Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WIDI NURFADHILLAH

NPM : E1A.18.0546
MATA KULIAH : KOMUNIKASI ORGANISASI
1. KOMUNIKASI LINTAS SALURAN

Komunikasi Informal, Pribadi, Atau Seletingan


Komunikasi pribadi atau komunikasi tanpa mengindahkan posisi dalam organisasi dan
faktor yang mengarahkan aliran sering dinamakan komunikasi informal. Karena informasi ini
informal/personal ini muncul dari interkasi di antara orang-orang, informasi mengalir dengan
arah yang tidak terduga, dan jaringannya digolongkan sebagai selentingan. Informasi yang
mengalir sepanjang jaringan kerja selentingan juga terlihat berubah-ubah dan tersembunyi.
Dalam istilah komunikasi, selentingan digambarkan sebagai “metode penyampaian laporan
rahasia dari orang ke orang yang tidak dapat diperoleh melalui saluran biasa” (Stein, 1967,
hlm. 616).
Sifat-sifat Selentingan
Sifat selentingan seperti yang digambarkan berikut ini (W. L. Davis 7& O’Connor,
1977) :
1. Selentingan berjalan terutama melalui interaksi mulut ke mulut.
2. Selentingan umumnya bebas dari kendala-kendala organisasi dan posisi.
3. Selentingan menyebarkan informasi dengan cepat.
4. Jaringan kerja selentingan digambarkan sebai suatu “rantai kelompok” karena setiap orang
yang menyampaikan selentingan cenderung mengabarkannya kepada sekelompok orang
daripada hanya kepada satu orang saja.
5. Para peserta dalam jaringan kerja selentingan cenderung mengjalankan satu dari tiga peranan
berikut: penghubung, penyendiri, atau pengakhir(mereka yang biasanya tidak melanjutkan
informasi.
6. Selentingan cenderung lebih merupakan produk suatu situasi daripada produk orang-orang
dalam organisasi tersebut.
7. Semakin cepat seseorang mengetahui suatu peristiwa yang baru saja terjadi, semakin besar
kemungkinan ia menceritakannya kepada orang-orang lainnya.
8. Bila suatu informasi yang disampaikan pada seseorang menyangkut sesuatu yang menarik
perhatiannya, semakin besar kemungkinan ia menyampaikan informasi tersebut kepada orang-
orang lainnya.
9. Aliran utama informasi dalam selentingan cenderung terjadi dalam kelompok-kelompok
fungsional daripada antara kelompok tersebut.
10. Umumnya, 75%-90% dari rincian pesan yang disampaikan oleh selentingan adalah cermat.
11. Informasi selentingingan biasanya tidak lengkap, menghasilkan kesalahan intrepretasi
bahkan bila rinciannya cermat.
12. Selentingan cenderung mempengaruhi organisasi, apakah untuk kebaikan atau keburukan.
Bagaimana Menangani Selentingan
Jumlah dan akibat pesan yang mengganggu, yang berlangsung melalui selentingan,
dapat dikendalikan dengan menjaga saluran komunikasi formal tetap terbuka sehingga
memberi kesempatan berlangsungnya komunikasi ke atas, ke bawah, horisontal, dan lintas-
saluran yang terus terang, cermat, dan sensitif. Serta hubungan penyelia-bawahan yang efektif
juga penting untuk mengendalikan informasi selentingan.

Hubungan
Salah satu ciri komunikasi organisasi yang paling nyata adalah konsep hubungan.
Goldbaher (1979) mendefinisikan organisasi sebagai sebuah jaringan hubungan yang
saling bergantung. Pola dan sifat hubungan dalam organisasi dapat ditentukan oleh jabatan
dan peranan yang ditetapkan bagi jabatan tersebut.
Hubungan Antarpersonal
Hubungan yang paling intim yang kita miliki dengan orang-orang lain dalam tingkat pribadi,
antarteman, sesama sebaya, biasanya disebut sebagai hubungan antarpersona. Pace & Boren
(1973) menyatakan bahwa hubungan antarpersona akan berhasil bila melakukan hal-hal berikut
ini :
1. Menjaga kontak pribadi yang akrab tanpa menumbuhkan perasaan bermusuhan.
2. Menetapkan dan menegaskan identitas anda dalam hubungan dengan orang lain tanpa
membesar-besarkan ketidaksepakatan.
3.Menyampaikan informasi kepada orang lain tanpa menimbulkan kebingungan,
kesalahpahaman, penyimpangan atau perubahan lainnya yang disengaja.
4. Terlibat dalam pemecahan masalah yang terbuka tanpa menimulkan sikap bertahan atau
menghentikan proses.
5. Membantu orang-orang lainnya untuk mengembangkan gaya hubungan persona dan
antarpersona yang efektif..
6. Ikut serta dalam interaksi sosial informal tanpa teribat dalam muslihat atau gurauan atau hal-
hal lainnya yang mengganggu komunikasi yang menyenangkan.
Hubungan antarpersona memiliki pengaruh yang besar dan menembus kehidupan
berorganisasi. Bila hubungan baik maka akan terjadi peningkatan produktivitas, tanggap
terhadap kebutuhan pribadi maupun organisasi dan lain-lain.
dalam organisasi. Hierarki antara atasan dan bawahan ini cenderung menciptakan hubungann
yang dapat dilaksanakan dan terkadang terlibat dalam komunikasi yang efektif.

HUBUNGAN BERURUTAN
Banyak orang menjalin hubungan antarpersona dan posisional dalam organisasi, selanjutnya
punya hubungan berurutan (serial relationship). Informasi disampaikan ke seluruh organisai
formal oleh suatu proses; orang di puncak hierarki mengirimkan pesan kepada orang kedua;
lalu mengirimkan pesan lagi ke orang ketiga. Reproduksi pesan orang pertama menjadi
reproduksi pesan orang kedua, dan reproduksi pesan orang kedua menjadi pesan orang ketiga
(Haney, 1962). Cara penyebaran informasi dari orang-ke-orang ini disebut berurutan. Tokoh
kunci dalam sistem ini adalah pengulangan sistem (relayor). (Pace & Hengstrom, 1977).
Fungsi Pengulang Pesan
Menurut Smith, pengulang pesan adalah “tokoh yang amat lazim dalam proses-proses
komunikasi” (hlm. 313). Dalam organisasi, pesan-pesan disampaikan melalui hubungan-
hubungan berurutan ini, seorang pengulang pesan membawa tugas dari seorang atasan kepada
seorang bawahan atau dari seorang bawahan kepada seorang atasan. Para pengulang pesan
membawa pesan sepanjang hierarki dalam organisasi dan dengan demikian menjaga kesatuan
organisasi. A.G Smith (1973) memperkenalkan 4 fungsi dasar yang dilakukan oleh seorang
pengulang pesan, yaitu: menghubungjan, menyimpan, merentangkan, dan mengendalikan.

Menghubungkan
Proses-proses penghubungan mempunyai tiga sifat yang menyulitkan; proses ini
menghubungkan/memutuskan bagian-bagian sistem organisasi. Prses ini dapat pula
melanjutkan informasi atau menahannya. Para penyampai, sebagai komunikator perantara,
dapat menyatukan beberapa tujuan akhir pesan, atau dapat pula melepaskan hubungan-
hubungan tersebut. Menurut Smith, fungsi penghubung ini menciptakan suatu etika yang
membuat pengulang pesan menghargai penyesuaian dan asimilasi sudut pandang atas hal-hal
lainnya. Seorang peghubung tidak dapat bergabung dengan salah satu pihak dan tetap
menjadi penengah. Seorang pengulang pesan harus tetap di tengah dan tidak condong kepada
salah satu pihak.

Menyimpan
Penyimpanan menyempurnakan beberapa maksud lain, tidak hanya menyimpan pesan saja.
Mirip denga seorang petani yang menyimpan jerami di sebuah gudang, pengulang pesan
menyimpan pesan-pesan untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan pengirim dan penerima,
untuk menangani fluktuasi-fluktuasi dalam apa yang ingin didengar penerima dan apa yang
ingin dikatakan pengirim. penyimpanan pesan membentangkan ruang antara produsen pesan
dengan pemakai pesan. Penyimpanan mengisyaratkan suatu etika yang konservatif, karena
pengulang pesan yang menyimpan pesan, memlihara tradisi sistem.

Merentangkan
Proses penyesuaian bagian-bagian suatu sistem satu sama lainnya meliputi beberapa
perubahan. Merentangkan adalah suatu bentuk perubahan yang meliputi perluasan atau
penjelasan tambahan suatu pesan. Para pengulang pesan juga merentangkan, sampai titik
tertentu, makna-makna yang menyertai suatu pesan. Mereka memberi penjelasan tambahan
atas makna suatu pesan. Sebagian pengulang pesan mendangkalkan makna dan
menghilangkan beberapa bagian pesan.

Mengendalikan
Hal pertama yang dikendalikan seorang pengulang pesan adalah makna; dengan makna inilah
dibuat penghubungan. Para pengulang pesan adalah orang-orang perantara-penengah antara
pengirim dan penerima. Mereka menghubungkan unit-unit sistem dengan menyelaraskan unit
satu dengan yang lain. Ketika menyelaraskan dan menyesuaikan pesan kepada unit-unit itu,
para pengulang mengubah pesan. Perubahan kadang perlu untul menghasilkan keharmonisan
antara unit-unit dalam sistem ini, tapi mengubah pesan bertentangan dengan rtika memelihara
dan melestarikan sistem. Namun, dengan mengatur penyampaian, penyimpanan, dan
penafsiran pesan, seorang pengulang pesan melakukan pengendalian atas sistem komunikasi.
Akhirnya seorang pengulang pesan bukan lagi menjadi perantara, tapi juga penghulu sistem.

Anda mungkin juga menyukai