a. Nilai :
- Berkaitan dgn subyek 01 04 d. Religius
b. Norma Faktor
Aturan atau kaidah yang
dipakai sebagai tokoh ukur
untuk menilai sesuatu
02 Etika 05 e. Kebijakan/policy
marker
Siapa stake holdernya dan
bagaimana kebijakan yang
c. Sosial Budaya dibuat sangat berpengaruh
dibangun oleh konstruksi
sosial dan dipengaruhi oleh
ilmu pengetahuan dan
03 atau mewarnai etika maupun
kode etik.
teknologi.
Sistematika Etika
Etika Etika
Metaetika
Deskriptif Normatif
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral Pada etika normatif terjadi penilaian Metaetika berasal dari bahasa yunani
dalam arti luas, misalnya adat kebiasaan, tentang perilaku manusia. Contoh: “meta” mempunyai arti melebihi atau
anggapan-anggapan tentang baik buruk, tindakan- penolakanprostitusi yang terjadi di suatu melampaui. Metaetika mempelajari
tindakan yang diperbolehkan atau tidak masyarakat karena dianggap sebagai logika khusus dari ucapan–ucapan
diperbolehkan. Etika deskriptif tidak memberikan suatu lembaga yangbertentangan dengan etis. Pada metaetika mempersoalkan
penilaian tetapi menggambarkan moralitas pada martabat wanita, biarpun dalam praktik bahasa normatif apakah dapat
individu-individu tertentu, kebudayaan atau belum tentu dapat diberantassampai diturunkan menjadi ucapan kenyataan.
subkultur tertentu dalam kurun waktu tertentu. tuntas. Penilaian itu dibentuk atas dasar Metaetika mengarahkan pada arti
norma–norma “martabat manusia khusus dan bahasa etika.
harusdihormati “
Tipe-tipe Etik
Clinical Midwifery
Bioetik Ethics/Etik Ethics/Etik
Klinik Kebidanan
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari Etik klinik merupakan bagian dari bioetik Bagian dari bioetik, yang merupakan studi
tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah yang lebih memperhatikan pada formal tentang isu etik dan dikembangkan
biologi dan pengobatan. Bioetik juga difokuskan pada masalah etik selama pemberian dalam tindakan serta dianalisis untuk
pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara pelayanan kepada klien. Contohnya: mendapatkan keputusan etik.
ilmu kehidupan, bioteknologi pengobatan, politik, adanya persetujuan atau penolakan, dan
hukum, dan theologi. Bioetik lebih berfokus pada bagaimana seseorang baiknya
dilema yang menyangkut pada perawatan kesehatan, merespon permintaan tindakan yang
kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik kurang bermanfaat (sia-sia).
terhadap masalah – masalah pelayanan kesehatan
TEORI ETIKA
Menurut Aristosteles seseorang mencapai
Hedonisme berasal dari bahasa Yunani
tujuan terakhir dengan menjalankan
“Hedone” , mempunyai arti baik apa yang
fungsinya dengan baik. Semua orang akan
memuaskan keinginan kita, apa yang
menyetujui bahwa tujuan tertinggi dalam
meningkatkan kuantitas kesenangan atau
kenikmatan dalam diri kita.
1. HEDONISME terminologi modern kita bisa mengatakan :
makna terakhir hidup manusia adalah
Dari arti kata tersebut terkandung makna
kebahagiaan (eudaimonia).
manusia menurut kodratnya mencari
ME
kesenangan dan berupaya menghindari
IS
ketidaksenangan.
EM 2.
ON
OG I
TOL
D
EU
E ON
Pendekatan deontologi berarti juga aturan Kebenaran atau kesalahan dari tindakan
tergantung dari konsekuensi atau akibat
4. D
n n
untuk mempertahankan dan yang lain atau terhadap masyarakat.
da ba
H an
membuka haknya. Tidak adil jika Menurut pendapat lain hak adalah tuntutan
Bi aji
ak
Bi
manusia menuntut haknya, tetapi seseorang. terhadap sesuatu yang
w
tidak melaksanakan
d
merupakan kebutuhan pribadinya sesuai
Ke
kewajibannya.
dengan keadilan, moralitas dan legalitas.
Ha -
Ha na
ni is
konflik antara seseorang dengan
k
c) Hak Legislatif
je Jen
kelompok
b) Hak dapat digunakan untuk k n
s
memberikan pembenaran pada
suatu Tindakan
c) Hak dapat digunakan untuk
menyelesaikan perselisihan
2. Etika Profesi Bidan
a) Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus
Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Seseorang yang menekuni
suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional
sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang
yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan
seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya.
2. Etika Profesi Bidan
b) Profesional
Perilaku profesional yang diharapkan masyarakat diantaranya :
1. Bertindak sesuai dengan keahlian dan didukung oleh pengetahuan
serta pengalaman dan keterampilan yang tinggi
2. Bermoral tinggi
3. Berlaku jujur, baik pada orang lain maupun diri sendiri
4. Tidak melakukan tindakan yang coba-coba yang tidak didukung ilmu
pengetahuan profesinya
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh
pertimbangan komersial
7. Memegang teguh etika profesi
8. Mengenal batas-batas pengetahuan
9. Menyadari dan mengenal ketentuan hukum yang membatasi gerak-
gerik dan kewenangannya
Komitmen Bidan sebagai Tenaga
Profesional
Menggunakan 2 pendekatan Memberikan asuhan
dalam pengambilan keputusan berkualitas sesuai dengan
etis yaitu berdasarkan prinsip standar etis (etika profesi)
dan berdasarkan asuhan
kebidanan
02 04
berbuat suatu menjelaskan manfaat
kesalahan dan risiko yang dihadapi
01 dalam asuhan
04
moral, kebaikan, kepedulian, empati,
perasaan kasih sayang serta menerima
kenyataan
(Taylor,1993)
Ciri-Ciri
Bidan Profesional
Memiliki keterampilan yang tinggi
Memiliki sikap berorientasi ke dalam suatu bidang serta
depan sehingga punya kemahiran dalam menggunakan
kemampuan mengantisipasi peralatan tertentu yang diperlukan
perkembangan lingkungan yang dalam pelaksanaan tugas yang
terbentang di hadapannya bersangkutan dengan bidang tadi
01 03
tinggi martabat dan pengabdian para
citra profesi. anggota profesi
02 04
memelihara kesejahteraan mutu profesi
para anggota
2. Etika Profesi Bidan
c) Etika Profesi
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun tahun 1986 dan
disyahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia (IBI) X tahun
1988, dan petunjuk pelaksanaannya disyahkan dalam Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991. Kode etik bidan Indonesia
Kode etik bidan Indonesia terdiri atas 7 (tujuh) bab, yang dibedakan
atas tujuh bagian :
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2
butir)
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2
butir)
7. Penutup (1 butir)
Kode Etik
Bidan Internasional
Hubungan dengan
01 03
perempuan sebagai Kewajiban Profesi
klien Bidan
Peningkatan
02 04
Praktik Kebidanan
pengetahuan dan
Praktik kebidanan
B. ASPEK LEGAL DAN ISSUE ETIK
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
1. Aspek Legal dan Issue Etik
2. Pengambilan Keputusan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
1. Aspek Legal & Issu Etik
a) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
Otonomi dan Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan :
a. Permenkes No. 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan
Mencabut : Permenkes No. 1464/MENKES/ X/2010 Tentang Registrasi dan
Praktik Bidan
b. PP No 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
DIUBAH dengan :
a. UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
b. PERPU No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman
yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan
MENCABUT :
UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
1. Aspek Legal & Issu Etik
a) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
Otonomi dan Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan :
1. Aspek Legal & Issu Etik
a) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
2) Legislasi, Registrasi dan Lisensi :
1. Aspek Legal & Issu Etik
a) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
2) Legislasi, Registrasi dan Lisensi :
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
2) Legislasi, Registrasi dan Lisensi :
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
2) Legislasi, Registrasi dan Lisensi :
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
3) Isue Etik dalam Pelayanan Kebidanan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
B) Issue Etik dan Dilema
1. Aspek Legal & Issu Etik
B) Issue Etik dan Dilema
1. Aspek Legal & Issu Etik
B) Issue Etik dan Dilema
1. Aspek Legal & Issu Etik
C) Issue Moral dan Dilema Moral
1. Aspek Legal & Issu Etik
C) Issue Moral dan Dilema Moral
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
A) Hukum Kesehatan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
A) Hukum Kesehatan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
A) Hukum Kesehatan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
A) Hukum Kesehatan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
B) Malpraktik