Anda di halaman 1dari 6

Nama: Meisya Helvania

NIM: 1864190059
Manajemen Resolusi Konflik (UTS)
Jumat 10.20-12.50

SOAL

1. a. Bagaimana pandangan konflik menurut Robbins?


b. Sebutkan konflik menurut fungsinya? Berikan contoh dari masing-masing fungsi
tsb!
2. a. Apa penyebab terjadinya konflik?
b. Apa dampak positif dan negatif dari suatu konflik?
3. Sebutkan tipologi konflik beserta contohnya dari masing-masing tipologi tersebut!
4. Untuk menjawab pertanyaan ini, silakan baca artikel berikut:

TNI-Komnas PA Evakuasi Anak-anak Korban Konflik Perusahaan-Pekerja di Riau

Raja Adil Siregar – detikNews


Selasa, 21 Sep 2021 16:54 WIB

Ratusan mantan pekerja sawit di Kampar, Riau, berkonflik hingga bentrok dengan
keamanan perusahaan setelah dikenai PHK. Akibatnya, ratusan anak pekerja kebun itu
dievakuasi TNI AU dan Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) untuk menghindari dampak
konflik.
"Iya benar. Anak-anak pekerja kebun yang trauma dievakuasi langsung oleh Komnas PA
dan TNI AU," ujar kuasa hukum pekerja Norma Sari Simangunsong saat dimintai konfirmasi,
Selasa (21/9/2021).
Norma mengaku telah mengadukan konflik antara mantan pekerja dan PT Pedasa Enam
Utama di Kampar, Riau. Ia mengadukan soal nasib anak-anak pekerja yang trauma.
"Kami memang ada adukan soal anak-anak ini kepada Komnas PA. Jadi evakuasi telah
dilakukan sejak awak konflik, anak-anak ini banyak trauma karena banyak sekuriti dan polisi,
mereka terganggu," katanya.
Trauma itu, kata Norma, terlihat saat polisi datang ke pengungsian Kementerian Sosial di
Rumbai, Riau. Anak-anak di pengungsian takut karena selama ini melihat konflik langsung.
"Terbukti, saat di pengungsian Dinas Sosial di Rumbai, anak-anak trauma, ketakutan. Selama
ini kan mereka tinggal di emperan-emperan rumah karena takut," katanya.
Tercatat, sampai hari ini ada sekitar 200 anak pekerja terdampak konflik, sehingga
mereka minta dievakuasi dari mes Pedasa ke tempat evakuasi di Kemensos Rumbai.
"Kalau total semua sekitar 200 anak, ya. Tetapi belum semua dievakuasi. Mereka minta
jemput juga yang lain karena saat ini buruh belum berani keluarkan barang dari rumah,"
katanya.
"Setelah bentrok yang berdarah-darah, saya bawa pekerja ke Polres untuk bikin laporan.
Saya minta polisi turun ke TKP, tetapi tidak ada yang turun. Ada turun besoknya 1 bus, tetapi
hanya sebentar," sambung dia
Ketua Komnas PA Riau Dewi Arisanty akhirnya buka suara terkait evakuasi anak pekerja
kebun. Ia menilai evakuasi dilakukan karena melihat mereka trauma.
"Mereka itu korban konflik, kita Komnas PA melihat ini anak-anak. Bagaimana ini masa
depan mereka dan kompensasi perusahaan terkait nasib anak-anak ini," katanya.
Dewi mengatakan evakuasi dilakukan tim Komnas PA dan personel Lanud Roesmin
Nurjadin, Pekanbaru. Anak-anak diangkut pakai truk tentara dan bus perusahaan PT Pedasa.
"Kenapa Komnas PA dan Lanud, ini karena ada MOU kami terkait fokus penanganan
anak-anak. Kami fokus pada anak-anak di sana, kami evakuasi pakai dua truk di Lanud," kata
Dewi.
Sebelum proses evakuasi, Dewi mengaku sudah koordinasi dengan Polres Kampar.
Hanya saat itu tidak ada respons dan tindakan untuk sama-sama evakuasi anak-anak korban
konflik.
"Sebelum evakuasi, Dewi mengaku sudah koordinasi dengan Polres Kampar dan Unit
PPA Satreskrim. Sudah panjang-lebar saya koordinasi, tapi tidak ada (respons)," imbuh Dewi.
Diketahui, bentrokan terjadi pada Selasa (14/9) di wilayah kerja PT Padasa Enam Utama
pukul 10.00 WIB. Awalnya, puluhan sekuriti datang dan minta pekerja meninggalkan mes.
Tercatat total ada 618 pekerja dikenai PHK oleh perusahaan. Dalam PHK itu, pekerja dijanjikan
mendapat pesangon hingga uang pindah rumah.
Sayangnya, janji pihak perusahaan tidak pernah terealisasi. Pekerja kemudian
mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial di Kota Pekanbaru untuk minta
keadilan

SOAL NO. 4
a. Menurut anda, apa jenis konflik atau tipologi konflik berdasarkan artikel
diatas?
b. Menurut anda, apa penyebab konflik dari artikel diatas?
c. Menurut anda, bagaimana solusi terbaik dari konflik tersebut?

SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA SUKSES


JAWABAN

1. a. Konflik menurt Robbins (2009) menyatakan sebuah proses yang dimulai ketika salah satu pihak
merasaakan bahwa pihak lain terkena dampak negative atau akan berdamak negative, sesuatu yang
menjadi perhatian pihak pertama. Robbins membagi pandangan konflik menjadi 3, yaitu:
 Tradisional
Mengasumsikan semua konflik buruk dan negative (mengindikasikan adanya kekerasan atau
perusakan)
 Hubungan manusia
Keberadaan konflik apat terjadi didalam semua kelompok dan organisasi
 Interaksionis
Panangan ini mendorong terjadinya konflik, karena kelompok yang harmonis, damai dan
tenang cenderung statis dan apatis kepada perubahan dan inovasi.
b. Schermerhon (2011) menayatakan pendapat bahwa konflik memiliki dua sisi yang berbeda,
yakni:
 Fungsional/konstruktif
Konflik dapat membawa masalah ke permukaan sehingga pihak yang terlibat mengatasi
masalh dengan melakukan berbagai cara seperti berkreativirtas dalam menyelesaikan
konflik.
Contoh: Kelompok pemuda Indonesia yang menentang adanya penjajahan dari Jepang
sehingga berdampak pada kemerdekaan negara Indonesia
 Disfungsional/Destruktif
Konflik yang terjadi secara terus-menerus dapat menghabiskan tenaga an waktu untuk
menyelesaikan, menciptakan permusuhan dan memberikan lingkungan negative.
Contoh: Kejadian pembantaian yang dilakukan kelompok komunis pada G30SPKI dimana
ingin membentuk Gerakan komunisme. Dengan demikian, masyarakt Indonesia memandang
komunisme sebagai sesuatu yang negative dan tidak boleh ditiru.

2. a. Hasibuan (2007) menyatakan penyebab terjadinya konflik


o Adanya perbedaan tujuan dari masing-masing individu
o Adanya ego manusia yang menginginkan untuk lebih berhasil dari manusia lainnya
o Adanya kebutuhan material dan non material yang terbatas
o Adanya perbedaan pendapat
o Adanya kesalahan pendapat
o Adanya satu atau dua pihak yang merasa dirugikan
o Adanya perasaan sensitive antara individu
b. Wijono (1993) memberikan dampak positif dari sebuah konflik:
 Meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja
 Meningkatnya hubungan kerja sama yang produktif
 Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat dalam organisasi
 Berkurangnya tekanan, intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin
meningkat
 Peningkatan potensi melalui Pendidikan, pelatihan dan konseling
Wijono juga menyebutkan dampak negative dari konflik:
 Menurunya jumlah kehadiran karyawan
 Banyaknya karyawan yang mengeluh
 Banyaknya karyawan yang sakit
 Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran dari
atasan
 Meningkatkan turnover (keluar masukanya karyawan)

3. Terdapat beberapa tipologi konflik yang terjadi diantarannya:


 Konflik antar individu
Konflik antar individu merupakan konflik dengan skala yang kecil sehingga bias terjadi pada
orang terdekat. Contohnya konflik antara anak dengan ayah. Sang anak menginginkan
sepeda motor baru untuk dipakai ke sekolah, namun sang ayah tidak memberikannya karena
anaknya masih dibawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor. Karena itu, anak
tersebut marah kepada ayahnya dan tidak mau keluar kamar selama 3 hari.
 Konflik Politik
Konflik politik biasanya terjadi saat menjelang pemilu atau pilkada karena adanya perbedaan
pandangan politik. Contohnya pada masa kampanye pemilu 2019 lalu antara kubu
pendukung Jokowi dengan pendukung Prabowo. Para pendukung dan relawan beradu
pendapat atas keunggulan masing-masing calon.
 Konflik Sumber Daya Alam
Konflik ini terjadi karena adanya perebutan sumber daya alam yang terbatas. Misalnya,
Konflik yang terjadi pada Pemerintah Indonesia dengan PT Freeport, dimana pemerintah
Indonesia meminta bagian yang besar pada PT Freeport karena sumber daya yang diambil
perusahaan tersebut adalah milik negara Indonesia.
 Konflik Agama
Konflik yang terjadia karena adanya perbedaan pandangan kepercayaan (agama). Contohnya
konflik yang terjadi di Poso.
 Konflik antar suku/etnik
Konflik yang terjadi karena adanya gesekan atau fraksi antar suku. Contohnya konflik yang
terjadi antara suku Dayak dengan suku Madura.
 Konflik Ideologis
Konflik yang terjadi karena adanya perbedaan ideologi antara dua kelompok. Misalnya
kelompok terorisme yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi kepercayaan
(agama) sehingga penyelesaian konflik melalui penegak hokum.
 Konflik Komunal
Konflik yang terjadi antara kelompok karena adanya perbedaan atau gesekan seperti
pencurian atau adanya pelecehan. Misalnya tawuran yang terjadi antar sekolah di daerah
Bekasi.

4. a. Pada kasus di artikel diatas menjelaskan bahwa konflik yang terjadi termasuk tipologi konflik
komunal.
b. Konflik yang terjadi pada artikel diatas dikarenakan adanya Pemutusan Hubungan Kerja oleh PT
Pandasa Enam Utama. Para karyawan yang terkena PHK dijanjikan oleh perusahaan pesangon
hingga uang pindah rumah. Namun, para karyawan tidak menerima apa yang dijanjikan oleh
perusahaan. Sehingga terjadi bentrok antara pihak keamanan perusahaan dengan karyawan yang
diusir sacara paksa. Bentrok yang terjadi memanas sehingga menyebabkan beberapa orang luka-
luka. Anak-anak dari para pekerja di evakuasi agar tidak terkena bentrokan dan trauma akibat
kejadian tersebut.
c. Solusi terbaik dari kasus diatas adalah membawa kasus ini ke jalur hukum dan membiarkan pihak
berwenang menyelesaikan masalah dan pihak perusahaan memberikan kewajiban mereka kepada
pekerja yang telah di PHK. Selain itu pembuatan petisi untuk mendukung para pekerja mendapatkan
haknya dapat dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai