Anda di halaman 1dari 18

 Coronavirus jenis baru  SARS- CoV-2 (Severe

Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2)


 Penyakitnya  Coronavirus Disease 2019
(COVID-19)
 Ditemukan akhir desember 2019 di wuhan,
tiongkok Pneumonia misterius yang tidak
diketahui penyebabnya menyebar ke negara-
negara lain.
 Penyebarab COVID-19 terjadi cepat dan meluas
karena dapat menular melalui kontak dari
manusia ke manusia
 Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan
bersirkulasi di hewan kelelawar, tikus bambu,
unta dan musang merupakan host yang bisa
ditemukan untuk coronavirus  diduga kelelawar
sebagai sumber utama penularan.
 Secara umum alurnya coronavirus dari hewan ke
manusia, dan dari manusia ke manusia melalui
transmisi kontak, transmisi droplet, rute feses dan
oral.
 Masa inkubasi 2-10 hari karantina/isolasi selama
14 hari
 Coronavirus dapat menempel di permukaan seperti
besi, kaca dan plastik sampai 9 hari  mati dengan
alkohol 70% atau bahan pembersih antiseptik.
 Infeksi Coronavirus biasanya sering terjadi pada
musim dingin dan semi  coronavirus menyukai
suu dingin dan kelembapan tidak terlalu tinggi.
 Semua orang renta TERINFEKSI, baik pasien
immunocompromis dan populasi normal,
tergantung paparan jumlah virus.
 Infeksi coronavirus menimbulkan sistem
kekebalan tubuh yang lemah terhadap virus ini
lagi  terjadi RE-INFEKSI
GEJALA

 Gejala ringan, sedang sampai berat.


 Gejala klinis utama yang muncul yaitu
demam, batuk dan kesulitan bernafas 
sesak dapat memberat (pneumonia)  pada
kasus yang berat perburukan secara cepat
dan progresif seperti ARDS, syok septik,
asidosis metabolit yang sulit di koreksi dan
perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi
dalam beberapa hari.
 Pada beberapa pasien  gejala ringan, bahkan
tidak disertai dengan demam.
 Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik
dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis
bahkan meninggal.
DIAGNOSIS

 Demam
 Batuk atau pilek atau nyeri tenggorokan
 Pneumonia ringan sampai berat
 Memiliki riwayat perjalanan ke tiongkok atau
wilayah/negara yang terjangkit dalam 14 hari
sebelum timbul gejala
 Petugas kesehatan yang sakit setelah
merawat pasien ISPA berat yang tidak
diketahui penyebabnya
 Kontak erat dengan pasien kasus terkonfirmasi
atau probable COVID-19
 Bekerja atau mengunjungi fasilitas layanan
kesehatan dengan kasus terkonfirmasi atau
probable infeksi COVID -19 di wilayah yang
terjangkit.
 Riwayat kontak dengan hewan penular (jika
hewan sudah teridentifikasi )
 Terduga terinfeksi Coronavirus  pemeriksaan
spesimen salurah nafas atas ( swab tenggorokan
) dan salura afas bawah (sputum, bilasan
bronkus dll) dengan pemeriksaan RT-PCR SARS-
CoV-2.
TATALAKSANA

 Belum ada tatalaksana antiviral untuk infeksi


coronavirus yang terbukti efektif  masih
dalam penelitian.
 Belum ada vaksin untuk mencegah
pneumonia COVID-19
 Terapi simptomatis
 Isolasi pada semua kasus
 Implementasi PPI
 Pemberian oksigen jika diperlukan, jika terjadi
hipoksemia berat dilakukan pemasangan
ventilator
 Terapi cairan
 Pemberian antibiotik empiris
 pemberian kortikosteroid sesuai indikasi
 Observasi ketat
PENCEGAHAN

 Cuci tangan dengan sabun air sedikitnya 20


detik, gunakan hand sanitizer berbasis
alkohol yang setidaknya mengandung
alkohol 60% jika air dan sabun tidak tersedia
 Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
dengan tangan yang belum di cuci
 Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang
yang sakit
 Saat anda sakit gunakan masker medis, tetap
tinggal dirumah saat anda sakit atau segera ke
fasilitas kesehatan
 Terapkan etika batuk yang benar dan buang
tissue pada tempatnya
 Bersihkan dan lakukan disenfeksi secara rutin
permukaan dan benda yang sering disentuh.
 Gunakan masker medis sesuai dengan kondisi
 Hindari tempat ramai, jika perlu gunakan masker
 Gunakan APD saat menangani kasus terduga

Anda mungkin juga menyukai