Anda di halaman 1dari 23

STUDI KASUS

KELOMPOK 07
Anggota

• Hilda Febita Widianingsih


• Farrel Bramasta Putra
• Ali Amdad Prawira P
• Muhammad Rizky F
• Abdurrasyid Hutama
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang
segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan dibawah permukaan
bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara terbuka.
Seiring dengan kemajuan teknologi pada industri pertambangan khususnya
tambang bawah tanah maka penggunaan peralatan, perlengkapan ataupun
software akan semakin dibutuhkan.
Tujuan Praktikum
Kegiatan Studi kasus ini memiliki tujuan :
• Memahami dasar teori ventilasi tambang bawah tanah

• Menganalisa kebutuhan udara dalam tambang bawah tanah sesuai Nilai Ambang Batasnya

• Membuat simulasi rancangan distribusi aliran udara sesuai kebutuhan udara yang
dibutuhkan di dalam tambang

• Membuat simulasi dan control terhadap kebakaran tambang


DASAR TEORI
Sistem Tambang Bawah Tanah
Tambang bawah tanah atau tambang dalam merupakan sistem penambangan
dimana seluruh aktivitas yang kerjanya tidak berhubungan langsung dengan
udara luar dan seluruh aktivitas penambangannya dilakukan di bawah
permukaan bumi.
a. Dimensi (Ukuran f. Letak atau Posisi

Deposit) Endapan

b. Kedalaman Endapan g. Air Tanah

Dari Permukaan h. Biaya Penambangan

c. Umur Tambang
i. Fasilitas Yang
Faktor yang harus
d. Nilai Endapan Tersedia
diperhatikan dalam
pemilihan metode j. Regulasi
e. Modal Yang
penambangan
bawah tanah Tersedia
Metode Penambangan Bawah Tanah
Metode penambangan yang diterapkan pada Praktikum Perencanaan Tambang,
Acara V : Rancangan Tambang Bawah Tanah dan digunakan untuk melakukan
simulasi jaringan ventilasi pada studycase Praktikum Ventilasi Tambang adalah
metode perencanaan tambang bawah tanah room and pillar.
Prinsip dasar ventilasi tambang bawah tanah
• Ventilasi tambang merupakan pengaturan aliran udara bersih dari
permukaan/luar tambang ke dalam tambang bawah tanah. Dalam
pengaturannya udara akan mengalir dari suhu rendah ke tinggi, dari tekanan
tinggi ke rendah dan udara akan lebih banyak mengalir pada jalur ventilasi
dengan resistansi yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur dengan
resistansi yang besar. Pada sistem ventilasi tambang ini memiliki 3 fungsi
secara umum yang sesuai dengan prinsip-prinsip pada fluida dinamik, yaitu :
1. Sebagai pengontrol kualitas udara (Quality Control)
2. Sebagai pengontrol kuantitas udara (Quantity Control).
3. Sebagai pengatur temperatur dan kelembaban udara
DATA MASUKAN
PERANGKAT LUNAK
Prinsip dasar ventilasi tambang bawah tanah
• Ventilasi tambang merupakan pengaturan aliran udara bersih dari
permukaan/luar tambang ke dalam tambang bawah tanah. Dalam
pengaturannya udara akan mengalir dari suhu rendah ke tinggi, dari tekanan
tinggi ke rendah dan udara akan lebih banyak mengalir pada jalur ventilasi
dengan resistansi yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur dengan
resistansi yang besar. Pada sistem ventilasi tambang ini memiliki 3 fungsi
secara umum yang sesuai dengan prinsip-prinsip pada fluida dinamik, yaitu :
1. Sebagai pengontrol kualitas udara (Quality Control)
2. Sebagai pengontrol kuantitas udara (Quantity Control).
3. Sebagai pengatur temperatur dan kelembaban udara
PT. Venti Jaya berencana akan menambang Batu
Andesit dengan sistem tambang bawah tanah
dengan metode room and pillar selama 5 tahun
kedepan dimulai pada tahun 2023 untuk tahap
development. Pada kegiatan penambangan ini
perusahaan memiliki target produksi 550.000
BCM/bulan. Pembagian udara didalam tambang
harus memenuhi udara minimum disetiap jalur
tempat kerja sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
Kementrian ESDM Nomor
185.K/37.04/DJB/2019.

Dalam perencanaan ventilasi menggunakan


simulasi perangkat lunak VentsimLite dibutuhkan
data – data sebagai berikut.
PENGOLAHAN DATA
Prinsip dasar ventilasi tambang bawah tanah
• Ventilasi tambang merupakan pengaturan aliran udara bersih dari
permukaan/luar tambang ke dalam tambang bawah tanah. Dalam
pengaturannya udara akan mengalir dari suhu rendah ke tinggi, dari tekanan
tinggi ke rendah dan udara akan lebih banyak mengalir pada jalur ventilasi
dengan resistansi yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur dengan
resistansi yang besar. Pada sistem ventilasi tambang ini memiliki 3 fungsi
secara umum yang sesuai dengan prinsip-prinsip pada fluida dinamik, yaitu :
1. Sebagai pengontrol kualitas udara (Quality Control)
2. Sebagai pengontrol kuantitas udara (Quantity Control).
3. Sebagai pengatur temperatur dan kelembaban udara
Hasil Pengolahan Data
Kebutuhan Alat Pekerja
Alat Merek Jumlah Unit
jumbo drill sandvik 2
dump truck CAT 3
LHD komatsu 2
rock breaker Deutz 2
Jabatan Banyak Pekerja/Shift Jumlah Area Kerja
Kepala Teknik Tambang 1 1
Mine Facility
Sekretaris 1 1
Divisi Perencanaan
Kepala Divisi 1
3 Mine Facility
Staf 2
Divisi Operasi
Kepala Divisi 1
Kepala Bagian Eksplorasi 1 5 Development
Staf 3
        Operator Load Haul Dump R1600H 2
        Operator Articulate Dump Truck 4
17 Produksi
        Jumbo Drill 2
        Supervisor 4
        Engineer 5
Divisi Pengolahan
Kepala Divisi 1
3 Produksi
Staf 2
Divisi K3 dan Linkungan
Kepala Divisi 1
Kepala Bagian Lingkungan 1
staf Bagian Lingkungan 2
Kepala Bagian K3 1 11 Development
staf Bagian K3 2
Staf Listrik 2
Staf Mekanik 2
Divisi Administrasi dan Keuangan
Kepala Divisi 1
Staf Akuntansi 2
Staf Keuangan 2 8 Mine Facility
Staf Personalia 2
Staf Umum 1
Total 49
Kebutuhan Udara Production Area
prodution area Production area
panas pekerja kebutuhan udara pekerja
jumlah pekerja 20 orang jumlah pekerja 20 orang
panas 16400 BTU/jam kebutuhan udara 200 cfm/orang
total udara 94.77624218 cfm total udara 4000 cfm
Kebutuhan Udara Development Area
development area development
pekerja kebutuhan udara pekerja
jumlah pekerja 16 orang jumlah pekerja 16 orang
panas 13120 BTU/jam kebutuhan udara 200 cfm/orang
total udara 75.82099375 cfm total udara 3200 cfm

Kebutuhan Udara Alat


alat
panas alat jumlah alat jumlah energi jumlah panas
jumbo drill 520 kw 2 1040 kw 3548480 BTU/kWH 20506.80 cfm
dump truck 306 kw 4 1224 kw 4176288 BTU/kWH 24134.93 cfm
LHD 208 kw 2 416 kw 1419392 BTU/kWH 8202.72 cfm
0 kw 0 0 kw 0 BTU/kWH 0.00 cfm
Rock Breaker 120 kw 2 240 818880 BTU/kWH 4732.34 cfm
lampu 0.1 50 5 17060 BTU/kWH 98.59 cfm Total Kebutuhan Udara
total panas 9,980,100 0 52,844 cfm
  m3/min m3/s

Total Kebutuhan Udara 1.839,66 30,66

Total + % kehilangan     35,259


Perencanaan Sistem Ventilasi dan Simulasi
menggunakan Software VentsimDesign
Sistem jaringan ventilasi pada tambang bawah tanah PT Venti Jaya
menggunakan sistem hisap (exhausting) dan forcing. Aliran udara utama
bersumber dari portal intake (permukaan) yang mengalir alami masuk ke
terowongan kemudian udara bersirkulasi sepanjang jalur udara dan dikeluarkan
melalui kipas utama (mainfan), selain exhaust fan ada juga main fan yang
menggunakan system forcing. Sistem forcing dengan meletakkan duct intake
pada front untuk mengalirkan udara kedalam lokasi kerja. Udara yang diambil
dari fan ventilasi local ini diambil dari udara shaft yang bersumber dari main
fan.
Hasil Pemodelan Sistem Ventilasi TBT
Sistem Jaringan Ventilasi Tampak Atas Sistem Jaringan Ventilasi Tampak Samping
PEMBAHASAN
Analisis Data
Total udara bersih yang masuk diperlukan sebesar
35,259 m3/s agar dapat memenuhi kebutuhan udara
bersih pada tiap stope. 35,259 m3/s ini sudah termasuk
dari akumulasi dengan persen kehilangan. Debit
normalnya didapat sebesar 30,66 m3/s Pada tiap tahun
terjadi penambangan pada 2 stope yang mana pada
tahun kelima sudah dilakukan penambangan sebanyak
10 stope. Pada tahap ini hanya dilakukan kegiatan
development sehingga kebutuhan udara tidak begitu
besar. Untuk mengalirkan udara ke stope yang tidak
terhubung dengan jaringan ventilasi/airway dibantu
dengan vent duct, fan, dan good door agar aliran
udara dari area yang sedang tidak beroperasi dapat
difokuskan ke arah kemajuan tambang/stope. Adapun
nilai efisiensi yang dicapai dari analisis simulasi
ventilasi ini yaitu sebesar 75,9 %.
Kesimpulan
Pada kegiatan penambangan ini perusahaan memperkerjakan 49 orang yang
berada di bawah permukaan tanah dengan tinggi dan lebar tunnel 6x7 yang
memiliki target produksi 550.000 BCM/Tahun. Dengan pertahun dilakukan
penambangan pada 2 Stope, sehingga pada tahun kelima terdapat 10 stope yang
telah ditambang. Pembagian udara didalam tambang harus memenuhi udara
minimum disetiap jalur tempat kerja sesuai dengan Surat Keputusan Direktur
Jendral Mineral dan Batubara.Kementrian ESDM Nomor
185.K/37.04/DJB/2019. Pada tahap ini diperlukan udara bersih yang masuk
sebesar 35,259 m³/s, agar dapat memenuhi kebutuhan udara bersih pada Area
Development dan Produksi.
Thankyouuu

Anda mungkin juga menyukai