Avicenna Shafa Alifada Bachtiar - 03311840000039 - Sidang
Avicenna Shafa Alifada Bachtiar - 03311840000039 - Sidang
U 02 METODOLOGI
T Lokasi Penelitian, Peralatan dan Data, Tahapan Pengolahan Data
05 DAFTAR PUSTAKA
E Referensi yang digunakan dalam penelitian
01 PENDAHULUAN
04
Latar Belakang
3. Bagaimana merencanakan rute alternatif angkutan wisata Kabupaten Jember untuk wisata
edukasi menggunakan Network Analysis?
08
Batasan Masalah
01 Lokasi penelitian adalah wilayah Kabupaten Jember
02 Titik awal keberangkatan rute adalah di depan Masjid Jami’ Al – Baitul Amin Jember
Tujuan rute merupakan 6 objek wisata edukasi di Kabupaten Jember yaitu Jember Mini Zoo, Agrowisata Pusat
03 Penelitian Kopi dan Kakao Jember, Taman Botani Sukorambi, Museum Tembakau Jember, Situs Duplang, dan
Tanoker
Rute alternatif diperuntukkan bagi perjalanan menggunakan angkutan wisata yaitu angkutan kota roda empat
04 yang dikelola Dinas Perhubungan Kabupaten Jember
09
Batasan Masalah
05 Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Expert Choice dan ArcGIS
Melakukan pemeringkatan potensi wisata edukasi berdasarkan kriteria aksesibilitas, amenitas, dan atraksi
06 menurut Peraturan Menteri Pariwisata No. 5 Tahun 2017 dengan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP)
Penentuan rute alternatif berdasarkan hasil pemeringkatan potensi wisata edukasi, kecepatan rata-rata
07
kendaraan roda empat, waktu tempuh, serta skenario situasi untuk objek wisata seperti halnya jam buka dan
jam tutup dengan Route Analysis dari ekstensi Network Analyst ArcGIS.
10
Tujuan Manfaat
Menentukan bobot parameter untuk pemeringkatan potensi
01 wisata edukasi di Kabupaten Jember 01 Memberikan rekomendasi rute alternatif
angkutan wisata Kabupaten Jember untuk wisata
edukasi
Melakukan pemeringkatan potensi wisata edukasi untuk
perencanaan rute alternatif angkutan wisata Kabupaten
02 Jember menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)
02 Mengembangkan informasi mengenai
aksesibilitas menuju objek wisata edukasi yang
Menganalisis rute alternatif angkutan wisata Kabupaten memiliki potensi tinggi dan kurang di Kabupaten
Jember untuk wisata edukasi menggunakan metode Network
Analysis dengan impedansi waktu tempuh dan skenario Jember sehingga pengembangannya dapat lebih
03 situasi objek wisata merata
02 METODOLOGI
Lokasi Penelitian 12
Data hasil pengisian kuesioner Shapefile jaringan jalan Shapefile sebaran titik objek wisata
1 perbandingan berpasangan AHP 3 5
Kabupaten Jember skala edukasi Kabupaten Jember skala 1:5000
menggunakan expert judgement dengan 1:5000 diperoleh dari Open diperoleh dari Dinas Pariwisata dan
responden mengacu kepada instansi Street Map (OSM) Kebudayaan Kabupaten Jember
Metodologi
17
Tahapan Analisis
dan Perencanaan
Rute Alternatif
Angkutan Wisata
Kabupaten Jember
untuk Wisata
Edukasi
menggunakan
Network Analysis
Metodologi
03 HASIL DAN ANALISIS
19 Bobot Parameter Pemeringkatan
Potensi Wisata Edukasi
Inconsitency Ratio:
0,0096
20
Pemeringkatan
Potensi Objek
Wisata Edukasi
Kriteria
Aksesibilitas
21
Pemeringkatan
Potensi Objek
Wisata Edukasi
Kriteria
Amenitas
22
Pemeringkatan
Potensi Objek
Wisata Edukasi
Kriteria
Atraksi
23
Pemeringkatan
Potensi Objek
Wisata Edukasi
Potensi Tinggi (1) :
Agrowisata Pusat Penelitian Kopi
dan Kakao Jember, Taman Botani
Sukorambi, Jember Mini Zoo
Peta Sampel
Rute Alternatif
Angkutan
Wisata untuk
Destinasi
Wisata
Edukasi
04 KESIMPULAN
29
Kesimpulan
01 Berdasarkan hasil pengolahan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk masing-masing parameter
pemeringkatan potensi objek wisata edukasi diperoleh bobot untuk kriteria aksesibilitas yaitu 0,60
dengan sub-kriteria dari aksesibilitas yaitu jarak ke jalan utama dengan bobot 0,71 dan jarak ke
fasilitas umum dengan bobot 0,29. Untuk kriteria amenitas dengan bobot 0,27 dan sub-kriteria
dari amenitas yaitu sebaran fasilitas umum dengan bobot 0,59 dan reputasi destinasi dengan
bobot 0,41. Sementara untuk kriteria atraksi memiliki bobot 0,13 dan sub-kriteria atraksi yaitu
jumlah fasilitas menarik objek wisata dengan bobot 0,79 dan jumlah pengunjung objek wisata
dengan bobot 0,21.
30
Kesimpulan
02 Berdasarkan bobot masing-masing parameter yang diperoleh dari pengolahan AHP serta proses
weighted overlay maka diperoleh dua kategori peringkat potensi objek wisata edukasi yaitu objek
wisata edukasi dengan potensi tinggi meliputi Agrowisata Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Jember, Taman Botani Sukorambi, dan Jember Mini Zoo serta untuk kategori objek wisata
edukasi dengan potensi kurang meliputi Tanoker, Museum Tembakau, dan Situs Duplang.
31
Kesimpulan
03 Berdasarkan pengolahan menggunakan network analysis dengan impedansi waktu tempuh dan menyesuaikan
skenario situasi objek wisata diperoleh 3 rute alternatif angkutan wisata untuk objek wisata edukasi.
a. Rute pertama: Masjid Jami’ Al-Baitul Amien – Museum Tembakau Jember – Agrowisata Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Jember - Masjid Jami’ Al-Baitul Amien dengan durasi total waktu tempuh perjalanan 1 jam 25 menit, jarak tempuh 41,5 Km,
asumsi lama berwisata 7 jam 7 menit dengan asumsi waktu berwisata dari pukul 09.00 hingga 16.07 WIB
b. Rute kedua: Masjid Jami’ Al-Baitul Amien – Situs Duplang – Jember Mini Zoo - Masjid Jami’ Al-Baitul Amien dengan
durasi total waktu tempuh perjalanan 1 jam 13 menit, jarak tempuh 39 Km, dan asumsi lama berwisata 7 jam 41 menit dari
pukul 08.00 hingga 15.41 WIB.
c. Rute ketiga: Masjid Jami’ Al-Baitul Amien – Tanoker – Taman Botani Sukorambi - Masjid Jami’ Al-Baitul Amien dengan
durasi total waktu tempuh perjalanan 1 jam 56 menit, jarak tempuh 59,9 Km, dan asumsi lama berwisata 7 jam 40 menit dari
pukul 08.00 hingga pukul 15.40 WIB.
32
Saran
Pada penelitian berikutnya yang sejenis sebaiknya digunakan data jumlah pengunjung
01 objek wisata edukasi yang lebih update dan detail sehingga hasil yang diperoleh juga lebih
baik.
02 Untuk ke depannya dapat dikembangkan rute alternatif angkutan wisata tidak hanya
dengan destinasi objek wisata edukasi namun juga objek wisata lainnya.
05 DAFTAR PUSTAKA
Daftar 34
Pustaka
• Adininggar, F., Suprayogi, A., & Wijaya, A. (2016). Pembuatan Peta Potensi Lahan Berdasarkan Kondisi Fisik Lahan
Menggunakan Metode Weighted Overlay. Jurnal Geodesi Undip, 5(2), 136–146.
• Agapito, D.; Valle, P.; Mendes, J. (2013). The cognitive-affective-conative model of destination image. Journal of Travel &
Tourism Marketing, 471–481.
• Aminah, S. (2018). Transportasi Publik dan Aksesibilitas Masyarakat Perkotaan. Jurnal Teknik Sipil, 9(1), 1142–1155.
• Astor, Y., Purwandhari, A., & Aprian, K. R. (2020). Determination of Effective Routes for Tourism Mass Transportation in
Bandung City using Network Analyst and GIS. Proceedings of the International Seminar of Science and Applied Technology
(ISSAT 2020). https://doi.org/https://doi.org/10.2991/aer.k.201221.045
• Azis, R., & Asrul. (2018). Pengantar Sistem dan Perencanaan Transportasi. Deepublish.
• Basak, I., & Saaty, T. (1993). Group decision making using the analytic hierarchy process. Mathematical and Computer
Modelling, 17(4–5), 101–109.
• Bhuiyan, M. A. H., Islam, R., Siwar, C., & Ismail, S. M. (2010). Educational Tourism and Forest Conservation: Diversification
for Child Education. Procedia Social and Behavioral Sciences, 19–23.
Daftar 35
Pustaka
• BPS Jember. (2021). Kabupaten Jember dalam Angka 2021.
• Buditiawan, K., & Harmono. (2020). Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Jember. Jurnal Kebijakan
Pembangunan, 15(1), 37–50.
• Departemen Perhubungan. (2005). Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS). In Peraturan Menteri Perhubungan No:
Km. 49 Tahun 2005 (hal. 77).
• Dinas Perhubungan Kabupaten Jember. (2021). Angkutan Wisata Jember.
• ESRI. (2021). Route Analysis. Dikunjungi 15 November 2021, dari Desktop ArcGIS:
https://desktop.arcgis.com/en/arcmap/latest/extensions/network-analyst/route.htm
• ESRI. (2022). Weighted Overlay. Dikunjungi 4 Januari 2022, dari Desktop ArcGIS:
https://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/tools/spatial-analyst-toolbox/how-weighted- overlay-works.htm
• Fadhillah, G., Jupri, & Somantri, L. (2018). Evaluasi Rute Transportasi Angkutan Kota dengan Menggunakan Sistem
Informasi Geografis. Jurnal Pendidikan Geografi, 18(2), 163–180.
• Fendy, H., & Siwu, D. (2018). Permintaan dan Penawaran Jasa Transportasi. Jurnal Pembanguan Ekonomi dan Keuangan
Daerah, 19(2), 114–116.
Daftar 36
Pustaka
• Handoko, Y. H. B. (2020). Penentuan Rute Wisata Terbaik Menggunakan Metode Weighted Product. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
• Hidayat, Y. M., Harlan, D., & Winskayati. (2012). Kajian Optimalisasi Penggunaan Air Irigasi Di Daerah Irigasi Wanir
Kabupaten Bandung. Institut Teknologi Bandung.
• Hutagalung, J., & Azlan. (2020). Penerapan AHP-GIS Berbasis Web. Lakeisha.
• Isa, S., & Ramli, L. (2014). Factors influencing tourist visitation in marine tourism: lessons learned from FRI Aquarium
Penang,Malaysia. International Journal of Culture, Tourism and Hospitality Research, 103–117.
• Latif, F., Kaharu, A., & Tuloli, M. Y. (2021). Perencanaan Jaringan Trayek Angkutan Umum Perkotaan dan Perdesaan
Kabupaten Boalemo (Studi Kasus di Zona Bagian Barat). Composite Journal, 1(2), 66– 72.
• Lestari, A. A. A., & Suharyanti, N. P. N. (2020). Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam Pengembangan Pariwisata. Jurnal
Hukum Saraswati (JHS), 2(2), 169–181.
• Lopes, S. (2011). Destination image: Origins, Developments and Implications. Journal of Tourism and Cultural Heritage,
305–315.
Daftar 37
Pustaka
• Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia No. 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Destinasi Penyelenggaraan Pertemuan,
Perjalanan Insentif, Konversi, dan Pameran, (2017).
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 117 Tahun 2018 tentang penyelenggaraan Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek,
(2018).
• Morrison, A. M. (2013). Marketing and Managing Tourism Destinations. Routledge.
• Nugrahani, M., & Santosa, P. B. (2021). Drought Hazard Modelling of Klaten Regency Central Java Using AHP and
TOPSIS Method. Geomatics International Conference 2021 (GEOICON 2021), 1–14.
• Nurwatik, Cahyono, A. B., & Rachmandafitri, A. O. (2021). Integrating GIS and Analytical Hierarchy Process to Determine
Flood Vulnerability Level in Surabaya, Indonesia. Geomatics International Conference 2021 (GEOICON 2021), 1–11.
• Omobepade, B. P., Adelabu, S., Okello, T., & Adagbasa, E. (2020). Assessing Transportation Logistics for White Shrimp
(Nematopalaemon hastatus) Marketing. 4th International Conference on Science and Sustainable Development (ICSSD 2020).
• Park, S., Xu, Y., Jiang, L., Chen, Z., & Huang, S. (2020). Spatial Structures of Tourism Destinations: A Trajectory Data
Mining Approach Leveraging Mobile Big Data. Annals of Tourism Research, 84, 2–4.
Daftar 38
Pustaka
• Rohandi, M., Tuloli, M. Y., & Jassin, R. T. (2018). Priority Determination of Underwater Tourism Site Development in
Gorontalo Province using Analytical Hierarchy Process (AHP). ICIEVE, 1–6.
• Saaty, T. L. (1994). Fundamentals of Decision Making and Priority Theory with Analytic Hierarchy Process. Journal Vol. VI
of the AHP Series, 6.
• Saaty, T. L. (2008). Decision making with AHP. International Journal Services Sciences, 83–98.
• Sadhu, S., & Singh, Suraj Kumar Kanga, S. (2017). Optimum Path from Tourist Places to Railway Station and Hospitals &
Fire Services using GIS-Based Network Analysis: A Case Study of Jaisalmer and Sam Blocks of Jaisalmer District, Rajasthan
(India). International Journal of Technology Research and Management, 4(8), 1–5.
• Shafer, E. (2005). Network Analyst. Dikunjungi 9 Oktober 2021, dari ESRI.COM:
https://www.esri.com/content/dam/esrisites/sitecorearchive/Files/Pdfs/library/brochures/pdfs/a rcgis-networkanalyst.pdf
• Sidauruk, R. N. (2015). Perencanaan Pengoperasian Trayek Angkutan Wisata Pantai Wonosari. UAJY.
• Suma, N. N. (2018). Informasi Geospasial Untuk Membangkitkan Potensi Wisata Pesisir Pada Jalur Lintas Selatan (JLS)
Jember - Jawa Timur. Jurnal Geografi, 10(1), 26–41.
Daftar 39
Pustaka
• Susanta, F. F., & Aditya, T. (2018). Visualisasi Permintaan Penumpang Angkutan Umum Hasil Analisis Analytical Hierarchy Process
(AHP) di Kabupaten Kulon Progo. Prosiding Simposium Infrastruktur Informasi Geospasial 2018, 182–193.
• Suwena, I. K., & Widyatmaja, I. G. N. (2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Pustaka Larasan.
• Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi Kedua. Institut Teknologi Bandung.
• Tamin, O. Z. (2007). Menuju Terciptanya Sistem Transportasi Berkelanjutan di Kota - Kota Besar di Indonesia. Jurnal Transportasi,
7(2), 87–104.
• Tang, C. F. (2020). The Threshold Effects of Educational Tourism on Economic Growth. Current Issues in Tourism, 2–16.
• Utami, F. N., & Baiquni, M. (2019). Pola Pergerakan Spasial Wisatawan yang Berkunjung ke Candi Borobudur. Jurnal Bumi
Indonesia, 8(4).
• Utami, S., Ekasari, K., & Saputra, R. M. (2020). Penggunaan AHP Guna Penentuan Prioritas Penanganan Permukiman Tangguh
Bencana Longsor. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 4(2), 498– 512.
• Yadav, A., & Jayswal, D. S. . (2013). Using Geometric Mean Method of Analytical Hierarchy Process for Decision Making in Functional
Layout. International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT), 2(10), 775–779.
Terima Kasih