Anda di halaman 1dari 58

Etika dan Kewenangan Bidan

Dalam Asuhan Kebidanan


Komunitas

Disampaikan pada matakuliah:


Asuhan Kebidanan Komunitas Dan Tanggap Darurat Bencana

Tim Dosen Mata Kuliah Komunitas dan Tanggap Darurat Bencan


Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Sarjana Terapan Kebidanan
Fakultas Vokasi – Universitas Indoensia Maju Jakarta
OUTLINE
1. Konsep Dasar Etika
A. ETIKA DAN KODE ETIK
2. Etika Profesi Bidan
KEBIDANAN
3. Kode Etik Bidan

1. Aspek Legal dan Issu Etik dalam


B. ASPEK HUKUM DALAM Pelayanan Kebidanan
PRAKTIK KEBIDANAN 2. Pengambilan Keputusan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
ASPEK HUKUM DALAM
PRAKTIK KEBIDANAN
A. ETIKA DAN KODE ETIK
KEBIDANAN
1. Konsep Dasar Etika
2. Etika Profesi Bidan
3. Kode Etik Bidan
1. Konsep Dasar Etika
Pengertian Etika
Menurut Bertens, etika adalah nilai-nilai atau norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya,
arti ini bisa dirumuskan sebagai sistem nilai.
Faktor yang Melandasi Etika

a. Nilai :
- Berkaitan dgn subyek 01 04 d. Religius

b. Norma Faktor
 Aturan atau kaidah yang
dipakai sebagai tokoh ukur
untuk menilai sesuatu
02 Etika 05 e. Kebijakan/policy
marker
 Siapa stake holdernya dan
bagaimana kebijakan yang
c. Sosial Budaya dibuat sangat berpengaruh
 dibangun oleh konstruksi
sosial dan dipengaruhi oleh
ilmu pengetahuan dan
03 atau mewarnai etika maupun
kode etik.

teknologi.
Sistematika Etika

Etika Etika
Metaetika
Deskriptif Normatif
Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral Pada etika normatif terjadi penilaian Metaetika berasal dari bahasa yunani
dalam arti luas, misalnya adat kebiasaan, tentang perilaku manusia. Contoh: “meta” mempunyai arti melebihi atau
anggapan-anggapan tentang baik buruk, tindakan- penolakanprostitusi yang terjadi di suatu melampaui. Metaetika mempelajari
tindakan yang diperbolehkan atau tidak masyarakat karena dianggap sebagai logika khusus dari ucapan–ucapan
diperbolehkan. Etika deskriptif tidak memberikan suatu lembaga yangbertentangan dengan etis. Pada metaetika mempersoalkan
penilaian tetapi menggambarkan moralitas pada martabat wanita, biarpun dalam praktik bahasa normatif apakah dapat
individu-individu tertentu, kebudayaan atau belum tentu dapat diberantassampai diturunkan menjadi ucapan kenyataan.
subkultur tertentu dalam kurun waktu tertentu. tuntas. Penilaian itu dibentuk atas dasar Metaetika mengarahkan pada arti
norma–norma “martabat manusia khusus dan bahasa etika.
harusdihormati “
Tipe-tipe Etik

Clinical Midwifery
Bioetik Ethics/Etik Ethics/Etik
Klinik Kebidanan
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari Etik klinik merupakan bagian dari bioetik Bagian dari bioetik, yang merupakan studi
tentang kontroversi dalam etik, menyangkut masalah yang lebih memperhatikan pada formal tentang isu etik dan dikembangkan
biologi dan pengobatan. Bioetik juga difokuskan pada masalah etik selama pemberian dalam tindakan serta dianalisis untuk
pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara pelayanan kepada klien. Contohnya: mendapatkan keputusan etik.
ilmu kehidupan, bioteknologi pengobatan, politik, adanya persetujuan atau penolakan, dan
hukum, dan theologi. Bioetik lebih berfokus pada bagaimana seseorang baiknya
dilema yang menyangkut pada perawatan kesehatan, merespon permintaan tindakan yang
kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik kurang bermanfaat (sia-sia).
terhadap masalah – masalah pelayanan kesehatan
TEORI ETIKA
Menurut Aristosteles seseorang mencapai
Hedonisme berasal dari bahasa Yunani
tujuan terakhir dengan menjalankan
“Hedone” , mempunyai arti baik apa yang
fungsinya dengan baik. Semua orang akan
memuaskan keinginan kita, apa yang
menyetujui bahwa tujuan tertinggi dalam
meningkatkan kuantitas kesenangan atau
kenikmatan dalam diri kita.
1. HEDONISME terminologi modern kita bisa mengatakan :
makna terakhir hidup manusia adalah
Dari arti kata tersebut terkandung makna
kebahagiaan (eudaimonia).
manusia menurut kodratnya mencari

ME
kesenangan dan berupaya menghindari

IS
ketidaksenangan.

EM 2.
ON
OG I
TOL

D
EU
E ON
Pendekatan deontologi berarti juga aturan Kebenaran atau kesalahan dari tindakan
tergantung dari konsekuensi atau akibat
4. D

atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut


antara lain autonomy, informed consent, 3. U tindakan. Contohnya : mempertahankan
TILI kehamilan yang berisiko tinggi dapat
alokasi sumber-sumber, dan eutanasia. TAR
IAN menyebabkan hal yang tidak
menyenangkan, tetapi pada dasarnya hal
tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan bayinya.
Hak dan Kewajiban Bidan
Kewajiban pada hakikatnya Hak merupakan klaim yang dibuat oleh
adalah tugas yang harus orang atau kelompok yang satu terhadap
dijalankan oleh setiap manusia

n n
untuk mempertahankan dan yang lain atau terhadap masyarakat.

da ba

H an
membuka haknya. Tidak adil jika Menurut pendapat lain hak adalah tuntutan

Bi aji

ak
Bi
manusia menuntut haknya, tetapi seseorang. terhadap sesuatu yang

w
tidak melaksanakan

d
merupakan kebutuhan pribadinya sesuai

Ke
kewajibannya.
dengan keadilan, moralitas dan legalitas.

a) Hak dapat digunakan sebagai Pe a) Hak kebebasan


pengekspresian kekuasaan dalam
ra b) Hak Kesejahteraan

Ha -
Ha na

ni is
konflik antara seseorang dengan

k
c) Hak Legislatif

je Jen
kelompok
b) Hak dapat digunakan untuk k n

s
memberikan pembenaran pada
suatu Tindakan
c) Hak dapat digunakan untuk
menyelesaikan perselisihan
2. Etika Profesi Bidan
a) Profesi
 Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus
 Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut
 Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Seseorang yang menekuni
suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional
sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang
yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan
seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya.
2. Etika Profesi Bidan
b) Profesional
Perilaku profesional yang diharapkan masyarakat diantaranya :
1. Bertindak sesuai dengan keahlian dan didukung oleh pengetahuan
serta pengalaman dan keterampilan yang tinggi
2. Bermoral tinggi
3. Berlaku jujur, baik pada orang lain maupun diri sendiri
4. Tidak melakukan tindakan yang coba-coba yang tidak didukung ilmu
pengetahuan profesinya
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh
pertimbangan komersial
7. Memegang teguh etika profesi
8. Mengenal batas-batas pengetahuan
9. Menyadari dan mengenal ketentuan hukum yang membatasi gerak-
gerik dan kewenangannya
Komitmen Bidan sebagai Tenaga
Profesional
Menggunakan 2 pendekatan Memberikan asuhan
dalam pengambilan keputusan berkualitas sesuai dengan
etis yaitu berdasarkan prinsip standar etis (etika profesi)
dan berdasarkan asuhan
kebidanan

Pada puncaknya mampu Pengetahuan tentang perilaku


mengambil keputusan yang etis dimulai dari pendidikan,
etis untuk memecahkan berlanjut diskusi formal dan
masalah etika informal dengan sejawat

(Beauchamp Childress, 1994)


4 Pendekatan Prinsip
Etika Kesehatan
Tindakan diarahkan sebagai Murah hati memberikan
penghargaan terhadap sesuatu yang bermanfaat

01 kapasitas otonom setiap


orang 03 dengan segala
konsekuensinya

Menghindarkan Keadilan dan keberanian

02 04
berbuat suatu menjelaskan manfaat
kesalahan dan risiko yang dihadapi

(Beauchamp Childress, 1994)


Pendekatan dalam Asuhan
Kebidanan
Berpusat pada hubungan interpersonal

01 dalam asuhan

02 Meningkatkan penghormatan martabat


klien

Mendengarkan dan menganalisa saran


sejawat sebagai tanggung jawab
03 profesional

Mengingat kembali arti tanggung jawab

04
moral, kebaikan, kepedulian, empati,
perasaan kasih sayang serta menerima
kenyataan
(Taylor,1993)
Ciri-Ciri
Bidan Profesional
Memiliki keterampilan yang tinggi
Memiliki sikap berorientasi ke dalam suatu bidang serta
depan sehingga punya kemahiran dalam menggunakan
kemampuan mengantisipasi peralatan tertentu yang diperlukan
perkembangan lingkungan yang dalam pelaksanaan tugas yang
terbentang di hadapannya bersangkutan dengan bidang tadi

Memiliki sikap mandiri


Memiliki ilmu dan pengalaman
berdasarkan keyakinan akan
serta kecerdasan dalam
kemampuan pribadi serta terbuka
menganalisis suatu masalah dan
menyimak dan menghargai
peka dalam membaca situasi
pendapat orang lain, namun
cepat dan tepat serta cermat
cermat dalam memilih yang
dalam mengambil keputusan
terbaik bagi diri dan
terbaik atas dasar kepekaan
perkembangan pribadinya
2. Etika Profesi Bidan
c) Etika Profesi
Etika Profesi adalah sikap hidup berupa keadilan
untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas
berupa kewajiban terhadap masyarakat.
(Keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7))

Prinsip Etika Profesi:


1) Tanggung jawab
2) Keadilan
3) Otonomi
d) Etika Pelayanan Kebidanan
Fungsi & Moralitas Pelayanan Kebidanan:
1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang
merugikan atau membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa
alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis
suatu masalah
7. Menghasilkan tindakan yang benar
8. Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku / perilaku manusia antara baik,
buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat Praktik
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata
cara di dalam organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yang
biasa disebut kode etik profesi.
e) Pelaksanaan Etika Pelayanan Kebidanan

Prinsip Kerja Bidan:


1. Kompeten dalam pelayanan kebidanan
2. Praktik berdasarkan fakta / evidance based
3. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
4. Pemakaian teknologi secara etis
5. Memahami perbedaan budaya dan etnik
6. Memberdayakan / mengajarkan untuk promosi, informed
choice dan ikut serta dalam pengambilan keputusan
7. Sabar tapi rational, advokasi
8. Bersahabat dengan perempuan, keluarga dan masyarakat
3. Kode Etik Bidan
a) Pengertian Kode Etik
Kode Etik adalah norma–norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi
dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.
Kode etik juga diartikan sebagai suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai–
nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pengetahuan
komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam
melaksanakan pengabdian profesi.
Tujuan Kode Etik

Untuk menjunjung Untuk meningkatkan

01 03
tinggi martabat dan pengabdian para
citra profesi. anggota profesi

Untuk menjaga dan Untuk meningkatkan

02 04
memelihara kesejahteraan mutu profesi
para anggota
2. Etika Profesi Bidan
c) Etika Profesi
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun tahun 1986 dan
disyahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia (IBI) X tahun
1988, dan petunjuk pelaksanaannya disyahkan dalam Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991. Kode etik bidan Indonesia

Kode etik bidan Indonesia terdiri atas 7 (tujuh) bab, yang dibedakan
atas tujuh bagian :
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2
butir)
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2
butir)
7. Penutup (1 butir)
Kode Etik
Bidan Internasional
Hubungan dengan

01 03
perempuan sebagai Kewajiban Profesi
klien Bidan

Peningkatan
02 04
Praktik Kebidanan
pengetahuan dan
Praktik kebidanan
B. ASPEK LEGAL DAN ISSUE ETIK
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
1. Aspek Legal dan Issue Etik
2. Pengambilan Keputusan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
1. Aspek Legal & Issu Etik
a) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
Otonomi dan Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan :
a. Permenkes No. 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan
 Mencabut : Permenkes No. 1464/MENKES/ X/2010 Tentang Registrasi dan
Praktik Bidan
b. PP No 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
DIUBAH dengan :
a. UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
b. PERPU No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman
yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan
 MENCABUT :
UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
1. Aspek Legal & Issu Etik
a) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
Otonomi dan Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan :
1. Aspek Legal & Issu Etik
a) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
2) Legislasi, Registrasi dan Lisensi :
1. Aspek Legal & Issu Etik
a) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
2) Legislasi, Registrasi dan Lisensi :
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
2) Legislasi, Registrasi dan Lisensi :
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
2) Legislasi, Registrasi dan Lisensi :
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
3) Isue Etik dalam Pelayanan Kebidanan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
A) Aspek Legal dalam Pelayanan Kebidanan
4) Issue Etik Bidan:
1. Aspek Legal & Issu Etik
B) Issue Etik dan Dilema
1. Aspek Legal & Issu Etik
B) Issue Etik dan Dilema
1. Aspek Legal & Issu Etik
B) Issue Etik dan Dilema
1. Aspek Legal & Issu Etik
C) Issue Moral dan Dilema Moral
1. Aspek Legal & Issu Etik
C) Issue Moral dan Dilema Moral
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
A) Pengambilan Keputusan
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
2. Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan
Kebidanan
B) Inform Choice dan Inform Concent
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
A) Hukum Kesehatan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
A) Hukum Kesehatan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
A) Hukum Kesehatan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
A) Hukum Kesehatan
3. Aspek Hukum Praktik Kebidanan
B) Malpraktik

Anda mungkin juga menyukai