Anda di halaman 1dari 8

1

PENANGANAN KEJANG
PADA HEAT STROKE
Kolonel Ckm dr Krisna Murti SpBS
Ka RS Tk II Pelamonia Kesdam XIV/ Hasanuddin
Copyright © Company. All rights. | www.companysite.com
Heat stroke
• Definisi
2
• Bentuk paling parah dari cedera akibat panas , yang berakibat gangguan pada sistem pengaturan suhu tubuh dan
kardiovaskular , rusaknya sistem organ dan cerebral yang dapat berujung kematian

• Pembagian
• Exertional Heat Stroke
 Latihan fisik dalam waktu yang lama dan kondisi cuaca yang extrim panas
 Kegagalan sistem kardiovaskular memenuhi persediaan darah untuk otot dan mengatur keseimbangan panas
 Hipertermia > 40 C , perubahan status mental, KEJANG , hipotensi , keringat << , DIC , edema paru , ARF
• Non Exertional Heat Stroke
 Penyakit Kronis , Geriatri , Anak Kecil

Copyright © Company. All rights. | www.rumkitpelamonia.id


Heat stroke
• Penanganan umum 3
• Rapid Body Surface and Enviromental Cooling
• Fluid and electrolytes Replacement
• Oxygenation
• Komplikasi
• DIC
• Multiple Organ Failure
• Death
 

Copyright © Company. All rights. | www.rumkitpelamonia.id


Kejang pada Heat Stroke
Etiologi
4
 Sel – sel neuron SSP sangat sensitif terhadap hipertermia ,
mekanisme not fully understood.
Damage sel  denaturasi enzim, mitokondria sel , liquefaksi sel
membrane lipid , dan gangguan protein cooling system
Damage purkinje sel  cerebellar dysfunction
Klinis
Status Convulsivus ( Statistik : 6 persen )
Penurunan Kesadaran
Cerebellar disfungsi : inkoordinasi motoric , gait ataksia ,
nystagmus dan tremor
Copyright © Company. All rights. | www.rumkitpelamonia.id

Terapi Medikamentosa pada kejang ec Heat Stroke
Fase Akut : penghentian kejang ( 0-5 menit)
5
• Rapid Cooling
• A, B , C baik
• Monitor KU , TTV
• Oksigenasi
• Diazepam Dosis 0,2 – 0,5 mg / Kg BB secara intravena , diberikan perlahan selama 2
menit per 5 mg
( Misal BB 50 kg , dosis diazepam yang diberikan 0,2 mg/ kgbb  10 mg per kali
pemberian intra vena )
ATAU
• Diazepam rectal tube diberikan per rektal dengan dosis 0,5 mg/kgbb

 Diazepam IV dan Rectal dapat diulang 2X setelah 5-10 menit


 DILARANG PEMBERIAN SECARA CEPAT
 DEPRESI SSP  APNEU
Copyright © Company. All rights. | www.rumkitpelamonia.id
• LORAZEPAM : 0,05 -0,1 mg/kgBB secara intravena maksimal 4
mg/kali
6
• MIDAZOLAM : 0,05 – 0,1 mg/kgBB

• Fase lanjut : 10 – 15 menit


• Cenderung menjadi status konvulsivus
• DOC : Phenitoin
• PHENITOIN :
• Loading Dose : 15 – 20 mg/KgBB perkali , diencerkan dengan
NaCl Fisiologis , diberikan bolus Intravena , dengan kecepatan 25
– 50 mg/menit.
• Maintenance dose : 5- 10 mg / kg BB per 24 jam dengan
maksimal dosis 30 mg/ kgBB per 24 jam

Copyright © Company. All rights. | www.rumkitpelamonia.id


• Lebih dari 15 menit : Status Konvulsivus 7
• Long Acting Antikonvulsan : Phenobarbital 10 mg / KgBB intravena
dengan kecepatan 100 mg/menit dilanjutkan rumatan phenobarbital
drip dengan dosis 3-5 mg/kgbb .
 Persiapkan untuk Evakuasi
 Status Konvulsivus Berat  Intubasi (Knockdown) dan rawatan
lanjut dengan phenytoin drip atau phenobarbital drip
 Cek Status Koagulasi , AGD , Elektrolit dan Liver / Renal Function
untuk segera dikoreksi

PENANGANAN PASIEN DENGAN STATUS KONVULSIVUS TIDAK


HANYA MENGHENTIKAN KEJANG NAMUN MENGHINDARKAN
KOMPLIKASI SISTEMIK DAN SEQUELE PASKA KONVULSI

Copyright © Company. All rights. | www.rumkitpelamonia.id


SEKIAN DAN TERIMA KASIH
8

0811-1782-399
RS TK.II PELAMONIA
rsadpelamonia@gmail.com

Jl. Jend. Sudirman No.27, Pisang Utara, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, 7

www.rumkitpelamonia.id

Copyright © Company. All rights. | www.companysite.com

Anda mungkin juga menyukai