PASAL 98
REGULASI
Sediaan farmasi dan Alkes hanya dapat diedarkan
setelah mendapat izin edar
PASAL 106 Pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara
PP NO. 24 TAHUN 2018 elektronik
Tentang pengamanan sediaan farmasi dan alat
PP NO. 72 TAHUN 1998 kesehatan
KEPMENKES NO. HK.01.07/ MENKES/022/2018 PKRT yang Pengawasannya dilakukan di Kawasan Pabean (Border) dan di
luar Kawasan Pabean (Post Border)
07/20/22
PILAR KELUARGA SEHAT
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM
PENGGUNAAN ALKES DAN
PKRT YANG BENAR
Bahaya Penggunaan
Silikon
KATEGORI ALKES
Pasal 5 :
(1) Penyaluran alat kesehatan hanya dapat dilakukan oleh PAK,
Cabang PAK, dan toko alat kesehatan
Pasal 6
Setiap PAK dapat mendirikan cabang PAK di seluruh wilayah
Republik Indonesia.
Pasal 9
(1) Setiap PAK, Cabang PAK, dan toko alat kesehatan wajib
memiliki izin.
(2) Izin PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh
Direktur Jenderal.
(3) Izin Cabang PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan oleh kepala dinas kesehatan provinsi
Berdasarkan PMK 26 th 2018 .
* Izin Cabang PAK diterbitkan oleh kepala DPMPTSP
* Dinas Kesehatan Provinsi Sebagai Tim Teknis
pasal 20 ayat 2: bahwa persyaratan untuk memperoleh
Izin Cabang Distribusi Alat Kesehatan sebagaimana
dimaksud pasal 3 ayat (1) huruf o terdiri atas:
a). berita acara pemeriksaan;
b). penunjukan dari distributor alat kesehatan Pusat;
c). daftar jenis alat kesehatan yang disalurkan;
d). pemenuhan cara distribusi alat kesehatan yang
baik;
c). penanggung jawab teknis; dan denah bangunan
PENGERTIAN
SEBARAN SARANA PENYALUR ALAT KESEHATAN DI INDONESIA
JUMLAH SARANA PENYALUR ALKES DI 31 PROVINSI 2768
SAFETY
QUALITY
RESIKO
EFFICACY
UU No 36 Th 2009 Tentang
Kesehatan
Pasal 196
Setiap orang yang dengan sengaja mendistribusi atau mengedarkan sediaan
farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau
syarat keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar Rp)
Pasal 197
Setiap orang yang dengan sengaja mendistribusi atau mengedarkan sediaan
farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun
dan denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta
rupiah)
PEMBAKUAN/
CPAKB/ISO 13485
STANDARISASI
CDAKB/GDP
SERTIFKASI
produksi/IPAK
KEGIATAN KEGIATAN
•MONEV •SAMPLING
•AUDIT INVESTIGASI •PENGAWASAN IKLAN
TAHAPAN PENGENDALIAN ALKES INDONESIA
Penelitian dan
produksi Pengemasan Distribusi/ Penggunaan &
pengembangan Iklan Pemusnahan
Alkes dan pelabelan Penjualan Pemeliharaan
produk
RUANG LINGKUP
TUJUAN
1.Memastikan kepatuhan distribusi alkes dalam
mengimplementasikan IPAK/ Cab.PAK yang telah diberikan oleh
Kemenkes atau DPMPTSP.
2.Memastikan pemenuhan penerapan CDAKB
3.Memberikan langkah korektif terhadap temuan manajemen
ataupun teknis di lapangan dalam rangka pembinaan.
TAHAP KEGIATAN INSPEKSI
ANALISIS DAN EVALUASI
SP-2
SP KERAS
(dilaksanakan bertahap)
LAPORAN
PELAPORAN
Tim Inspeksi segara menyusun laporan setelah selesai pelaksanaan inspeksi serta disampaikan secara
tepat waktu.
Laporan hasil inspeksi sarana distribusi alat kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
harus dilaporkan ke Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan cq Direktorat Pengawasan Alat
Kesehatan dan PKRT untuk segera ditindak-lanjuti.
Dinas Kesehatan Provinsi menyampaikan laporan rekapitulasi hasil inspeksi sarana distribusi alat
kesehatan kepada Direktur Jenderal selama 1 (satu) tahun sekali, sesuai format terlampir.
II. INSPEKSI KHUSUS SARANA distribusi
ALKES
Audit Investigasi merupakan langkah tindak lanjut yang reaktif
terhadap laporan kasus atau laporan pengaduan melalui proses
pemeriksaan dan penyelidikan yang terdokumentasi, independen dan
sistematis untuk memperoleh bukti-bukti audit, serta dievaluasi
secara obyektif.
Tujuan
Mengidentifikasidan menelusuri/mengungkap kebenaran informasi
tentang kasus/kejadian yg diinvestigasi, serta dilakukan tindak lanjut
yang benar/tepat apakah dilakukan pembinaaan atau dilakukan
proses penyidikan/Pro-Justisia.
TAHAP KEGIATAN INSPEKSI KHUSUS
ANALISIS DAN EVALUASI
1. Terhadap Sarana distribusi Legal
PUSAT
PROVINSI 1. Pemerintah menjamin keamanan, mutu dan
KAB/KOTA manfaat serta keterjangkauan alat kes & PKRT
dengan melakukan pembinaan dan pengawasan
2. Pelaku Usaha bertanggung jawab atas
produknya dengan memeihara kepatuhan thd
perizinan dan CDAKB
3. Asosiasi pengusaha membina anggotanya
(training, sosialisasi, monitoring)
4. Akademisi/Profesi mendukung pengembangan
teknologi dan standarisasi alkes dan PKRT
PELAKU
AKADEMISI/ 5. Masyarakat memiliki pengetahuan agar mampu
USAHA dan melindungi dirinya dari produk TMS
ASOSIASI PROFESI
PENGUSAHA
TERIMAKASIH
Pe
Surat Peringatan Keras (SPK) dan Surat Keputusan Ijin
Penyalur Alat Kesehatan (IPAK) dan ada rekomendasi dari
DKK
ALAT KESEHATAN