
menungkan perubahan beberapa ketentuan
dalam dokumen lelang dan konsep kontrak
dalam Berita Acara Rapat Penjelasan. Dalam
sanggah banding, PA membenarkan materi
sanggah banding dan lelang pengadaan harus
diulang.

88
9
PENGUMUMAN
LELANG
10
PENJELASAN
AANWIJZING

PENYAKIT 10A
PRE BID MEETING YANG TERBATAS
PENYAKI
T 9A LELANG YANG
PENGUMUMAN
TIDAK JELAS PENYAKIT 10B
INFORMASI & DESKRIPSI
PENYAKIT 9B TERBATAS
JANGKA WAKTU PENGUMUMAN
PENYAKIT 10C
TERLALU SINGKAT
PENJELASAN YANG KONTROVERSIAL
PENYAKIT 9C
PENGUMUMAN TIDAK BANYAK DIBACA
PENYAKIT 10D

BERITA ACARA/ADENDUM TIDAK DIBUAT


Kesalahan dalam praktek :

Pada lelang ulang didapat 3 penawaran yang


masuk. 1 dari 3 penawaran yang masuk tidak
memasukkan surat penawaran dan jaminan
penawaran. 1 penawaran lainnya tidak
menyampaikan jaminan penawaran. Auditor
menemukan kesalahan bahwa pokja ULP tidak
melakukan negosiasi.

90
11
PEMASUKAN &
PEMBUKAAN
PENAWARAN
PENYAKIT 11A
PENYAKIT 11E
SALURAN BAND WIDTH YANG PADAT
JAMINAN PENAWARAN ASLI
TERLAMBAT

PENYAKIT 11B
PENYAKIT 11F
PENGIRIMAN DOKUMEN
PENAWARAN YANG TERLAMBAT PENAWARAN TIDAK BISA DIBACA

PENYAKIT 11C
PENYAKIT 11G
DOKUMEN FIKTIF/RUSAK
JUMLAH PENAWAR KURANG

PENYAKIT 11D PENYAKIT 11H


KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN
KECURIGAAN
PENAWARAN
Kesalahan dalam praktek :

Pokja ULP menilai penawaran pengadaan barang


yang dibiayai oleh pinjaman luar negeri terlalu
lama. Meskipun masa berlaku penawaran dan
jaminan penawaran diperpanjang ternyata
barang yang ditawarkan sudah tidak ada di
pasar.

92
12
EVALUASI
PENAWARAN

PENYAKIT 12A
PENYAKIT 12E
KRITERIA EVALUASI CACAT
WAKTU PENILAIAN YANG LAMA

PENYAKIT 12B
PENYAKIT 12F
PERSYARATAN TIDAK OBYEKTIF
KRITERIA YANG TIDAK BISA DIPENUHI

PENYAKIT 12C
PENYAKIT 12G
PERBEDAAN ANTAR EVALUATOR
MASA BERLAKU PENAWARAN PENDEK

PENYAKIT 12D
PENYAKIT 12H
PENILAIAN DILUAR KETENTUAN HARI KERJA VS HARI KALENDER
13
PENGUMUMAN
CALON PEMENANG
PENYAKIT 13D
TIDAK SESUAI PROSEDUR

PENYAKIT 13E
PENYAKIT 13A PENGUMUMAN TIDAK INFORMATIF
TANGGAL
TERLAMBAT/DITUNDA PENGUMUMAN
PENYAKIT 13F
PENYAKIT 13B PENGUMUMAN TIDAK PADA LPSE

TIDAK ADA PENGUMUMAN/


DIBATALKAN SEPIHAK

PENYAKIT 13C
PENUNJUKAN LANGSUNG
TIDAK DIUMUMKAN
14
SANGGAHANN
PESERTA LELANG

PENYAKIT 14A
TIDAK SELURUH SUBSTANSI
SANGGAHAN DITANGGAPI PENYAKIT 14E
SANGGAH BANDING TIDAK
PENYAKIT 14B PAKAI JAMINAN
SANGGAHAN TERLAMBAT
TIDAK DITANGGAPI PENYAKIT 14F
JAWABAN SANGGAH BANDING TERLAMBAT
PENYAKIT 14C
SANGGAHAN PROFORMA UNTUK
MENGHINDARI TUDUHAN TENDER DIATUR PENYAKIT 14G
PENGADUAN SEBAGAI
PENYAKIT 14D PENGGANTI SANGGAH BANDING
PANITIA KURANG INDEPENDEN
DAN AKUNTABEL
15
PENUNJUKAN
PEMENANG LELANG

PENYAKIT 15A
SURAT PENUNJUKAN YANG PENYAKIT 15E
TIDAK LENGKAP MELEWATI BATAS BERLAKU PENAWARAN

PENYAKIT 15B
PENYAKIT 15F
SURAT PENUNJUKAN YANG SENGAJA
DITUNDA PENGELUARANNYA PENYEDIA MENGUNDURKAN DIRI

PENYAKIT 15C PENYAKIT 15G


SURAT PENUNJUKAN YANG DIKELUARKAN ANGGARAN TIDAK TERSEDIA ATAU
DENGAN TERBURU BURU
TIDAK MENCUKUPI

PENYAKIT 15D PENYAKIT 15H


SURAT PENUNJUKAN YANG TIDAK SAH LINGKUP PENGADAAN BERUBAH
16
PENANDATANGANAN
KONTRAK SPK

PENYAKIT 16A
PENYAKIT 16E
LINGKUP BERUBAH
PENANDATANGANAN KONTRAK
YANG KOLUTIF

PENYAKIT 16B PENYAKIT 16F


PENANDATANGAN KONTRAK WAKTU PELAKSANAAN KONTRAK
YANG DITUNDA-TUNDA TIDAK MENCUKUPI

PENYAKIT 16C PENYAKIT 16G


PENANDATANGANAN KONTRAK
DIBATALKAN
PENYEDIA TERKENA BLACK LIST

PENYAKIT 16D
PENYAKIT 16H
PENANDATANGANAN KONTRAK TIDAK SAH
DOKUMEN PENDUKUNG TIDAK LENGKAP
17
PELAKSANAAN
KONTRAK
PENYAKIT 17A

LOKASI /LAPANGAN BELUM SIAP

PENYAKIT 17B
PEMENANG LELANG MENSUB-
KONTRAKKAN PEKERJAAN

PENYAKIT 17C
PENGENDALI LAPANGAN BELUM SIAP

SPK
PENYAKIT 17D
PERIZINAN BELUM SIAP
17
PELAKSANAAN
KONTRAK
PENYERAHAN BARANG

PENYAKIT 17I

KUALIFIKASI BARANG TIDAK SESUAI


SPESIFIKASI

PENYAKIT 17E PENYAKIT 17J

LINGKUP PEKERJAN
PELAKSANAAN TERLAMBAT
KONTRAK LUMP SUM BERUBAH

PENYAKIT 17F
PENYAKIT 17K
LOKASI PEKERJAAN BERUBAH
VOLUME BARANG TIDAK SAMA DENGAN
YANG TERTULIS DI DOKUMEN LELANG

PENYAKIT 17G PENYAKIT 17L


BARANG SUDAH TIDAK DIPRODUKSI LAGI JAMINAN PASCA JUAL PALSU
SPK
PENYAKIT 17H
DAN LAIN-LAIN
PABRIKAN SUDAH MENGUNDURKAN DIRI
SELESAI dan terima
kasih
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa
(LKPP),
Gedung SMESCO INDONESIA
Jl. Gatot Subroto Kav 94 (Lantai 7-8)
Jakarta Selatan
Telepon : 021- 7997167;
Fax : 021- 57945770
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai