Anda di halaman 1dari 25

Kelompok 5

Analisa Jaringan
Komunikasi

Riset Public Relations – Rabu 12.50


Kelompok 5
• Sarah Violette (1864190019)
• Afifa Salsabila (1864190020)
• Rifa Akmalia (1864190022)
• Sekar Dyah (1864190024)
• Dinda Anggista (1864190025)
• Meisya Helvania (1864190059)
• Nadila Meliana (1864190062)
Sumber
Analisa Jaringan Komunikasi

Analisa Jaringan Komunikasi bertujuan untuk mengetahui bagaimana


arus informasi terpola pada suatu kumpulan individu dalam suatu sistem.
Analisa jaringan komunikasi biasanya digunakan pada arus informasi
yang bersifat inovasi, yaitu ide, gagasan, barang yang bersifat baru bagi
orang - orang tertentu. Analisis ini dapat diterapkan di berbagai bidang
komunikasinya.

(RIFA)
TEKNIK PRAKTIS RISET KOMUNIKASI
• Difusi menurut Rogers & Shoemaker, adalah proses di mana penemuan disebarkan kepada masyarakat yang
menjadi anggota sistem sosial.
• Analisis jaringan ini bisa digunakan untuk melihat penyebaran informasi dari media sampai bagaimana proses
penerimaannya di masyarakat dan juga dipakai untuk mengukur penyebaran informasi dalam organisasi.
• Seorang PR dituntut berperan sebagai penjaga lingkaran agar masalah-masalah (khususnya yang negatif) tetap di
dalam lingkaran dan diselesaikan di dalam lingkaran jangan sampai keluar. Upaya membatasi area masala ini
yang dikenal dengan "Boundary- Spanning”.
• Agar bisa menjalankan peran itu, maka PR harus mengetahui secara benar dan detail akar permasalahan yang
sesungguhnya, siapa saja atau kelompok apa saja yang mempunyai pengaruh di antara para karyawan, mampu
memegang para opinion leaders ini.

(NADILA)
TEKNIK PRAKTIS RISET KOMUNIKASI
• Rogers & Kincaid dalam buku Communication Network (1981:75) mengatakan bahwa Analisis
Jaringan Komunikasi, adalah sebuah metode riset untuk mengidentifikasi struktur komunikasi
dalam sebuah sistem, di mana data yang berhubungan dengan arus komunikasi dianalisis
dengan menggunakan tipe-tipe hubungan interpersonal sebagai unit analisisnya dan Struktur
Komunikasi
• Konsep utama dalam analisis jaringan adalah informasi. Jaringan komunikasi terdiri dari
individu-individu yang terhubungkan satu sama lain oleh pola-pola arus informasi.

NADILA
Informasi dapat diartikan sebagai berikut:
One Two Three
Fakta atau data yang diperoleh
selama tindakan komunikasi Sejumlah ketidakpastian Sesuatu yang digunakan
berlangsung yang merupakan
kuantitas fisik yang dapat
yang dapat diukur untuk mengurangi
dipindahkan dari satu titik ke dengan cara mereduksi ketidakpastian akan
titik lainnya. sejumlah alternatif (convergence mode).
pilihan yang tersedia
Misalnya semakin sering
seseorang menonton TV (Sendjaja, 1998:84).
semakin banyak informasi yang
diperolehnya (berpindah dari
TV ke seseorang tadi).

MEISYA
Model komunikasi Konvergen
(convergence model)
Model komunikasi Konvergen (convergence model)
merupakan sebuah proses konvergen (pemusatan) di mana
informasi dibagi oleh partisipan agar mencapai kesepakatan
(Rogers, 1981: 33)

MEISYA
A
Frekuensi Pilihan
Hubungan Komunikasi

RIFA
Pilihan komunikasi adalah sedikit-banyaknya pilihan yang ditunjuk individu dalam
jarigan komunikasi sebagai pasangan komunikasinya (Rogers dan Kincaid,1981: 82).
Terdiri dari dua hal:
− memilih tapi tidak dipilih (Neglected)
− serta memilih dan dipilih.

RIFA
B. Arah Hubungan Komunikasi
Arah hubungan komunikasi adalah
kedudukan individu memilih individu lain
sebagai pasangan komunikasinya dalam
jaringan komunikasinya (Rogers dan
Kincaid, 1981: 98).

RIFA
C
Proksimitas Hubungan
Komunikasi

SEKAR
• Proksimitas hubungan komunikasi, adalah kedekatan relatif se-pasang
individu-individu dalam berkomunikasi satu sama lain (Rogers dan
Kincaid, 1981: 150)
• Dua individu mempunyai tingkat proksimi-tas tinggi jika selain
mempunyai hubungan langsung satu langkah,juga mempunyai
hubungan tidak langsung dua langkah, dengan memerhatikan arah
hubungan komunikasi satu sama lain.
• Sebaliknya, tingkat proksimitasnya rendah jika hanya mempunyai
hubungan langsung atau tidak langsung saja. Komunikasi satu langkah
bila individu berhubunaan dengan individu lain tapa melalui individu
lain.

SEKAR
D. Jaringan Komunikasi Personal
Jaringan komunikasi personal, adalah keterhubungan
individu dalam jaringan komunikasi yang dihubungkan
oleh arus komunikasi yang terpola. Hubungan yang dimiliki
individu tersebut, baik yang mengarah pada dirinya
maupun yang mengarah pada individu lain sebagai
pasangan komunikasinya (Rogers dan Kincaid, 1981: 134).

Dinda
E. Klik
Klik merupakan bagian dari suatu sistem jaringan komunikasi yang anggotanya
relative lebih sering berhubungan satu sama lain antar anggotannta (Robert dan
Kincaid, 1981: 177). Syarat Klik adalah sebagai berikut:

A. Setiap Klik paling sedikit terdiri 3 anggota


B. Setiap anggota klik tidak mempunyai 50% hubungan
C. Semua anggota klik harus berhubungan satu sama lain yang lain secara
langsung.

Dinda
● Penghubung Antar Klik ( Bridge dan Liasan)
Penghubung antar klik adalah indiidu anggota jaringan komunikasi yang menghubungkan klik atau
lebih dalam suatu jaringan. Penghubung antar klik terdiri dari Brigdge, yakni individu sebagai
penghubung antar dua klik atau lebih dan individu tersebut menjadi anggota salah satu kliknya.
Sedangkan Liasan adalah individu sebagai penghubung antar satuklik manapun juga.
● Keterbukaan Klik
Keterbukaan klik adalah tingkat hubungan anggota-anggota klik terhadap individu lain yang berada
diluar klik tersebut dalam sistem jaringan komunikasi. Mengukur tingkat keterbukaan klik adalah
dengan menghitung jumlah hubungan komunikasi antaranggota klik dengan individu lain diluar klik

SARAH
● Keterhubungan Komunikasi
Keterhubungan komunikasi, adalah sedikit banyaknya anggota jaringan komunikasi yang berhubungan satu sama lain. Hal
ini menunjukan luas sempitnya jaringan komunikasi. Mengukur tingkat keterhubungan adalah dengan menghitung jumlah
hubungan komunikasi yang ada dibagi dengan jumlah kemungkinan hubungan komunikasi.
● Kekompakan Jaringan Komunikasi
Kekompakan jaringan komunikasi adalah keadaan jumlah individu yang dapaat berhubungan dengan individu lain dalam
jaringan komunikasi, dan ditunjukan dengan langkah-langkah hubungan komunikasi ( Cahyana,1996 : 221).
● Metode Pengumpulan Data
- Kuesioner, di mana pertanyaanya adalah pertanyaan-pertanyaan sosioetri untuk mengetahui arus informasi tentang
suatu hal yang mengalir dalam suatu sistem. Pertanyaan sosiometri tersebut diajukan pada seluruh populasi yang
menjadi anggota sistem dengan mengadaptasi prinsip Snow-ball untuk menghindari putusnya jaringan
- Wawancara, digunakan untuk melengkapi data hasil kuesioner.

SARAH
E. Analisis Data

Hubungan dalam Metode Analisis Jaringan Komunikasi dapat dianalisis dari 4 tingkatan, yaitu:

● Plants Cells
Personal, dengan variabel: opinion leader, isolate, bridge, dan liason
● Diadik, komunikasi antardua orang.
● Klik, dengan variabel: kekompakan klik, keterbukaan klik, dan keterhubungan
klik.
● Sistem, untuk memahami tingkat analisis dalam metode jaringan komu- nikasi
harus memahami teori sistem, yaitu sistem terbuka.

AFIFA
Analisa Data

a. Unit Analisis b. Sosiometri


Sosiometri adalah metode
Hubungan antarindividu dalam suatu mengumpulkan data secara kuantitatif
sistem. Karena komunikasi dianggap mengenai pola komunikasi diantara
sebagai kumpulan hubungan- individu dalam sistem.
hubungan sehingga ada interaksi
antarindividu dalam sistem.
Beberapa contoh pertanyaan sosiometri:
1. Dengan siapa anda ingin bekerja sama?
2. Dengan siapa anda menyampaikan keluhan -
keluhan anda
3. Dengan siapa anda sering minta pendapat
AFIFA 4. Dengan siapa anda ingin mendapat informasi baru
tentang pekerjaan?
Contoh Studi Kasus

Public Relation Selamatkan Nestle dari Kehancuran


● Pada Februari tahun 2013, terjadi kasus yang cukup menggemparkan negara-negara yang
berada di Eropa. Nestle, sebuah perusahaan ternama yang bergerak di bidang makanan dan
minuman diketahui menjual makanan yang mengandung DNA daging kuda di dalam
produk daging sapi.
● Memang DNA kuda yang ditemukan tidak besar, tetapi jumlahnya di atas 1%. Produk
yang terkontaminasi DNA daging kuda tersebut adalah Buitoni Ravioli Beef dan Tortellini
Beef.
● Hal ini tentu membuat pihak dari Nestle bingung. Pasalnya, produk ini sudah tersebar di
12 negara. Inggris, Prancis, Italia, Belanda, Jerman, Swedia, Yunani, Spanyol, Irlandia,
dan Romania adalah negara-negara yang sudah menerima produk tersebut (“Nestle
temukan daging kuda di produk daging sapi”, 2013).
● Public Relations dari perusahaan Nestle menjadi begitu penting dalam kasus ini. Setelah
pihak dari Nestle memutuskan untuk menarik peredaran produk-produk yang diduga kuat
sudah terkontaminasi DNA daging kuda dari 12 negara secepatnya dan juga menghentikan
sementara pengambilan daging sapi dari pemasok daging utama mereka yaitu HJ Schypke.
● Public Relations dari Nestle langsung melakukan konfirmasi kepada publik. Hal ini
menjadi sangat penting karena isu-isu yang beredar di antara masyarakat meluas dan
berkembang sangat cepat.
● PR dari Nestle mengatakan bahwa Nestle akan menghentikan sementara produksi Buitoni
Ravioli Beef dan Tortellini beef dan juga pihak Nestle mereka telah memutus sementara
pengambilan daging sapi dari pemasok daging mereka yang mereka duga sebagai akar dari
masalah ini.
● PR dari Nestle juga mengatakan bahwa pihak Nestle akan menarik produk-produk daging
sapi yang diduga sudah tercemar DNA daging kuda, dan mengatakan mereka akan
melakukan uji produk daging sapi agar produk-produk yang mereka hasilkan tetap bersih
dan berkualitas baik.
● PR Nestle mengarahkan agar Nestle terus bisa memproduksi produk-produk
yang berkualitas tinggi. Pada 23 Februari 2013, setelah Nestle menetapkan
kesalahan ada di pihak pemasok daging sapi utama mereka (HJ Schypke), dan
akhirnya memutuskan untuk tidak bekerja sama lagi dengan mereka.
● PR Nestle kembali melakukan konfirmasi kepada publik, mengatakan bahwa
mereka telah memutus kontrak dengan pihak HJ Schypke dan telah mengganti
pemasok daging sapi utama mereka.
● PR Nestle juga meminta maaf kepada publik karena telah tidak teliti dan tidak
memberikan produk yang memiliki standar tinggi seperti yang diharapkan
publik.
● PR Nestle juga menambahkan pihak Nestle berjanji akan meningkatkan
pengawasan terhadap produk-produk yang mereka buat dan juga meningkatkan
kualitas dan kebersihan dari produk mereka.
Kelompok 5 menggunakan analisa
jaringan komunikasi menggunakan
model komunikasi konvergen, dengan
penjabaran sebagai berikut :
● Model komunikasi konvergen ini artinya adalah pemusatan. Yang dimana pusatnya ini
adalah berawal dari informasi yang diserap oleh masyarakat/suatu perusahaan.
● Dari informasi yang didapat oleh perusahaan, maka manajemen memiliki beberapa opsi.
Opsi pertama adalah langsung memberikan action yang kemudian akan mempengaruhi
kepercayaan konsumen dan menciptakan mutual agreement / mutual understanding. Dan
opsi kedua adalah manajemen perusahaan melakukan pemahaman atas informasi yang
mereka dapatkan tersebut.
● Untuk opsi ke 2, setelah dilakukan pemahaman, maka perusahaan berusaha mengartikan apa
maksud dari informasi ini, mengapa masyarakat resah dengan penemuan DNA kuda tersebut,
mengapa reaksi masyarakat begitu masif, dan lainnya.
● Jika sudah bisa menginterpretasi informasi yang mereka dapatkan, maka manajemen perusahaan
akan mengerti tentang situasi yang terjadi, kemudian mempercayai bahwa saat ini Nestle sedang
mendapatkan kasus.
● Ketika manajemen perusahaan sudah bisa menerima kenyataan, maka perusahaan siap melakukan
action bersama. Di dalam perusahaan mungkin saja terjadi perbedaan pendapat, namun mereka saling
mencari kebeneran untuk menyatukan pendapat.
● Ketika sudah tercapai mutual agreement, maka akan muncul mutual social understanding sebagai
dampak akhir ketika perusahaan telah melakukan action melalui PR Nestle tersebut.

Anda mungkin juga menyukai